Gabung Menjadi Mitra Hijau Bersama Ratusan Brand yang Percaya dengan LindungiHutan

Pohon bakau merupakan salah satu jenis mangrove yang banyak ditemukan di pesisir Indonesia. Jenis pohon yang termasuk dalam bakau-bakauan (Rhizophora sp.) di antaranya bakau minyak, bakau hitam, dan bakau kurap. Pohon bakau berhabitat di hutan mangrove yang banyak ditemui di kawasan pesisir, muara sungai dan di rawa-rawa.

Karena kemampuan adaptasinya yang baik terhadap lingkungan dengan tingkat garam tinggi, masyarakat memanfaatkannya untuk ditanam di area tambak guna menjadi tempat berlindung dan mencari makan bagi ikan dan udang.

Selain itu, bakau memegang peranan penting untuk keberlangsungan ekosistem hutan mangrove, dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Manfaat tanaman bakau secara ekologi:

1. Pohon bakau memiliki kemampuan dalam menyerap dan menyimpan karbon dioksida dalam jumlah yang besar. Karenanya, ekosistem hutan mangrove sangat berpotensi dalam mitigasi perubahan iklim, dan penurunan emisi gas rumah kaca di atmosfer.
2. Ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman hayati yang kaya. Selain beberapa jenis pohon bakau, ekosistem mangrove menjadi habitat asli berbagai hewan endemik seperti burung elang, monyet ekor panjang, orang utan dan bekantan, serta jenis reptil seperti ular dan buaya.
3. Akar pohon bakau yang kuat dan menjulang tinggi ke atas dapat menahan dan menyerap energi dari ombak atau angin, sehingga mengurangi dampak terjangan angin laut dan badai yang menghantam daratan dan pemukiman warga.
4. Tanaman bakau dapat menjadi katalis untuk menyeimbangkan kadar garam dan mineral lain di tanah serta perairan sekitarnya.
5. Membantu menjaga kualitas air dan mencegah pencemaran lingkungan karena kemampuannya untuk menyerap zat-zat limbah yang terbawa oleh air dari tambak.
6. Akar pohon bakau yang kuat dan padat mampu mengurangi pengikisan tanah, erosi dan abrasi yang terjadi di kawasan pesisir dan pantai karena ombak atau arus laut. Hal tersebut juga dapat menjaga kestabilan tanah dan struktur tambak.

Manfaat tanaman bakau secara sosial dan ekonomi:

1. Hutan bakau yang terjaga menjadi habitat ideal untuk berbagai jenis ikan, kepiting dan udang yang dapat dikonsumsi atau ditangkap warga untuk dijual.
2. Kayu pohon bakau sering dimanfaatkan untuk kayu bakar, bahan pembuatan mebel, perabotan rumah tangga, dan konstruksi rumah.
3. Buah dan daun beberapa jenis pohon bakau dapat diolah untuk makanan dan minuman seperti keripik, teh, kopi, dan sirup. Buahnya juga mengandung komponen bioaktif yang memiliki kegunaan sebagai antioksidan, bionutrisi, dan dapat dijadikan sumber bahan baku pangan.
4. Batang tanaman bakau yang kuat juga bisa dijadikan bahan kerajinan tangan dan mainan tradisional.
5. Oleh masyarakat pesisir, berbagai bagian tanaman ini dipakai untuk pengobatan tradisional guna mengatasi penyakit luar dengan gejala ringan.

Pohon cemara laut merupakan salah satu spesies cemara-cemaraan (Casuarina sp.) yang banyak ditanam di wilayah pesisir. Ciri-ciri fisiologisnya mirip dengan jenis cemara lain dengan batang pohon tegak dan daun-daun yang runcing, dan mampu tumbuh tinggi hingga 20-30 meter.

Cemara laut (Casuarina equisetifolia) dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik di tanah berpasir, atau lingkungan yang kering sekalipun. Karenanya, jenis ini sering dijumpai di kawasan pantai dan berpasir karena bentuknya yang rimbun sehingga cocok sebagai peneduh.

Cemara laut juga merupakan tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan yang dapat memperkirakan datangnya bencana. Beberapa hewan yang hidup di sekitar pohon cemara laut adalah burung jalak suren, dan elang laut.

Secara ekologi, manfaat pohon cemara laut secara ekologi:

1. Cemara laut merupakan salah satu tanaman yang sangat potensial untuk rehabilitasi dan penghijauan di daerah pesisir atau pantai. Hal tersebut karena cemara laut memiliki akar yang kuat.
2. Ketahanan fisiologis pohon ini terhadap angin, pasang surut air laut, dan terpaan gelombang dapat menjaga pertumbuhan tanaman lain yang berada di sekitarnya.
3. Menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan di kawasan pesisir termasuk burung laut dan elang laut. Selain itu, di bawah pohon cemara laut digunakan oleh para penyu belimbing untuk bertelur dan menyembunyikan telurnya.
4. Penanaman cemara laut juga dapat memperbaiki iklim mikro karena reboisasi yang dilakukan di pesisir pantai, sehingga keberlangsungan berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme di sekitarnya tetap terjaga.
5. Akarnya yang kuat dapat membantu mencegah erosi, abrasi pantai, menghambat badai, dan memecah gelombang tinggi.
6. Simbiosis yang dilakukannya dengan bakteri frankia dapat meningkatkan unsur hara tanah yang dapat mendukung keberhasilan pertumbuhan spesies lain yang ada di sekitarnya.
7. Pohonnya yang rimbun sangat cocok ditanam di daerah pesisir sebagai peneduh alami. Berfungsi untuk mengurangi dan mengubah kecepatan angin, sehingga dapat mengurangi laju angin ke wilayah sekitar laut.

Tak hanya bagi lingkungan, cemara laut juga bermanfaat secara sosial dan ekonomi, yakni:

1. Pohon cemara laut yang rindang dimanfaatkan oleh warga, pedagang dan wisatawan untuk berteduh ketika mengunjungi pantai.
2. Daun pohonnya dapat dijadikan pakan untuk hewan-hewan ternak milik masyarakat sekitar.
3. Pengolahan minyak atsiri dari cemara laut sering dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit luar dan aromaterapi.
4. Batang dan rantingnya dapat dijadikan bahan pembuatan mebel, kerajinan tangan, mainan, konstruksi bangunan, dan kayu bakar.
5. Tanaman cemara laut yang sudah dewasa menjadi alternatif untuk hiasan pada perayaan keagamaan atau adat tertentu, contohnya dijadikan sebagai pohon natal.
6. Biji cemara laut kaya akan protein dapat digunakan sebagai tanaman pangan. Bijinya juga dapat dijadikan sebagai sumber energi dan bahan bakar alternatif.

Trembesi atau Ki Hujan merupakan salah satu jenis pohon yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Bentuk pohon yang berkayu kekar, kuat, rindang, dan memiliki kanopi yang memayung menjadikannya sebagai tumbuhan yang banyak ditanam sebagai peneduh jalan. Tak heran, pohon trembesi termasuk tanaman penghijauan yang banyak ditemukan di daerah perkotaan. Selain perawatannya yang mudah, pertumbuhannya terbilang cepat, serta dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan yang berbeda.

Pohon trembesi memiliki daya serap karbon dioksida sangat tinggi. Setiap tahunnya saja, satu pohon trembesi dapat menyerap hingga 28,5 ton emisi karbon.

Manfaat trembesi (Samanea saman) secara ekologi di antaranya yaitu:

1. Pohon peneduh untuk daerah urban dan tanaman yang cocok digunakan untuk kawasan ruang terbuka hijau (RTH).
2. Mengurangi polusi udara dan suara yang sering terjadi di perkotaan akibat mobilitas yang tinggi.
3. Akar trembesi yang kokoh dapat menjaga stabilitas tanah dan menghambat potensi erosi tanah serta longsor.
4. Trembesi dapat menyerap karbon dioksida dan emisi gas rumah tangga yang efektif dan tangguh.
5. Tajuknya yang lebar menjadi tempat bernaung dan tempat tinggal berbagai spesies burung dan hewan-hewan lainnya.

Manfaat pohon trembesi secara ekonomi dan sosial yaitu:

1. Biji trembesi yang disebut godril (awa) sering dijadikan cemilan atau kudapan ringan oleh beberapa kelompok masyarakat.
2. Kayunya tahan akan serangan rayap dan jamur, sehingga kayu pohon trembesi yang telah dewasa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan mebel dan peralatan rumah tangga.
3. Oleh masyarakat desa, daun pohon ini sering dimanfaatkan untuk pakan ternak (kambing, domba, sapi dan kerbau). Semut dan Lebah juga seringkali menghisap buahnya yang memang memiliki rasa yang manis.
4. Selain itu, daun trembesi juga dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat membantu mengurangi gejala gatal-gatal pada kulit.
5. Kayu dan batang trembesi yang kuat juga sering dipakai untuk pembuatan mainan anak-anak tradisional seperti gangsing, bakiak dan ketapel.

Pohon pinus termasuk salah satu tanaman khas yang sering ditemui di daerah pegunungan dan dataran tinggi. Jenis pohon ini berkerabat dekat dengan tanaman cemara-cemaraan.

Pinus (Pinus merkusii) dapat tumbuh tinggi hingga mencapai ketinggian 15-30 meter. Batangnya menjulang tinggi dan lurus. Tanaman pinus biasa dimanfaatkan untuk rehabilitasi lahan dan reboisasi hutan dataran tinggi karena mempunyai perakaran tunggang yang dalam.

Hutan pinus merupakan habitat bagi berbagai tumbuhan, serangga, burung, mamalia, reptil, dan berbagai jenis fungi. Karenanya, pohon pinus sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Manfaat pohon pinus secara ekologi yaitu:

1. Menjaga stabilitas tanah dan air tanah untuk mengurangi dampak erosi serta kekeringan yang terjadi di musim kemarau.
2. Pohon pinus mempunyai umur yang relatif panjang dan bentuk batang yang lurus sehingga cocok untuk penghijauan kembali hutan.
3. Batang pinus yang kuat dapat memecah angin pegunungan dan badai yang dapat merusak komunitas tanaman lain.
4. Memiliki nilai evapotranspirasi yang besar yang baik bagi pengurangan tekanan pori air tanah yang dapat memicu longsoran.
5. Biji buah pinus menjadi makanan berbagai hewan pengerat yang hidup di hutan terestrial seperti tupai.
6. Hutan pinus yang rindang dapat menurunkan suhu lokal dan menjaga stabilitas cuaca serta kelembaban udara sekitarnya.

Manfaat ekonomi dan sosial pohon pinus diantaranya:

1. Kawasan hutan pinus yang asri menjadi destinasi wisata dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat untuk melepas penat.
2. Kayu pohon pinus yang berserat halus mudah digunakan untuk bahan baku mebel dan perkakas rumah tangga.
3. Daerah hutan pinus yang dikelola untuk keperluan industri atau objek wisata alam berpotensi menciptakan lapangan kerja, sehingga akan mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
4. Dalam pembuatan kertas, kayu pinus dapat dijadikan bahan baku yang bermutu karena tingkat kepadatan dan kerapatan kayunya rendah.
5. Getah pinus yang diambil masyarakat sekitar bisa dijual untuk keperluan pembuatan pelarut cat, disinfektan dan aromaterapi.
6. Minyak atsiri dari daun pinus berfungsi sebagai antimikroba yang dapat mengatasi infeksi, luka kulit, dan peradangan.
7. Kulit pohon pinus mengandung senyawa fitokimia pycnogenol yang dapat mencegah hipertensi dan gagal jantung.
8. Minyak pohon pinus P.Pinaster mampu meredakan nyeri otot. Kulit batang dan daun dari pohon pinus mengandung vitamin A dan C yang baik bagi kesehatan mata.
9. Akarnya dapat dikonsumsi secara langsung setelah dibersihkan terlebih dahulu, sedangkan daunnya dapat dikonsumsi dengan cara direbus dan dijadikan minuman herba.

Pohon api-api putih (Avicennia marina) termasuk salah satu spesies dari hutan mangrove, dan berhabitat di pesisir atau sekitar laut. Lingkungan tempatnya tumbuh adalah daerah yang minim cahaya dan suhu, serta kawasan dengan kadar garam yang tinggi. Kemampuan hidup ini dipengaruhi oleh adaptasi tumbuhan mangrove secara fisiologi, morfologi, dan anatomi. Bentuk morfologinya seperti pohon darat pada umumnya dengan batang yang keras dan menjulang tinggi hingga 15 meter.

Berbeda dengan pohon bakau-bakauan yang mempunyai akar tunjang, api-api putih memiliki akar napas yang berbentuk seperti pensil dan menjulang ke atas tanah. Akar dan rimpangnya yang kuat, menjadikan api-api putih sangat berperan penting dalam menjaga kestabilan dan keberlangsungan ekosistem hutan mangrove.

Manfaat mangrove api-api putih secara ekologi yaitu:

1. Membantu stabilitas kadar garam dan zat-zat polutan di air serta tanah pada hutan mangrove.
2. Daunnya yang jatuh dapat memperbaiki kualitas air dan tanah di sekitar lingkungannya.
3. Habitat yang memberikan tempat bernaung, berkembang biak, dan mencari makan bagi berbagai spesies burung, ikan, kepiting bakau dan udang-udang.
4. Akar pensil pohon api-api putih yang menjulang ke atas dapat menghambat sampah yang mengalir dari hulu sungai ke lautan.
5. Memecah ombak dan angin laut yang menghempas daratan serta pemukiman penduduk.
6. Tanaman rehabilitasi dan reboisasi hutan pesisir serta mencegah abrasi dan banjir akibat pasang air laut karena akar-akarnya yang kuat.

Manfaat api-api putih secara sosial dan ekonomi masyarakat pesisir yaitu:

1. Api-api putih sering dijadikan tempat bernaung dan tinggal berbagai ikan, kepiting dan udang yang bisa dijadikan sebagai bahan konsumsi masyarakat yang bergizi, atau dijadikan bisnis tambak ikan atau udang.
2. Daun pohon menjadi sumber pakan untuk hewan-hewan ternak seperti kambing dan sapi.
3. Selain itu, daun api-api putih juga dimanfaatkan oleh penduduk pesisir sebagai jamu atau obat tradisional untuk menyembuhkan luka bakar, rematik, cacar, bahkan bisul.
4. Ketika diolah lebih lanjut, hasil penyulingan daun Avicennia marina dapat digunakan untuk pengawet makanan alami.
5. Kayu batangnya yang kuat bisa dipakai untuk konstruksi jembatan kayu, rumah sederhana, kayu bakar dan perkakas dapur.

Tabebuya sering ditanam untuk meningkatkan keindahan tata ruang kota. Selain keindahan warna-warni daunnya yang beragam, tabebuya juga mampu meredam polusi udara, cahaya dan suara yang sering terjadi di kawasan urban dan industri. Karena keindahan dan kecantikan bunga yang dimilikinya, tabebuya sering disamakan dengan pohon sakura yang berasal dari Jepang. Kelebihan dari pohon tabebuya adalah daunnya yang tidak mudah rontok saat musim kemarau tiba.

Tabebuya berasal dari Brazil yang merupakan negara dengan kondisi iklim kering. Oleh karena itu, pohon ini dapat tumbuh dengan baik di cuaca kering sekalipun. Habitat aslinya adalah hutan tropis kering dan lembap dengan ketinggian kurang dari 1.200 mdpl. Pohon ini juga memiliki tingkat adaptasi yang tinggi di berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, berlumpur, hingga tanah kapur.

Manfaat tanaman tabebuya secara ekologi diantaranya yaitu:

1. Menyerap karbon dioksida dengan kemampuan daya serap satu pohon per tahunnya adalah 105,87 kg/pohon/tahun.
2. Penahan dan pemecah angin yang dapat menyebabkan kerusakan pemukiman. Tanaman peneduh yang dapat ditanam di depan rumah, toko, bangunan atau pinggir jalan raya.
3. Akar Tabebuia sp. mempunyai akar yang dapat memperkuat struktur tanah dan mengurangi potensi pengikisan tanah atau erosi.
4. Batang dan ranting pohon ini sering dimanfaatkan oleh burung-burung untuk membuat sarang dan tempat bernaung.
5. Mengurangi tingkat pencemaran udara dan polusi suara yang terjadi akibat mobilitas tinggi di daerah perkotaaan.

Manfaat Tabebuia sp. secara sosial dan budaya mencakup:

1. Menambah keindahan dan nilai estetik tata ruang kota atau kawasan ruang terbuka hijau.
2. Bunganya yang cantik membuat tabebuya dapat dijadikan sebagai tanaman hias yang memberikan nilai ekonomi dalam hortikultura dan perkebunan.
3. Bunga tanaman tabebuya sering dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik untuk pertumbuhan tanaman lainnya.
4. Kayunya yang memiliki serat halus, dan tahan lama dapat digunakan untuk pembuatan furniture dan perabot-perabot tertentu.
5. Beberapa bagian tabebuya terkadang dipakai untuk pembuatan obat-obat tradisional, walaupun keampuhan dan khasiatnya perlu penelitian lebih lanjut.
6. Tanaman tabebuya cenderung tahan terhadap cuaca dan iklim yang kering, sehingga perawatannya relatif mudah.

Alpukat dapat tumbuh optimal di kawasan dataran tinggi dan pegunungan, tetapi pohon ini juga mampu beradaptasi di daerah dataran rendah. Bagian tanaman alpukat hampir seluruhnya dapat dimanfaatkan mulai dari buah, batang, hingga kulitnya. Namun, komoditas utama yang dimanfaatkan yaitu buahnya yang kaya multivitamin dan serat.

Alpukat berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Pada umumnya, alpukat sering ditanam sebagai tanaman perkebunan monokultur. Namun di daerah tropis seperti Indonesia, alpukat juga sering dibudidayakan di pekarangan rumah.

Manfaat pohon alpukat (Persea americana) secara ekologi yaitu:

1. Menyimpan cadangan air tanah dan menampung air hujan agar tidak membanjiri kawasan dataran rendah.
2. Akar pohonnya yang kuat mampu menghambat laju erosi atau pengikisan tanah yang menyebabkan longsor.
3. Pohon alpukat mampu menyerap karbon dioksida dan gas rumah kaca serta menyimpan cadangan karbon di dalam tanah.
4. Akar pohonnya membantu menyerap nutrien dan polutan dari air hujan, sehingga mengurangi polusi air di sekitarnya.
5. Buah alpukat menjadi salah satu makanan primata dan burung-burung tertentu untuk bertahan hidup.
6. Menjaga keseimbangan ekosistem karena pada daun alpukat terdapat senyawa kimia yang bisa membunuh serangga dan pengganggu tanaman.
7. Batang pohonnya yang kuat mampu memecah angin lembah atau angin gunung yang mengarah ke pemukiman.

Manfaat pohon alpukat secara sosial dan budaya diantaranya yaitu:

1. Tanaman agroforestri yang unggul dan cocok untuk ditanam karena permintaan buahnya yang tinggi.
2. Batang kayu pohon ini dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar oleh masyarakat sekitar hutan.
3. Buah alpukat yang kaya vitamin dan serat dapat dijadikan bahan makanan untuk mencegah malnutrisi atau gizi buruk bagi anak-anak desa.
4. Pohon yang telah tua dapat dijadikan bahan pembuat furniture dan perabot rumah tangga sederhana.
5. Manfaat kesehatan buah alpukat telah diteliti dan dibuktikan secara medis untuk berbagai keperluan pengobatan dan pencegahan penyakit seperti menjaga kesehatan jantung, mencegah osteoporosis, dan memaksimalkan pengobatan kanker.

Jambu air mempunyai berbagai macam varian yang populer. Kandungan airnya yang tinggi, dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dehidrasi. Habitat alami pohon ini adalah daerah yang lembap seperti tepi sungai. Jambu air dapat tumbuh optimal di dataran rendah dengan ketinggian 800 mdpl, dan sinar matahari yang cukup. Jambu air tumbuh dengan baik di tanah yang subur, gembur, dan berhumus tinggi. Namun, pohon ini juga dapat bertahan di tanah liat dan pasir. Seperti pohon lainnya, jambu air juga dapat menyerap karbon dioksida sehingga membantu mengurangi dampak pemanasan global.

Manfaat ekologi pohon jambu air (Syzygium aqueum) diantaranya yaitu:

1. Daun, buah, dan akar jambu air menjadi sumber nutrisi bagi hewan seperti serangga, burung, dan ikan. Karenanya, jambu air memiliki peran untuk menyeimbangkan ekosistem.
2. Filter alami bagi air yang mengalir melaluinya, sehingga menjaga kualitas air.
3. Dapat ditanam di pekarangan rumah sehingga membantu menyejukan udara di sekitar rumah.
4. Akarnya yang kuat mampu mengurangi potensi pengikisan tanah, erosi dan bencana longsor di daerah miring.
5. Menyerap karbon dioksida yang cukup optimal dan menyimpan cadangan karbon ke dalam tanah.

Manfaat jambu air secara sosial dan budaya mencakup:

1. Kayu dan ranting yang telah tua dijadikan kayu bakar untuk keperluan memasak di daerah pedesaan.
2. Daun pohon ini sering dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.
3. Buah jambu air dapat diolah menjadi berbagai makanan yang menyehatkan dan menyegarkan seperti manisan jambu air, dan asinan jambu air.
4. Kandungan gizi dan vitamin dalam buahnya mampu mengurangi potensi penyakit dan mengobati beberapa kendala kesehatan seperti mengatasi asma, obat diare, meredakan demam, hingga menurunkan kolesterol.
5. Bunga dan daun muda tanaman jambu air dapat digunakan untuk pembuatan masker kecantikan tradisional.
6. Dapat ditanam sebagai tanaman agroforestri karena berbuah dengan cepat sehingga dapat menjadi sumber penghasil tambahan bagi petani.