Connect with us

Bisnis Lestari

Upaya Pelestarian Pohon Bakau Oleh Rimba Raya Conservation

Published

on

Upaya Pelestarian Pohon Bakau Oleh Rimba Raya Conservation.

Berbagai upaya dilakukan oleh Rimba Raya Conservation dalam rangka mewujudkan kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

InfiniteEARTH bersama Rimba Raya bermitra dengan pemangku kepentingan lainnya baik di dalam dan di sekitar kawasan konsesi untuk melakukan pengadaan, penanaman, dan pemantauan 55.000 pohon bakau baru pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Terhitung hingga saat ini, Rimba Raya sukses menanam 185.000 bibit bakau di pesisir pantai Kabupaten Seruyan.

Penanaman mangrove dilakukan guna meningkatkan kualitas air dan keanekaragaman hayati laut sembari mengurangi kerusakan garis pantai.

Disebutkan, tingkat abrasi di kawasan pesisir Kalimantan cukup memprihatinkan. Dengan adanya hutan  mangrove diharapkan dapat mengurangi laju abrasi di wilayah tersebut.

Total, Rimba Raya menanam 55.000 pohon bakau di 2 desa yaitu Sungai Undang dan Sungai Bakau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Penanaman tersebut menggandeng masyarakat sekitar, Taman Nasional Tanjung Puting, dan Pemerintah Kabupaten Seruyan.

Selama prosesnya, Rimba Raya selalu bekerja sama dengan masyarakat lokal, mulai dari pembelian bibit hingga sesampainya pada proses penanaman pohon. Masyarakat setempat dilibatkan dengan tujuan agar mereka mendapatkan pemasukan dari kegiatan penanaman bakau.

Dengan demikian semua akan mendapat manfaatnya, seperti masyarakat setempat yang memperoleh keuntungan secara finansial dari kegiatan penanaman mangrove.  

Sementara, Rimba Raya Conservation memenuhi janjinya untuk membantu meningkatkan kehidupan pemangku kepentingan lokal serta memberikan dampak baik bagi lingkungan hidup.

“Proyek Mangrove Rimba Raya memberikan 3 manfaat bagi masyarakat lokal, manfaat ekonomi jangka pendek melalui pekerjaan dalam menanam dan memelihara pohon, pendidikan untuk lebih memahami lingkungannya, dan manfaat lingkungan jangka panjang yaitu melindungi garis pantai dan pemulihan tempat berkembang biak ikan,” Ujar Sylviana Andhellla, Direktur Eksekutif Konservasi Rimba Raya.

Tak bisa kita pungkiri, mangrove menyimpan manfaat yang besar untuk lingkungan maupun masyarakat sekitar. Mangrove berperan sebagai penyimpan karbon, mengurangi banjir, dan erosi tanah yang disebabkan oleh gelombang dan badai. Hutan mangrove juga menjadi habitat yang sempurna bagi ikan untuk berkembang biak, mencari makan, hingga tempat tinggal.

Bahkan fakta menariknya, rawa gambut dan hutan bakau mampu menyerap lebih banyak karbon daripada jenis hutan lainnya.

Baca juga: Profil PT Rimba Raya Conservation, Visi Misi, dan Sinergi untuk Negeri

Mengenal Pohon Bakau dan Manfaatnya

Nyatanya, pohon bakau memiliki banyak manfaat,.
Perlu diketahui, manfaat pohon bakau sangatlah banyak, apa saja?

Hutan bakau adalah jenis hutan homogen pesisir pantai yang didominasi oleh pohon bakau. Jenis hutan ini tersebar di berbagai negara dunia dekat dengan garis khatulistiwa yakni wilayah tropika dan sedikit di subtropika.

Ciri utama pohon bakau yaitu jenis akarnya. Akarnya tunjang (still root) pada tanaman bakau-bakauan berfungsi untuk mempertahankan posisi pohon bakau ketika ombak dan pasang-surut air laut menerjangnya.

Manfaat pohon bakau sendiri sangatlah banyak dan beragam. Sederhananya, kita dapat mengkategorikan manfaat bakau menjadi dua jenis yaitu ekologi dan ekonomi. Berikut beberapa manfaat pohon bakau yaitu:

Manfaat bakau secara ekologi:

  • Penahan abrasi pantai,
  • Menangkap karbondioksida dan menukarnya dengan oksigen, sehingga mencegah pemanasan global,
  • Penahan badai dan angin yang bermuatan garam,
  • Penahan intrusi air laut ke daratan,
  • Tempat hidup beragam makhluk hidup baik itu yang berlindung, mencari makan, dan tinggal,
  • Menjaga kualitas air lewat akar tunjang yang mampu menyerap polutan-polutan.

Sementara manfaat bakau secara ekonomi:

  • Tempat rekreasi dan pariwisata, dari manfaat ini masyarakat sekitar hutan bakau dapat mengelola tempat wisata tersebut secara mandiri dengan desa atau pemerintah daerah,
  • Sumber bahan kayu bakar dan bangunan, hal tersebut dapat membantu penghematan anggaran rumah tangga untuk dialokasikan pada kebutuhan yang lain,
  • Bahan penghasil obat-obatan, banyak dari masyarakat Indonesia meyakini khasiat dari tanaman bakau memiliki banyak khasiat,
  • Menjadi tempat bekerja masyarakat sekitar sebagai nelayan dan petani tambak hutan bakau dan hutan mangrove.

Baca juga: Apa itu REDD+? Pengertian, Sejarah, Implementasi, hingga Perkembangannya di Indonesia (2022)

Rawat Bumi LindungiHutan