Connect with us

Mitra Hijau

Bumijo Hijaukan Gunung Sawur, Lumajang dengan Menanam 500+ Pohon Alpukat

Published

on

Kerjasama Bumijo dan LindungiHutan untuk proses penghijauan di Gunung Sawur, Lumajang, Jawa Timur.

Tak bisa dipungkiri, aktivitas kita sehari-hari kemungkinan besar pasti meninggalkan sampah. Baik itu yang dihasilkan dari rumah ataupun di ruang-ruang publik. Konsumsi masyarakat yang tinggi beriringan dengan meningkatnya jumlah timbunan sampah. Maka dari itu, perlu pengelolaan sampah yang terpadu dan efektif.

Mengutip dari laman databoks.katadata.co.id, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada 2020. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 37,3% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga.

Berdasarkan jenisnya, 29,8% sampah yang dihasilkan masyarakat berupa sisa makanan. Sampah plastik berada di urutan berikutnya dengan proporsi sebesar 17%.

Angka tersebut menunjukkan kepada kita bahwa penggunaan plastik oleh masyarakat masih cukup tinggi. Memang, untuk beralih menggunakan produk-produk yang bersifat ramah lingkungan bukanlah perkara mudah.

Meskipun tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Nyatanya, brand yang mengusung konsep produk sustainability juga banyak diminati oleh masyarakat. Harapannya, Ini menjadi sinyal yang dapat membangkitkan optimisme kita atas penerapan gaya hidup ramah lingkungan.   

Salah satu pihak yang turut andil dalam mewujudkan kesadaran masyarakat akan produk-produk ramah lingkungan adalah Bumijo.

Bumijo merupakan toko online yang menyediakan beragam keperluan rumah tangga yang ramah lingkungan.

Produk keperluan rumah tangga yang tersedia juga beraneka macam. Mulai dari keperluan kamar mandi, dapur, menstrual product, body care, cloth diaper, masker, kotak makanan, sedotan, botol, eco hampers, dan lain sebagainya.  Semua produk tersebut bisa di lihat di website resminya.

Bumijo Inisiasi Kampanye Alam “BUMIJO: dari Kami untuk Bumi” Guna Laksanakan Program Penghijauan di Gunung Sawur, Lumajang, Jawa Timur

Proses penanaman pohon hasil kerjasama LindungiHutan dan Bumijo di lereng Gunung Sawur, Lumajang, Jawa Timur.
Proses penanaman pohon Alpukat di Gunung Sawur (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Komitmen menjaga ekosistem bumi dari pencemaran sampah tidak hanya diimplementasikan pada nilai dan misi Bumijo semata. Lebih jauhnya, Bumijo ikut mengambil peran untuk bersama-sama menghijaukan Indonesia. 

Baca juga: 1 Bundle = 1 Tree, TISSO Ajak Kita Hijaukan Indonesia

Menggandeng LindungiHutan, Bumijo menginisiasi kampanye alam bertajuk “BUMIJO: dari Kami untuk Bumi”.  Dengan berbelanja di Bumijo, 5% dari profit didonasikan ke program kampanye alam ini. Selain itu, jika menambah “Donasi Pohon” saat checkout dari website Bumijo, 100% dari produk “Donasi Pohon” didonasikan setiap akhir bulan.

Melalui kampanye alam ini, sukses terkumpulkan 541 pohon jenis Alpukat dan telah dilakukan penanaman di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada 2 Juli 2022. Proses penanaman pohon berlangsung lancar dengan dibantu oleh KSM Bina Lestari.

Aksi nyata yang telah dilakukan oleh Bumijo, patut kita apresiasi bersama. Upaya pelestarian lingkungan dan mengurangi pencemaran adalah agenda penting kita bersama. Makin banyak pihak yang turut serta berkontribusi dalam menjaga bumi, maka semakin banyak pula masyarakat maupun pihak lain yang ikut dan sadar akan pentingnya hal tersebut.

Bersama lindungiHutan, Bumijo Menanam 541 Pohon Alpukat dan MPTS

Kabupaten Lumajang sering kali diterpa bencana. Mulai dari tanah longsor yang marak terjadi di dataran tinggi saat hujan deras mengguyur. Di sisi lain, pesisir Lumajang terus menerus diterjang abrasi sehingga garis pantainya kian hari kian tergerus.

Bencana ini tentu memberikan dampak yang kurang menyenangkan bagi masyarakat karena aktivita sosial ekonomi banyak terganggu. Tahun 2020, jalur Lumajang-Malang sampai tidak dapat berfungsi karena tertutup material tanah longsor.

Salah satu faktor terjadinya erosi yang memicu tanah longsor adalah beralihnya penggunaan lahan sebagai bentuk pemanfaatan sumber daya lahan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kemajuan teknologi di berbagai sektor mendorong pemanfaatan lahan-lahan yang tidak sesuai dengan kesesuaian lahannya sehingga menyebabkan degradasi lahan.

Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air akan berimbas pada terjadinya kerusakan lingkungan, seperti bencana longsor. Hal tersebut dapat terjadi akibat ketidakseimbangan antara hujan dan kemampuan tanah menginfiltrasi hujan yang air hujan yang turun dan masuk ke dalam tanah.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan rehabilitasi lahan melalui tindakan penanaman pohon yang sesuai dengan kebutuhan lahan. Bumijo bersama LindungiHutan menanam 541 pohon Alpukat untuk menghentikan dan mencegah terjadinya tanah longsor.

Pohon Alpukat sendiri memiliki banyak manfaat baik itu secara ekologi, ekonomi, dan sosial. Manfaat tersebut antara lain:

  • Ekologi: Sebagai penyerap karbon dan penyimpan cadangan air, untuk mencegah longsor di area perbukitan.
  • Ekonomi: Buah untuk dikonsumsi. Minyak dari buah digunakan untuk campuran salad dressing. Daun diseduh sebagai the. Daun yang dipanggang digunakan sebagai bumbu,
  • Sosial: Kulit batang digunakan untuk mengobati diare. Daun digunakan untuk mengobati disentri, batuk, menurunkan tekanan darah, dan melancarkan siklus menstruasi.

Baca juga: PT Ocean Network Express (ONE) Menanam 1.000+ Pohon di 3 Provinsi

Semoga pohon Alpukat yang ditanam oleh Bumijo bersama LindungiHutan di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Jalin Kerjasama dan Kolaborasi dengan LindungiHutan untuk Penghijauan seperti Bumijo

LindungiHutan merupakan startup yang mempermudah individu, komunitas, brand dan perusahaan untuk menjalankan program penghijauan di berbagai daerah. Mari berkolaborasi mulai 10 ribu/pohon dan memberikan manfaat kebaikan untuk ekologi dan sosial

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan