Connect with us

Hutanpedia

Pohon Sungkai, Dari Kayunya yang Artistik Hingga Beragam Manfaat Bagi Kesehatan

Published

on

Gambar pohon sungkai

Bicara tentang mebel, furnitur, maupun kayu-kayu pertukangan, kebanyakan orang pasti terlintas pohon jati. Jenis pohon tersebut memang sangat popular di tengah masyarakat. Namun, ternyata terdapat satu jenis pohon yang mirip dengan pohon jati dan kualitas kayunya juga baik untuk kayu pertukangan.

Pohon sungkai, mungkin namanya terdengar asing. Pohon yang satu ini berada pada golongan famili yang sama dengan pohon jati yaitu Verbenaceae. Bahkan, sebagian masyarakat menyebut pohon ini dengan nama jati sabrang.

Yuk, simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai pohon sungkai.

Apa Itu Pohon Sungkai?

Sungkai merupakan pohon cepat tumbuh (fast-growing species) yang merupakan salah satu komoditas unggulan Hutan Tanaman Industri (HTI). Pohon dengan nama latin Peronema canescens ini memiliki nama lain ki sabrang dan jati sabrang.

Seperti pohon jati, pohon yang satu ini terkenal dengan manfaat kayunya yang kuat dan memiliki motif yang artistik sehingga produk-produk kayu yang dihasilkan memiliki corak yang khas.

Klasifikasi dan Ciri-Ciri Pohon Sungkai

KingdomPlantae
DivisiTracheophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoLamiales
FamiliVerbenaceae
GenusPeronema
SpesiesPeronema canescens
Tabel klasifikasi pohon sungkai

Pohon sungkai merupakan jenis pohon yang mampu tumbuh hingga 30 m dengan lebar diameter mencapai 60 cm. Sungkai memiliki bentuk percabangan monopodial dengan permukaan batang bertekstur kasar hingga sangat kasar. Bentuk batangnya tegak silindris serta bertajuk oval.


Pohon ini memiliki daun berbentuk lanset (lanceolatus) dan memiliki tulang daun yang menyirip dengan ujung daunnya meruncing (acuminatus) dan pangkalnya runcing (acutus). Bagian tepi daun rata (integer) hingga bergerigi (serratus) dengan permukaan daun licin (laevis). Panjang daunnya sekitar 17-35 cm berwarna hijau tua. Memiliki duduk daun berseling.

Baca juga: Pohon Meranti, Raksasa Hutan Penghuni Kanopi Teratas

Habitat dan Sebaran Pohon Sungkai

Pohon sungkai dapat ditemukan tumbuh dengan subur di kawasan hutan sekunder, bekas daerah tebangan, tepi jalan, dan sempadan sungai yang tidak tergenang. Pohon ini tumbuh optimal pada ketinggian 0-600 m di atas permukaan air laut. Sungkai umumnya menyukai tipe tanah podzolik merah kuning. Selain itu, suhu optimal untuk jenis pohon ini adalah 21-32 dengan curah hujan tahunan rata-rata kisaran 2100-2700 mm. Sementara, pH optimal yang disukai berkisar antara 6,1-6,7.

Sungkai umumnya tersebar di luar Jawa, seperti Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan, Jambi, Bengkulu, Sulawesi Selatan dan Lampung. Namun, pohon ini telah diperkenalkan di Jawa Barat.

Manfaat Pohon Sungkai

Pohon sungkai memiliki beragam manfaat, mulai dari pemanfaatan kayunya, sumber obat herbal, hingga manfaat konservasi. Berikut ini merupakan manfaat selengkapnya.

1. Penghasil kayu

Pohon sungkai merupakan pohon yang berpotensi untuk bahan baku substitusi industri perkayuan karena potensinya yang cukup tinggi. Kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku furnitur, perabotan rumah, kerangka atap rumah, tiang rumah, maupun sebagai bahan pelapis untuk permukaan kayu lapis (Sari dan Aulya, 2022).

Kayu sungkai merupakan kayu yang kuat sehingga berada pada kelas kuat II-III dan kelas awet II. Berdasarkan studi Praptoyo dan Cahyono (2005), kayu sungkai memiliki nilai rata-rata proporsi sel kayu sebesar 61,56%. Disebutkan bahwasanya nilai proporsi sel kayu keras tropika biasanya melebihi 55% (Pashin dan Zeeuw, 1980; Praptoyo dan Cahyono, 2005) sehingga kayu sungkai tergolong kayu yang memiliki kekuatan yang tinggi karena proporsi sel serabutnya tinggi (Haygreen dan Bowyer, 1996).


Selain itu, kayunya juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bubur kertas. Hal ini dikarenakan kayu sungkai memiliki nilai dimensi seratnya meliputi panjang serat yaitu 1.106 μm, diameter serat sebesar 14,369 μm, diameter lumen sebesar 9,218 μm, diameter serat sebesar 14,369 μm, sehingga cukup sesuai untuk bahan baku bubur kertas (Praptoyo dan Cahyono, 2005).

2. Manfaat Obat

Bagi masyarakat lokal, pohon ini sudah dikenal lama sebagai sumber obat-obatan tradisional. Masyarakat lokal di Pulau Sumatera dan Kalimantan biasa memanfaatkan pohon ini untuk mencegah penyakit dan agen imunomodulator peningkat sistem imun tubuh (Sari dan Aulya, 2022). Bahkan, Suku Dayak memanfaatkan sungkai sebagai obat pilek, demam, cacingan, dan obat kumur (Prosea, 2017; Sari dan Aulya, 2022). Suku Anak Dalam di Jambi memanfaatkan sungkai sebagai obat sakit perut (Indriati, 2014; Sari dan Aulya, 2022). Masyarakat lokal Lampung Timur memanfaatkannya untuk obat sakit kuning dan penyegar tubuh (Evizal dkk, 2013; Sari dan Aulya, 2022).

3. Manfaat Konservasi

Pohon sungkai merupakan tipe pohon yang cepat tumbuh. Karenanya, pohon ini sangat cocok digunakan sebagai spesies rehabilitasi kawasan yang telah terdegradasi, Itulah mengapa salah satu habitat pohon ini banyak ditemukan di kawasan hutan sekunder maupun bekas tebangan.

Keunggulan dan Kelemahan Kayu Sungkai

1. Keunggulan

Kayunya memiliki kekuatan dan keawetan yang cukup baik. DItambah seratnya yang artistik, kayu ini cocok digunakan sebagai bahan baku furnitur dengan konsep yang minimalis tapi elegan dan mewah. Selain itu, kayunya juga mudah untuk dikerjakan sehingga jarang terjadi pecah batang dan cacat pengerjaan.

2. Kelemahan

Kayu sungkai tidak sepenuhnya seperti kayu jati. Kayu ini walaupun tergolong pada kelas kuat II-III namun masih rentan terkena serangan rayap. Selain itu, kayunya tidak kedap air sehingga penggunaan di luar ruangan dalam jangka waktu lama dapat bersifat merusak.

Harga dan Cara Budidaya Pohon Sungkai

Dilansir dari harga.web.id, harga kayu dengan ukuran 3x10x200 cm mencapai Rp 9.500.000,- hingga ukuran 5x25x200 cm mencapai Rp 11.800.000,-. Harga kayunya cukup stabil karena pohon cepat tumbuh sehingga stoknya akan selalu tersedia.

Sementara itu, budidaya pohon ini sebenarnya tidak memiliki syarat atau perlakuan khusus. Cukup siapkan bibit yang berkualitas, tempat tumbuh yang baik dan perawatan yang konsisten. Namun, pastikan pohon sungkai ini tidak ternaungi supaya pertumbuhannya optimal dan tidak terjadi anomali.

Baca juga: Pohon Saninten Flora Langka Berjuluk Rambutan Hutan

FAQ

Apakah Kayu Sungkai Kuat?

Kayu sungkai berada pada kelas kuat II-III sehingga memiliki tingkat kekuatan yang baik.

Apa Khasiat Rebusan Daun Sungkai?

Untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti demam, pilek, sakit perut, penyakit kuning, hingga sebagai penjaga sistem imun tubuh.

Daun Sungkai Mengandung Apa?

Daun sungkai mengandung zat flavonoid, peronemin, sitosterol, phytol, dan dipterpenoid yang berkhasiat menurunkan demam dan penyakit lainnya.

Penulis: Bilal Adijaya

Ingin Menanam Pohon Tanpa Ribet? Bareng LindungiHutan Aja!

LindungiHutan adalah website donasi online, galang dana, dan kerja sama untuk kelestarian hutan Indonesia yang telah memiliki izin dan terpercaya. Salurkan niat kebaikan untuk membantu sesama dan alam dengan sedekah pohon untuk keberlangsungan masa depan kita!

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Pojok Dtangsel

    03/07/2023 at 16:32

    Ternyata ada yang mirip kayu jati.
    Baru tahu saya,

    Terima kasih min atas informasinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan