Connect with us

Hutanpedia

Silvikultur, Sebuah Terminologi Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan

Published

on

Pengertian silvikultur adalah

Silvikultur secara harfiah berasal dari kata sylva yang berarti hutan dan culture yang berarti budidaya. Kegiatan silvikultur atau budidaya hutan merupakan salah satu komponen pengelolaan hutan lestari.

Lalu, apa sebenarnya silvikultur itu? Apa saja yang ada di dalamnya? Mari simak penjelasan berikut ini!

Apa yang Dimaksud Dengan Silvikultur?

Silvikultur merupakan serangkaian kegiatan terencana yang berhubungan erat dengan budidaya dan pengelolaan hutan, baik hutan tanaman, hutan alam, maupun hutan rakyat.

Kegiatan tersebut meliputi pengendalian proses permudaan, pertumbuhan tanaman, penentuan komposisi tanaman, kesehatan tanaman, dan kualitas suatu hutan untuk mencapai keseimbangan ekologi dan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam sistem silvikultur terdapat pengaturan mengenai kelas diameter, kelas umur, riap (increment), pembibitan, penanaman, pengayaan jenis (enrichment), pemangkasan (pruning), penjarangan (thinning), pengaturan siklus tebang, pengaturan daur, dan kegiatan penebangan.

Silvikutur adalah

Apa Tujuan dari Silvikultur?

Silvikultur di masa depan memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan kawasan hutan dengan berisi tegakan yang produktif, efisien, kompetitif, sehat, dan lestari.

Penerapan silvikultur tidak semata hanya untuk menunjang kepentingan ekologi, tetapi juga sosial dan ekonomi. Melalui tindakan ini, pengelolaan sumber daya alam hutan dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan menekankan pemanfaatan sumber daya secara holistik yang meliputi produk non kayu, sumber obat-obatan, sumber pangan, bahkan energi terbarukan.

Tujuan silvikultur

Pada praktik dan pemahaman yang perlu digarisbawahi, silvikultur bertujuan untuk memadukan berbagai kepentingan pada suatu areal atau kawasan hutan dengan tetap menekankan pada prinsip kelestarian. Hutan pun pada akhirnya akan berfungsi secara optimal sebagai penghasil udara bersih, penyeimbang tata air, pengawetan keanekaragaman hayati, sumber pangan bagi masyarakat sekitar, penghasil kayu, tujuan ekowisata, dan lain sebagainya secara terpadu.

Baca juga: Hutan Rakyat: Pengertian, Dasar, Hukum, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Macam-Macam Teknik Silvikultur

Beberapa sistem silvikultur yang pernah dan sedang diterapkan di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Tebang Pilih Indonesia (TPI)

Berlaku sejak 1972 sampai 1989 di hutan alam produksi.

2. Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)

Berlaku sejak 1989 sampai sekarang di hutan alam produksi (sebagai pengganti sistem TPI).

3. Tebang Habis Permudaan Alam (THPA)

Berlaku sejak 1972 sampai sekarang. Sistem ini tidak pernah secara resmi diaplikasikan di lapangan.

4. Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB)

Berlaku sejak 1972 sampai sekarang. Sistem ini (seyogyanya) banyak diterapkan pada hutan rawang (rusak/terlantar) dan semak belukar menggunakan teknik tebang habis untuk membangun hutan tanaman.

5. Reboisasi dan rehabilitasi hutan

 Kegiatan ini banyak dilakukan di kawasan hutan yang berbentuk padang alang-alang, tanah kosong, dan lahan kritis.

6. Sistem Tebang Jalur, terdiri dari Tebang Jalur Tanam Indonesia (TJTI)

Berlaku dalam skala uji coba tahun 1993 sampai 1994, Tebang Jalur Tanam Konservasi (TJTK) berlaku tahun 1994 sampai 1997, Hutan Taman Industri dengan Tebang Tanaman Jalur (HTI-TTJ) berlaku tahun 1997.

7. Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ)

Berlaku sejak tahun 1998 sampai 2002 dan dilanjutkan tahun 2009 sampai sekarang. Lebar tanam 3 m dengan jalur antara 22 m sehingga membentuk jarak tanam 5 m x 25 m.

8. Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif

Berlaku sejak 2005 sampai sekarang. Lebar jalur tanam 3 m dan jalur antara 17 m sehingga membentuk jarak tanam 2,5 m x 20 m.

9. Tebang rumpang

Berlaku dalam skala penelitian sejak 1990 kemudian diadopsi tahun 2010.

10. Bina pilih

Sistem ini dapat dianggap sebagai pelengkap sistem TPTI yang bertujuan memusatkan kegiatan pemeliharaan pada pohon inti yang terpilih.

11. Sistem Agroforestri atau tumpang sari

Agroforestri sangat dianjurkan untuk dikembangkan pada hutan rakyat atau pengelolaan hutan yang melibatkan secara aktif peran serta masyarakat. Sistem ini dapat meningkatkan jaringan pengaman unsur hara (Nutrient Safety Network) dan proses biogeokimia sehingga mengoptimalkan pemanfaatan ruang tumbuh dan unsur hara yang terdapat di tanah.

12. Multisistem silvikultur

Sistem ini sangat sesuai diterapkan pada kawasan hutan yang sudah terfragmentasi dan berbentuk mosaik. Saat ini, sebagian besar kawasan hutan terdiri dari hutan primer, hutan sekunder, hutan rawang, semak belukar, padang alang-alang, dan tanah kosong. 

Sistem silvikultur yang baik adalah menyesuaikan dengan kondisi hutannya. Karenanya, multisistem ini merupakan jawaban terhadap perkembangan kondisi hutan yang semakin dinamis. 

Menurut Indrawan (2008) dalam Wahyudi (2013), multisistem silvikultur merupakan sistem pengelolaan hutan produksi lestari yang terdiri dari dua atau lebih sistem silvikultur yang diterapkan pada suatu unit manajemen dan merupakan multi usaha dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan produksi kayu dan hasil hutan lainnya serta dapat mempertahankan kepastian kawasan hutan produksi

Penerapan sistem ini umumnya ada dua macam yaitu sistem silvikultur tunggal (single silvicultural system) dan sistem silvikultur jamak (multiple silvicultural system).

Jurusan Silvikultur Ada Di mana Saja?

Bagi siswa yang mencintai alam dan ingin melanjutkan pendidikan di jurusan silvikultur, berikut beberapa referensinya di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Nama UniversitasAkreditasi BAN-PT
Universitas Gadjah MadaA
Institut Pertanian BogorA
Universitas Lambung MangkuratB
Universitas BengkuluB
Universitas PattimuraB
Universitas Muhammadiyah MalangB
Universitas Negeri PapuaC
Daftar kampus dengan jurusan silvikultur beserta akreditasinya

Baca juga: Apa Itu Hutan Konfier? Pengertian, Ciri-Ciri, Keanekaragaman Hayatinya

Prospek Kerja Jurusan Silvikultur

Prospek kerja dari lulusan silvikultur sangat luas. Ditambah, sekarang ini isu-isu lingkungan menjadi perbincangan yang marak digaungkan.

Di sektor pemerintahan, lulusan jurusan ini dapat bekerja di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Namun, jika kalian menyukai bidang pengabdian masyarakat, maka NGO atau LSM yang bergerak di bidang kehutanan dan lingkungan juga menjadi pilihan yang tepat.

Sama halnya ketika kalian ingin menjadi wirausaha. Dalam skala besar kalian dapat mengaplikasikan ilmu silvikultur dalam membuat hutan tanaman. Sementara, dalam skala kecil, berwirausaha dalam menjual bibit-bibit pohon yang berkualitas lewat berbagai metode modern juga menjadi prospek yang menguntungkan.

FAQ

Silvikultur Fakultas Apa?

Jurusan silvikultur ada di fakultas kehutanan.

Apa Perbedaan Silvika dan Silvikultur?

Silvikultur merupakan seni dan penerapan ilmu silvika dalam memelihara kawasan hutan, sehingga silvika merupakan dasar penerapan silvikultur.

Jalin Kerja Sama dan Gelar Program Corporate Social Responsibility bersama LindungiHutan!

Puluhan brand dan perusahaan telah mempercayakan LindungiHutann untuk mengelola proyek dan program tanggung jawab sosial yang mereka lakukan.

Rawat Bumi LindungiHutan