Connect with us

Hutanpedia

Pohon Cendana: Ciri-ciri, Cara Menanam dan Manfaatnya (2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Mengenal lebih jauh pohon cendana

Salah satu jenis tanaman asli Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah pohon cendana. Pohon ini sering dijumpai di Pulau Timor, Sumba, Alor, Solor, Flores, Roti, Pantar, dan pulau-pulau lainnya. Sayangnya, pohon cendana mulai sulit ditemukan di pulau-pulau yang telah disebutkan di atas. Pulau NTT yang dahulu dikenal sebagai “Pulau dengan Tikar Permadani Cendana” saja, dalam kurun waktu 10 tahun (1987-1997) mengalami penurunan jumlah pohon cendana hingga 53,95%.

Memiliki nama ilmiah Santalum album, pohon cendana adalah satu-satunya tanaman di antara 22 jenis dari genus Santalum yang ada di dunia dan tumbuh secara alami di Indonesia.

Di dunia perdagangan, cendana lebih dikenal dengan nama sandalwood. Sedangkan, di Indonesia sendiri, terdapat beberapa sebutan untuk cendana di masing-masing daerah. Beberapa nama lokal pohon cendana antara lain candana (Minangkabau), tindana, sindana (Dayak), candana (Sunda), candani (Jawa), candhana, candhana lakek (Madura), candana (Belitung), ai nitu, dana (Sumbawa), kayu ata (FIores), sundana (Sangir), sondana (Sulawesi Utara), ayu luhi (Gorontalo), candana (Makassar), ai nituk (Roti), hau meni ai kamelin (Timor), kamenir (Wetar), dan maoni (Kisar).

Sedangkan di luar negeri, cendana juga memiliki beberapa nama seperti East Indian sandalwood, white sandalwood, yellow sandalwood (Inggris, Amerika Serikat), bois santal (Spanyol, Italia), echte sandal (Belanda), echtes sandelholz (Jerman), chendana (Malaysia), santaku (Burma), chantana (Thailand), bach (Vietnam), sandal, chandal, chandam, gundala, dan suket (India).

Klasifikasi Pohon Cendana

Holmes (1983) menyebutkan bahwa dalam taksonomi tumbuhan, pohon cendana memiliki klasifikasi sebagai berikut:

DivisiSpermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae
Sub Kelas Rosidae
Ordo Santalales
Famili Santalaceae
GenusSantalum
SpesiesSantalum album Linn. 
Tabel klasifikasi pohon cendana.

Baca juga: Pemuliaan Tanaman: Teknik, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Ciri-ciri Pohon Cendana

Secara morfologis pohon Cendana memiliki ukuran batang yang lumayan kecil apabila dibandingkan dengan ukuran batang pohon pada umumnya. Sedangkan tingginya dapat mencapai 20 meter dan diameternya mencapai 40 cm. Tajuknya tergolong ramping juga tumbuh melebar. Bagian akarnya tidak berbanir.

Untuk daunnya tergolong ke dalam daun tunggal dengan pertulangan daun menyirip. Daunnya berwarna hijau dengan ukuran yang tergolong kecil sekitar 4-8 cm x 2-4 cm. Bentuk daun Cendana yaitu jorong-oblong dengan ujung daun dan pangkal daunnya runcing. Pinggiran daunnya bergelombang. Untuk duduk daunnya yaitu berhadapan. 

Pohon Cendana memiliki bentuk batang monopodial, mengarah ke atas, dan memiliki pertumbuhan yang kontinyu. Bunganya tumbuh dari bagian ujung tetapi ada pula yang tumbuh dari ketiak daun. Cendana termasuk ke dalam model arsitektur roux.

Cendana memiliki kayu gubal berwarna putih dan tidak berbau. Kemudian, kayu terasnya ada yang berwarna gelap ada pula yang berwarna terang. Kayu teras yang berwarna terang artinya memiliki kandungan minyak yang lebih banyak dibandingkan kayu teras berwarna gelap. 

Bergeser ke bagian bunga, pohon Cendana memiliki tipe bunga majemuk. Bentuk bunganya seperti payung menggarpu atau malai, dengan hiasan bunga seperti tabung dan menyerupai lonceng dengan panjang ± 1 mm. Bunga Cendana awalnya berwarna kuning, tetapi akan berubah menjadi merah gelap kecoklat-coklatan.

Pohon Cendana memiliki tipe buah batu (drupe), berbentuk jorong, berukuran kecil, dan berwarna merah kehitam-hitaman dengan diameter ± 0,75 cm.

Apabila buah telah matang, daging kulit buahnya akan berwarna hitam. Tipe buah batu memiliki 3 jenis lapisan yaitu lapisan eksokarp, mesokarp berdaging, dan endokarp yang keras. Buah Cendana biasanya terletak di bagian ujung ranting dengan jumlah 4 – 10 buah. Cendana mulai berbunga dan berbuah pada umur 5 tahun dan dalam 1 tahun dapat berbuah sebanyak 2 kali. 

Cara Penanaman dan Budidaya Pohon Cendana

Berikut adalah cara budidaya atau menanam pohon Cendana:

1. Syarat Tumbuh

Secara umum, pohon Cendana dapat tumbuh di ketinggian 0-12.000 mdpl dengan curah hujan sekitar 600-2000 mm/tahun. Untuk suhunya, Cendana dapat tumbuh dengan suhu 10°C-35°C. Tanah yang baik untuk menanam Cendana antara lain tanah humus, tanah vulkanis gembur berbatu, atau juga tanah lempung, dangkal, berbatu dan tanah dengan kadar nitrogen yang tinggi. Kemudian, tingkat pH yang baik untuk menanam cendana yaitu antara netral sampai alkali.

2. Pemilihan Bibit Pohon Cendana

Untuk mendapatkan biji pohon Cendana yang baik, dapat dilakukan dengan cara merendam biji ke dalam air selama ± 48 jam. Apabila terdapat biji yang tenggelam, maka biji tersebut bisa ditanam karena memiliki kualitas yang baik. Namun sebaliknya, biji yang mengapung berarti memiliki kualitas kurang baik.

3. Penyemaian

Tahapan penyemaian, dapat diawali dengan penyiapan media tanam menggunakan tanah. Jika sudah siap, maka biji pohon cendana dapat ditabur di atasnya untuk ditanam kemudian ditutup kembali bagian atas biji dengan tanah. Namun, usahakan tanah tersebut tidak menutupi semua bagian biji.

Calon semai juga perlu disiram secara rutin pagi dan sore hari. Setelah biji nampak mulai berkecambah, dapat segera dipindahkan ke polybag. Setelah bibit mencapai tinggi 15 cm, dapat ditanam langsung di lapangan. 

4. Penanaman

Tahapan awal penanaman yang mesti dilakukan yaitu memilih lahan cukup air, telah dibersihkan dari gulma dan tanaman pengganggu, serta bebas dari naungan pohon yang lebih besar. Penanaman dilakukan seperti tanaman pada umumnya.

Pupuk dimasukkan lebih dahulu ke dalam lubang tanam, lalu bibit dimasukkan, dan ditimbun kembali dengan tanah. Kemudian diberi penanda berupa ajir yang menancap di samping bibit. Proses penanaman, sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Terdapat satu hal yang membedakan pohon cendana dengan tanaman lainnya yaitu membutuhkan tanaman inang untuk tumbuh.

Maka dari itu, saat bibit Cendana ditanam, terdapat pula tanaman lain yang ikut ditanam. Hal ini dikarenakan Cendana termasuk ke dalam tanaman yang semi parasit dan membutuhkan inang selama pertumbuhannya hingga mencapai pertumbuhan pohon. 

Baca juga: Pohon Nyatoh (Nagasari): Klasifikasi, Ciri-Ciri & Manfaat (Update 2022)

5. Perawatan Tanaman

Beberapa perawatan tanaman Cendana yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Penyiraman
    Dilakukan secara rutin 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Jangan terlalu banyak memberi air karena pohon cendana tidak membutuhkan banyak air, cukup siram sebanyak 3-4 gelas atau 800 cc air.
  2. Penyiangan
    Tujuan dilakukannya penyiangan yaitu membebaskan tanaman dari gulma ataupun tanaman pengganggu lainnya. Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun atau bergantung pada kondisi gulma di lapangan. 
  3. Pemupukan
    Di awal masa penanaman, tanaman dipupuk dengan pupuk kandang dicampur pupuk urea dengan perbandingan 100:1 per tanaman. Pemupukan dilakukan 2 kali, di awal musim penghujan dan di akhir musim hujan. 
  4. Pemangkasan
    Pemangkasan dilakukan pada cabang yang tumbuh berlebih dengan tujuan pohon cendana memiliki kualitas batang yang meningkat dan tanaman inangnya tidak menaungi atau bahkan mengganggu pertumbuhannya. Selain itu juga untuk memacu munculnya tunas baru.

Manfaat Pohon Cendana

Pohon cendana memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena dapat menghasilkan minyak atsiri bernilai jual tinggi dan memiliki produksi kayu teras yang khas (Waluyo, 2006). Minyak cendana memiliki aroma yang sangat harum sehingga biasa digunakan sebagai pengikat bahan pewangi lain (fiksasi) dalam industri parfum di mana sebagian besar hasilnya diekspor. Untuk pembuatan minyak cendana, dapat memanfaatkan bagian batang kayu, ranting, cabang ranting, dan akar pohon.

Rahayu et al. (2002) menyatakan bahwa minyak cendana dapat digunakan untuk menyembuhkan sakit perut, asma, sakit kulit, infeksi ginjal, berbagai peradangan, obat penenang, obat mengurangi rasa nyeri, anti kanker, anti bakteri, dan aroma terapi.

Sedangkan ampas serbuk sisa hasil penyulingan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku wangi-wangian, campuran dupa, makmul, dan hio yang digunakan untuk acara-acara kegiatan ritual atau keagamaan.

Santalol adalah komponen utama minyak Cendana yang ada pada kayu dan memiliki aroma wangi yang khas. Aroma wangi tersebut muncul dari bagian kayu, khususnya kayu teras. Santalol digunakan sebagai indikator dalam menentukan kualitas minyak Cendana.

Minyak Cendana biasanya memiliki kandungan senyawa santalol 80-90%. Menurut Hermawan (1993), kayu teras pada bagian batang mengandung minyak sebesar 4,50-4,75%, sedangkan pada bagian akarnya memiliki kandungan sekitar 5,50-5,70%.

Namun, kandungan santalol pada teras batang lebih tinggi daripada teras akar. Dan untuk standar perdagangan internasional, minyak cendana dengan kualitas utama harus memiliki kandungan santalol minimal 90%.

FAQ

Apa itu Pohon Cendana?

Pohon cendana memiliki nama ilmiah Santalum album. Cendana merupakan satu-satunya tanaman di antara 22 jenis dari genus Santalum yang hidup di dunia yang tumbuh secara alami di Indonesia.

Apa Ciri-ciri Pohon Cendana?

Bentuk batang pohon pada umumnya. Sedangkan untuk tingginya dapat mencapai 20 meter dan diameternya mencapai 40 cm. Tajuknya tergolong ramping dan tumbuh melebar. Bagian akarnya tidak berbanir.

Penulis : Septi Purwaningsih

Editor : Tasqiya Ratnasari

Publisher: Muhamad Iqbal

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan