Penggerak
10+ Sosok Peduli Hutan dan Lingkungan yang Jarang Muncul
Berbicara mengenai kepedulian, banyak di luar sana mereka-mereka sosok peduli hutan dan lingkungan yang mau memberikan tenaga, waktu, dan pikiran demi kelestarian lingkungan. Bahkan, nama-nama mereka mungkin jarang terdengar oleh kita. Namun, dengan segala inovasi dan komitmennya, mereka mau bekerja dalam ‘sepi’ demi kondisi lingkungan dan alam yang lebih baik.
Nah, pada pembahasan artikel berikut ini, kita akan mengenal siapa saja sosok-sosok yang selama ini telah berkontribusi dengan memberikan aksi nyatanya demi kondisi bumi yang lebih baik. Berikut 12 profil sosok peduli hutan dan lingkungan yang jarang muncul di internet.
Daftar Isi
1. Purwo Harsono
Purwo Harsono merupakan sosok yang berjasa di balik keindahan Hutan pinus di Kelurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta. Walaupun, hutan tersebut telah menjadi objek wisata dan dikunjungi jutaan orang setiap tahunnya, tetapi kawasan hutan tersebut masih terjaga kelestariannya.
Maka tak heran, jika Purwo Harsono berhasil menang dalam kategori perintis lingkungan dan penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Jakarta pada tahun 2021.
Pria yang kerap disapa Ipung ini menjelaskan, kawasan hutan pinus Mangunan pertama kali dikembangkan tahun 2014. Tepatnya di kawasan destinasi wisata Kaki Langit. Kemudian, pada tahun 2015, mulailah dibangun kawasan hutan wana wisata hingga akhirnya berkembang sampai saat ini.
Ipung sebagai sosok peduli hutan dan lingkungan berharap, dengan adanya hutan dijadikan objek wisata dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Apalagi, hasil pengembangan tersebut dapat digunakan untuk menjaga hutan agar tetap lestari.
Baca juga: 1TREE1LIFE, Siswa SMP yang Khawatir akan Global Warming dan Kisah Suksesnya Tanam 500 Mangrove
2. Damianus Nadu
Sosok peduli hutan dan lingkungan selanjutnya yang mendapatkan penghargaan Kalpataru tahun 2021 adalah pejuang lingkungan dari kawasan hutan adat pikul-pangajid, Bengkayang.
Terhitung sejak tahun 80-an Damianus Nadu mempertahankan hutan adat warisan leluhurnya dari perusahaan kayu unit usaha militer zaman Orde Baru yang beroperasi di sepanjang perbatasan Malaysia-Indonesia, termasuk di desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang.
Bukan perkara yang mudah bagi Damianus menghadapi perusahaan tersebut, sebab ia harus berhadapan dengan aparat agar hutan adatnya tidak diambil oleh perusahaan. Bahkan, Damianus pernah didatangi oknum aparat militer bersenjata lengkap yang akan menangkapnya.
Sebagai informasi bahwa, kawasan hutan yang dipertahankan oleh Damianus ini menyimpan kekayaan hutan alam Kalimantan yang melimpah. Terdapat 99 jenis pohon langka di kawasan tersebut, seperti Meranti, Tengkawang, Teradu, Ulin, Gambri, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, hutan ini juga memiliki 28 jenis jamur, puluhan jenis Anggrek, serta tanaman rempah.
3. Darmawan Denassa
Pulau Sulawesi memiliki sosok peduli hutan dan lingkungan bernama Darmawan Denassa yang merintis kawasan konservasi bernama Rumah Hijau Denassa atau RHD. Bertempat di Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan, RHD menempati lahan seluas 1,1 hektare.
RHD digagas sejak tahun 2007 sebagai area konservasi dan edukasi. Keberadaannya tak hanya berupaya menyelamatkan tumbuhan-tumbuhan lokal maupun langka melainkan juga menyelamatkan cerita di balik tumbuhan tersebut. Selain RHD, ada juga Denassa Botanical Garden atau kebun denassa sebagai kawasan baru karena populasi atau jumlah tumbuhan yang ada di RHD telah padat dan menjadi hutan.
Saat ini, RHD memiliki 500 jenis tumbuhan, sedangkan di Denassa Botanical Garden terdapat lebih 100 tumbuhan. Sejak tahun 2007, sejumlah 540-an tanaman lokal, endemik, dan langka telah terselamatkan. Bahkan, luas keseluruhan RHD dan Denassa Botanical Garden telah mencapai 4 Hektare.
4. KH. Zarkasyi Hasbi
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah, Cindai Alus, ini mendapatkan undangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna dinobatkan sebagai Penerima Penghargaan Kalpataru tahun 2021. Selain pemuka agama KH. Zarkasyi Hasbi merupakan sosok peduli hutan dan lingkungan. Ia berhasil mewujudkan Eco-Pesantren pada tahun 2008 dengan mengintegrasikan kepedulian lingkungan ke dalam pendidikan agama.
Adapun sepak terjang KH. Zarkasyi Hasbi selama ini dalam melestarikan lingkungan seperti merehabilitasi dan memanfaatkan lahan terlantar dengan budidaya ikan patin dan tanaman buah produktif melalui kegiatan pengembangan Agrosilvofishery.
Kegiatan pengembangan Agrosilvofishery sendiri hasil inisiasi Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2013 yang menetapkan Cindai Alus sebagai kawasan Minapolitan. Di kawasan tersebut, masyarakat sekitar pesantren diberi pembinaan untuk menerapkan budaya ramah lingkungan.
LindungiHutan Menanam 181.176 Pohon, mengumpulkan 5 Miliar Lebih Donasi, Bersama 2.800+ Orang Sepanjang Tahun 2023
5. Wasito
Setelah bertahun-tahun berjuang menyelamatkan pantai utara Kendal dengan menanam mangrove, hasil keringatnya terbayar dengan mendapat penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020.
Wasito, sosok peduli hutan dan lingkungan ini mengaku prihatin dengan kondisi di desa tempat dirinya tinggal, Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan pantai utara Jawa. Sebab, banyak pohon mangrove yang mati ditebangi oleh oknum sehingga berakibat terjadinya abrasi.
Kemudian, Wasito mulai mencari cara untuk menyelamatkan desanya dari abrasi pantai dan rob dengan cara mengembangbiakan tanaman mangrove. Ia mengambil biji tanaman mangrove untuk kemudian di tanam di sepanjang area tambak warga.
Sayang, usahanya tersebut sempat dianggap gila oleh masyarakat sekitar. Namun, Wasito percaya jika biji tersebut bisa tumbuh maka akan menyelamatkan pantai beserta tambak miliki warga desanya. Terbukti, biji mangrove yang ditanam berhasil tumbuh. Alhasil, kesadaran warga ikut tergugah dan bersama Wasito turut mengumpulkan biji serta menanamnya.
6. Mbah Sadiman
Lelaki berumur 65 tahun ini membuktikan bahwa usia tak menjadi batasan untuk berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Berkat Mbah Sadiman, kekeringan dapat teratasi dengan adanya penghijauan di Wonogiri sehingga mata air bisa tersimpan dengan baik di tanah.
Mbah Sadiman tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng, Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah. Hampir berpuluh tahun Wonogiri merasakan dampak kekeringan terutama ketika musim kemarau tiba. Oleh sebab itu, ia berinisiatif melakukan penghijauan di desa.
Mbah Sadiman menanam pohon beringin di lahan perhutani setelah mengantongi izin. Tak hanya menanam, tetapi juga merawat pohon tersebut hingga besar. Kegiatan tersebut Mbah Sadiman lakukan sejak tahun 1990-an. Kini, luas lahan yang ditanami seluas 100 hektare. Bagaimana? Meskipun di umurnya yang senja, Mbah Sadiman adalah sosok peduli hutan dan lingkungan!
Aksi nyata Mbah Sadiman diapresiasi banyak orang, ia mendapatkan penghargaan Kick Andy Heroes Award tahun 2016 dan juga Solo Award tahun 2015 dalam kategori Lingkungan Hidup.
7. Saraba
Bermula dari cerita pada tahun 1977 di mana rumah-rumah roboh di perkampungan Lantebung, Makassar, akibat angin laut dan banjir rob yang meluluhlantahkan semuanya. Saraba lantas memutuskan untuk menanam mangrove agar bencana tersebut tak terluang kembali.
Sosok peduli hutan dan lingkungan ini percaya jika mangrove memiliki fungsi penting guna mencegah banjir rob dan abrasi. Mangrove juga bisa meningkatkan pendapatan nelayan serta mampu menyaring rembesan air laut sehingga warga sekitar dapat menikmati air payau.
Tak berhenti di situ, Saraba lantas membentuk komunitas bernama jaringan Ekowisata Mangrove Lantebung (jekomala). Komunitas atau kelompok masyarakat peduli hutan ini memiliki fokus pada pengelolaan wisata edukasi dan pengembangan penelitian mangrove di Lantebung. Kini, saraba dan masyarakat Lantebung telah bekerja sama dengan banyak pihak agar penanaman mangrove bisa lebih banyak digalakan.
Baca juga: Alincia Novinta Dhini Soetopo, Setia Berdonasi Pohon Bersama LindungiHutan Sejak Tahun 2019
8. RB Sutarno
Warga Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini meraih penghargaan Kalpataru tahun 2020 dalam kategori Pembina Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut buah kerja keras Sutarno sejak tahun 2008, atas perhatiannya terhadap pemilahan sampah di lingkungan tinggalnya. Seiring berjalannya waktu, Sutarno bersama pengurus RT/RW mengembangkan kegiatan pemilahan sampah menjadi program pengolahan sampah dan penghijauan tanpa lahan.
Sutarno juga menilai pentingnya peran bank sampah dalam pelestarian lingkungan hidup. Bukan hanya sekadar mengumpulkan sampah dan menjualnya, tetapi selalu berpikir kreatif supaya memiliki pangsa pasar sendiri. Dengan demikian, nilai jualnya pun akan berkali-kali lipat lebih banyak dibanding hanya sekadar menjual sampah.
9. Sadikin
Sadikin menerima penghargaan Kalpataru tahun 2020 kategori perintis atas jasanya dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau. Ia merupakan seorang petani Nanas dan relawan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Aksi Sadikin bermula dari kegiatan pemadaman kebakaran lahan bersama kelompok MPA. Kemudian berlanjut dengan bertani nanas di lahan bekas kebakaran seluas 25 hektare. Hasil pertanian Nanas tersebut dapat menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat.
Sadikin adalah sosok peduli hutan dan lingkungan juga menginisiasi pusat edukasi Arboretum Gambut Warsawa guna mengedukasi anak-anak serta masyarakat sekitar mengenai keragaman flora dan fauna yang hidup di hutan gambut.
10. Swietenia Puspa Lestari
Perempuan lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung ini adalah pendiri Divers Clean Action (DAC). DAC merupakan sebuah organisasi nirlaba pemuda yang bergerak dalam bidang lingkungan dengan fokus permasalahan sampah plastik di laut.
Awalnya, Tenia merasa sedih melihat kondisi laut yang penuh dengan sampah. Akibatnya, ikan-ikan juga pasti akan tercemar dan ekosistemnya tidak akan sehat. Padahal, banyak masyarakat Indonesia yang mengandalkan hidupnya dari laut, misalnya, nelayan.
Melalui DCA, Tenia bersama teman-temannya ikut berkontribusi dengan mengembangkan peran pemuda dalam memerangi masalah sampah laut terutama di pulau-pulau kecil di Indonesia. DCA juga berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan masyarakat pesisir dan melakukan berbagai kampanye serta pelatihan terkait sampah.
11. Suswaningsih
Suswaningsih merupakan Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul. Sosok peduli hutan dan lingkungan ini terpilih menjadi penerima Kalpataru Pengabdi Lingkungan tahun 2021. Apresiasi tersebut atas dasar perhatiannya pada pelestarian lingkungan di Gunung kidul.
Suswaningsih memiliki 3 program pendampingan dalam rangka pelestarian lingkungan, yaitu ketahanan konservasi lahan kritis, ketahanan pangan, dan pemanfaatan sumber pangan lokal. Ia berusaha agar lahan tidur bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan tanaman pangan.
Suswaningsih juga mendorong masyarakat mengembangkan hasil pertanian menjadi makanan olahan seperti jenjang, keripik pisang, dan sebagainya. Aktivitas tersebut kemudian dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
12. Margini
Selain sebagai ibu rumah tangga, Margini juga seorang yang kreatif dan juga peduli lingkungan. Melalui tangan terampilnya, ia berhasil mengubah sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Bahkan, hasil kerajinannya diminati oleh banyak orang.
Semua itu, berawal dari kecemasannya terhadap polusi pembakaran sampah. Margini memiliki warung yang kerap kali kewalahan dalam mengurusi sampah plastik. Ia lantas mencari cara bagaimana agar sampah plastik tersebut bisa diolah dan menghasilkan, alih-alih dibakar dan menambah polusi udara.
Akhirnya, Margini mulai mengumpulkan sampahnya sendiri dan mengubahnya menjadi benda-benda seperti, tas belanja, dompet, tempat pot bunga dan lain sebagainya.
Baca juga: Cerita Manfaat Penanaman Mangrove bagi Mitra Petani LindungiHutan
Itulah 12 profil sosok peduli hutan dan lingkungan yang perlu kamu tahu. Semoga apa-apa yang mereka lakukan dapat menginspirasi kita untuk ikut berbuat dan berkontribusi kepada kelestarian lingkungan. Sebab, bersama-sama kita akan jauh lebih kuat daripada sendiri!
Pojok Dtangsel
12/03/2023 at 14:19
Makasih atas informasinya min.
jadi tahu sosok peduli hutan dan lingkungan
Muhamad Iqbal
15/03/2023 at 07:33
Sama-sama, semoga informasinya membantu