Connect with us

Hutanpedia

Pohon Jambu Air: Jenis, Ciri-ciri, Manfaat, dan Pembudidayaan

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Gambar jambu air

Jambu Air selain memiliki rasa yang segar, juga menjadi salah satu buah yang sering kita jumpai dan ternyata memiliki banyak jenis serta manfaat.

Pohon jambu air (Syszygium Aqueum) yang merupakan famili dari Myrtaceae atau kelompok dari jambu-jambuan. Awalnya kemunculannya di daerah Indonesia dan Indocina, mengalami penyebaran ke Malaysia serta Pulau Pasifik.

Jambu air di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Akan tetapi, lebih dikenal sebagai “buah musim kemarau”. Sebab, kandungan airnya kurang lebih 90% dari 100 gram bagian buah yang dapat dimakan sekaligus dapat menghilangkan rasa dahaga.

Tanaman Jambu Air Indonesia memiliki karakteristik rasa yang manis, asam, dan segar. Buah ini dapat dimakan secara langsung atau dijadikan sebagai asinan maupun rujak.

Buah ini berbentuk seperti lonceng, kerucut, atau dengan bentuk bulat keatas. Jambu Air juga memiliki biji dengan dilapisi selaput berwarna putih. Namun, ada juga yang memiliki biji kecil, atau bahkan tidak memilikinya sama sekali.

Klasifikasi Pohon Jambu Air

Klasifikasi taksonomi pohon Jambu Air adalah sebagai berikut:

KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
Sub KelasRosidae
OrdoMyrtales
FamiliMyrtaceae
GenusSyzgium
SpesiesSyzgium Aqueum
Klasifikasi taksonomi pohon Jambu Air.

Jenis-jenis Jambu Air

Jambu Air memiliki sangat beragam jenis, tetapi secara umum terdapat 2 jenis yang sering dijumpai di Indonesia, yaitu:

  1. Pohon jambu air besar (Syzygium samarangense).
  2. Jambu air kecil (Syzygium aqueum)

Kedua jenis tersebut, varietasnya ada di Indonesia, yaitu  jambu semarang, lilin, madura, apel dan cincalo. Jenis lain seperti camplong, sukaluyu, rujak, lonceng dan manalagi. Kemudian, dari beberapa jenis tersebut, varietas semarang dan cincalo merupakan yang paling sering kita konsumsi dan dijual di pasaran.

Baca juga: Aforestasi Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya

Ciri-ciri Pohon Jambu Air

Ciri-ciri pada tanaman Jambu Air dilihat dari bagian-bagian nya, yang terdiri dari akar, batang, bunga, daun, biji dan buah.

A. Akar

Memiliki akar tunggang atau dapat disebut sebagai radik primaria. Memiliki cabang perakaran yang kecil, dan termasuk bagian akar tunggang.  

B. Batang

Tanaman Jambu Air memiliki batang berkayu, dengan struktur yang kuat dan keras. Memiliki tekstur yang relatif kasar, berwarna coklat, dan ada bercak coklat. Batang tanaman Jambu Air tegak dan memiliki ketinggian sekitar 3 -10 meter atau lebih.

C. Bunga 

Mempunyai bunga yang berjenis majemuk, dengan bunga yang berbentuk malai dengan warna kuning keputihan. Bunga ini terletak di bagian ketiak daun, kelopak memiliki bentuk corong, ukuran pada benang sari sekitar 3-3,5 cm dengan warna putih dan memiliki 20 benang sari lebih serta putik yang berukuran 4-5 cm dengan warna hijau.

D. Daun

Jenis daun yang dimiliki yaitu tunggal, bertangkai, di ujung daun berbentuk tumpul dan di pangkal bulat, permukaan daun pula dominan mengkilap. Dengan panjang daun sekitar 15-20 cm serta lebar 4-6 cm atau lebih, memiliki tulang daun menyirip berwarna hijau.

E. Biji

Memiliki diameter kurang lebih 1,5 cm dengan warna putih kecoklatan yang memiliki kulit biji dilapisi selaput putih.

F. Buah

Buahnya berbentuk kerucut atau bentuk bulat ke atas, warna hijau saat masih muda dan merah sewaktu matang. Bagian kulit buah mengkilap layaknya dilapisi oleh lilin buah, daging buah berwarna putih yang mengandung banyak air. Sekilas bagian dalam pada buah seperti busa.

Kandungan Nutrisi Buah Jambu Air

Untuk 100 gram buah jambu air memiliki berbagai kandungan. Berdasarkan data dari (hellosehat, 2021) jambu air memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut.

  • Air: 87 gram
  • Kalori: 46 kkal
  • Protein: 0,6 gram
  • Lemak: 0,2 gram
  • Karbohidrat: 11,8 gram
  • Serat: 2,1 gram
  • Kalsium: 8 mg
  • Fosfor: 9 mg
  • Zat Besi: 1,1 mg
  • Natrium: 11 mg
  • Kalium: 321,2 mg
  • Zinc: 0,1 mg
  • Betar Karoten: 92 mikrogram
  • Riboflavin: 0,02 mg
  • Niacin: 4,6 mg
  • Vitamin C: 5 mg

Manfaat Pohon Jambu Air

Selain rasanya menyegarkan, kita juga bisa mengambil berbagai manfaat mulai dari akar hingga ke buahnya. Beberapa manfaat pohon Jambu Air diantaranya yaitu:

1. Akar

Akarnya bermanfaat untuk obat guna penyembuhan Epilepsi.

2. Batang

batang kayu memiliki aroma yang serupa dengan buah. Dapat dimanfaatkan untuk mengatasi dan meredakan penyakit yang berkaitan dengan pernafasan, seperti bronkitis, asma, dan infeksi pada tenggorokan

3. Bunga

Memiliki harum yang manis, dan dapat digunakan untuk meredakan demam. Bunga pada tanaman jambu air, bila dicampur dan dihancurkan dengan daunnya dapat dijadikan sebagai masker, serta dapat meredakan penyakit cacar air.

4. Daun

Daun dapat digunakan untuk obat mata, melancarkan pencernaan, menaikkan trombosit apabila terkena demam berdarah, meredakan kolesterol yang tinggi, hingga mengatasi haid yang tidak lancar.

5. Biji

Jika dikeringkan kemudian dihancurkan, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi asma, obat diare dan meredakan demam. Selain itu, biji yang masih segar, dapat menyembuhkan disentri, gula darah tinggi (diabet) dan katarak.

6. Buah

Bagian buah juga kaya akan manfaat seperti:

  • Mengatasi diabetes karena dapat mengubah gula menjadi energi,
  • Menurunkan kolesterol karena memiliki serat dan Vitamin C di dalamnya,
  • Mencegah kanker payudara,
  • Konsumsi yang rutin dapat melindungi pria dari kanker prostat,
  • Mencegah risiko storke,
  • Mengatasi dehidrasi pada tubuh,
  • Membantu menjaga kesehatan kulit,
  • Melancarkan pencernaan.

Budidaya Jambu Air

A. Lokasi Budidaya

Tanaman jambu air akan tumbuh sempurna di ketinggian kisaran 5-500 meter dari permukaan laut. Dengan penanaman yang lebih tinggi, tanaman akan tumbuh kurang maksimal. Cahaya matahari yang sesuai yaitu sekitar 40% hingga 80% dalam seharinya. Dengan suhu yang tepat untuk pertumbuhan kisaran 10-28 derajat celcius dengan kelembaban kisaran 50%-80%.

B. Pembibitan

Terdapat 2 cara untuk penanaman jambu air, yaitu secara generatif dan vegetatif. Generatif merupakan cara meningkatkan tanaman dengan biji. Dengan cara ini memerlukan waktu yang lama mulai dari perbanyakan, menanam tanaman dan sampai tanaman berbuah.

Atau dengan cara vegetatif yaitu meningkatkan tanaman namun tanpa biji. Hal ini dapat dilakukan dengan cangkok, penyetekan (stek), dan okulasi.

Pohon jambu air yang tumbuh melalui bibit vegetatif akan cepat berbuah, disebabkan karena pohon sudah berumur. Apabila bibit pada tanaman menggunakan biji akan membutuhkan waktu yang panjang hingga berbuah, karena pohon tumbuh secara alami.

Pola penanaman menggunakan bibit vegetatif sangat direkomendasikan di pot atau polybag. Cara ini akan lebih cocok bila ditanam di rumah, karena meskipun berukuran pendek tetap dapat berbuah.

C. Penyemaian Benih

Berikut teknik penyemaian benih jambu air pada pot atau polybag:

  • Lubangi bagian tanah kurang lebih hingga berdiameter 10-15 cm,
  • Isi pot atau polybag dengan tanah, dan pupuk kandang dengan kadar (2:1),
  • Simpan pot atau polybag dalam sungkup untuk menjaga kelembaban tanah,
  • Pemeliharaan.

Untuk melakukan pemeliharaan pada bibit terdapat beberapa cara, yaitu:

  • Menyiram 1-2 kali dalam sehari,
  • Pertumbuhan gulma perlu diimbangi dengan penyiangan,
  • Dalam kurun waktu 3 bulan dilakukan pemupukan urea, dengan kadar 4 gram,
  • Jika cuaca cerah sungkup dapat dibuka secara perlahan, hal ini bertujuan supaya tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan,
  • Pemangkasan cabang.

Agar hasil buah lebat, cabang dan dahan perlu dipotong. Tujuannya agar tajuk yang baru dapat terbentuk dan mendapatkan kanopi maksimal. Apabila kanopi dan cabang terdapat potensi untuk berbuah lebih banyak, maka pohon akan lebih mungkin berbuah banyak.

Baca juga: Pohon Jabon: Ciri-Ciri, Jenis, Habitat, dan Manfaat (update 2022)

Hama dan Penyakit

1. Ulat Kupu-kupu gajah

Dengan ukuran sekitar 1,2 cm berwarna hijau. Hama ini akan menyerang jambu dengan bertelur di daun tanaman. Jika hal tersebut diabaikan, daun akan menjadi berlubang karena dimakan oleh ulat dan anak. Jika dibiarkan, daun akan mengerut, menguning dan mati.

Cara mengatasi: Mengumpulkan telur-telur, ulat serta kepompong menjadi satu dan dimusnahkan.

2. Kutu Perisai Hijau

Memiliki ukuran kecil bahkan sulit terlihat. Kutu ini menyerang dengan menempel di belakang daun. Kemudian, pada daun tersebut akan muncul bercak hitam layaknya jelaga.

Cara mengatasi: Menggunakan hewan pemangsa kutu perisai hijau, yaitu kepik. Tapi di musim hujan, kutu ini akan menghilang.

3. Kelelawar dan Kalong

Saat sudah berbuah kelelawar akan menyerang jambu air. Hal ini disebabkan kelelawar suka untuk mengkonsumsi buah-buahan.

Cara mengatasi:  Buah atau pohon ditutupi dengan penutup agar buah jambu air terlindungi.

4. Tumbuhan Benalu

Tumbuhan benalu akan menyedot sari pati pada pohon jambu, hal ini akan menghambat pertumbuhan pohon jambu.

Cara mengatasi: Benalu dibuang dan dibersihkan dari pohon jambu air.

5. Lalat Buah

Lalat buah akan menyerang bunga yang akan berkembang menjadi buah, kemudian lalat buah akan bertelur pada daging buah. Setelah menetas, larva akan memakan buah hingga membusuk dan memunculkan lubang-lubang pada buah.

Cara mengatasi: Memakai insektisida diazinon.

FAQ

Apa Saja Jenis Pohon Jambu Air di Indonesia?

Terdapat 2 jenis pohon jambu air yang sering dijumpai di Indonesia, yaitu Jambu air besar (Syzygium samarangense) dan Jambu air kecil (Syzygium aqueum).

Penulis: Rionaldo Andira Lesmono

Editor : Tasqiya Ratnasari

Publisher: Muhamad Iqbal

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan