Connect with us

Hutanpedia

8 Anggrek Langka Beserta Penyebab Kepunahannya

Published

on

8 jenis anggrek langka.

Bunga anggrek terkenal mempunyai beragam warna, bentuk, dan ukuran. Variasi tersebut tak terlepas dari usaha persilangan tanamannya, dengan berbagai jenis anggrek lainnya di seluruh dunia.

Berbagai varian tersebut kemudian membuat tanamanya dikenal luas oleh masyarakat. Ada yang menjadikan bunga tersebut sebagai tanaman hias di pekarangan rumah, bahkan memanfaatkan kandungan dalam bunganya untuk keperluan berbagai industri. 

Tanaman dari anggota Famili Orchidaceae ini memiliki habitat yang cukup beragam. Bukan hanya beradaptasi di halaman rumah, anggrek juga dapat tumbuh di daerah hutan tropis, lereng, dan bebatuan terjal.

Apakah Bunga Anggrek Langka?

Bunga anggrek langka.
Menurut kamu gimana?

Anggrek bunga langka, benarkah demikian? Ya, situasi di lapangan menunjukkan bahwa populasi tanaman tersebut semakin terancam. Keberadaan populasinya terancam, bisa disebabkan karena perburuan liar, alih fungsi hutan, maupun bencana kebakaran yang merusak habitatnya. 

Anggrek sendiri sudah dikenal dalam sejarah Cina sejak 3000 tahun yang lalu. Beberapa negara pun telah menobatkan tanaman tersebut sebagai bunga kebangsaan.

Mulai dari Guatemala yang  menempatkan Anggrek Lysate skinneri varietas Alba sebagai bunga nasionalnya. Lalu, Singapura dengan Anggrek Vanda Miss Joaquim. Hingga, Indonesia dengan Anggrek Phalaenopsis amabilis sebagai bunga kebangsaannya. 

Di Tanah Air, perkembangan bunga anggrek sejatinya tak terlepas dari kedatangan Belanda pada 1923-1940. Anggrek dari luar dibawa masuk oleh para penjajah untuk disilangkan dengan bunga anggrek asli Indonesia, begitu juga sebaliknya. 

Keragaman bunga anggrek akhirnya membuat para kolektor atau pecinta tumbuhan berlomba-lomba mengoleksinya. Makin langka jenisnya maka harganya akan semakin mahal pula. Walhasil, beberapa jenisnya dianggap sebagai anggrek langka dan mahal. 

Adapun klasifikasi ilmiah dari tanaman anggrek dapat dikelompokkan sebagai berikut:

KingdomPlantae
DivisiSpermatophyta
Sub divisiAngiospermae
KelasMonocotyledoneae
OrdoOrchidales
FamiliOrchidaceae
Sub familiEpidendroideae
GenusVanda, Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, Paphiopedilum, dan lain-lain
Tabel klasifikasi anggrek.

Baca juga: Mengenal Pohon Lontar Memberikan Berkah dan Manfat bagi Sekitar

Apakah Anggrek Hitam Tumbuhan Langka?

Upaya perlindungan tanaman anggrek sudah lama dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sejak dikeluarkannya larangan, untuk mengambil anggrek alam dari kawasan hutan pada tahun 1979. Pemerintah juga turut serta menandatangani Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB untuk menekan kelangkaan jenis tanaman tersebut. 

Anggrek hitam menjadi salah satu jenis anggrek langka, yang mendapatkan status perlindungan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Konsekuensi dari peraturan tersebut membuat orang tidak boleh sembarangan mengeluarkan anggrek hitam dari habitat aslinya.

Selain anggrek hitam, berdasarkan Peraturan Pemerintah yang sama, total ada 27 jenis tanaman anggrek yang mendapatkan perlindungan hukum. Berikut, 8 anggrek langka di Indonesia yang berada di bawah payung hukum:

1. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek hitam merupakan spesies anggrek yang berasal dari Pulau Kalimantan. Bunga dengan nama latin Coelogyne pandurata ini disebut sebagai anggrek hitam karena tanamannya memiliki corak hitam di bagian lidah serta bibir bunga.

Bunga anggrek hitam memiliki jumlah kuntum bunga antara 5-10 kuntum per tangkai. Corak hitam pada tanamannya membuat bunganya terlihat eksotis. Anggrek ini dijadikan maskot flora di Kalimantan Timur.

Sebagai tumbuhan epifit, anggrek hitam hidup menempel pada pohon maupun tumbuh di lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah. Keindahan tanaman tersebut dapat dinikmati saat musim berbunga tiba, yakni pada bulan Januari – Maret.

Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan. Namun, anggrek hitam masih bisa dijumpai di Cagar Alam Kersik Luway meskipun dalam jumlah yang sedikit.

2. Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum)

Anggrek hartinah merupakan tanaman endemik dari Sumatera Utara. Bunga dengan nama latin Cymbidium hartinahianum ini tersebar di ketinggian 1700 hingga 2700 m dpl.

Pemberian nama hartinah pada bunga anggrek ini diambil dari nama istri dari Presiden Indonesia ke-2, yakni Hartinah Soeharto. Pemberian nama tersebut merupakan bentuk penghargaan kepada jasa-jasa Beliau terhadap pengembangan dunia anggrek di Indonesia. 

Secara morfologi, perawakan anggrek hartinah sangat khas. Bunga tersebut memiliki panjang tandan bunga 50−100 cm, dengan corak totol merah dan bibir bunga berwarna putih. 

Diketahui, habitat asli dari anggrek hartinah banyak yang sudah berubah menjadi lahan perkebunan. Alhasil, populasi jenis anggrek tersebut menghadapi ancaman cukup besar, disamping eksploitasinya yang juga berlebihan.

3. Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum)

Anggrek langka berikut ini memiliki daerah persebaran tanaman yang cukup luas di Nusantara. Bunga dengan nama latin Dendrobium macrophyllum hidup bergerombol, dengan tumbuh menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan tanaman inangnya.

Bunga anggrek jamrud memiliki morfologi yang unik dan menarik. Hal tersebut dapat terlihat dari kelopak bunganya berwarna hijau pucat, dengan tekstur bulu yang menyebar rata di belakang kelopaknya.

Ciri bunga Dendrobium macrophyllum juga dapat ditunjukkan dari tangkai bunganya yang cukup panjang, yakni sekitar 30-40 cm. Biasanya dalam satu tangkai anggrek jamrud terdapat 25-30 kuntum bunga. 

Diketahui anggrek jamrud termasuk ke dalam kategori Appendix II, yang berarti tanaman tersebut tidak boleh diperdagangkan secara bebas. Upaya tersebut dilakukan, untuk menekan pengurangan populasi bunganya sehingga menyelamatkan anggrek langka di Indonesia ini dari kepunahan.

Baca juga: 10+ Tumbuhan Endemik Asli Indonesia Lengkap (Update 2022)

4. Anggrek Tebu (Grammatophyllum Speciosum)

Sama dengan jenis anggrek lainnya, anggrek tebu juga hidup secara epifit. Persebaran tanaman tersebut dapat dijumpai di dataran rendah Pulau Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi.

Secara morfologi, anggrek tebu memiliki batang yang mirip dengan pohon tebu. Ukuran batangnya bisa mencapai 1,5 – 2,5 m, sehingga tanaman tersebut pun diklaim sebagai salah satu jenis anggrek yang terbesar di Indonesia.

Anggrek tebu memiliki bunga berwarna kuning, dengan corak bintik yang menghiasi kuntumnya. Bunga tersebut dikenal tidak mudah layu dan sangat bergantung terhadap pencahayaan langsung dari sinar matahari.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, anggrek tebu termasuk dalam jenis anggrek langka yang dilindungi. Perlindungan tersebut dilakukan untuk menekan pengurangan populasi anggreknya lebih lanjut.

5. Anggrek Ki Aksara (Macodes petola)

Daya tarik tanaman anggrek umumnya terletak pada bagian bunga. Akan tetapi, ada jenis anggrek yang daya pikatnya terletak pada bagian daun seperti anggrek ki aksara. 

Bunga dengan nama latin Marcodes petola ini sering disebut sebagai anggrek ki aksara, sebab motif urat daunnya membentuk aksara atau tulisan. Tanaman tersebut diketahui tumbuh baik pada tanah berhumus tebal dan sering kali tersembunyi di celah bebatuan yang lembap.

Ki aksara merupakan jenis anggrek langka di Indonesia yang dilindungi oleh payung hukum. Bahkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: p.106/menlhk/setjen/kum.1/12/2018. Jenis anggrek tersebut juga berstatus Appendix II sehingga harus dijaga kelestariannya.

6. Anggrek Bulan Kalimantan Tengah (Paraphalaenopsis laycockii)

Anggrek Paraphalaenopsis laycockii diperkenalkan pertama kali pada 1935 oleh ahli botani, M.R. Henderson. Pemberian nama latin diambil dari nama orang yang pertama kali membawa jenis anggrek tersebut dari Kalimantan Tengah, yakni John Laycock.

Pemeliharaan anggrek bulan kalimantan tengah bisa dikatakan tergolong sulit. Sebab, tanaman tersebut hanya akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik apabila diletakkan pada tempat yang cukup ternaungi dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Secara morfologi, Paraphalaenopsis laycockii memiliki akar berbentuk silinder berwarna hijau. Batangnya sangat pendek hanya mencapai 5 cm, dengan daun berbentuk bulat panjang seperti ekor tikus.

Selain itu, tampilan dari anggrek bulan Kalimantan Tengah juga memiliki ukuran bunga berdiameter 46 cm, dengan kelopak bunganya yang agak tebal. Jumlah bunga setiap tangkainya sekitar 7 – 15 per kuntum.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, anggrek bulan kalimantan tengah termasuk dalam daftar tanaman yang dilindungi. Perlindungan tersebut dilakukan untuk mengurangi penurunan jumlah anggreknya lebih lanjut.

7. Anggrek Bulan Raksasa (Phalaenopsis gigantean)

Anggrek bulan raksasa memiliki penyebaran di Kalimantan. Bunga dengan nama latin Phalaenopsis Gigantea ini menjadi salah satu jenis anggrek langka favorit bagi pecinta tanaman hias.

Dinamakan anggrek bulan raksasa, sebab daunnya yang berukuran besar bisa mencapai panjang 40 cm dan lebar 15 cm. Selain ukuran daun, bunga dari anggrek tersebut juga tak kalah besar dari anggrek bulan lainnya. 

Habitat dari Phalaenopsis Gigantea sendiri hidup di pepohonan yang cukup tinggi. Tanaman tersebut menginginkan sinar matahari langsung untuk pertumbuhannya.

Sayangnya, anggrek bulan raksasa sudah jarang ditemukan di habitat aslinya. Penurunan populasi tanaman tersebut membuatnya termasuk ke dalam anggrek langka di Indonesia yang harus kita lestarikan.

8. Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)

Daftar anggrek langka terakhir yaitu ada  anggrek larat diambil dari nama Pulau Larat yang ada di Kepulauan Maluku. Anggrek tersebut dapat tumbuh baik pada kelembapan yang rendah, dengan ketinggian 400 m dlp.

Bunga anggrek larat berwarna keunguan pucat hingga tua, dengan memiliki 6 mahkota bunga. Panjang tandan bunganya mencapai kurang lebih 60 cm, yang per tangkainya tersusun oleh 6 – 24 bunga.

Daun anggrek larat berbentuk memanjang, dengan lapisan daun yang tebal. Tekstur dari daun tersebut kaku dan memiliki warna hijau mengkilap pada bagian permukaan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, anggrek larat termasuk dalam daftar tanaman yang dilindungi. Perlindungan tersebut dilakukan untuk menekan pengurangan jumlah anggreknya lebih lanjut.

Baca juga: Tutorial Singkat Berkebun di Rumah, Cocok untuk Pemula

Upaya Pelestarian Anggrek

Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, namun keberadaannya sering kali mengalami penyusutan. Penurunan populasi tanaman tersebut bisa disebabkan oleh perburuan liar, alih fungsi hutan, maupun bencana kebakaran yang merusak habitatnya.

Laju kerusakan habitat anggrek semakin dipercepat oleh aktivitas manusia, seperti pembangunan perumahan, industri dan perkebunan. Alhasil, kelangkaan bunga tersebut bukan lagi sebuah kabar burung melainkan sebuah fakta yang harus kamu ketahui.

Lantas, upaya apa yang dapat dilakukan untuk melestarikan tanaman anggrek?

Cagar alam menjadi salah satu solusi untuk melindungi bunga anggrek dari ancaman kepunahan. Salah satunya seperti upaya pelestarian anggrek hitam di kawasan Cagar Alam Padang Luway, yang berupaya mengelola kawasan konservasi anggrek tersebut secara berkelanjutan.

Penjelasan dari bunga anggrek langka.
Serba-serbi tentang bunga anggrek.

FAQ

Apakah anggrek makin langka?

Anggrek bunga langka, benarkah demikian? Ya, situasi di lapangan menunjukkan bahwa populasi tanaman tersebut semakin terancam. Keberadaan populasinya terancam, bisa disebabkan karena perburuan liar, alih fungsi hutan, maupun bencana kebakaran yang merusak habitatnya.

Apakah anggrek hitam tumbuhan langka?

Anggrek Hitam menjadi salah satu jenis anggrek langka, yang mendapatkan status perlindungan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 

Apa saja jenis anggrek langka di Indonesia?

Anggrek Hitam, Anggrek Hartinah, Anggrek Jamrud, Anggrek Tebu, Anggrek Ki Aksara, Anggrek Bulan Kalimantan Tengah, Anggrek Bulan Raksasa, Anggrek Larat.

Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan Hanya 10 Ribu Rupiah

LindungiHutan telah dipercaya 40 RIBU Sahabat Alam untuk menanam pohon dengan mudah, transparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Penulis: Yemita Gea

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan