Connect with us

Penggerak

Kelompok CAMAR Selamatkan Pesisir Semarang dari Abrasi

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Artikel tentang mitra penanaman pohon kelompok CAMAR di Semarang.
Profil singkat kelompok CAMAR dan lokasi penanaman LindungiHutan di kota Semarang, Jawa Tengah.

Pak Yazid merupakan seorang nelayan dan petani pohon mangrove bersama kelompok CAMAR di kawasan Tambakrejo, kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bukan sebuah tuntutan, menjadi seorang petani merupakan kemauan Pak Yazid sendiri sejak dulu. Ia mengaku suka berkomunitas dan ingin terus menghijaukan wilayah Tambakrejo.

Meski begitu, pekerjaan pak Yazid sebagai petani belum dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya. Selain menjadi petani, pak Yazid juga merupakan seorang nelayan ikan di Tambakrejo. Pak Yazid juga aktif menjadi Ketua Nelayan di komunitas KOPI dan merupakan sekretaris dari kelompok CAMAR (Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun).

Kelompok CAMAR beranggotakan 10 orang yang diketuai oleh pekerja Indopower bernama Pak Julaimi. Kelompok ini dibentuk pada 2 Desember 2011. Pada awal tahun 2012, kelompok CAMAR baru fokus dalam penanaman mangrove dan pada tahun 2014.

Baca juga: Kisah Perjuangan Pak Ujang dan Rekan-rekan Menjaga Hutan Jakarta

Akhirnya kelompok CAMAR mulai melakukan pembibitan melalui otodidak pengamatan mata dan memulai obrolan dengan pihak-pihak dalam bidang yang sama. Melalui penanaman mangrove ini, Pak Yazid bersama kelompok CAMAR bertekad untuk menghijaukan pesisir Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang.

Anggota kelompok CAMAR menanam mangrove di pesisir utara Semarang.
Anggota kelompok CAMAR sedang menanam bibit pohon mangrove hasil donasi dan kerjasama dengan partners LindungiHutan (Dokumentasi: Business Development/LindungiHutan).

Tambakrejo merupakan desa paling utara di kelurahan Tambakrejo, kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini cukup populer karena kerap dilanda banjir, terutama jika air laut sedang pasang atau yang sering disebut dengan rob.

Kelurahan Tambakrejo juga dikenal sebagai desa nelayan karena sebagian besar warganya yang berprofesi sebagai nelayan, seperti Pak Yazid. Berbagai hasil tangkapan laut yang diperoleh para nelayan Tambakrejo dijual langsung dalam keadaan segar maupun diolah terlebih dahulu.

Namun, laut yang selama ini menjadi tumpuan bagi nelayan Tambakrejo untuk menghidupi keluarganya, kini mulai mengancam masa depan. Kondisi peisisr Tambakrejo yang kian memprihatinkan akibat ombak Laut Jawa yang terus menerus mengikis daratan membuat semakin dekatnya garis pantai dengan pemukiman warga. Kondisi ini menjadi masalah karena warga Tambakrejo bisa kehilangan rumahnya akibat daratan yang terancam tenggelam.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan wilayah pesisir dari abrasi yang terus berlanjut adalah dengan menanam pohon mangrove.

Hal ini yang membuat Pak Yazid beserta kelompok CAMAR hadir untuk mengupayakan penghijauan di wilayah pesisir, terumatama di Tambakrejo. Sejauh ini, terhitung ada lebih dari 170.000 bibit mangrove yang telah ditanam oleh kelompok CAMAR dengan luasan lahan sekitar 2 hektar.

Perjuangan Pak Yazid dan kelompok CAMAR tentunya tidak semulus itu. Pada tahun 2018, pesisir Tambakrejo sering dilanda ombak yang sangat dahsyat dan menumbangkan pohon-pohon mangrove.

Bahkan pohon yang telah berumur tua juga ikut tumbang. Tak hanya itu, hama tikus juga masih menjadi masalah karena sering kali ditemukan mangrove avicennia yang dimakan tikus.

Meskipun begitu, Pak Yazid beserta kelompok CAMAR tidak menyerah untuk menyelamatkan tempat tinggal mereka di samping segala kendala yang sering terjadi.

Baca juga: ARMY Indonesia Rayakan Anniversary BTS dengan Menanam Ribuan Pohon di Semarang

Hujan Badai dan Pandemi Tidak Menghambat Kelompok CAMAR Beraksi

Seperti yang sudah sering kita dengar, pandemi Covid-19 menjadi penyebab bagi banyak yang kehilangan pekerjaan hingga menjadi sulitnya mencari sumber nafkah untuk keluarga.

Kejadian serupa juga dialami oleh keluarga pak Yazid. Pandemi Covid-19 membuatnya dan keluarga membanting tulang lebih dari biasanya. Istri pak Yazid juga bekerja sebagai pembuat terasi untuk dan anak laki-lakinya bekerja di pabrik untuk menopang ekonomi keluarga. Namun, pandemi ini membuat anak laki-laki pak Yazid sekarang menganggur akibat adanya pengurangan pekerja di pabrik.

Kondisi seperti ini, membuat Pak Yazid dan kelompok CAMAR di Tambakrejo untuk bekerja lebih keras demi menghidupi masing-masing keluarganya. Hutan mangrove di Tambakrejo yang kita tahu hanya memiliki manfaat ekologis sebagai tameng pesisir dari abrasi dan rob, namun ternyata juga memberikan peran sosial dan ekonomi bagi warga Tambakrejo.

Foto anggota kelompok CAMAR dan relawan lingkungan pada penanaman pohon untuk ultah artis KPOP.
Beberapa anggota kelompok CAMAR berfoto bersama perwakilan Campaigner dalam kampanye alam KadoBumi untuk merayakan ultah idola Kpop (Dokumentasi: Business Development/LindungiHutan).

Keberadaan hutan mangrove yang asri dapat menjadi ladang mata pencaharian bagi para petani. Karena hutan bakau merupakan habitat bagi berbagai biota laut seperti untuk ikan-ikan kecil yang berlindung dan mencari makan di bawah air hutan mangrove.

Baca juga: Fans KPOP Peduli Lingkungan yang Sukses Galang Dana Bersama LindungiHutan

Tidak hanya dapat dimanfaatkan bagi nelayan, di pesisir Tambakrejo, hasil mangrove diolah menjadi berbagai kreasi dan bahan makanan yang dikonsumsi oleh penduduk setempat.

Melalui Merah Delima, kelompok yang berisikan 15 orang ibu-ibu, mangrove diolah menjadi berbagai macam produk, seperti kerupuk, brownies, kue lumpur, hingga batik alami yang berasal dari buah mangrove yang dikeringkan.

Namun, produk-produk hasil hutan tersebut bukan untuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri oleh penduduk setempat.

Dukung Upaya Pelestarian Hutan dan Para Pejuangnya Melalui LindungiHutan

Dengan LindungiHutan, setiap orang dan bisnis dapat ikut berperan nyata untuk memberikan manfaat kebaikan bagi Indonesia. Mulai donasi mulai dengan 10 RIBU RUPIAH, galang dana secara GRATIS dan jalin kolaborasi untuk kesejahteraan para pejuang hutan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan