Connect with us

Wilayah

Pantai Mangunharjo: Percontohan Kegiatan Pelestarian Mangrove Semarang (2023)

Published

on

Lokasi penanaman LindungiHutan di Pantai Mangunharjo

Kota Semarang memiliki 19.541 Ha ruang terbuka hijau dari 37.303,9 Ha keseluruhan luas kota (52,31 %). Area hijau tersebut meliputi hutan, perkebunan, taman kota, pemakaman, lapangan olahraga, dan lain-lain (BPS Kota Semarang). 

Salah satu daerah yang masuk dalam ruang terbuka hijau adalah hutan mangrove. Wilayah ini membentang di kawasan pesisir Kota Semarang, tepatnya di utara Pulau Jawa. Ekosistem mangrove berperan besar dalam menjaga kestabilan daratan dari abrasi oleh air laut. Namun, kian hari kondisi hutan mangrove saat ini semakin memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh iklim maupun tingkah laku manusia.

Hutan Mangrove Terkikis Perlahan

Penanaman mangrove dibantu mitra petani LindunguHutan
Penanaman mangrove untuk mempertahankan garis pantai yang disebabkan abrasi air laut di Pantai Mangunharjo. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Kerusakan hutan mangrove di Kota Semarang diawali dengan adanya booming budidaya udang pada tahun 1980 ‐ 1990. Masyarakat diberi modal untuk menguasai kawasan hutan mangrove dan membukanya untuk tambak udang. Kerusakan hutan mangrove di pesisir jawa bagian utara juga diakibatkan oleh alih fungsi lahan untuk industri. 

Hingga tahun 2009, garis pantai di pesisir Jawa Tengah sepanjang 690,95 kilometer telah mengalami abrasi seluas 5.600 hektar (16%). Angka ini belum termasuk kerusakan terumbu karang sekitar 4.000 hektar dan lahan bekas galian tambang sekitar 400 hektar. Berbagai upaya penghijauan garis pantai telah banyak dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat sejak tahun 1990‐an. Namun, kegiatan ini belum dapat mengatasi bencana yang terjadi akibat hilangnya hutan mangrove, seperti banjir rob, abrasi, penurunan lahan, dan intrusi air laut.

Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah (2012), luas area hutan mangrove Kota Semarang mencapai 94,39 ha atau 3.84% dari total luasan area mangrove di Jawa Tengah dengan 46,19 ha. Area mangrove tersebut tersebar salah satunya di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu. Terdapat dua spesies mangrove dominan yang hidup di wilayah ini, yaitu Rhizophora mucronata dan Avicennia marina. Pohon-pohon mangrove ini tumbuh hingga diameter berkisar 4 -16 cm dan tinggi 1-5m.

Baca juga: Pesisir Trimulyo Semarang: Penurunana Ekonomi Akibat Kerusakan Mangrove (2022)

Mangrove Pantai Mangunharjo Harus Diselamatkan

Banner sekretariat Kelompok Tani Mangrove Lestari , Mangunharjo Semarang.
Foto lokasi sekretariat Kelompok Tani Mangrove Lestari Bapak Sururi, Mangunharjo, Kota Semarang.

Keberadaan pohon mangrove berperan dalam membentuk struktur sabuk pantai yang dapat menghalau gelombang besar. Sedimen-sedimen baru yang terkumpul akibat terperangkap oleh akar-akar mangrove menyebabkan pertumbuhan garis pantai. Dengan demikian, kikisan daratan oleh air laut dapat terhindari.

Mangrove juga memiliki fungsi ekologis dalam menyediakan habitat bagi biota di sekitarnya. Ketika mangrove sudah lebat dan kuat, kepiting bakau, ikan gelodok, biawak, dan ular laut akan bermunculan. Ekosistem mangrove juga kerap kali dikunjungi oleh berbagai jenis burung laut. Tercatat ada 66 jenis burung dari 32 familia di temukan di Pantai Mangunharjo. Biota-biota ini mencari makan, berkembang biak, dan melangsungkan hidupnya di sekitar akar pohon mangrove. 

Kehidupan manusia tentunya juga ditunjang dari keberadaan mangrove. Biota-biota laut yang hidup di kawasan mangrove menjadi alternatif konsumsi protein bagi masyarakat sekitar. Selain itu, hasil produksi pohon mangrove juga dapat diolah menjadi sirup, dodol, teh, keripik, teh, hingga bahan pewarna batik. Apabila dikembangkan dengan baik, olahan-olahan tersebut dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.

Demi berlangsungnya fungsi hutan mangrove tersebut, masyarakat sekitar Pantai Mangunharjo, Semarang melakukan berbagai upaya pelestarian.

Pak Sururi merupakan pelopor dalam kegiatan pelestarian mangrove ini. Beliau telah melakukan kegiatan penanaman mangrove sejak tahun 1990 akhir. Berbagai kegiatan sosialisasi tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan pesisir juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga.

Kelompok Mangrove Lestari kemudian juga dibentuk oleh Pak Sururi untuk membesarkan gerakan peduli mangrove. Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Mangrove Lestari menjadi inisiasi dan percontohan pelestarian ekosistem untuk wilayah pesisir Semarang lainnya.

Baca juga: Pantai Baros Kabupaten Bantul (2022)

Perkembangan Kelestarian Pantai Mangunharjo

Hingga pertengahan Juni 2023, LindungiHutan telah menanam sebanyak 119.831 pohon Rhizophora sp. dari 82 Kampanye Alam yang terbentuk dengan melibatkan 2.166 orang. Seluas 1,2 ha Pantai Mangunharjo telah hijau kembali dan sebanyak lebih dari 5.900 kg CO2eq terserap dari kegiatan penanaman pohon.

Inisiasi kampanye alam merupakan kepedulian dari berbagai stakeholders salah satunya mitra hijau LindungiHutan. Pak Sururi kerap membantu penanaman di Pantai Mangunharjo. Upaya tersebut diharapkan dapat memperbaiki kondisi ekologi di lokasi ini.

3 Contoh Kampanye Alam di Pantai Mangunharjo Bersama Mitra Hijau LindungiHutan

Berikut ini, 3 gerakan penghijauan oleh mitra hijau dukung kelestarian di Pantai Mangunharjo:

1. Jejakin

lokasi penanaman jejakin di Pantai Mangunharjo
Lokasi penanaman Jejakin di Pantai Mangunharjo. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Jejakin merupakan perusahaan teknologi yang fokus terhadap masalah perubahan iklim di bidang penanaman pohon, menganalisis dampak, melindungi keanekaragaman hayati, dan mengimbangi emisi karbon. Kesadaran Jejakin terhadap tingginya laju abrasi di lokasi ini membuat mereka menginisiasi kampanye alam ‘Green Collective Mangunharjo’ dan berhasil menanam 1.632 mangrove pada 2 Mei 2023.

Selanjutnya, pada 3 Juni 2023, perusahaan teknologi ini kembali melanjutkan program penanaman pohon dengan menanam 2.000 mangrove di Pantai Mangunharjo, Kota Semarang.

2. PT Radio Menawan Ceria Indonesia

Proses penanaman mangrove
Penanaman mangrove PT Radio Menawan Ceria Indonesia yang dibantu oleh tim LindungiHutan dan mitra petani. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

PT Radio Menawan Ceria Indonesia merupakan perusahaan yang berkecimpung dalam aktivitas bisnis komunikasi dan penyiaran yang berlokasi di Kota Semarang. Kesadaran perusahaan dalam menjaga lingkungan mereka wujudkan bersama LindungiHutan dalam program penghijauan.

Program penanaman pohon mangrove mereka lakukan dengan mengumpulkan bibit mangrove melalui kampanye alam ‘#KebaikanYangBersinar : Seribu Tanaman Sejuta Kebaikan’. Melalui kampanye alam tersebut mereka berhasil menanam 500 bibit mangrove di Pantai Mangunharjo pada 31 Desember 2022.

3. Arkadia Works

Penanaman mangrove oleh arkadia works
Foto penanaman mangrove oleh rekan Arkadia Works di Pantai Mangunharjo. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Arkadia Works adalah perusahaan desain & konstruksi dengan spesialisasi interior kantor. Sebagai salah satu corporate member dari Green Building Council Indonesia, perusahaan ini aktif mempromosikan penggunaan material ramah lingkungan dalam setiap karyanya.

Komitmen Arkadia Works dalam menjaga lingkungan mereka selalu berupaya menanam pohon lebih banyak dari jumlah pohon yang digunakan untuk produk interiornya pada tahun 2025 nanti.

Dalam kampanye alam ‘For Every Office Workstation Delivered, We Plant A Tree With Arkadia Works & LindungiHutan’, perusahaan ini berhasil menanam 1.000 mangrove di Pantai Mangunharjo pada 26 November 2022.

LindungiHutan turut mendukung kegiatan Pak Sururi dan kawan-kawan dengan melakukan Kampanye Alam untuk pengumpulan donasi pohon. Aktivitas ini dilakukan untuk mengurangi dampak banjir rob di sekitar pemukiman warga.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan