Connect with us

Hutanpedia

Pohon Waru: Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Manfaatnya Bagi Manusia (2022)

Published

on

Mengenal pohon waru dan manfaatnya.

Pohon waru mempunyai beragam manfaat masyarakat. salah satunya dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Penasaran dengan pohon waru? Berikut penjelasan mengenai klasifikasi taksonomi, ciri-ciri dan manfaatnya secara lengkap, yuk simak!

Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) adalah jenis tumbuhan kapas-kapasan yang dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan berbagai tempat. Tanaman waru ini juga merupakan salah satu tanaman herbal yang tumbuh subur di Indonesia, yang mana memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Oleh sebab itu, tanaman waru sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. 

Dari zaman dahulu, nenek moyang kita telah menggunakan tanaman waru sebagai obat-obatan tradisional. Adapun beberapa penyakit yang bisa disembuhkan oleh tanaman waru, yaitu akarnya dapat dijadikan pendingin untuk menangani demam, daunnya dijadikan sebagai obat batuk, diare, dan amandel.

Oh iya, bunganya juga bisa digunakan sebagai obat masuk angin dan sudah didukung oleh penemuan beberapa ahli yang menyatakan tanaman waru memiliki zat emolien, protein, serta zat tanin (Savenny dan Dilliarosta, 2020).

Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, pohon waru juga sering dimanfaatkan sebagai pohon peneduh jalan maupun pantai. Masyarakat lokal sendiri sangat menyukai tanaman ini, karena memiliki pertumbuhan akar yang tidak merusak bangunan dan jalanan di sekitarnya. Serta, manfaatnya yang besar bagi kesehatan masyarakat dan menghasilkan bunga berwarna kuning cerah yang indah.

Pohon waru disarankan untuk ditanam di daerah pantai, di mana pohon ini sering terdapat di daerah tropik dan tumbuh berkelompok di pantai berpasir atau daerah pasang surut. Pohon waru di daerah pantai dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh, dan pagar hidup atau pemecah angin di sepanjang tepian pantai untuk menahan abrasi (Kinho et al., 2011).

Pohon waru termasuk kedalam genus Hibiscus, yang mana memiliki banyak jenisnya. Adapun beberapa jenis pohon waru selain (Hibiscus tiliaceus), yaitu seperti: Waru Gunung (Hibiscus similis), Waru Lanang (Hibiscus macrophyllus), Waru Landak (Hibiscus mutabilis), dan Waru Laut (Thespesia populnea). Perbedaan dari berbagai jenis pohon waru ini terletak pada bentuk pohon dan daunnya. 

Waru gunung memiliki kelenjar tulang daun yang lebih jauh dari pangkal, sedangkan waru landak daunnya berdekatan dengan pangkal dan memiliki ukuran daun yang lebih kecil dari pada jenis daun waru lainnya.

Tanaman waru sendiri berasal dari daerah tropik di Pasifik barat, yang sekarang sudah tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama, yaitu seperti hau (bahasa Hawaii), purau (bahasa Tahiti), beach Hibiscus, Sea Hibiscus, atau Coastal Cottonwood (bahasa Inggris). 

Sementara, di Indonesia tanaman ini memiliki banyak nama, seperti: baru (Gayo, Belitung, Madura, Sumba, Sumatera); waru (Sunda, Jawa, Bali, Bugis), haru, faru (aneka bahasa di Maluku); dan lain-lain.

Baca juga: 10+ Pohon Peneduh Rumah yang Cocok untuk Halaman

Klasifikasi Pohon Waru

Taksonomi Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) sebagai berikut:

KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoMalvales
FamiliMalvaceae
GenusHibiscus
SpesiesH. tiliaceus
Tabel klasifikasi pohon waru.

Ciri-ciri Morfologi Pohon Waru

Pohon Waru mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari tumbuhan lain. Adapun beberapa bentuk morfologi dan ciri-ciri pohon waru, yaitu sebagai berikut:

1. Akar dan Batang

Akar pohon waru berbentuk tunggang dan berwarna putih kekuningan. Akar waru disukai oleh masyarakat, karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya.

Pohon waru  (Hibiscus tiliaceus) memiliki batang yang mampu tumbuh mencapai 5-15 meter. Karakteristik dari batang waru, yaitu memiliki kayu yang keras, berbentuk bulat, bercabang banyak, dan berwarna coklat. Batang pohon waru mengikuti kondisi tanah, dimana jika tanah berada di daerah subur maka batangnya akan lurus. Sedangkan, jika pada tanah yang kurang subur maka batangnya cenderung tumbuh membengkok. 

Batang kayu waru biasanya dimanfaatkan sebagai peneduh di pekarangan, kayu sebagai perkakas rumah tangga dan pembuatan rangka bangunan.

2. Daun

Foto daun pohon waru.
Bentuk daun pohon waru.

Daun waru merupakan bagian dari pohon waru yang memiliki banyak manfaat, khususnya untuk kesehatan. Daun dari pohon waru memiliki karakteristik bertangkai, termasuk jenis daun tunggal, dan berbentuk jantung atau bundar telur dengan diameter sekitar 19 cm. Daun tanaman ini memiliki tulang berwarna hijau di bagian bawahnya dan terdapat rambut abu-abu rapat.

3. Bunga

Bunga waru memiliki tandan sebanyak 2-5 kuntum bunga yang daun kelopak tambahannya bertaju sekitar 8-11 bunga. Bunga waru ini berwarna kuning sampai jingga muda dengan noda ungu pada pangkal mahkota bagian dalamnya. 

Daun mahkota bunga tanaman waru berbentuk seperti kipas yang berkuku pendek dan lebar. Pada saat bunga mulai tua, warna dari bunga waru ini akan mengalami perubahan menjadi kuning kemerah-merahan dan akhirnya menjadi merah.

4. Buah

Buah pada pohon waru memiliki karakteristik berbentuk bulat seperti telur, berambut lebat. Selain itu, buah waru memiliki lima ruang dengan panjang sekitar 3 cm, memiliki bakal biji di setiap buah yang berjumlah banyak dan buahnya berwarna coklat muda.

Baca juga: 10+ Manfaat Pohon Bambu bagi Lingkungan, Manusia, dan Kesehatan

Manfaat Pohon Waru

Pohon waru memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Adapun manfaat pohon waru yaitu dapat menjadi tanaman peneduh dan tanaman pelindung abrasi di daerah pesisir.  

Waru berperan sebagai tanaman peneduh lantaran pohon ini memiliki batang dan daun yang banyak, sehingga dapat menahan pancaran sinar matahari yang membuat berada dibawah pohon ini menjadi lebih sejuk. Pohon waru juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung karena memiliki kemampuan bertahan yang tinggi. Maksudnya, toleran terhadap kondisi kering dan kondisi tergenang, sehingga kuat untuk menahan terpaan ombak. 

Daun dari pohon waru sendiri mempunyai banyak manfaat, khususnya pada kesehatan. Pada zaman dahulu, daun waru dimanfaatkan dan dikenal oleh nenek moyang kita sebagai obat tradisional. Masyarakat bahkan telah memakan dan mengolah daun waru untuk mengobati beberapa penyakit. Beberapa manfaat daun waru bagi kesehatan manusia antara lain:

1. Meredakan Demam, Flu dan Batuk

Daun waru dipercaya dapat membantu meredakan demam, flu, dan batuk. Caranya, daun waru direbus dengan gula batu yang kemudian air rebusannya tersebut dapat diminum. 

Untuk mendapatkan khasiatnya, rebus 10-15 lembar daun waru yang sudah dicuci bersih sebelumnya. Lalu, rebus daun tersebut dengan 3 gelas air dan tunggu hingga mendidih sampai tersisa 1/4 gelas saja.

2. Mengatasi Bisul

Daun waru memiliki khasiat yang dapat mengobati bisul. Adapun caranya, yaitu dengan menggunakan 5-10 lembar daun waru yang sudah dicuci bersih. Lalu, tumbuk daun hingga halus dan kemudian oleskan pada kulit yang ditumbuhi bisul. 

Daun waru ini dipercaya dapat membantu mempercepat kesembuhan bisul, karena memiliki sifat antibakteri dan anti peradangan.

3. Menyehatkan Saluran Pencernaan

Daun waru mengandung zat musilago dan antimikroba yang dapat melapisi dinding saluran pencernaan. Zat tersebut dapat melapisi tenggorokan sehingga tidak rentan mengalami luka maupun radang. 

Daun waru juga memiliki antioksidan yang dapat melindungi bagian dinding mukosa lambung agar tidak mengalami gangguan fungsi karena asam lambung naik. Dapat diketahui juga jika daun waru memiliki manfaat untuk mengobati diare berdarah dan amandel yang membengkak.

4. Menyembuhkan Luka Luar

Daun waru mempunyai khasiat lain untuk membantu menyembuhkan luka. Daun waru memiliki sifat antiseptik, sehingga dapat membunuh kuman. Alhasil, dapat meredakan penyakit kulit dan menyembuhkan luka. Akan tetapi, masih belum terdapat penelitian yang menunjukkan efektivitas daun waru terhadap jenis penyakit kulit apa saja yang dapat diobati oleh tanaman waru ini

5. Menyehatkan Rambut

Daun waru memiliki kandungan senyawa saponin dan flavonoid yang membuat daun waru digunakan sebagai salah satu komponen pembuatan sampo. Senyawa saponin dapat memberikan busa alami yang bisa menjadi bahan pencuci rambut, sedangkan flavonoid dapat membunuh bakteri dan virus. Berdasarkan hal tersebut, sampo dari daun waru ini dapat mempercepat pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan.

Apa itu pohon waru?

Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) adalah jenis tumbuhan kapas-kapasan yang dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan berbagai tempat.

Pohon Waru sebaiknya ditanam di mana?

Pohon waru disarankan untuk ditanam di daerah pantai, di mana pohon ini sering terdapat di daerah tropik dan tumbuh berkelompok di pantai berpasir atau daerah pasang surut.

Adakah efek samping daun waru?

Meskipun daun waru terkenal akan banyak manfaatnya bagi kesehatan, tetapi mengkonsumsi daun waru juga dapat menimbulkan efek samping. Diharapkan kepada ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui untuk menghindari mengkonsumsi daun waru.
Sebab, dapat memicu keguguran pada ibu hamil dan kurang baiknya campuran daun waru pada ASI. Pastikan sebelum mengkonsumsi daun waru, anda sudah berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.

Penulis: Rayhand Arif Ferdian

Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan HANYA 10 RIBU RUPIAH

LindungiHutan telah dipercaya 40 ribu sahabat alam untuk menanam pohon dengan mudah, transparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. jesica clara

    25/03/2023 at 05:28

    awesome information. love indonesia & bali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan