Connect with us

Hutanpedia

Ganggang: Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Manfaat

Published

on

Serba-serbi tentang ganggang.

Langit tak selalu biru begitu pula dengan air laut. Bagi yang pernah melihat air laut berwarna merah, mungkin kamu tidak sedang bermimpi karena bisa jadi itu fenomena Red tides.

Red tides merupakan fenomena merahnya air laut karena kemunculan populasi ganggang api yang berjumlah banyak. Saat kejadian, jumlah ganggang tersebut bisa mencapai 6-8 juta sel dalam satu liter air laut.

Ganggang api menjadi salah satu dari klasifikasi ganggang. Ganggang tersebut dinamakan demikian, karena cangkangnya mampu memancarkan cahaya merah seperti nyala api.

Namun, dalam tulisan ini pembahasan mengenai ganggang tidak hanya sebatas tentang ganggang api. Penulis sajikan juga pembahasan mengenai ciri-ciri ganggang secara umum, klasifikasi ganggang, hingga manfaatnya bagi manusia dan lingkungan. 

Apa Saja Ciri-Ciri Ganggang

Gambar ganggang.
Gambar ganggang di perairan.

Ganggang adalah makhluk hidup yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun sejati. Walhasil, ganggang dikelompokkan ke dalam tumbuhan talus.

Ganggang juga dikenal dengan sebutan alga atau algae secara ilmiah. Untuk kelangsungan hidupnya, organisme tersebut mampu membuat makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik dan dibantu dengan cahaya matahari.

Selain memiliki kemampuan berfotosintesis, ciri-ciri ganggang juga dapat hidup bebas di habitat yang berair maupun lembap. Mulai dari hidup di genangan air, kolam, danau, sungai, rawa, laut, tanah, batu, dan pohon. 

Ganggang memiliki ukuran beraneka ragam. Mulai dari  mikroskopik seperti spesies Navicula yang berukuran 25 μm hingga makroskopik seperti Macrocystis yang mencapai panjang 50 m. 

Ciri-ciri ganggang juga mempunyai zat warna yang beragam. Pigmen tersebut antara lain ada fikosianin (berwarna biru), klorofil (berwarna hijau), fikosantin (berwarna cokelat), fikoeritrin (berwarna merah), karotenoid (berwarna oranye), dan xantofil (berwarna kuning).

Baca juga: LUMUT (Bryophyta): Pengertian, Klasifikasi, dan Manfaatnya

Klasifikasi Ganggang

Ganggang hijau.
Ganggang hijau.

Ganggang dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya. Perbedaan zat warna memainkan peran dalam menentukan kehidupan berbagai spesies ganggang. Berikut klasifikasi ganggang berdasarkan pigmen atau zat warnanya:

1. Ganggang Hijau Biru

Ganggang hijau biru merupakan organisme uniseluler, yang mampu berfotosintesis karena memiliki klorofil. Untuk itu, organismenya bersifat autotrof atau mampu membuat makanan sendiri dari zat anorganik dan bantuan matahari.

Ganggang dengan nama latin Cyanophyta ini juga disebut Cyanobacteria. Penamaan tersebut lantaran ganggang hijau biru memiliki sifat di antara bakteri dan ganggang, yaitu mampu berfotosintesis, tetapi memiliki struktur sel seperti bakteri.

Cyanophyta menjadi salah satu jenis ganggang, dengan pigmen dominan hijau biru. Gabungan dari pigmen klorofil (berwarna hijau), karotenoid (berwarna oranye), fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritrin (berwarna merah), yang akhirnya membuat warnanya hijau kebiruan.

Ganggang hijau biru mudah ditemukan di berbagai lingkungan. Mulai dari laut bersalinitas tinggi, danau, sungai air tawar, maupun pada kondisi lingkungan ekstrem, seperti lingkungan dengan keasaman dan suhu tingkat tinggi.

2. Ganggang Hijau

Ganggang hijau merupakan kelompok tumbuhan berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel. Sampai sekarang, sekitar 7000 spesies ganggang hijau telah teridentifikasi.

Ganggang dengan nama latin chlorophyta ini kaya akan mineral. Mulai dari kalsium, magnesium, kalium, tembaga, besi, yodium, fosfor, seng, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, tumbuhan satu ini  menjadi salah satu sumber makanan. 

Beberapa biota yang memakannya antara lain ikan, krustasea, hingga gastropoda. Bahkan, bisa dimakan manusia, seperti selada laut, palem laut, dan anggur laut.

Kendati demikian, ganggang hijau yang berjumlah banyak juga memiliki efek negatif bagi lingkungan. Seperti, membuat air berubah warna dan menjadi bau, serta menyebabkan penyumbatan dalam saringan pengolahan air.

Adapun, beberapa contoh ganggang hijau yang dapat ditemukan antara lain ada chlamydomonas, volvox, protococcus, spirogyra, ulothrix, oedogonium, chlorella, chlorococcum, ulva, dan chara. 

3. Ganggang Cokelat

Ganggang.
Gambar ganggang.

Ganggang cokelat merupakan tumbuhan talus bersel banyak. Sehingga, keberadaannya dapat dilihat secara makroskopis (kasat mata).

Ganggang dengan nama latin phaeophyta ini memiliki kemampuan menempel dan mengapung di atas permukaan air. Beberapa contoh ganggang cokelat, seperti macrocystis juga memiliki kemampuan menghasilkan gelembung udara untuk menyimpan gas nitrogen.

Ganggang cokelat hidup berkoloni dengan bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Kendati demikian, bagian tumbuhannya yang menyerupai akar, batang, dan daun belum membentuk organ yang utuh.

Sekitar 1.500 jenis ganggang cokelat telah diketahui. Hampir semua jenis ganggangnya hidup di laut terutama di daerah yang dingin.  

Banyak contoh ganggang cokelat yang bermanfaat sebagai bahan makanan. Salah satunya, macrocystis integrifolia atau kelp yang dimanfaatkan sebagai makanan ternak dan pupuk.

4. Ganggang merah

Ganggang merah.
Gambar ganggang merah.

Ganggang merah merupakan tumbuhan talus yang terdiri dari satu atau banyak sel. Sampai sekarang, sekitar 2.500 spesies ganggang merah telah teridentifikasi.

Ganggang dengan nama latin rhodophyta ini tumbuh pada bebatuan di daerah pasang hingga kedalaman mencapai 90 meter di bawah permukaan laut. Di mana, sinar matahari masih mampu mencapai habitatnya. 

Ganggang merah merupakan bahan pangan penting di negara-negara Asia. Di Jepang misalnya, tumbuhan tersebut dikeringkan dan digunakan dalam beberapa hidangan masakan.

Beberapa contoh ganggang merah yang bisa dijadikan sebagai makanan yaitu eucheuma dan gelidium sebagai penghasil gelatin yang digunakan untuk pembuatan agar-agar.

5. Ganggang keemasan

Ganggang keemasan merupakan organisme yang memiliki struktur dan bentuk bervariasi. Sebagian besar kelompok ganggang tersebut ada yang uniseluler maupun membentuk koloni. 

Ganggang dengan nama latin chrysophyta ini memiliki warna keemasan. Hal ini karena adanya pigmen dominan berupa karoten dan xantofil pada ganggang tersebut.

Ganggang keemasan kebanyakan hidup di air tawar. Namun, beberapa spesiesnya juga ada yang hidup di air laut. 

Reproduksi dari ganggang keemasan dilakukan secara aseksual dan seksual. Adapun, contoh ganggang tersebut antara lain ada Navicula, Synura, dan Mischococcus.

Dalam kehidupan manusia, ganggang keemasan memiliki banyak manfaat, salah satunya Navicula. Contoh dari ganggang keemasan tersebut bermanfaat sebagai bahan penggosok, bahan pembuatan cat, bahan dasar industri kaca, dan lainnya.

6. Ganggang Api

Ganggang api merupakan organisme uniseluler, dengan ciri utama terdapat celah dan alur di sebelah luar pembungkus yang melingkupi dinding selnya.

Ganggang dengan nama latin pyrrophyta ini memiliki cangkang, yang mampu memancarkan cahaya merah seperti nyala api. Peristiwa perpendaran cahaya ini disebut dengan bioluminesens. 

Ganggang api terdiri dari sekitar 1.100 jenis, dengan habitat hidup di air laut dan air tawar. Beberapa jenis ganggang tersebut ada yang hidup bersimbiosis dalam tubuh karang, anemon laut, cacing pipih, dan kerang raksasa.

Beberapa ganggang api juga bersifat heterotrof, mereka hidup dengan cara menelan materi organik dan sel-sel hidup lain. Adapun, contoh dari ganggang tersebut antara lain ada pfiesteria piscicida, gonyaulax catenella, dan noctiluca scintillans.

Baca juga: Pohon Petai: Morfologi, Jenis-Jenis, dan Manfaat

Apa Manfaat Ganggang?

Manfaat ganggang.
Beberapa jenis ganggang bisa dimanfaatkan sebagai produk olahan makanan.

Dalam kehidupan manusia, ganggang memiliki peranan yang cukup penting. Beberapa contoh ganggang dimanfaatkan sebagai bahan pangan, antara lain eucheuma dan gelidium yang termasuk kelompok ganggang merah penghasil bahan agar-agar. 

Selain itu, ada pula contoh ganggang merah yang merupakan penghasil karagenan atau senyawa ekstraksi rumput laut. Karagenan banyak dimanfaatkan dalam industri es krim, coklat, sirup, macaroni, yang fungsinya sebagai bahan pengental. 

Di Asia Timur, rumput laut telah dipanen selama 5000 tahun. Di Cina jutaan ton Laminaria, salah satu ganggang cokelat dipanen untuk dijadikan sumber iodine, yang digunakan dalam pencegahan penyakit gondok.

Bagi lingkungan, rumput laut sangat kaya akan kandungan mineral tertentu, seperti nitrogen, potassium, dan fosfor yang sangat baik digunakan untuk pupuk. Pada masa lalu, penduduk asli Amerika telah memanfaatkan ganggang untuk pemupukan jagung dan kentang.

Selain itu, ganggang hijau memiliki peran besar terhadap penyerapan karbon global. Kemampuannya menyerap karbon membuat ganggang memiliki tanggung jawab besar mencegah perubahan iklim. 

FAQ

Apa yang dimaksud dengan ganggang?

Ganggang adalah makhluk hidup yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun sejati. Sehingga, ganggang dikelompokkan ke dalam tumbuhan talus.

Apakah ganggang bisa dimakan?

Beberapa jenis ganggang dimanfaatkan sebagai bahan pangan, antara lain eucheuma dan gelidium yang termasuk kelompok ganggang merah penghasil bahan agar-agar. 

Penulis: Yemita Gea

Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan Hanya 10 Ribu Rupiah

LindungiHutan telah dipercaya 40 RIBU Sahabat Alam untuk menanam pohon dengan mudah, transparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan