Connect with us

Lingkungan

Efek Rumah Kaca: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Bahaya efek rumah kaca

Efek rumah kaca adalah suatu fenomena yang menunjukkan terperangkapnya panas matahari oleh atmosfer bumi. Keberadaan efek tersebut membuat suhu di bumi tetap optimal untuk kehidupan dan tempat tinggal berbagai makhluk hidup.

Namun, efek rumah kaca yang tidak terkendali akibat peningkatan gas rumah kaca dan emisi karbon dioksida memberikan dampak negatif.

Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah sebuah istilah yang dipakai ketika panas matahari terperangkap oleh panas bumi. Gas-gas di atmosfer yang berfungsi menahan panas matahari seperti gas CO2. Suhu bumi semakin meningkat dari tahun ke tahun karena sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi ditangkap oleh gas rumah kaca (GRK) yang ada di atmosfer.

Dalam keadaan normal, pada siang hari panas matahari akan menembus atmosfer dan menyebabkan permukaan bumi menjadi hangat. Ketika sore hari, maka panas yang menembus atmosfer akan dilepas kembali ke udara.

Namun,  karena kelebihan gas-gas yang dapat mengikat panas seperti CO2 di atmosfer, menyebabkan panas yang kembali ke udara tidak semuanya dilepaskan. Panas yang masih terperangkap tersbut menjadikan suhu pada malam hari masih terasa hangat. Semakin banyak panas matahari yang tertangkap, akan menjadikan suhu bumi semakin panas.

Sehingga mengakibatkan fenomena pemanasan global dan perubahan iklim.

Baca juga: Apa itu Emisi Karbon? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menguranginya

Penyebab Efek Rumah Kaca

Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan perubahan efek rumah kaca disebabkan oleh berbagai faktor. Mayoritas penyebabnya berasal dari kerusakan alam yang kita timbulkan. Berikut ini beberapa penyebab peningkatan gas rumah kaca dan efek rumah kaca yang tidak optimal.

1. Penggundulan Hutan dan Pembukaan Lahan

Hutan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia di bumi. Tumbuhan dan pohon-pohon mampu menyerap gas karbon dioksida yang ada di udara dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintensis.

Akibatnya, hutan bermanfaat untuk menyediakan udara yang bersih. Satu pohon dewasa dapat menyediakan kebutuhan oksigen bagi sekitar 2-10 orang per hari.

Selain menghasilkan udara yang segar, hutan juga berfungsi sebagai katalis untuk “mendinginkan bumi” akibat pemanasan global.

Namun sangat disayangkan, melihat pengaruh hutan yang sangat besar bagi manusia masih banyak oknum yang melakukan penggundulan hutan. Karena penggundulan hutan ini, secara otomatis gas CO2 semakin banyak di udara. Pohon yang ditebangi tanpa menerapkan tebang pilih menjadikan jumlah pohon semakin menyusut.

Pembukaan lahan, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah yang besar. Pembukaan hutan ini tak jarang dijadikan sebagai lahan perumahan. Menghilangkan hutan dengan cara pembukaan lahan dan tidak mencoba menanam pohon kembali setelah itu, akan sangat berpengaruh terhadap suhu bumi dan mengakibatkan efek rumah kaca.

Baca juga: Apa itu Deforestasi? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menanganinya

2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi dari dalam bumi dan terbentuk dari sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Bahan bakar fosil sampai saat ini masih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahan bakar fosil antara lain batu bara, gas alam, dan minyak bumi.

Penggunaan bahan bakar fosil dalam jumlah besar akan sangat berdampak pada kualitas udara. Selain itu, bahan bakar fosil dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer.

3. Penggunaan Pupuk Kimia

Pupuk anorganik  yang secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif. Kandungan Nitrous Oksida yang dilepaskan ke udara akan menghasilkan efek rumah kaca.

4. Pencemaran dan Polusi Laut

Limbah Industri yang tidak diolah dengan baik dan dibuang begitu saja ke laut akan menyebabkan pencemaran laut. Akibatnya, ekosistem di laut yang berfungsi untuk menyerap CO2 tidak akan maksimal.

Salah satu ekosistem yang hidup di laut dan memiliki peran penting dalam penyerapan CO2 dan menghasilkan 70% O2 adalah Fitoplankton.

5. Limbah Peternakan

Limbah hasil peternakan seperti kotoran sapi, menghasilkan gas rumah kaca. Kandungan gas yang dihasilkan adalah CO2 dan CH4 (metana).  Limbah peternakan harus diolah dengan baik, karena jika tidak diolah dengan baik dan dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan dampak efek rumah kaca yang dihasilkan.

6. Limbah Rumah Tangga

Limbah hasil dari kegiatan rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, dapur, cucian limbah industri rumah tangga dan juga kotoran manusia. Limbah rumah tangga apabila tidak bisa diolah dengan baik akan berdampak buruk pada lingkungan.

Karena Gas metana dan CO2 yang berasal dari bakteri-bakteri pengurai sampah lambat laun akan semakin banyak jika dibiarkan menumpuk

7. Sampah Plastik

Berdasarkan beberapa sumber menyatakan bahwa sampah plastik di dunia telah mencapai angka 1.3 Miliar ton setiap tahunnya, dan menurut data World Bank angka ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sampah plastik yang menumpuk di berbagai tempat di belahan dunia ini akan mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena paparan sinar matahari dan merusak. Kandungan gas metana menempati posisi kedua faktor perusak lingkungan.

Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang bisa menangkap panas dalam atmosfer dan kemudian dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam serta minyak bumi.

8. Penggunaan Tisu yang Berlebihan

Seringkali kita tidak menyadari bahwa penggunaan tisu yang berlebihan pada kegiatan sehari-hari. Padahal tisu yang kita gunakan diproduksi dari serat kayu pohon. Semakin banyak tisu yang digunakan maka semakin banyak pohon yang akan ditebang untuk pembuatan tisu.

Setelah mengetahui beberapa penyebab terjadinya efek rumah kaca, maka selanjutnya kita akan melihat dampak efek rumah kaca.

Coba GRATIS Kalkulator Jejak Karbon Imbangi LindungiHutan!

Kalkulator-jejak-karbon-Imbangi-

Dampak Efek Rumah kaca

Pertambahan volume karbon dioksida dan gas rumah kaca di atmosfer mempunyai beragam dampak negatif. Beberapa kerugian yang timbul akibat efek rumah kaca diantaranya yaitu:

1. Pemanasan Global

Pemanasan global (global warming)  adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Karena fenomena pemanasan kumulatif ini mengakibatkan suhu Bumi semakin hangat dan panas setiap tahunnya.

Dampak efek rumah kaca yang paling berbahaya yaitu pemanasan global. Fenomena ini dipicu paling besar oleh kegiatan manusia, terutama berkaitan erat dengan penggunaan bahan bakar fosil dan pengalihan fungsi lahan. Gas metana dan CO2 yang berasal dari bakteri-bakteri pengurai sampah semakin banyak jika dibiarkan menumpuk.

Berdasarkan data dari IPCC, peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.

2. Perubahan Iklim yang Drastis

Beberapa tempat yang biasanya cenderung hangat akan menjadi lembab karena jumlah air yang menguap di lautan semakin meningkat . Uap air yang banyak akan membentuk awan dengan jumlah lebih banyak. Kelembaban yang sangat tinggi dapat meningkatkan curah hujan, badai yang kering, dan air dalam tanah akan lebih cepat menguap.

3. Virus dan Bakteri Berevolusi

Perubahan cuaca yang drastis termasuk menjadi dampak efek rumah kaca yang timbul, perubahan cuaca tersebut dapat mengakibatkan munculnya penyakit yang berhubungan erat dengan panas. Beberapa penyakit yang penyebarannya melalui air dan bahkan mengakibatkan kematian.

4. Meningkatnya Permukaan Air Laut

Semakin meningkatnya suhu bumi akibat dari pemanasan global, maka permukaan laut setiap tahunnya akan meningkat. Perubahan ini disebabkan oleh pemanasan global yang erat kaitannya dengan efek rumah kaca, yang mencairkan  lapisan es di kutub.

Upaya Mengurangi Dampak Efek Rumah Kaca

Dampak efek rumah kaca sangat besar untuk kehidupan manusia saat ini, sehingga terdapat beberapa upaya yang dapat di terapkan dalam rangka mengurangi dampak tersebut, yaitu:

  1. Melakukan reboisasi hutan atau menanam pohon di sekitar lingkungan rumah,
  2. Mengolah limbah hasil kegiatan rumah tangga,
  3. Menggunakan pupuk organik dalam proses industri pertanian,
  4. Memanfaatkan sampah plastik dengan melakukan kreasi sampah menjadi berbagai macam kerajinan tangan. Selain itu bisa mengadakan acara bertema pengolahan sampah plastik,
  5. Menggunakan kantong belanja yang reusable (dapat dipakai ulang),
  6. Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,
  7. Memanfaatkan transportasi umum.

FAQ

Apa itu Efek Rumah Kaca?

Efek rumah kaca adalah istilah yang menunjukkan fenomena panas matahari yang terperangkap oleh gas rumah kaca yaitu karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC) di atmosfer bumi.

Apa Saja Dampak Efek Rumah Kaca?

Dampak negatif efek rumah kaca diantaranya yaitu 1) Pemanasan global, 2) Perubahan iklim, 3) Kekeringan, 4) Bencana alam berlebihan dan masih banyak lagi yang telah kita ulas di artikel ini.

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan!

Sedekah Pohon LindungiHutan