Connect with us

Hutanpedia

Cocor Bebek: Tanaman Hias Sekaligus Obat Alternatif dari Berbagai Penyakit

Published

on

serba-serbi cocor bebek.

Cocor bebek merupakan tanaman hias yang cukup digemari oleh pecinta tanaman. Memiliki ukuran yang kecil, tanaman satu ini sangat cocok ditempatkan dalam pot.

Satu pot cocor bebek sangat cocok untuk menjadi dekorasi di interior rumah kamu. Hal ini akan memberikan kesan hijau dan segar di ruangan rumah.

Selain dijadikan tanaman hias, tanaman ini ternyata memiliki beragam manfaat bagi manusia jika dikonsumsi.

Tanaman yang memiliki nama ilmiah Kalanchoe pinnata atau Bryophyllum pinnatum ini dapat tumbuh/ bersebaran di area kebun, sela-sela parit, dan di tanah yang subur maupun berbatu.

Tanaman ini memiliki batang yang beruas, daunnya berukuran kecil tetapi cukup tebal. Selain itu, memiliki kandungan air yang cukup banyak dan rasa yang cenderung asam jika dicicipi.

Uniknya dari tanaman ini yaitu cara perkembang biakannya. Secara alami, cocor bebek berkembang biak dengan cara tunas adventif.

Tunas adventif terdapat di tepi daun atau akar tumbuhan, jika ditanam di tempat yang sesuai tunas akan tumbuh dan menjadi tanaman baru.

Contoh perkembang biakan secara tunas adventif dapat ditemukan pada pohon pisang dan cemara.

KerajaanPlantae
DivisiEmbryophyta
OrdoSaxifragales
FamiliCrassulaceae
SubfamiliKalanchoideae
BangsaSaxifragales
GenusKalanchoe
SpesiesKalanchoe sect. Bryophyllum
Tabel klasifikasi cocor bebek

Baca juga: Ganggang: Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Manfaat

Nah, berikut ini merupakan informasi seputar jenis, mitos dan manfaat, hingga cara membudidayakannya.

Apa Jenis Cocor Bebek dan Persebaran Habitatnya?

Tanaman cocor bebek pada dasarnya berasal dari pulau Madagaskar, Afrika. Tanaman ini sangat mudah untuk tumbuh dan berkembang, dari daunnya saja, jika jatuh ke tanah lama kelamaan dapat tumbuh menjadi tunas baru.

Persebaran cocor bebek terdapat di wilayah yang beriklim tropis seperti di Asia tenggara, Australia, Selandia Baru, India Barat, Mikronesia, Galapagos, Melanesia, Polinesia, dan Hawaii.

Di Indonesia, setidaknya terdapat  5 jenis cocor bebek yang cukup banyak ditanam, yaitu:

1. Cocor Bebek Mini (Kalanchoe tomentosa)

Cocor bebek mini/panda plant ini cocok sekali jika dijadikan dekorasi indoor maupun outdoor rumah. Tanaman yang berasal dari kepulauan Madagaskar ini hanya dapat tumbuh sekitar 31-61 cm. Daunnya berbentuk agak oval dan terdapat bulu-bulu halus. Terdapat warna kemerah-merahan di tepi daun jenis ini.

2. Sukulen (Kalanchoe daigremontiana)

Sukulen merupakan jenis tanaman yang cukup populer di luar negeri. Terdapat banyak sebutan bagi tanaman satu ini, yaitu  mother of thousands, Mexican hat plant. Tanaman ini dapat tumbuh maksimal sepanjang satu  meter. Batangnya beruas dan memiliki banyak cabang. Uniknya, pada helai daunnya terdapat lagi daun-daun kecil di ujung daun induk.

3. Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata)

Kalanchoe pinnata merupakan jenis yang paling sering dirawat dan dibudidayakan di Indonesia. Tumbuhan ini sering dijadikan obat alternatif bagi masyarakat. Untuk sebuah tanaman Kalanchoe pinnata ini dijual dengan kisaran harga Rp. 35,000 di berbagai marketplace.

4. Tanaman Cocor Bebek Bunga (Kalanchoe blossfeldiana)

Jenis yang satu ini berbeda dengan jenis lainnya. Memiliki bunga yang cukup banyak saat tanaman sudah dewasa. Terdapat berbagai jenis warna bunga yang dihasilkan seperti putih, kuning, hingga warna pink. Untuk harga cocor bebek bunga ini dijual sekitar Rp16.000,00 – Rp35.000,00 di berbagai marketplace.

Mitos dan Manfaat Cocor Bebek

Tanaman ini sejak dahulu telah digunakan sebagian masyarakat sebagai obat tradisional dan ritual.  Masyarakat Aceh menyebut cocor bebek dengan kata sebutan on sisijuek. Daunnya biasanya digunakan sebagai media pada ritual Peusijuek. Peusijuek adalah upacara mendoakan untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Selain itu, tanaman ini dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti hipertensi, sakit kepala, luka/borok, demam hingga kanker.

Cara mengonsumsi daun jenis Kalanchoe pinnata bermacam-macam, bisa dengan cara merebus lalu meminum airnya. Bisa juga dengan cara menggerus daunnya, kemudian dioles ke bagian kulit yang luka/borok.

Kandungan Kalanchoe pinnata

Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, daun cocor bebek memiliki kandungan senyawa kimia yang baik untuk kesehatan, seperti alkaloid, flavonoid, steroid, lipid, komponen alifatik, vitamin C, asam lemon, asam apel, glucoside, tanin, dan bryophyllin A (senyawa yang bersifat antitumor).

Namun, khasiat bagi kesehatan manusia dari kandungan daun cocor bebek perlu penelitian lebih lanjut dengan cara studi klinis.

Baca juga: Pohon Petai: Morfologi, Jenis-Jenis, dan Manfaat

Cara Budidaya Cocor Bebek

Jika kamu ingin mencoba membudidayakan cocor bebek, cara yang cukup mudah untuk dilakukan yaitu dengan menggunakan teknik stek. Teknik stek adalah proses perbanyakan tanaman dengan cara membuat sayatan pada batang tanaman, memotongnya lalu ditanam ke tanah.

Stek pada tanaman cocor bebek dapat dilakukan dengan berbagai tahapan, antara lain:

  1. Kamu dapat memetik beberapa daun yang sudah dewasa. Kemudian, daun-daun yang telah dipetik dapat disimpan di ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung selama 3 hari. Hal ini untuk mengurangi kadar air dari daun.
  2. Berikutnya, siapkan wadah/pot beserta media tanam. Kamu bisa menyediakan media tanam berupa sekam bakar, dapat juga cocopeat dengan sekam bakar, maupun cocopeat, sekam bakar, dan pupuk kompos.
  3. Kemudian siram media tanam dengan air. Setelah media tanam telah lembap, kamu dapat menancapkan beberapa daun cocor bebek pada tanah.  
  4. Setelah itu, simpan wadah beserta tanaman di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Siram secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah.
  5. Setelah 2-4 minggu, daun cocor bebek yang ditancapkan ke tanah akan muncul serabut akar. Daun yang telah muncul akarnya dapat ditanam kembali pada masing-masing pot.

FAQ

Cocor bebek untuk obat apa?

Tanaman ini dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti hipertensi, sakit kepala, luka/borok, demam hingga kanker. Daunnya memiliki kandungan senyawa kimia yang baik untuk kesehatan, seperti alkaloid, flavonoid, steroid, lipid, komponen alifatik, vitamin C, dan lain-lain. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut dengan cara studi klinis.

Seperti apa bunga cocor bebek?

Memiliki kelopak berbentuk cangkir kecil, berwarna putih atau merah muda pucat, dan muncul di ujung tangkai yang tinggi di atas daun tanaman. Daunnya berbentuk bulat atau memanjang dengan tepian bergigi, berwarna hijau tua, dan merupakan bagian yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional serta bisa ditanam sebagai tanaman hias.

Bagaimana cara perkembangbiakan cocor bebek?

Secara alami, dapat berkembang dengan cara tunas adventif dan juga dapat dibudidayakan dengan cara stek.

Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan Hanya 10 Ribu Rupiah

LindungiHutan telah dipercaya 40 RIBU sahabat alam untuk menanam pohon dengan mudah, transparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Penulis: Adji

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan