Connect with us

Lingkungan

Pengertian Suksesi, Jenis, Contoh, Proses dan Manfaatnya

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Pengertian suksesi, jenis, contoh, proses dan manfaat suksesi ekologi lengkap.

Pengertian suksesi adalah suatu proses perubahan pada aspek ekologi dan lingkungan yang berjalan terus-menerus secara teratur dalam jangka waktu tertentu dan membentuk komunitas baru.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas pengertian suksesi ekologi, jenis-jenis, contoh, proses pembuatan dan manfaat suksesi secara lengkap dan jelas.

Pengertian Suksesi

Suksesi adalah suatu proses perubahan komponen-komponen spesies suatu komunitas selama selang waktu tertentu. Dalam keadaan alam meliputi air, flora, fauna dan tanah semua komponen tersebut harus seimbang dan saling bersinergi untuk menciptakan kondisi kesejahteraan yang harmonis.

Dengan kata lain suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem yang seimbang.

Proses suksesi ekologi terjadi akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.

Ketika suatu kawasan mengalami guncangan dan komunitas (makhluk hidup dan benda mati) yang berada di sana tidak lagi melakukan penyesuaian diri dengan baik, maka timbul persoalan ekologis karena dalam kondisi ekstrim pun makhluk hidup akan melakukan adaptasi untuk bertahan dan mengembangkan kehidupannya.

Akhir dari proses suksesi adalah terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks (stabil dan tidak berubah) berada di keseimbangan, mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari berbagai perubahan sistem secara keseluruhan.

Ciri keberhasilan proses suksesi adalah munculnya spesies yang berumur panjang, toleran terhadap aspek lingkungan dan resisten atas perubahan ekstrem yang terjadi.

Baca juga: Pengertian Konservasi, Jenis, Tujuan dan Manfaat Upaya Konservasi

Jenis-jenis Suksesi Ekologi

Suksesi ekologi dapat terjadi dalam waktu yang sangat lama, bisa puluhan tahun (akibat kebakaran hutan) hingga jutaan tahun (akibat kepunahan massal).

Suksesi terbagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder. Berikut ini penjelasan dan contoh-contohnya yaitu:

1. Suksesi Primer

Suksesi primer adalah munculnya suatu komunitas baru pada suatu daerah yang sebelumnya tidak terdapat komunitas. Suksesi primer dapat terjadi apabila komunitas asal terganggu yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru.

Jenis suksesi primer dapat terjadi pada daerah baru yang sebelumnya tidak ada kehidupan. Fenomena ini disebabkan karena adanya aliran lava, gletser yang menyusut, bukit pasir yang terbentuk, dan lainnya.

Lambat laun akan terjadi invasi oleh makhluk hidup perintis sampai terbentuk vegetasi yang stabil.

Contoh Suksesi Primer

Contoh suksesi primer adalah ketika gunung berapi yang telah meletus, maka daerah sekitar akan mengalami kerusakaan dan tidak terdapat organisme. Seiring berjalannya waktu daerah tersebut akan ditempati kembali oleh organisme awal (pionirnya) biasanya adalah lichenes atau lumut kerak.

Terbentuknya suksesi di Indonesia seperti di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pionir berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap sinar matahari dan kekeringan.

Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Apabila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai.

Zat yang terbentuk karena aktivitas pengurai bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh.

Lalu tumbuhan herba tumbuh dan menggantikan tanaman pionir dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pionir subur tetapi sebaliknya akan terhambat pertumbuhannya. inilah terjadinya suksesi.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan lahan. Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tanaman semak menaungi rumput dan belukar sehingga terjadi kompetisi.

Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan.

Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem.

2. Suksesi Sekunder

Pengertian suksesi sekunder adalah pembentukan suatu ekosistem yang telah rusak ke keadaan awalnya yang belum terganggu. Jenis suksesi ekologi ini biasanya terjadi karena kebakaran, perusakan oleh manusia, dan gempa bumi.

Proses suksesi sekunder pada umumnya lebih cepat dibandingkan dengan suksesi primer. Karena pada suksesi sekunder tidak diperlukan lagi adanya tahapan komunitas pionir, kerusakan terjadi hanya sebagian pada komunitas alami dan masih meninggalkan sisa-sisa kehidupan. Sisa kehidupan tersebut akan berkembang kembali membentuk komunitas klimaks seperti awal.

Contoh Suksesi Sekunder

Contoh suksesi sekunder adalah gangguan alami seperti banjir, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja. Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi ekologi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan dan tidak terurus.

Baca juga: Jenis-jenis Pohon Bakau, Ciri-ciri, Sebaran dan Manfaat Bakau bagi Masyarakat

Faktor Penyebab Suksesi Ekologi

Suksesi timbul karena perubahan aspek-aspek tertentu pada lingkungan yang membuat komunitas (makhluk hidup dan benda mati) yang berada di ekosistem beradaptasi.

Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan proses suksesi terjadi diantaranya yaitu:

1. Iklim

Tumbuhan tidak akan dapat tumbuh teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya.

Pada akhirnya suatu tempat yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa keadaan yang tidak menguntungkan pada vegetasi.

Fenomena perubahan iklim dan pemanasan global yang berlangsung telah memaksa flora dan fauna terus-menerus beradaptasi.

2. Topografi Wilayah dan Tanah

Suksesi sering terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah akibat:

  • Erosi, yaitu dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah menjadi kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya proses suksesi dimulai.
  • Pengendapan (denudasi), yaitu Erosi yang melarutkan lapisan tanah, di suatu tempat tanah diendapkan sehingga menutupi vegetasi yang ada dan merasakannya. Kerusakan vegetasi menyebabkan suksesi berulang kembali di tempat tersebut.

3. Komponen Biotik

Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi.

Di padang penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.

Tahapan-tahapan Proses Suksesi

Karakteristik utama suksesi adalah prosesnya yang berjalan linier dalam rentang waktu tertentu. Suksesi ekologi mengalami tahapan-tahapan berikut ini:

1. Kolonisasi

Tahap awal dari suksesi adalah kolonisasi, selama tahap tersebut habitat yang kosong dipenuhi oleh organisme-organisme. Kolonisasi ini memerlukan:

  • Organisme tersebut sampai di lokasi,
  • Organisme tersebut menjadi mantap disana. Kemampuan organisme untuk sampai pada suatu tempat tergantung pada kemampuan dispersal individu tersebut dan isolasi yang ada pada daerah tersebut.

2. Modifikasi Tempat

Dari tahap kolonisasi, organisme-organisme yang berdiam di daerah itu akan mengubah sifat-sifat tempat tersebut.

Koloni awal dari suksesi primer pada daerah terestrial biasanya adalah mikroorganisme-mikroorganisme tanah seperti lichenes (lumut kerak) yang memperbanyak koloni permulaan dari bebatuan vulkanik. Organisme ini akan mempengaruhi sifat – sifat batuan yang didiami.

3. Variabilitas Ruang

Kemudian berikutnya yaitu modifikasi ruang merupakan peningkatan variabilitas ruang (spasial) habitat. Contohnya adalah Dryas drummndii adalah tanaman pembentuk hutan yang terpenting pada suksesi awal di Alaska.

Tumbuhan ini menghasilkan gradien sifat tanah. Bahan organik tanah bervariasi pada bagian tengah hutan dan pada bagian tepi hutan.

Penutupan vegetasi umumnya berpengaruh pada perbaikan temperatur, cahaya dan evaporasi.

Oleh karena itu, transpirasi hutan akan cenderung menciptakan kelembaban internal yang tinggi, kehilangan air dari organisme yang ada di hutan mungkin akan berkurang. Temperatur udara akan lebih rendah dalam tegakan suksesi yang lebih tua.

Baca juga: Cerita Perjuangan Pak Ujang Jaga Kelestarian Hutan Jakarta

Komponen-komponen pada Proses Suksesi

Clements membedakan 6 sub-komponen dalam proses suksesi yaitu:

  1. Nudasi : terbukanya lahan, bersih dari vegetasi
  2. Migrasi : tersebarnya biji
  3. Eksesais : proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
  4. Kompetisi : adanya pergantian spesies
  5. Reaksi : perubahan habitat karena aktivitas spesies
  6. Klimaks : komunitas stabil

Faktor yang Mempengaruhi Proses Suksesi

Proses suksesi sangat beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat, lembab, dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun.

Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

  • Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan.
  • Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.
  • Kehadiran pemencar benih.
  • Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan.
  • Jenis substrat baru yang terbentuk
  • Sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.

Manfaat Suksesi Ekologi

Perubahan komposisi spesies dalam komunitas akan bervariasi sepanjang waktu di beberapa spesies kelimpahannya menurun, dan spesies lainnya meningkat. Ketika perubahan sangat besar dan kuat maka akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

Kaitannya dengan ekosistem karena dalam mencapai stabilitas perlu adanya aspek yang sangat luas seperti siklus materi atau nutrisi, produktivitas, konsep energi, kaitannya dengan masalah pertanian dan juga dengan masalah konservasi. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas
atau ekosistem yang disebut dengan klimaks.

Dalam kondisi ini sering dikatakan bahwa sebuah ekosistem dalam kondisi homeostasis, sebuah kondisi dimana ekosistem dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai respon yang koordinasi dari komponen penyusun sub-sistem terhadap tiap rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi normal komunitas.

Baca juga: Polusi Adalah: Pengertian, Jenis dan Dampak Polusi bagi Kehidupan

FAQ

Apa itu Suksesi Ekologi?

Pengertian suksesi ekologi adalah perubahan bertahap dan dapat diprediksi dalam komposisi spesies dan populasi flora-fauna di suatu area khusus, atau serangkaian perubahan yang terjadi di wilayah geografis selama jangka waktu tertentu.

Apa Saja Jenis Suksesi? Apa Contoh-contoh Suksesi?

Suksesi terbagi menjadi 2 jenis yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer adalah kemunculan komunitas makhluk hidup baru yang sebelumnya tidak ada. Sedangkan suksesi sekunder adalah proses restorasi ekosistem menjadi bentuk awalnya. Contoh-contoh suksesi ekologi telah kita bahas di artikel ini.

Penulis: Ridha Rizkiana

Editor: M. Nana Siktiyana

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan