Connect with us

Tim Kami

Outreeing, Outing Ala LindungiHutan Tanam 500 Mangrove di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang

Published

on

Outing tim LindungiHutan

Awal Mei 2023, LindungiHutan mengadakan outing—kegiatan senang-senang bersama rekan kerja, yang berlangsung selama tiga hari di base camp kami Kota Semarang. Kami sih menyebutnya outreeing, kenapa begitu? Bukan maksa biar kelihatan harus ada pohonnya, mengingat kerjaan kami menanam pohon. Tapi, memang betul kami menanam pohon di akhir kegiatan outing. Lebih tepatnya, menanam 500 Mangrove rhizophora di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang.

Namun sebelum itu, ada berbagai cerita yang rasanya banyak orang perlu ketahui. Paling tidak biar jokes-jokes receh yang kami bikin selama outing, bisa kamu baca sekarang. Semoga enggak garing-garing banget!

Jokes Receh, First Time Kumpul lengkap, dan Alasan Mengapa Mesti Outing

 “Kota-kota apa yang banyak bapak-bapaknya? Purwodady xi xi xi xi!”

Yup, jokes semacam itu yang kerap ditanyakan satu sama lain selama outing. Sebuah candaan khas TikTok dan grup WhatsApp bapak-bapak pensiunan yang setiap pagi kerjaannya kirim sticker ngasih semangat!

Berharap apa pada jokes yang responnya kalau enggak “Yahhhhh”, “Hmmmm”, “Ohhhhh”, atau ketawa tipis-tipis biar enggak kelihatan judes? Mau ketawa tapi kelihatannya enggak ada yang lucu, mau enggak ketawa tapi kok ya teman. Apa boleh buat, jawaban paling etis sesuai standar masyarakat Indonesia yang sungkanan satu sama lain ya ketawa yang kira-kira kalau dituliskan dalam teks tulisannya “xi xi xi xi”. RA MASHOOK BOSS!!

Oh iya bicara soal sungkan, fyi kami—Tim LindungiHutan, baru kumpul bersama-sama/bareng-bareng/fullteam itu pada saat outing. Sebelumnya, kebanyakan dari kami Work From Anywhere, ada yang dari rumah, kos-kosan, dan juga dari coffee shop kalau habis gajian. Tapi, kami punya kantor kok!!! Hanya saja, enggak semuanya kerja di kantor. Makanya, outing ini jadi agenda penting bagi kami. Supaya, interaksi dan hubungan yang selama ini terjalin secara virtual dan hanya bertemu via Zoom maupun WhatsApp, bisa beralih ke real life.

Tim LindungiHutan
Selain suka ngejokes garing, kami juga sepertinya terlalu ekspresif

Kalau kata Mba Ratna, HRD kami, Outreeing ini jadi ajang untuk meet pertama kali all team, sekaligus menyamakan persepsi demi proses kerja yang lebih menyenangkan dan efektif ke depannya.

Meet pertama kali semua tim untuk LH supaya lebih kenal, menyamakan gol, serta momentum menjadi satu dan lebih semangat dalam bekerja,

Ratna Farida, HRD LindungiHutan

Makanya, ketika pertama kali kami ketemu langsung di Semarang, terus ditodong sama jokes serampangan kaya tadi, kan jadi bingung ya harus ngerespon gimana?

Untungnya, selama tiga hari ke depan tampaknya semua Tim LindungiHutan sudah kebal dengan model candaan tersebut. Jadi, selain mengenal, menyamakan goal, dan menambah semangat bekerja, ada satu lagi tujuan outing ini yaitu melatih cara merespon jokes receh. Sebuah skill penting yang diperlukan dalam rangka menyongsong peradaban manusia yang sejahtera!

Tim LindungiHutan
Sedang memperhatikan arahan bos

Namun di balik itu semua, sebetulnya cara tersebut menjadi sarana untuk kami mengenal satu sama lain lebih intim. LindungiHutan ingin mengenal satu sama lain lebih dekat, biar lebih akrab, dan selama kerja nantinya juga jadi lebih enak. Daripada, diem-diem terus resign-kan?

Outing ini layak untuk lebih mengenal tim secara personality dan keakraban, mengetahui wajah-wajah dari tim yang nantinya akan membantu dan dibantu, menambah percaya diri kalau tim akan bisa mencapai gol,

Ratna

Tim LindungiHutan Menanam 500 Mangrove Rhizophora di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang!

Jangan salah, Outreeing LindungiHutan didesain untuk tidak hanya menjadi outing yang ha ha hi hi. Namun, juga punya kesan yang baik di masing-masing benak tim LindungiHutan plus ngasih manfaat ke lingkungan. Ide yang muncul adalah menanam pohon!

Seperti yang kamu ketahui, LindungiHutan hadir sebagai startup yang memiliki misi mengajak partisipasi publik dalam aksi-aksi penghijauan dengan cara menanam pohon. Menanam pohon bisa dikatakan merupakan salah satu denyut nadi LindungiHutan. Dengan menanam pohon, kami ingin memberikan manfaat bagi alam dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

Jadi, kurang afdol kalau outing LindungiHutan kok enggak menanam pohon. Kaya kita lagi liburan ke Bali, tapi oleh-olehnya jeruk bukannya baju barong tulisan “I Love Kuta”. Toh, tim LindungiHutan juga banyak kok yang ingin merasakan pengalaman Tim Operasional yaitu menanam pohon.

“Karena banyak yang usul dan juga fokus LH kan penanaman tetapi masih ada yang belum experience penanamannnya jadi biar lebih paham apa sih yang LH kerjakan,” Tutur Ratna.

Penanaman mangrove tim LindungiHutan
Tanam tanam mangrove….tak perlu dibaja

Di hari terakhir outing, kami lantas meluncur ke Pesisir Tambakrejo. Kalau kamu penasaran kenapa nanem pohonnya di Pesisir Tambakrejo, cek dulu artikel “Pesisir Tambakrejo Semarang, Cikal Bakal Lokasi Penanaman LindungiHutan”.

Sesampainya di sana kami disambut oleh Pak Yazid dari Kelompok Camar. Nah, kalau cerita soal Kelompok CAMAR bisa dicek di artikel “Kelompok CAMAR Selamatkan Pesisir Semarang dari Abrasi”.

Tim LindungiHutan
Menuju lokasi penanaman

Di Pesisir Tambakrejo kamu bisa melihat secara langsung bagaimana air laut memakan daratan sedikit demi sedikit tapi pasti dan menyulapnya menjadi genangan air laut. Sewaktu naik kapal menuju lokasi penanaman, kami sempat melihat reruntuhan bangunan pom bensin yang terlihat seperti mengapung di tengah lautan. Bekas pom bensin di tengah lautan tersebut menjadi bukti bahwa, sempat ada daratan dan aktivitas manusia di sana. Namun, kini hilang termakan air laut akibat abrasi.

Abrasi pesisir tambakrejo Kota Semarang
Ini pom bensin yang kami maksud!

Bukti makin kuat, ketika kami sampai di lokasi penanaman. Ada bekas pemakaman yang juga terendam air laut. Makam yang terletak di tengah-tengah daratan hutan mangrove itu, terendam air laut dan dipenuhi sampah dari daratan yang terbawa ombak. Akibatnya, masyarakat juga menjadi kesulitan jika ingin berziarah ke makam tersebut.

Tidak jauh dari makam, lokasi penanaman mangrove LindungiHutan terlihat. Bersama Kelompok CAMAR, LindungiHutan membantu aksi penanaman dan pelestarian mangrove di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang sejak tahun 2016. Lebih dari 100.000 mangrove ditanam di lokasi tersebut. Harapannya, keberadaan hutan mangrove bisa menjadi ‘benteng alami’ penahan abrasi.

Bagi Ana Salsabila, staf tim Marketing yang sehari-harinya fokus dengan pekerjaan publikasi konten artikel tentu merasa pengalaman menanam mangrove jadi satu hal yang berkesan.

Bagi aku yang pertama kali terjun ke lapang nanem mangrove bener-bener pengalaman tak terlupakan, aku baru sadar ternyata kondisi lumpur gitu bisa nenggelemin kita, jadi harus pinter melangkah, seru bangeeeet! Ternyata mangrove dari bibit seukuran gitu kalau udah besar beberapa tahun kemudian bisa kasih manfaat sebegitu besar untuk lingkungan,

Ana Salsabila, Marketing LindungiHutan

Well, tiga hari memang waktu yang singkat. Namun bukan perkara singkat atau lamanya. Karena yang paling penting adalah dengan siapanya? Sekian cerita Outree LindungiHutan, sampai jumpa di outing-outing LindungiHutan berikutnya!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan