Connect with us

Bisnis Lestari

Perempuan dan Peran Pentingnya Menurut PT Rimba Raya Conservation

Published

on

Ada banyak cara Rimba Raya memberdayakan perempuan di wilayah binaannya.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan gender? Mengutip dari laman sdgs.bappenas.go.id, kata gender sendiri dapat diartikan sebagai peran yang dibentuk oleh masyarakat serta perilaku yang tertanam lewat proses sosialisasi yang berhubungan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki.

Memang, terdapat perbedaan secara biologis antara perempuan dan laki-laki. Namun, kebudayaan menafsirkan perbedaan biologis ini menjadi seperangkat tuntutan sosial tentang kepantasan dalam berperilaku, dan pada gilirannya hak-hak, sumber daya, dan kuasa.

Diskriminasi berdasarkan gender sendiri masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di seluruh dunia. Terlepas dari fakta akan kemajuan yang cukup pesat dalam kalam kesetaraan gender dewasa ini, tetapi fenomena diskriminasi gender masih tetap terjadi.

Kesenjangan gender dalam kesempatan dan kendali atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan, dan partisipasi politik terjadi di mana-mana. Perempuan dan anak perempuan menanggung beban paling berat akibat ketidaksetaraan yang terjadi. Meskipun, pada dasarnya ketidaksetaraan adalah bentuk yang merugikan semua orang.

Tujuan SDG’s Poin-5 Kesetaraan Gender

Tahukah kamu apa saja tujuan SDGs poin kesetaraan gender?
Pemberdayaan perempuan di wilayah desa binaan Rimba Raya melalui program peternakan telur ayam.

Perlu diketahui, tujuan Pembangunan Berkelanjutan memiliki makna yang penting karena setelah diadopsi maka akan dijadikan acuan secara global dan nasional sehingga agenda pembangunan menjadi lebih fokus. Adapun tujuan poin ke-5 SDGs Kesetaraan Gender antara lain:

  • Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dimanapun,
  • Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang publik dan pribadi, termasuk perdagangan orang dan eksploitasi seksual berbagai jenis eksploitasi lainnya,
  • Menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti perkawinan dini, dan paksa, serta sunat perempuan,
  • Mengenali dan menghargai pekerjaan mengasuh dan pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik, infrastruktur, dan kebijakan perlindungan sosial, dan peningkatan tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan keluarga yang tepat secara nasional,
  • Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.

Baca juga: Program Kerja Keanekaragaman Hayati PT Rimba Raya Conservation

Rimba Raya dengan Bangga Mendukung Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Peran dan posisi perempuan sangat penting bagi keberhasilan program REDD+. Sebab, memberdayakan perempuan membantu kita membangun komunitas yang lebih kuat dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Hilangnya hutan yang layak di negara-negara berkembang, telah menyoroti kebutuhan masyarakat guna mengambil tindakan untuk melindungi hutan mereka dengan imbalan kompensasi dari negara-negara industri.

Acap kali, keputusan yang dibuat dalam pengelolaan kehutanan akan memengaruhi laki-laki dan perempuan dalam berbagai cara. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh PBB dan organisasi lain, menjelaskan bahwa laki-laki biasanya mengontrol institusi dan sumber daya kehutanan.

Pemberdayaan perempuan lewat usaha terasi.
Usaha terasi jadi salah satu bentuk dukungan pemberdayaan perempuan di wilayah setempat oleh Rimba Raya Conservation.

Terdapat ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengambil keputusan kehutanan. Biasanya, perempuan lah yang mengumpulkan sumber daya dari hutan seperti kayu, makanan, obat-obatan, dan pakan ternak yang digunakan untuk manfaat bagi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Perlu disadari, upaya untuk mencoba menghentikan deforestasi memang menjadi perhatian utama. Namun, agar pelaksanaan REDD+ berhasil, perlu dipastikan juga tersedianya mekanisme pembiayaan yang akan berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini termasuk memberdayakan perempuan, meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar.

Sementara itu, pendapatan yang diperoleh dari penjualan kredit karbon membantu mencapai tujuan ini serta turut membantu mengembangkan usaha yang dijalankan masyarakat. Walhasil, status ekonomi dan sosial akan meningkat.

Kelompok perempuan dapat menjadi struktur yang efektif untuk pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Itulah sebabnya Rimba Raya Conservation, menginisiasi koperasi perempuan yang mana perempuan akan diberdayakan untuk mengembangkan inisiatif yang akan diawasi oleh perempuan saat bekerja dalam kemitraan dengan laki-laki di masyarakat.

Bukan hanya itu, 30,7% perempuan ikut mengisi struktur organisasi PT Rimba Raya Conservation. Angka tersebut membuktikan jika perempuan aktif dilibatkan dalam perannya melestarikan hutan dan bumi kita bersama.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan