Connect with us

Hutanpedia

Cerita dari Kaoem Telapak, Berjuang untuk Keadilan Ekologi

Published

on

Kaoem Telapak

Upaya-upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan inklusif pada praktiknya memang mesti melibatkan berbagai banyak elemen dan stakeholder. Lebih jelasnya, upaya pelestarian lingkungan perlu dilakukan melalui pendekatan yang komprehensif dan integratif, melibatkan berbagai elemen dengan peran dan koridornya masing-masing termasuk organisasi masyarakat di dalamnya.

Kaoem Telapak sebagai NGO atau Organisasi Non-Pemerintah hadir untuk memberikan perhatian pada fokus isu-isu lingkungan. Keberadaannya aktif memberikan pendampingan dan advokasi terhadap isu-isu pembalakan liar, perlindungan hutan hujan Indonesia, dan keanekaragaman hayati hingga masyarakat adat.

Salam Kenal dari Kami Kaoem Telapak!

Kaoem Telapak adalah organisasi masyarakat sipil yang didirikan pada tahun 2016. Secara kelembagaan, Kaoem Telapak berbentuk perkumpulan, yang berarti Kaoem adalah organisasi masyarakat sipil berbasis anggota. Kehadirannya diinisiasi oleh para anggota Telapak yang berdasarkan pertemuan Sarongge menjadi tonggak penting bagi perjalanan Kaoem Telapak.

Foto pertemuan Sarongge

Kaoem Telapak memiliki dua fokus utama yaitu advokasi tata kelola hutan dan lahan serta strategi penghidupan berkelanjutan. Kaoem memiliki tujuan besar untuk mewujudkan keadilan antara unsur alam dan generasi. Petani, nelayan, dan masyarakat adat adalah konstituen dari Kaoem Telapak.

Baca juga: Cerita dari Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) tentang Hutan dan Jati Diri Masyarakat Uud Danum

Cerita dari para Kaoem, Berani dan Menginspirasi!

Saat ini, Kaoem Telapak memiliki lebih dari 120 anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan pengakuan beberapa anggita dalam rubrik Kabar Kaoem, tak sedikit yang merasakan manfaat dari bergabung dengan Kaoem Telapak. Manfaat tersebut antara lain menambah pertemanan, jaringan kerja, wawasan, pengetahuan, dan semangat dalam mengerjakan inisiatif menjaga lingkungan.

Foto para Kaoem Jadebotabek-Banten

Kehadiran Kaoem di masyarakat memiliki peran dan tugas yang jelas sebagai agen perubahan di wilayah masing-masing, sesuai dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki. Misalnya, anggota Kaoem Elizabeth dari Kulon Progo, Yogyakarta yang merupakan seorang guru dan juga petani. Di sekolah, Elizabeth aktif mempromosikan pola konsumsi lestari kepada para siswa. Beliau mendorong siswa untuk membawa bekal makanan hasil kebun sendiri. Dengan demikian, mereka tak perlu selalu mengonsumsi makanan instan.

Selain Elizabeth, cerita menginspirasi dari Kaoem Telapak juga datang dari:

Ambrosius Ruwindrijarto

Beliau lahir di Jawa Tengah, lalu mengenyam pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor. Sejak dekade 90-an, beliau aktif membongkar kasus-kasus pembalakan liar. Tidak hanya skala nasional, beliau pun menginvestigasi ke mana larinya kayu ilegal asal indonesia di perdagangan internasional. Beliau pernah diculik oleh mafia kayu saat sedang melakukan investigasi. Berkat dedikasinya, di tahun 2012, beliau mendapatkan penghargaan dari Ramon Magsaysay atas kegigihannya menghadang pembalakan liar di hutan Indonesia.

Abdon Nababan

Abdon Nababan aktif menjadi aktivis sejak tahun 80-an. Saat itu aktivismenya melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh Orde Baru. Tahun 1999, beliau mulai fokus memperjuangkan isu hak Masyarakat Adat. Kesadaran untuk membela hak Masyarakat Adat tumbuh setelah bekerja untuk isu pembalakan liar. Beliau sadar lahan yang diserobot perusahaan besar merupakan milik Masyarakat Adat, milik  para tetua keluarganya dan tetua keluarga Batak Toba lainnya. Atas tekad dan komitmen memperjuangkan hak Masyarakat Adat membuat beliau mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay di tahun 2017.

Rukmini Paata Toheke

Rukmini Paata Toheke berasal dari Desa Toro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Beliau aktif melakukan kerja konservasi melalui pendekatan hukum adat sejak awal 90-an. Rukmini berhasil merestorasi posisi tina ngata di desanya. Tina Ngata merupakan posisi penting sosok perempuan dalam sistem peradilan adat  di masa lampau yang terkikis sejak era kolonial hingga Orde Baru.

Di samping itu, beliau juga menginisiasi Sekolah Adat yang menyasar anak usia sekolah menengah pertama. Bersama anak didiknya, Rukmini sukses menanam 200 pohon beringin di daerah aliran sungai. Atas aksinya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan ganjaran Kalpataru pada Rukmini di 2024.

Baca juga: 10+ Sosok Peduli Hutan dan Lingkungan yang Jarang Muncul

Kaoem Telapak Aktif Memberikan Advokasi dan Pendampingan Berbagai Isu

Dalam perjalannnya, Kaoem Telapak juga aktif melakukan pendampingan serta advokasi terhadap pelbagai isu yang menyangkut hutan, lingkungan, dan masyarakat. Sepak terjangnya bermacam-macam, mulai dari isu pembalakan liar, RUU Masyarakat Adat dan Omnibus Law, hingga Proyek Lumbung Pangan Nasional atau biasa dikenal Food Estate.

Salah satunya, Kaoem Telapak berkontribusi pada pembentukan Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu, sebuah sistem yang memantau legalitas peredaran kayu di pasaran. Mulai dari tahun 2022, setidaknya ada 100 Pemuda Adat yang mendapatkan peningkatan kapasitas terkait pemantauan hutan independen dari Kaoem Telapak. Penjangkauan terhadap Pemuda Adat ini dilakukan supaya mereka mampu menjaga hutan adat mereka sendiri di masa depan.

Sampai saat ini, Kaoem Telapak terus melanjutkan kampanye anti-pembalakan liar dan mendorong tata kelola hutan yang lebih baik. Kaoem tetap memantau dampak dari berbagai kebijakan lingkungan dan kehutanan terhadap petani, nelayan, dan masyarakat adat.

Ke depannya, Kaoem berupaya mengembangkan platform berbasis teknologi informasi untuk mendukung pertukaran dan konsolidasi informasi di antara ketiga konstituen tersebut, guna pembelajaran bersama tentang pengetahuan masyarakat adat, kegiatan ekonomi, inisiatif mata pencarian, dan penguatan solidaritas.

Baca juga: Perubahan Iklim Menuntut Keadilan Iklim, Edi dari Pulau Pari Menyampaikan Tuntutannya di Eropa

Artikel ini merupakan kolaborasi antara LindungiHutan dengan Kaoem Telapak

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan