Apa Itu GRI Sustainability Reporting? Bagaimana Cara Mengimplementasikannya?

GRI Sustainability Reporting atau Global Reporting Initiative adalah sebuah organisasi internasional yang tidak berafiliasi dengan pemerintah atau perusahaan manapun. Tugas utama GRI adalah membantu perusahaan dan organisasi lain untuk mengukur dan melaporkan dampak yang mereka timbulkan terhadap lingkungan dan masyarakat.

GRI menyediakan panduan dan standar yang bisa digunakan perusahaan untuk membuat laporan tentang kegiatan mereka yang berhubungan dengan keberlanjutan, seperti bagaimana mereka mengelola limbah, penggunaan energi, dan pengaruh kegiatan mereka terhadap komunitas sekitar.

Dengan mengikuti standar GRI terbaru, perusahaan bisa lebih mudah menjelaskan kepada pemangku kepentingan, misalnya investor, konsumen, atau masyarakat umum, tentang apa yang mereka lakukan untuk menjaga keberlanjutan.

Selain itu dengan adanya standar GRI, laporan dari berbagai perusahaan bisa lebih mudah dibandingkan. Misalnya, kitabisa melihat dan membandingkan bagaimana dua perusahaan berbeda menangani isu lingkungan tertentu.

Hal tersebut membantu semua pihak, terutama pemangku kepentingan, untuk memahami seberapa baik suatu perusahaan dalam menjaga tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka.

Dengan kata lain, GRI membantu perusahaan berbicara dalam “bahasa yang sama” saat mereka melaporkan tentang dampak yang dihasilkan, sehingga lebih transparan dan dapat diandalkan.

Baca juga: Global Reporting Initiative (GRI): Pengertian, Tujuan, Jenis Struktur, Manfaat, dan Proses Pelaporan

Standar GRI Terbaru

Standar GRI ini selalu diperbarui secara berkala dan relevan dengan perkembangan zaman hingga standar terbaru yang digunakan saat ini adalah standar GRI 2021.

Pada tahun 2021, GRI memperbarui panduannya secara signifikan untuk pertama kalinya sejak 2016. Panduan baru ini mulai berlaku secara resmi pada 1 Januari 2023. GRI mengganti standar lama (GRI 101, 102, 103) dengan standar GRI terbaru (GRI 1, 2, 3).

Standar GRI 1 (Fondation 2021)

GRI 1 adalah fondasi dari seluruh standar GRI. Di sini dijelaskan apa tujuan dari standar ini, konsep-konsep penting yang perlu dipahami, dan bagaimana cara menggunakan standar tersebut.

Standar GRI 2 (General disclosures 2021)

GRI 2 berisi informasi dasar tentang organisasi, seperti bagaimana struktur organisasi tersebut, bagaimana cara melaporkan, kegiatan apa saja yang dilakukan, siapa saja pekerjaannya, bagaimana tata kelola perusahaan, strategi yang digunakan, kebijakan yang diterapkan, serta bagaimana perusahaan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.

Standar GRI 3 (Material topics 2021)

GRI 3 membantu perusahaan menentukan topic apa saja yang paling penting untuk dilaporkan, berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan.

Manfaat GRI Sustainability Reporting, untuk Apa dan untuk Siapa?

Pertanyaannya adalah GRI sustainability reporting ini untuk apa? Siapa yang memerlukannya? Dan mengapa diperlukan? Standar GRI membantu perusahaan atau organisasi lain untuk melaporkan dampak kegiatan mereka dengan cara yang dapat dipercaya.

Paling tidak standar GRI membantu:

Bagi pelapor dalam organisasi/perusahaan

Orang yang bertanggung jawab membuat laporan di dalam perusahaan menggunakan standar GRI untuk menyusun laporan yang akurat dan dapat dipercaya.

Bagi pemangku kepentingan dan pengguna informasi lainnya

GRI sustainability reporting membantu para pemangku kepentingan, seperti investor, memahami apa yang harus dilaporkan oleh perusahaan. Informasi ini juga berguna bagi pihak-pihak seperti analis dan pembuat kebijakan untuk membuat perbandingan (benchmarking).

Manfaat bagi organisasi

Perusahaan bisa menggunakan informasi yang mereka laporkan untuk mengevaluasi kembali kebijakan dan strategi mereka.

Baca juga: Laporan CSR, Panduan, Langkah-Langkah Pembuatannya, dan Best Practice-nya!

Bagaimana Mengimplementasikan GRI Sustainability Reporting

Standar GRI membantu perusahaan dalam menentukan apa saja yang perlu dilaporkan terkait keberlanjutan. Berikut ini langkah-langkah utama implementasi GRI sustainability reporting:

1. Menentukan batasan pelaporan

Perusahaan harus menetapkan batasan dari apa yang akan dilaporkan. Artinya perusahaan harus memutuskan aktivitas, produk, dan layanan mana yang relevan untuk dimasukkan dalam laporan keberlanjutan.

2. Penilaian materialitas

Perusahaan harus melakukan penilaian materialitas untuk mengetahui topik keberlanjutan apa yang paling penting bagi operasi mereka dan bagi para pemangku kepentingan, seperti investor, pelanggan, dan komuniti lokal.

3. Meninjau standar GRI

Setelah topik material teridentifikasi, perusahaan harus melihat standar GRI untuk mengetahui mana saja yang relevan dengan topik tersebut. Misalnya, jika salah satu topik materialnya adalah pengelolaan limbah, perusahaan akan menggunakan standar GRI yang terkait dengan pengelolaan limbah.

4. Mengembangkan konten pelaporan

Perusahaan perlu membuat konten laporan (dalam hal ini company report) untuk setiap standar GRI yang diidentifikasi termasuk pendekatan manajemen hingga data kinerja.

5. Mempublikasikan laporan

Setelah laporan selesai dibuat, perusahaaan bisa mempublikasikannya secara eksternal, sehingga laporan tersebut bisa diakses oleh pemangku kepentingan dan publik.

Program CSR Perusahaan yang Sesuai dengan Standar GRI

Perusahaan bisa menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan mengikuti standar GRI yang berlaku pada saat itu. Hasil program ini kemudian bisa dimasukkan ke dalam laporan keberlanjutan perusahaan.

Karena standar GRI digunakan secara luas, laporan dari berbagai perusahaan bisa dibandingkan satu sama lain. Ini membantu pemangku kepentingan untuk melihat perusahaan mana yang lebih unggul dalam menjalankan program CSR atau inisiatif keberlanjutan lainnya.

Baca juga: CSR Berbasis Lingkungan Solusi Bisnis Berkelanjutan bagi Perusahaan