Powered by ProofFactor - Social Proof Notifications

Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang: Abrasi, Makam Tenggelam, dan Kepedulian Kelompok CAMAR (2022)

Akibat abrasi, areal makam di pesisir tambakrejo tenggelam hingga menyisakan nisannya saja. Memangnya bagaimana kondisi lingkungan di sana?
lokasi penanaman pohon LindungiHutan di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang.

Kota Semarang adalah suatu kota yang mengalami perkembangan si berbagai sektor dengan cukup pesat. Perkembangan tersebut mengakibatkan lahan menjadi sempit, sehingga kebutuhan area kini sulit terpenuhi. Permasalahan tersebut kemudian juga terjadi di kawasan pesisir. 

Upaya yang dilakukan dalam mencukupi kebutuhan lahan untuk berbagai kegiatan meliputi pengurugan rawa-rawa, pengeprasan perbukitan, serta mereklamasi pantai. Berdasarkan pernyataan di atas maka alangkah biknya dilakukan kajian secara ekologis dalam penataan pembangunan kawasan pesisir.

Pesisir Tambakrejo merupakan salah satu kawasan pesisir yang terletak dekat dengan Pelabuhan Tanjung Mas dan PLTU Indonesia Power, Kota Semarang. Walaupun memiliki nama asli Tambakrejo, tetapi penyebutan ‘Tambak Lorok’ lebih dikenal oleh masyarakat luas. 

Mengapa demikian? Penyebutan lingkungan Tambak Lorok lantaran wilayah permukiman nelayan ini selalu mengalami pergeseran tanah atau dalam bahasa Jawa masyarakat sering menyebutnya nglorok yang artinya merosot.

Desa Tambakrejo sendiri berada dalam wilayah Kecamatan Gayamsari. Desa yang terletak di pesisir pantai Laut Jawa ini resmi berdiri pada tahun 1897. Posisi desa Tambakrejo yang berada tepat di pesisir lautan menjadikannya sebagai posisi yang sangat strategis. Kendati demikian, Tambakrejo juga terancam abrasi jika tidak dilakukan penjagaan pantai dengan penanaman konservasi hutan bakau. 

Pesisir Tambakrejo dan Persoalan Rusaknya Hutan Mangrove

Penanaman mangrove di Pesisir Tambakrejo oleh mitra petani LindungiHutan.
Foto penanaman mangrove di Tambakrejo, Kota Semarang dibantu oleh Kelompok CAMAR. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Keberadaan fenomena kerusakan pantai dan lahan mangrove di kawasan pesisir Kota Semarang ini mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan wilayah pesisir. Beberapa kerusakan ekosistem mangrove di pesisir Kota Semarang berupa kerusakan keanekaragaman hayati, menurunnya fungsi biofilter atau kemampuan fitoremidiasi, dan masalah stok karbon. 

Berkaca pada permasalahan tersebut maka pengelolaan hutan mangrove harus ditingkatkan lagi. Mengingat, peran fisik vegetasi mangrove sebagai peredam ombak dan mencegah abrasi sangatlah efektif. Bahkan, dengan ukuran diameter batang lebih dari 15 cm, ketebalan lebih dari 200 meter, dan kerapatan 30 pohon per 100 meter, mangrove mampu meredam energi gelombang tsunami.

Baca juga: Menghijaukan Tanah Tandus di Desa Tualang, Kecamata Tualang, Kabupaten Siak Riau (2022)

Makam Tenggelam dan Genangan Sampah

Terdapat fenomena memprihatinkan di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang. Sebuah makam tenggelam akibat abrasi yang melanda daerah setempat. Makam yang terletak dipinggir pantai tersebut, terkepung air laut dan terendam hingga menyisakan sebagian nisanya saja. 

Bukan hanya itu, akses jalan kaki sekitar 200 meter dari perkampungan menuju pemakaman juga sudah terendam air laut. Kondisi ini tentu menyulitkan peziarah yang ingin berkunjung ke areal makam tersebut. Mau tak mau, mereka harus melalui genangan air yang dipenuhi oleh sampah.

Aksi Nyata Kelompok CAMAR Jaga Pesisir Tambakrejo

Sederet permasalahan lingkungan di atas, jika dibiarkan terus menerus tidak hanya akan mengancam tempat tinggal nelayan tetapi juga ekosistem pantai. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi abrasi yang makin parah di Tambakrejo ini adalah menanam mangrove di sepanjang bibir pantai. 

Itulah yang kemudian dilakukan oleh Pak Yazid bersama kelompok CAMAR di kawasan Tambakrejo, Kota Semarang. Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun atau CAMAR adalah sebuah kelompok yang beranggotakan 10 orang yang dibentuk pada 2 Desember 2011.

Kondisi pesisir Tambakrejo yang kian memprihatinkan akibat ombak Laut Jawa yang terus mengikis daratan membuat garis pantai makin dekat dengan permukiman warga. Kondisi ini menjadi masalah sebab warga bisa kehilangan rumah akibat air laut yang terus naik.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan wilayah pesisir dari abrasi yang terus berlanjut adalah dengan menanam pohon mangrove.

Hal tersebut yang lantas membuat Pak Yazid bersama kelompok CAMAR hadir mengupayakan penghijauan di wilayah pesisir Tambakrejo. Terhitung ada lebih dari 170.000 bibit mangrove yang telah ditanam oleh kelompok CAMAR dengan luasan lahan sekitar 2 hektare.

Bersama LindungiHutan, Kamu bisa Ikut Hijaukan Kembali Pesisir Tambakrejo

Sadar akan kondisi lingkungan di Pesisir Tambakrejo, Lindungi Hutan mengajak kamu semua untuk mengadakan kampanye guna mendukung pengelolaan mangrove yang ada di wilayah pesisir tambakrejo. 

Baca juga: Menanam Pohon Cemara Laut di Pantai Alam Indah, Kota Tegal (2022)

Beberapa kampanye donasi sudah diselenggarakan oleh Lindungi Hutan yang bekerjasama dengan berbagai partner seperti Envygreen, Arei Outdoor Gear, TISOO, Reka Cosmetics, PT. Cozmeet Network International, dan masih banyak lagi. Jadi tunggu apalagi? Yuk donasi!!!

Muhamad Iqbal
Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.