Connect with us

Lingkungan

8 Jenis Polutan Berbahaya bagi Kesehatan Manusia, Debu juga Termasuk Loh!

Published

on

Mengenal jenis polutan berbahaya.

Kadang kala, lupa kita sadari bahwa udara yang dihirup selama ini barang kali sudah tidak sehat lagi. Mengingat banyaknya kendaraan, aktivitas industri, hingga kegiatan rumah tangga yang ternyata memproduksi polutan berbahaya. Apabila kita terus-menerus menghirupnya, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati dan waspada. Memangnya, apa saja sih 8 jenis polutan berbahaya bagi kesehatan manusia?

1. Gas Nitrogen Dioksida (NO2)

Apa yang dimaksud dengan gas nitrogen?
Nitrogen biasanya diproduksi oleh kendaraan bermotor mapun indsurti dan berbahaya bagi saluran pernapasan manusia.

Polutan berbahaya ini sering kali dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, industri, maupun bahan bakar yang melepaskan gas nitrogen dioksida.

Namun, apa sebetulnya yang dimaksud dengan gas NO2? Menurut Wijayanti (2012) dalam Paparan Gas Nitrogen Dioksida (No2) dan Karbon Monoksida (CO) di Trotoar Beberapa Jalan Kota Surabaya, nitrogen dioksida adalah salah satu komponen yang memengaruhi kualitas udara.

Nitrogen dioksida juga merupakan salah satu gas beracun. Sumber pencemarannya berasal dari aktivitas kendaraan bermotor, industri, maupun rumah tangga. Makin tinggi konsentrasi NO2, berbanding lurus dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor, industri, dan rumah tangga.

Menghirup udara dengan konsentrasi NO2 yang tinggi dapat mengganggu saluran pernapasan pada sistem pernapasan manusia. 

Paparan semacam ini dalam jangka pendek dapat memperparah penyakit pernapasan, terutama asma dengan gejala batuk dan sulit bernapas. Orang dengan penyakit asma, dan anak-anak, serta orang tua umumnya berisiko lebih besar terkena dampak kesehatan dari NO2.

2.  Karbon Monoksida (CO), Polutan Berbahaya yang Tak Berbau

Selain tidak berbau, karbon monoksida adalah gas tak berwarna yang tentunya berbahaya bila dihirup dalam jumlah yang besar. Karbon monoksida (CO) biasanya dilepaskan ketika sesuatu sedang terbakar. Sumber CO terbesar ke udara terbuka adalah mobil, truk, dan kendaraan atau mesin lain yang membakar bahan bakar fosil.

Bukan hanya berasal dari kendaraan, macam-macam barang di rumah seperti pemanas minyak tanah dan gas yang tidak termanfaatkan, kebocoran cerobong asap dan tungku, serta kompor gas juga melepaskan CO yang dapat memengaruhi kualitas udara di dalam ruangan.

Menurut penelitian Downs dan Bureau dalam Paparan Gas Nitrogen Dioksida (No2) dan Karbon Monoksida (CO) di Trotoar Beberapa Jalan Kota Surabaya menyebutkan, karena CO tidak berbau dan tidak berwarna, bisa dengan mudah menjadi penyebab kematian mendadak dalam konsentrasi tinggi.

Padahal, menghirup udara dengan konsentrasi CO tinggi mengurangi jumlah oksigen yang bisa diangkut dalam aliran darah ke organ vital seperti jantung dan otak. Untuk tingkat yang sangat tinggi, CO dapat menyebabkan pusing, tidak sadar, dan bahkan kematian

Seseorang yang mengalami keracunan gas CO memiliki gejala pusing, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan pada sistem kardiovaskuler, serangan jantung sampai pada kematian. Untuk menolong penderita kategori ringan yaitu dengan memberi kesempatan menghirup udara bersih (segar).

Baca juga: Polusi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Dampak Polusi (Update 2022)

3.  Timah Hitam (Pb)

Timah hitam (Pb) juga masuk ke dalam jenis polutan berbahaya yang biasanya dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Pb saat ini menjadi salah satu penyumbang pencemaran udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Mengutip dari Jurnal Kesehatan Masyarakat (2008) penggunaan Pb biasanya ada pada industri kimia, baterai, keramik, dan cat. Selain itu, timah hitam juga dapat berasal dari hasil pembakaran bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb. Tujuan penambahan bahan tersebut untuk mendapatkan tingkat oktan yang lebih tinggi, agar pemakaian bahan bakar bensin lebih ekonomis.

Dalam proses pembakaran bensin, senyawa ini dilepaskan dalam bentuk partikel melalui asap gas buang kendaraan bermotor ke udara.

Padahal, timah hitam (Pb) adalah bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan fungsi ginjal, gangguan sistem saraf, otak, dan kulit.

Maka dari itu, perlu dilakukan upaya untuk menekan keterpaparan udara yang mengandung timah hitam berkonsentrasi tinggi. Caranya bisa dengan memperhatikan pelestarian dan penghijauan lingkungan serta melakukan pemasangan alat pengukur polusi.

4.  Sulfur Dioksida (SO2)

Polutan berbahaya selanjutnya adalah sulfur dioksida. Nyatanya, ada banyak sumber pencemaran udara dari berbagai aktivitas manusia seperti industri, transportasi, perkantoran, hingga perumahan.

Mengutip dari jurnal Analit: Analytical and Environmental Chemistry (2017) Sulfur dioksida sendiri adalah gas polutan yang banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung unsur belerang seperti minyak, gas, batubara, maupun kokas. Sama halnya dengan karbon monoksida, gas SO2 sulit dideteksi karena merupakan gas yang tidak berwarna.

Adapun, paparan SO2 jangka pendek ke tingkat tinggi pada manusia dapat menyebabkan efek yang membahayakan fungsi pernapasan, khususnya bagi mereka yang menderita asma. 

Sementara paparan jangka panjang dari SO2 hasil pembakaran dapat mengganggu fungsi paru-paru, penyakit pernapasan, dan dalam kadar tertentu bisa menyebabkan iritasi tenggorokan.

Kemudian dampaknya bagi lingkungan, sulfur dioksida merupakan polutan yang memberikan kontribusi pada deposisi asam, yang dapat mencemari kualitas air dan air tanah. Dampak selanjutnya dari endapan asam dapat menyebabkan efek buruk ekosistem air di sungai, danau, kerusakan hutan, tanaman, dan tumbuhan lainnya.

5.  Partikel Debu

Meski kecil, polutan debu juga tetap berbahaya loh!
Sering kita sepelekan, tetapi polutan debu yang dihirup dalam paparan tinggi akan berimbas buruk pada tubuh manusia.

Debu adalah partikel zat padat yang memiliki ukuran diameter 0,1-50 µm atau lebih. Partikel debu yang dapat terlihat oleh mata berukuran lebih dari 10 µm. Ukuran kurang dari 10 µm dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.

Partikel dengan ukuran debu dapat masuk di saluran pernapasan utama paru. Mengutip dari Media Litbangkes (2016), efek yang ditimbulkan dari polutan tersebut tergantung dari besarnya paparan (kadar/dosis di udara dan lama/waktu pajanan) dan faktor kerentanan individu. Efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu dengan penyakit jantung, hingga saluran pernapasan.

Maka dari itu, perlu upaya untuk memperhatikan kondisi fisik rumah seperti ketersediaan ventilasi yang cukup dan material yang aman. Asap buang kendaraan motor juga salah satu yang mengandung partikel ini dan bisa masuk ke dalam rumah serta membahayakan kesehatan penghuninya.

Keberadaan rumah yang sehat, perilaku hidup bersih, serta lingkungan permukiman yang hijau dapat mengurangi dampak polusi udara bagi kesehatan.

6.  Gas Amonia, Polutan Berbahaya yang Menimbulkan Bau Sangat Kuat

Gas amonia adalah suatu gas yang tidak berwarna, dan menimbulkan bau yang sangat kuat. Amonia dapat bertahan kurang lebih satu minggu di udara. Gas ini terpajan melalui pernapasan dan dapat mengakibatkan iritasi yang kuat terhadap sistem pernapasan.

Lantas bagaimana gas amonia bisa masuk ke dalam tubuh manusia? Amonia dapat masuk ke dalam tubuh jika menghirup udara yang mengandung amonia atau mengonsumsi makanan yang mengandung garam ammonium. Jika ammonium mengenai kulit, maka sejumlah kecil amonia tersebut dapat masuk ke dalam tubuh.

Dalam kehidupan sehari-hari, amonia umumnya masuk lewat jalur inhalasi (melalui hidung dan masuk ke paru-paru).

Gejala yang ditimbulkan akibat terpapar dengan amonia tergantung pada jalan terpaparnya, dosis, dan lama pemaparannya. 

Gejala-gejala yang dialami dapat berupa mata berair dan gatal, hidung iritasi, gatal dan sesak, iritasi tenggorokan, kerongkongan, dan jalan pernapasan terasa panas, kering, serta batuk-batuk.

7.  Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon juga salah satu polutan yang berbahaya bagi manusia.
Kebakaran hutan juga turut memproduksi polutan berbahaya hidrokarbon.

Polutan berbahaya selanjutnya adalah HC atau disebut juga hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui dalam minyak tanah, bensin, gas alam, plastik, dan lain-lain.

Hidrokarbon dalam bentuk cairan akan membentuk semacam kabut minyak, sedangkan dalam bentuk padatan akan membentuk asap pekat. Asap pekat tersebut setelah melalui proses pengumpulan akan menjadi debu.

Hidrokarbon yang diproduksi oleh manusia kebanyakan berasal dari transportasi, pembakaran gas, minyak, arang, kayu, proses-proses industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan dan ladang, dsb.

Hidrokarbon memang berbahaya bagi makhluk hidup dalam konsentrasi ppm tertentu. Pengaruhnya bisa berupa iritasi, lemas, pusing, berkunang-kunang, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Lapisan Ozon dan Peran Pentingnya bagi Makhluk Hidup (2022)

8.  Hidrogen Sulfida (H2s)

Polutan berbahaya yang terakhir adalah Hidrogen Sulfida (H2S), suatu gas tidak berwarna, sangat beracun, mudah terbakar, dan memiliki karakteristik bau telur busuk.

Mengutip dari tulisan Analisis Kadar H2S (Hidrogen Sulfida) dan Keluhan Kesehatan Saluran Pernapasan Serta Keluhan Iritasi Mata pada Masyarakat di Kawasan PT Allegrindo Nusantara Desa Urung Panei Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun (2013), polutan ini dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Manusia terpapar terutama asam sulfida dari udara. Gas H2S dengan cepat diserap oleh paru-paru. Hidrogen sulfida lebih banyak dan lebih cepat diabsorbsi melalui inhalasi (pernapasan)

Dalam konsentrasi rendah, hidrogen sulfida dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, atau kerongkongan. Bahkan dapat terjadi kesulitan pernapasan pada penderita asma. Konsentrasi lebih tinggi dari 500 ppm dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran dan mungkin kematian.

Itulah 8 polutan berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh sebab itu, kita harus sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Demi menciptakan bumi sebagai tempat tinggal yang sehat!

FAQ

Apa itu polutan?

Polutan adalah zat atau bahan yang menyebabkan polusi atau pencemaran

Apa saja polutan berbahaya bagi kesehatan manusia?

Gas nitrogen dioksida, karbon monoksida, timah hitam, sulfur dioksida, partikel debu, gas amonia, hidrokarbon, hidrogen sulfide,

Tahukah kamu? Kita bisa menghitung berapa besaran karbon yang dihasilkan dalam kegiatan sehari-hari!

Yup, LindungiHutan punya fitur Imbangi yang memungkinkan kamu untuk menghitung jejak karbon dari kegiatan dan aktivitas yang kamu lakukan. Sederhannya, Imbangi adalah sebuah kalkulator karbon. Oh iya, setelah menghitungnya kamu juga bisa menebus jumlah karbon yang dihasilkan dengan menanam pohon loh! Pokoknya gampang banget caranya!

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan