Connect with us

Hutanpedia

Bambu: Jenis, Ciri-ciri dan Manfaatnya (Update 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Penjelasan lengkap bambu, jenis, ciri-ciri dan manfaat bambu.

Bambu merupakan salah satu tanaman yang sering kita temui di sekitar kita dan sering dijumpai tumbuh berumpun. Jenis tanaman ini juga dikenal sebagai jenis rumput-rumputan dan memiliki batang yang beruas. Karenanya, bambu tergolong ke dalam famili Poaceae.

Tanaman bambu-bambuan memiliki 70 genus dan termasuk ke dalam salah satu tanaman yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat. Bahkan, beberapa jenis tanaman ini dapat mengalami pertumbuhan hingga 60 cm per harinya.

Klasifikasi Bambu

Tanaman bambu mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut:

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
SubkelasCommelinidae
OrdoPoales
FamiliPoaceae
SubfamiliBambusoideae
GenusBambusa
Tabel klasifikasi taksonomi tanaman bambu-bambuan.

Jenis Bambu

Tanaman bambu-bambuan tentunya memiliki ciri-ciri tertentu yang menjadikannya khas sehingga dapat dibedakan dengan tanaman lainnya.

Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan bambu antara lain yaitu:

  • Memiliki batang berongga,
  • Akar yang kompleks,
  • Daunnya berbentuk pedang,
  • Memiliki pelepah yang menonjol,
  • Batangnya terdapat buluh, beruas, berbuku-buku, berongga, berimpang, dan
  • Mempunyai daur buluh yang menonjol.

Jenis-jenis tanaman bambu di Indonesia tentunya sangat beragam. Berdasarkan data yang didapatkan di lapangan dan di laboratorium, spesies bambu-bambuan di Indonesia terdapat 143 jenis bambu dan di Jawa diperkirakan hanya terdapat 60 jenis.

Beberapa jenis bambu yang hidup di Indonesia antara lain:

NoNama LatinNama LokalPersebaran
1Arundinaria japonicaBambu JepangJawa
2Bambusa arundinaceaPring OriJawa, Sulawesi
3Bambusa atraLolebaMaluku
4Bambusa glaucescensBambu CinaJawa
5Bambusa horsfieldiiBambu EmbongJawa
6Bambusa maculataBambu TutulBali
7Bambusa multiplexBambu CendaniJawa
8Bambusa vulgarisPring Kuning, Bambu AmpelJawa, Sumatra, Kalimantan, Maluku
9Dendrocalamus asperBambu PetungJawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi
10Gigantochloa apus Pring ApusJawa
11Gigantochloa atroviolaceaBambu Hitam, Bambu Wulung, Awi HideungJawa
12Gigantochloa atterBambu Legi, Bambu Ater, Buluh, Jawa Benel, Awi Ater, Awi KekesJawa
13Thyrsostachys siamensisBambu SiamJawa
14Schizostachyum longispiculataBambu JalurSumatra, Kalimantan, Jawa
15Bambusa arundinaceaBambu OriJawa, Maluku
16Schizostachyum iratenBambu Suling, Pring Wuluh, Awi TamiangJawa
Tabel 16 spesies tanaman bambu-bambuan terpopuler di Indonesia.

Ciri-ciri Morfologi Bambu

Morfologi bambu dapat dilihat dari bagian akar, rebung, batang, dan daunnya. Bambu memiliki karakteristik pada akarnya yang berupa akar rimpang dan membentuk sistem percabangan.

Sedangkan pada bagian batangnya, bambu memiliki bentuk batang berupa silinder, memiliki ruas atau bisa disebut juga dengan berbuku-buku, batangnya berongga, berdinding keras, dan pada setiap ruas batangnya terdapat mata tunas atau cabang.

Selain itu, pada bagian batangnya juga terdapat buluh-buluh dan pelepah berbuluh. Pelepah berbuluh ini merupakan hasil modifikasi dari daun yang menempel pada setiap ruas batang. Pelepah berbuluh terdiri dari daun pelepah buluh, kuping pelepah buluh, dan ligula.

Selanjutnya terdapat bagian lain yang disebut dengan rebung. Bagian ini tumbuh dari kuncup pada akar rimpang yang ada di dalam tanah, atau dapat pula tumbuh dari pangkal buluh yang telah tua.

Rebung memiliki warna yang khas pada bagian ujungnya dan memiliki buluh-buluh pada bagian pelepah. Pelepah buluh ini selalu menutupi rebung karena ikut tumbuh memanjang mengikuti perpanjangan ruas batang. Buluh pada rebung ada yang berwarna coklat, hitam, kuning, bahkan putih. Tidak jarang buluh-buluh ini dapat menyebabkan gatal, namun ada pula yang tidak.

Untuk bagian daun nya, bambu memiliki urat daun sejajar seperti spesies rumput pada umumnya. Tipe tulang daun nya tergolong sejajar dan setiap daun memiliki tulang daun utama yang menonjol.

Untuk bentuk daun nya tergolong lanset atau pita. Daun bambu termasuk ke dalam daun sempurna karena memiliki 3 bagian, yaitu tangkai daun, pelepah daun, dan helai daun. Pelepah daun merupakan bentuk dimorfisme dari pelepah buluh. Permukaan daun bagian atas dan bawah biasanya dilapisi oleh bulu yang lebat.

Pada organ generatif, yaitu bunga, bambu termasuk ke dalam spesies yang memiliki struktur perbungaan yang kompleks dan rumit. Sistem perbungaan nya akan berbeda pada tiap jenisnya. Pada beberapa jenis bambu, disebut dengan pseudospikelet. Alasannya karena memiliki kuncup bunga sebelum terbentuk bunga aslinya.

Untuk buahnya, bambu memiliki bentuk buah yang bervariasi. Ada yang berbentuk buah kering (caryopsis) seperti padi dan ada pula yang berendosperm tebal seperti berry.

Manfaat Bambu

Sudah sejak lama bahwa bambu dianggap sebagai tanaman serbaguna oleh masyarakat Indonesia. Bambu bahkan dapat di konsumsi sebagai sayur, dijadikan sebagai peralatan rumah tangga, alat musik, hingga bahan bangunan.

Bambu sangat berguna baik untuk kehidupan maupun untuk konservasi apabila dapat dimanfaatkan dengan baik.

A. Manfaat untuk Kehidupan

Bambu memiliki sifat batang yang kuat, lurus, rata, keras, mudah di potong, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan, serta ringan sehingga banyak orang yang memilihnya untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan peralatan rumah tangga.

Selain itu, peralatan yang terbuat dari bambu lebih mudah untuk di distribusikan. Untuk para pengrajin, mereka memanfaatkan bambu untuk membuat kerajinan seperti gedhek, pagar, sesek gedhek, kandang, tangga, bronjong, kursi, meja, serta berbagai macam kerajinan lainnya.

Bambu juga memiliki keunggulan lain yaitu harganya yang relatif lebih murah apabila dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Karena di sekitar pemukiman pedesaan, bambu masih relatif banyak ditemukan.

Sehingga, bambu menjadi tanaman serbaguna bagi masyarakat pedesaan. Dengan pemanfaatan bambu untuk bidang ekonomi, maka pendapatan masyarakat dapat meningkat dalam waktu yang relatif cepat, sekitar 4-5 tahun. 

B. Manfaat untuk Konservasi

Selain bermanfaat di bidang ekonomi, bambu juga memiliki manfaat di bidang lain, salah satunya adalah di bidang konservasi air.

Dari sisi ekologis, tanaman bambu-bambuan memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah dampak negatif efek rumah kaca. Karena bambu memiliki sistem perakaran yang dapat mencegah terjadinya erosi, mengatur tata air, serta dapat tumbuh pada lahan marginal.

Bambu yang tumbuh di pinggiran sungai juga bermanfaat sebagai pencegah potensi banjir dan tanah longsor. Dengan adanya bambu di pinggiran sungai juga akan membuat suatu DAS (daerah aliran sungai) menjadi lebih terjaga karena bambu memiliki kemampuan yang baik untuk mengkonversi air.

Siklus air juga menjadi lebih terjaga dengan adanya bambu di pinggiran sungai. Bambu juga dapat membantu untuk penyerapan karbon.

Penulis: Septi Purwaningsih

Editor: Rionaldo Andira Lesmono

Sedekah Pohon LindungiHutan