Hutanpedia
Rhizophora mucronata Lam. (Bakau Hitam): Klasifikasi, Ciri–ciri, Manfaat, dan Upaya Pelestarian (2022)
Rhizophora mucronata (bakau hitam) termasuk salah satu jenis bakau yang tersebar di seluruh Indonesia. Bakau hitam ini mampu memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan. Lantas, seperti apa sih jenis bakau hitam ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Hutan mangrove adalah salah satu destinasi yang tepat untuk berwisata. Keindahan panorama alamnya siap memanjakan mata para wisatawan. Selain berfoto, wisatawan dapat mengenal lebih dekat dengan tanaman bakau.
Indonesia sejatinya memiliki potensi besar dalam mengembangkan wisata hutan mangrove. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021, Indonesia memiliki luasan hutan mangrove sebesar 3.364.076 Ha.
Pohon bakau sendiri merupakan salah satu formasi penyusun hutan mangrove. Jenis bakau di Indonesia sangat beragam, salah satunya Rhizophora mucronata atau bakau hitam. Morfologi bakau hitam memiliki keunikan, bakau ini memiliki tinggi pohon yang berbeda dengan jenis bakau lainnya.
Daftar Isi
Klasifikasi Rhizophora mucronata
Rhizophora mucronata memiliki beragam nama lokal, antara lain: bakau hitam, bakau bandul, bakau merah, bakau genjah, bangka itam, dongkoh korap, bakau korap, bangko, belukap, jankar, dan lolaro.
Menurut USDA (United States Department of Agriculture) taksonomi bakau hitam memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom | Plantea |
Sub Kingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Sub Kelas | Rosidae |
Ordo | Rhizophorales |
Famili | Rhizhoporaceae Pers. |
Genus | Rhizophora L. |
Jenis | Rhizophora mucronata Lam. |
Ciri – Ciri Bakau Hitam
Adapun ciri- ciri yang membedakan jenis bakau ini dengan jenis bakau lainnya, antara lain:
Akar
Bakau hitam memiliki 2 jenis akar yaitu akar napas dan akar tunjang. Bagian bawah batang utama, akar napas tumbuh melengkung menuju permukaan tanah. Akar ini memiliki tekstur kasar dan berwarna coklat.
Sementara itu, akar tunjang di bakau hitam merupakan salah satu morfologi yang mencolok pada jenis ini. Ukuran akar tunjang bakau hitam dewasa mampu mencapai 2,5 meter.
Batang
Kondisi permukaan batang bertekstur kasar dan berwarna coklat hingga abu-abu gelap. Diameter batang bakau hitam sekitar 20-70 cm. Tinggi pohon ini dapat mencapai 20-30 meter dan jarang melebihi 30 meter.’
Daun
Daun pohon ini memiliki bentuk elips, ujung daun meruncing, pangkal daun membulat, tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip seperti sirip ikan.
Daun ini memiliki panjang 10-19 cm dan lebar 8-10 cm. Permukaan atas dan bawah daun cenderung licin serta terdapat bintik-bintik kecil yang menyebar. Calon daun terdapat pada ujung ranting memiliki warna hijau muda.
Bunga
Bakau hitam termasuk ke dalam bunga majemuk. Dalam satu tandan, bunga pada bakau hitam terdiri dari banyak bunga. Kelopak bunga berwarna hijau berjumlah 4, mahkota bunga berwarna putih berjumlah 4, benang sari berwarna putih berjumlah 6, dan putik terletak di tengah benang sari berwarna putih kekuningan.
Baca juga: Pohon Bakau: Jenis, Ciri-Ciri, Sebaran, dan Manfaatnya (2022)
Buah
Pohon ini memiliki buah berbentuk bulat memanjang sekitar 4 cm, buah bakau hitam masih terdapat kelopak yang melekat, di ujung buah tumbuh tunas berwarna putih kekuningan. Biji pada bakau hitam langsung berkecambah saat masih berada di pohon induk.
Habitat
Habitat bakau hitam biasanya terletak di muara sungai, anak sungai yang mengalami pasang surut, dan daerah pantai yang terkena banjir rob setiap hari. Jenis ini lebih toleran terhadap genangan air dibanding jenis bakau lainnya.
Sebaran
Jenis bakau ini tersebar di wilayah seluruh Indonesia dan Malaysia, Madagaskar, Afrika Timur, dan Hawai.
Manfaat Bakau Hitam
Berbicara soal manfaat, pohon ini memiliki banyak kegunaan bagi manusia dan lingkungan baik secara ekologis, ekonomi, dan etnobotani.
Secara ekologis Rhizophora mucronata dapat mencegah adanya erosi pantai, perlindungan dari tsunami, membantu mengurangi pemanasan global (menyerap karbon), tempat berkembang biak dan perlindungan bagi ikan maupun udang.
Secara ekonomi, kayu bakau hitam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku arang dan bahan bakar.
Bakau dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi, karena banyak mengandung senyawa bioaktif.
Secara etnobotani Rhizophora mucronata dapat digunakan sebagai obat tradisional yang sudah lama diterapkan, misalnya pada penyakit hepatitis, kaki gajah, hematuria (pendarahan air seni), bisul, dan sebagai obat penurun panas. Daun dan kulit kayu bakau hitam yang telah diekstrak dapat digunakan untuk mengobati diare.
Upaya Pelestarian Rhizophora mucronata
Jenis bakau hitam biasanya digunakan dalam upaya rehabilitasi areal mangrove di Indonesia, tetapi dalam kegiatan rehabilitasi sangat diperlukan bibit dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.
Berikut langkah-langkah memperbanyak bibit Rhizophora mucronata.
1. Persiapan persemaian
Lahan yang cocok sebagai lokasi persemaian bibit mangrove sebaiknya bebas dari angin kencang dan ombak, dekat dengan sumber air, dekat dengan sumber benih, dekat dengan lokasi penanaman, mudah dalam akses pemeliharaan dan pengawasan.
2. Pembibitan
- Pengumpulan buah/propagul. Buah lebih baik dipetik secara langsung dibandingkan mengambil buah yang sudah jatuh. Pengambilan buah dilakukan setelah mangrove dinilai sudah layak panen.
- Seleksi buah. Buah bakau hitam dipilih dengan ciri kotiledon sudah muncul dan berwarna kuning. Hipokotil berbentuk silindris memanjang, memiliki diameter sekitar 1-2 cm dan panjang 40-80 cm.
- Penanaman di polybag. Propagul pada jenis Rhizophora mucronata ditanam sedalam 7-8 cm (dari atas) atau sepertiga ukuran polybag. Propagul baru akan tumbuh di dalam tanah, apabila propagul ditanam terlalu dalam maka bibit propagul baru akan membengkok sehingga menghasilkan kualitas bibit yang rendah.
3. Penanaman
Pada jenis bibit bakau yang memanjang dimungkinkan dilakukan penanaman secara langsung. Jenis tersebut dinilai aman jika ditanam pada lokasi dengan genangan air yang cukup tinggi. Jarak tanam bibit bakau hitam adalah 3×3 m.
4. Pemeliharaan
- Monitoring. Monitoring dilakukan dengan cara sampling 5% menggunakan sistem jalur pada setiap petak penanaman. Monitoring berfungsi sebagai memantau kondisi tanaman dari gangguan hama dan penyakit.
- Penyulaman. Penyulaman dilakukan dengan mengganti bibit yang telah rusak atau mati dengan bibit baru. Apabila lebih dari 20% jumlah tanaman yang mati maka harus dilakukan penyulaman.
- Pengendalian hama dan penyakit. Upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian hama dan penyakit antara lain pemilihan bibit dengan kualitas baik, pemasangan kawat pada bedeng sapih dan tabur ketika masih dalam proses pembibitan, penggunaan polybag baru agar penyakit tidak menyebar ke bibit lainnya, mematikan hama dengan bahan kimia dan organik.
Baca juga: 10+ Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat
Begitu banyak manfaat bakau hitam untuk manusia dan lingkungan. Seiring dengan menurunnya areal mangrove di Indonesia, jenis ini terancam mengalami kepunahan. Maka dari itu, bakau hitam perlu dilestarikan dan diperhatikan sebagai salah satu tanaman yang baik untuk rehabilitasi lahan mangrove di seluruh Indonesia.
Penulis: Ana Salsabila
Tanam Pohon Bakau di Berbagai Daerah HANYA 10 Ribu Rupiah
LindungiHutan adalah startup untuk konservasi dan penghijauan kembali hutan Indonesia melalui reboisasi dan aforestasi. Kamu dapat berperan langsung dengan menanam pohon bakau, tanaman kayu dan buah yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat mulai 10 ribu rupiah/pohon