Connect with us

Tim Kami

Menemukan Ide Startup, Sesulit Menemukan Jodoh kah?

Published

on

Bagaimana cara menemukan ide startup?

Sebagaimana konsep bisnis pada umumnya, dalam membangun startup juga perlu dilandasi dengan ide yang matang. Ide menjadi cikal bakal mengapa seseorang memiliki alasan kuat untuk membangun sebuah usaha. Sementara di startup, inovasi yang dihadirkan biasanya berangkat dari sebuah ide.

Lantas, apakah sulit menemukan ide startup? Apakah harus melewati proses kontemplasi dan semedi? Apa jadinya kalau ide yang kita punya sama dengan orang lain? Guna menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut ini!

Startup Ada Karena Apa?

Perlu diingat bahwasanya, semua ide bisnis itu harus memiliki konsumennya atau harus ada yang mau menggunakan dan membayar untuk produk atau jasa tersebut nantinya. Makanya untuk menghasilkan sebuah inovasi, pastikan akan ada masyarakat yang menggunakannya.

Lantas, idealnya menemukan ide startup itu darimana? Apakah harus punya keresahan atas suatu hal yang kita alami sehari-hari dan menemukan solusinya? Ide sebenarnya enggak harus yang resah! Karena, kembali lagi pada penjelasan sebelumnya, yang penting adalah kita tahu kalau ada orang yang akan menggunakannya. Jadi, pastikan dulu kalau ide kita nantinya ada market yang disasar.

Karena faktanya, startup bubar itu 42% karena no market need. Apa maksudnya? Enggak ada yang butuh juga atau yang pakai! Makanya, menemukan ide startup harus dimulai dengan pertanyaan apakah ada orang yang butuh akan solusimu tidak?

Cerita Ide Startup LindungiHutan

Ide LindungiHutan lahir dari interaksi dengan petani lokal di utara Kota Semarang yang hidup dalam kondisi memprihatinkan karena rob yang telah terjadi bertahun-tahun. LindungiHutan sebagai platform penggalangan dana fokus pada penanaman dan membantu petani menjual bibit mereka untuk kemudian ditanam di sekitar area pesisir dengan harapan dapat mengurangi rob dan abrasi

“Di Tambakrejo , orang-orang itu punya bibit mangrove, tetapi yang menanam ke sini hanya orang-orang yang mau datang dan menanam di sini—di Tambakrejo maksudnya.  Nah kalau aku enggak ke sini, gimana nanam-nya? Orang belanja online bisa, beli makanan online bisa, beli tiket online bisa, kenapa menanam pohon online enggak bisa?” Jelas Miftachur ‘Ben’ Robani selaku CEO LindungiHutan.

Baca juga: Kerja di Startup: Asik dan Melelahkan

Ben menjelaskan kalau LindungiHutan ini menjadi platform agar orang yang mau berdonasi bisa connect dengan petani mangrove.

“Aku udah lihat ada petaninya, ada bibit mangrove-nya, bagaimana kalau kita connect-kan? Bagaimana kalau kita pertemukan antara petani mangrove ini dengan orang yang mau donasi, makanya kita bikin platform biar orang bisa ketemu,” Sambung Ben.

Apa yang Harus Dilakukan jika Ide Startup Ternyata Sama?

Setelah ide ditemukan, mungkin kamu akan bertanya-tanya, bagaimana nanti kalau ide ini ternyata ada yang sama? Ternyata ide ini udah ada yang buat? Ini berarti ada kompetitor dong? Apakah sebaiknya diteruskan? Apakah lebih baik ganti ide saja?

Menurut Ben, terdapat beberapa konsep tentang ide dan kaitannya dengan merespon adanya kompetitor, apa saja?

  • Ide itu murah, tetapi eksekusinya yang mahal! Semua orang bisa menemukan ide startup, terus bikin website. Akan tetapi yang jadi masalah adalah eksekusi di lapangannya bagaimana? Jadi ide itu murah, semua bisa meniru startup yang sedang populer tetapi untuk eksekusinya adalah hal yang lain.
  • Sesuatu yang benar-benar baru itu enggak ada, percayalah! Sejatinya, kita cuma memodifikasi dari pengetahuan atau temuan-temuan sebelumnya.
  • Lantas bagaimana kalau ide startup kita memiliki kompetitor? Sebuah startup yang tidak memiliki kompetitor atau hanya dia sendiri yang bermain di ranah tersebut, bisa jadi karena tidak ada market-nya. Justru, kompetitor menjadi tanda yang baik kalau market atau pasarnya itu tumbuh. Kenapa begitu? Market-nya makin siap, jualan produknya juga makin mudah.

Setelah mengetahui adanya kompetitor, maka sebuah startup harus punya keunikan atau Unique Selling Point. Ketika kita tahu market-nya tumbuh, dan ada kehadiran kompetitor di situ, maka tugasnya adalah mencari diferensiasinya apa? Cari positioning-nya apa? Bedanya kita dengan mereka apa? Keunggulannya apa? 

Jadi, kalau ada yang sama dengan ide atau konsep bisnis kita gimana? Ya, jangan takut! Intinya, miliki keunikan dan pegang terus value yang dimiliki!

Itulah penjelasan sekilas mengenai bagaimana menemukan ide startup. Temukan idemu, cari siapa yang menjadi target konsumen, dan jangan lupa miliki keunikan yang membedakan dari kebanyakan kompetitor. Jadi, bagaimana? Siap eksekusi ide startup-mu?

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Sedekah Pohon LindungiHutan