Lagi -lagi, global warming dan bencana krisis iklim jadi salah satu faktor pemicu orang menanam pohon serta menggalang kampanye alam. Sama halnya dengan 1Tree1Life yang menanam pohon karena concern-nya dengan global warming. Namun sebelum itu, apakah kita memang sudah benar-benar peduli dengan isu krisis iklim? Banyak survey yang menunjukkan bahwa anak muda adalah generasi yang melek akan krisis iklim. Sayangnya, ada beberapa hal yang menghambat gerakan mitigasi iklim terjadi secara kolektif.
Aktivis lingkungan Greta Thunberg pernah bilang, berbicara soal krisis iklim rasanya seperti sebuah masalah yang jauh yang tidak memengaruhi kita hari ini. Barang kali, tema-tema yang dibahas tidak relate dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Inilah pentingnya inklusifitas dalam isu-isu lingkungan.
Menurut survei Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah dikutip dari laman Remotivi, menunjukkan bahwa 83% anak muda (usia 17-35 tahun) menyadari krisis iklim dan 62% menyatakan manusia bertanggung jawab atasnya. Sebanyak 80% bahkan menyatakan bahwa isu lingkungan harus menjadi prioritas kebijakan.
Sementara itu, peneliti Elizabeth Marks menyebut krisis iklim menjadikan masa depan sebagai hal yang menakutkan bagi 77% anak muda. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa sejak tahun 2010, ditemukan banyak anak memiliki pandangan pesimis terhadap masa depan iklim. Wawancara terhadap 17 anak di di berbagai negara antara tahun 2016-2021, menemukan bentuk kecemasan iklim dan lingkungan yang intens pada mereka.
Berkali-kali kita melihat upaya anak muda menunjukkan dukungannya terhadap aksi pelestarian lingkungan. Tentu masih ingat dengan tagar #savepapuaforest yang digaungkan oleh teman-teman kpopers. Tagar activism memberikan kesempatan bagi siapa pun dimana pun untuk ikut andil dalam isu tertentu terlepas dari latar belakangnya. Media sosial merupakan ruang yang efektif dalam membentuk kesadaran anak muda.
Selain media sosial, sekolah juga menjadi sarana yang penting menumbuhkan kesadaran dan sikap kecintaan terhadap lingkungan. Aksi mitigasi perubahan iklim sangat memungkinkan dipelopori oleh institusi pendidikan.
Sekolah Tunas Muda memberikan contohnya melalui kelompok 1TREE1LIFE. Mereka mengajak orang sekitar untuk berdonasi bersama LindungiHutan melestarikan hutan mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Total, ada 548 pohon yang tertanam. Bagaimana ceritanya?
Cerita di Balik Inisiasi Kampanye Alam 1TREE1LIFE
Tahu enggak kamu, 1TREE1LIFE adalah sekumpulan siswa SMP yang menginisiasi kampanye alam bersama LindungiHutan! Yup, mereka masih SMP loh! Ketika ditanya alasannya, mereka mengaku terinspirasi dari MrBeast, YouTuber asal Amerika Serikat yang melakukan penanaman 20 juta pohon.
“Awalnya kami ingin melanjutkannya, tetapi teman-teman kami menyarankan untuk membuat campaign sendiri sebagai bentuk kontribusi”, Jelas 1TREE1LIFE.
Pilihan platform jatuh kepada lIndungiHutan karena lokasi penanaman yang dekat dengan mereka yaitu di Pantai Indah Kapuk. Selain itu, ketika mencari di Google, nama LindungiHutan-lah yang muncul.
“Ketika googling kami menemukan LindungiHutan adalah platform yang paling top di search engine, jadi kita semua satu tim sepakat pilih LindungiHutan aja,” Tutur 1TREE1LIFE.
Baca juga: 6 Kisah Inisiator Kampanye Alam yang Ternyata Masih Mahasiswa, Ada yang Masih juga SMP loh!
Inisiasi kampanye alam ini sebenarnya bentuk keprihatinan 1TREE1LIFE mengenai kondisi bumi, mengingat makin maraknya fenomena global warming.
“Sebenarnya bagi kami itu kan mencoba mengumpulkan dana untuk melindungi hutan, dan kita berhasil ngumpulin dengan cukup banyak. Sebenarnya, kami itu tidak peduli tentan uang yang didapatkan. Kita cuma ingin dunia lebih baik lagi, jadi pulih kembali gitu loh, soalnya kan makin banyak global warming.
Jumlah 500 pohon tentu bukan angka yang sedikit. Guna menyukseskan kampanye alam yang digalang, 1TREE1LIFE menggunakan berbagai cara.
“Jadi, kami itu sebagai grup setuju campaigne melalui online dan juga offline, kita juga bikin poster cukup banyak ditaruh di sekolah kita, terus upload di Instagram juga,” Jelas 1TREE1LIFE.
Terakhir, mereka berharap LindungiHutan dapat menghasilkan lebih banyak pohon untuk menekan polusi, mewujudkan bumi yang bersih, dan melibatkan banyak orang dalam aksi penanaman.
“Pertama, kami berharap LindungiHutan dapat menghasilkan lebih banyak pohon untuk menekan polusi. Kedua, dunia ini makin bersih dan banyak pohon yang ditanam. Ketiga, lebih banyak orang yang beraksi (melakukan penanaman pohon) untuk masa depan yang lebih baik,” Pungkas 1TREE1LIFE.
Tuliskan Sebuah Ulasan