Connect with us

Hutanpedia

Temu Kunci (Boesenbergia pandurata): Ciri, Manfaat, dan Cara Budidaya (2022)

Published

on

Serba-serbi tentang temu kunci.

Temu kunci atau Boesenbergia pandurata adalah tanaman semak yang berumur tahunan. Tanaman ini termasuk ke dalam rempah-rempah yang kaya manfaat, biasa digunakan sebagai obat tradisional dan bumbu penyedap makanan. Bagaimana seluk beluk mengenai temu kunci? Yuk simak penjelasannya dibawah ini!

Nama Lain dan Taksonomi

Nama umum jenis Boesenbergia pandurata di Indonesiaa dalah temu kunci. Di Indonesia temu kunci memiliki beberapa nama lokal seperti kunci (Jawa), koncih (Sumatera), konce (Madura), tamu kunci (Minangkabau, Makassar), tumu kunci (Ambon), dumu kunci (Bima). Sementara dalam bahasa inggris dikenal sebagai fingerroot.

Taksonomi temu kunci diklasifikasikan sebagai berikut:

DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
OrdoZingiberales
FamiliZingiberaceae
GenusBoesenbergia
SpesiesBoesenbergia pandurata
Tabel klasifikasi temu kunci.

Bagaimana Ciri-cirinya?

Gambar temu kunci.
Temu kunci jika dilihat dari dekat, salah satu cirinya yaitu memiliki warna kulit kuning dan berbau harum.

Tinggi tanaman ini hanya sekitar 30-100 cm. Batangnya tersusun atas gabungan dari beberapa pelepah daun. Memiliki warna hijau kemerah-merahan.

Sementara daunnya berwarna hijau 4-5 helai, berbentuk bulat, ujung dan pangkal daun meruncing, tangkai daunnya beralur dengan lebar 4,5-10 cm, dan panjangnya 23-38 cm. Tulang daun besar dan berlapis tipis. Permukaan atas dan bawah daun licin dan beberapa terdapat bulu halus.

Bunga temu kunci muncul pada tanaman yang sudah cukup tua. Letak bunganya berada di ujung batang semu. Bunganya berbentuk tabung, tegak, dan melengkung pada bagian atasnya. Tangkai bunganya pendek atau disebut bunga duduk. Mahkota bunga berwarna merah jambu sedikit pucat memiliki panjang sekitar 5 cm.

Rimpang temu kunci di bawah permukaan tanah tumbuh secara mendatar dan beruas, bersisik tipis, sedikit keras, dan berbau harum. Bagian luar rimpang berwarna hijau kekuningan dan dagingnya berwarna kuning muda.

Baca juga: Kecombrang: Mengenal Manfaatnya dan Bagaimana Cara Menanamnya (2022)

Habitat dan Persebaran Temu Kunci

Temu kunci merupakan tanaman asli Jawa dan Sumatera, tumbuh liar pada hutan jati di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tanaman ini banyak ditemukan di hutan campuran antara hutan hijau sepanjang tahun, sepanjang bukit kapur, di ketinggian 1200 mdpl.

Di India, Sri Lanka, Cina Bagian Selatan, dan Asia Tenggara (khususnya Indonesia, Thailand, Malaysia) temu kunci banyak dibudidayakan. Tanaman ini tumbuh baik pada daerah panas dengan iklim tropis basah, tanah subur dengan drainase yang baik.

Kandungan Bahan Aktif

Apa saja kandungan di dalam temu kunci?
Ada tiga kandungan di dalam temu kunci, apa saja?

Terdapat 3 bahan aktif yang ditemukan di dalam temu kunci, ada saponin, flavonoid, dan minyak atsiri. Masing-masing bahan aktif memiliki efek untuk makhluk hidup lain, sebagai berikut:

1. Saponin

Saponin adalah glikosida di dalam tanaman yang dapat merusak pembuluh darah larva nyamuk. Sifat saponin menyerupai sabun dan larut di dalam air. Saponin dapat menurunkan aktivitas pencernaan makanan dan enzim pencernaan.

2. Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa yang mudah ditemukan di alam. Senyawa ini bersifat racun/alelopati, dapat merusak membran sel pada larva. Flavonoid masuk ke dalam tubuh larva sehingga larva tidak bisa bernafas dan mati. 

Ciri khas flavonoid adalah berbau tajam, dapat larut dengan air dan pelarut organik, rasanya pahit, dan mudah terurai pada temperatur tinggi. 

Kegunaan flavonoid pada tumbuhan mengatur proses pertumbuhan, fotosintesis, dan kerja antivirus maupun antimikroba. Sementara bagi manusia, kandungan flavonoid digunakan sebagai antibiotik pada penyakit ginjal, kanker, dan dapat menghambat pendarahan. 

Kemudian, flavonoid pada serangga berfungsi sebagai daya tarik untuk melakukan penyerbukan. Kegunaan lain senyawa ini dapat sebagai bahan organik pada pembuatan insektisida nabati.

3. Minyak Atsiri

Minyak atsiri disebut juga minyak eteris, minyak menguap, minyak esensial karena mudah menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri merupakan zat berbau yang terkandung di dalam tanaman. Kandungan minyak atsiri dapat menurunkan kemampuan dalam perubahaan ke stadium dewasa, memengaruhi fungsi olfaktori dan fertilisasi telur pada serangga percobaan.

8 Khasiatnya yang Perlu Kamu Ketahui

Rimpang dan daun temu kunci mengandung bahan aktif minyak atsiri (borneol, sineol, kamfer, etilakohol). Bahan aktif tersebut memiliki khasiat antara lain:

  • Sebagai penangkal masuk angin; 
  • Meluruhkan dahak;
  • Merangsang keluarnya gas pada tubuh; 
  • Menghilangkan lendir yang menyumbat; 
  • Pereda panas dalam;
  • Mengurangi rasa gatal; 
  • Penambah stamina;
  • dan meningkatkan nafsu makan.

Bahan aktif pati, saponin, flavonoid temu kunci berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, menambah darah, dan mengembalikan kebugaran tubuh pada ibu yang telah melahirkan. Rimpang dari temu kunci digunakan sebagai jamu tradisional dan bumbu masakan misalnya sayur bening. 

Temu kunci juga dapat dikunyah dengan pinang sebagai obat batuk kering, obat sakit perut, dan obat suka kencing yang terjadi pada anak-anak. Rempah ini juga dapat digunakan sebagai obat disentri, diare, keputihan, dan pelangsing pada wanita.

Baca juga: Brotowali, Ciri-Ciri, Sebaran, Manfaat, hingga Cara Mengolahnya (2022)

Bagaimana Cara Budidayanya?

Cara menanam temu kunci.
Langkah-langkah budidaya temu kunci ini bisa kamu coba di rumah ya!

Budidaya temu kunci bisa kita lakukan di sekitar rumah walau dengan pekarangan yang sempit, karena budidayanya bisa dilakukan melalui/di dalam pot. Berikut langkah-langkah membudidayakannya:

1. Persiapan Media Tanam

Penyiapan lahan dimulai dari proses pengolahan tanah menggunakan cangkul dengan kedalaman 30 cm, kemudian diberi pupuk kandang 15-25 ton/ha. Bedengan dibuat dengan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, dan panjangnya menyesuaikan, lalu didiamkan sekitar 3 hari untuk mengurangi keasaman tanah.

2. Penyiapan Bibit

Bibit temu kunci didapat dari mata tunas pada tanaman yang sudah tua. Dengan cara mengambil tunas rimpang, kemudian dipisahkan dari akar dan induknya. Perbanyakan temu kunci dilakukan dengan cara memotong rimpang menjadi beberapa bagian (setiap bagian minimal terdapat 2 mata tunas). Bibit rimpang memiliki 3 mata tunas panjangnya 3-7 cm dan berat 25-80 cm setiap rimpangnya.

3. Penanaman

Temu kunci dapat ditanam di dalam pot atau langsung di tanah. Ukuran diameter pot yang digunakan sekitar 40-50 cm berisi media tanah (sekam dan pupuk kandang). Penanaman temu kunci langsung di tanah dengan cara menanam anakan lalu menutup tanah bercampur dengan pupuk dan sekam. Jarak tanam temu kunci adalah 30×30 cm.

4. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman temu kunci meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Penyiraman dilakukan seperlunya, jangan sampai tanah tergenang dengan air mengakibatkan rimpang cepat membusuk. Penyulaman dilakukan 2 minggu sekali setelah penanaman apabila ada tanaman yang mati. 

Penyiangan dilakukan sesuai kebutuhan jangan sampai melukai perakaran muda hingga berumur 3-4 bulan. Pemupukan dengan pupuk kandang diberikan 1-2 minggu sebelum tanam (10-25 ton/ha). Lantas, pupuk buatan diberikan 2x pada bulan 1 dan 2 (200-400 kg Urea/ha) yaitu pupuk SP-36/ha (100-150 kg) dan Kcl  (80-100 Kg/ha). 

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara membakar agar tidak menular tanaman lain. Penyemprotan dilakukan ketika hama sudah menyebar.

5. Pemanenan

Pemanenan rimpang sebaiknya menggunakan garpu agar meminimalisir kerusakan. Rimpang dibersihkan dari tanah dan akar setelah dikeringkan beberapa hari. Walaupun umur panen rimpang sudah terpenuhi, tetapi apabila ada bagian rumpang yang muda maka tidak cocok dijadikan benih. Rimpang yang sudah disimpan ditandai dengan kulit rimpang yang berkerut.

6. Pasca Panen

Setelah rimpang dibersihkan maka keringkan rimpang. Penjemuran rimpang sebaiknya dilakukan di atas anyaman bambu atau widig dengan tinggi 1 meter. Widig sebaiknya berukuran panjang 6 m dan lebar 1,5 m. Setiap 2-3 jam sekali rimpang dibalikkan agar pengeringan secara maksimal.

Irisan rimpang kering dengan kadar air 15% diperlukan waktu pengeringan selama 3 hari dalam kondisi terik. Apabila ingin menyimpan dengan kadar air 10% perlu dikeringkan kembali dengan dryer. 

Proses sortir dilakukan kemudian rimpang dipotong menjadi bagian kecil-kecil dan dikeringkan di tempat yang teduh.

Semoga ulasan singkat mengenai temu kunci dapat memberikan informasi baru kepada kalian yah!

FAQ

Perbedaan temu kunci dan kencur?

Temu kunci berbentuk memanjang seperti akar tunjang, kencur berbentuk lebih bulat.

Bagaimana rasa temu kunci?

Rasanya segar dan sedikit pahit.

Penulis: Ana Salsabila

Hutan Mangrove Indonesia Perlu Bantuanmu agar Tetap Lestari

LindungiHutan adalah startup yang mempermudah individu, kelompok, bisnis, dan perusahaan terlibat langsung untuk menanam pohon dan memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat di bawah naungan Yayasan LindungiHutan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Survey LindungiHutan