Connect with us

Hutanpedia

Pohon Merbau: Klasifikasi, Ciri-ciri dan Manfaat Merbau

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Penjelasan lengkap pohon merbau (Intsia bijuga).

Pohon merbau merupakan tanaman unggul di hutan Papua. Karena kayunya yang keras, masyarakat Papua menyebut tanaman ini dengan nama “kayu besi”.

Intsia bijuga merupakan nama latin dari pohon merbau, tergolong dalam keluarga Fabaceae yang tersebar mulai dari Sumatra hingga Papua.

Tidak hanya kayunya yang keras, namun juga mempunyai kualitas tinggi. Karena kualitas nya tersebut, kayu tanaman merbau cukup terkenal dalam dunia perdagangan kayu. Kayu pohon merbau bernilai ekonomi tinggi, dan sering dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan atau pembuatan alat rumah tangga.

Tanaman merbau disebut juga ipil. Di beberapa daerah, penyebutan tanaman ini juga berbeda-beda, seperti di Jawa disebut BiMerbau, merbo, taritih. Di Sumatra; marbon, merbau asam, merbau darat, merbau pantai. Tidak hanya itu, di Kalimantan disebut alai, anglai, ipil, jumelai, dan maharau. Kemudian bayam, gefi ipi, ipil, langgiri, ogili di Sulawesi. Di Maluku disebut aisele, dowara, folau, ipi, ipil, kayu besi. Dan di NTT disebut doma, fimpi, ipi, ipir. Di Papua, pohon merbau disebut bau, kayu besi, pas, dan sekka.

Foto tegakan pohon merbau dewasa.
Foto tegakan pohon merbau dewasa (Dok: Planterandforester.com).

Klasifikasi Pohon Merbau

Taksonomi pohon merbau secara ilmiah adalah sebagai berikut:

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasRosidae
OrdoFabales
FamiliFabaceae
SubfamiliCaesalpinioideae
GenusIntsia
Spesies Intsia bijuga (Colebr.) Kuntze
Tabel klasifikasi taksonomi merbau (Intsia bijuga).

Baca juga: 10+ Jenis Pohon yang Hidup di Lahan Gambut

Ciri-ciri Pohon Merbau

Pohon dapat tumbuh dari ukuran sedang hingga besar. Tingginya mencapai 50 meter, panjang batang bebas sekitar 20 meter, dan diameter 160 cm – 250 cm.

Tanaman ini berakar papan berbanir yang tinggi dan tebal. Tinggi banir mencapai 4 meter, pepagannya (kulit kayu) berwarna abu-abu terang dan coklat pucat, tekstur halus disertai bintil-bintil kecil lentisel, dan berbentuk sisik bulat saat mengelupas.

Merbau mempunyai 2 pasang anak daun, kecuali di daun bagian ujung, yang hanya terdapat sepasang anak daun. Bentuk daun pohon merbau menyerupai telur miring tidak simetris. Pada bagian ujung daun bentuknya tumpul dan membundar di bagian pangkal. Permukaan daunnya gundul, licin dan tulang daun utama di bagian bawahnya berambut panjang.

Bunga merbau berhimpun pada karang di bagian ujung terminal (panjang hingga 10 cm), dan berambut halus. Mahkota bunganya berwarna putih dan ketika usia dewasa akan berubah warna menjadi jambon atau merah. Benang sari pada bunga merbau berwarna merah dan ungu.

Buahnya berbentuk polong, berukuran 1–4 cm, berjumlah 1 sampai 8 butir. Warna buah merbau cenderung hitam. 

Ciri-ciri Kayu Merbau dan Kelebihannya

Kayu pohon merbau sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Berikut ini beberapa ciri-ciri dan kelebihan kayu merbau diantaranya yaitu:

1. Berwarna Khas

Apabila dilihat, tekstur dan warna kayu merbau lumayan kasar dan serat kayunya berbentuk melintang lurus. Namun, beberapa kayu merbau lainnya juga mempunyai tekstur yang tidak teratur.

Karenanya, untuk memanfaatkan kayu merbau secara optimal, kita perlu menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Selain itu, karakter warna kayu merbau adalah coklat kemerahan, kuning kecoklatan,dan coklat agak kehitaman. Warna-warna tersebut mirip dengan warna kayu jati. Maka dari itu, banyak orang yang memilih kayu merbau sebagai pengganti alternatif kayu jati.

2. Tingkat Kekerasan

Kayu merbau mempunyai kekerasan kayu yang sangat tinggi. Terlbih lagi, kayu merbau juga tergolong kayu berat, sehingga bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kusen, jendela, dan pintu.

Sebagian orang menggunakan kayu merbau dalam pembuatan konstruksi rumah, material untuk pembuatan furniture rumah, contohnya rak televisi, meja, kursi, dan lainnya.

3. Keawetan

Karena keras kayu merbau termasuk tinggi membuat kayu merbau sangat awet dan mempunyai daya tahan yang prima dari berbagai keadaan dan cuaca.

Tekstur kayu merbau yang keras membuat kayu ini tahan akan jamur dan rayap. Sehingga membuat kayu merbau jadi lebih tahan lama.

Ketika kayu merbau diproses menggunakan teknik pengeringan, akan mengurangi kerusakan kayu dan membuat kayu merbau tidak mudah retak dan tidak menyusut.

4. Tingkat Susut

Kadar air pada kayu merbau di bawah 15%. Sehingga, kemungkinan kayu merbau susut kecil, sehingga tidak mudah retak.

Tingkat kadar air yang sedikit juga berpengaruh pada kekuatan kayu merbau, kayu merbau jadi tidak mudah susut apabila diproses menggunakan proses pengeringan.

5. Harga Terjangkau

Kualitasnya yang hampir mirip dengan kayu jati, membuat kayu merbau menjadi pilihan kedua masyarakat apabila harga kayu jati melambung tinggi.

Terlebih lagi, harga dari kayu merbau juga cukup murah jika dibandingkan dengan kayu jati.

Baca juga: Apa itu Inventarisasi Hutan? Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Teknik dan Metodenya

Persebaran Pohon Merbau

Pohon merbau hidup dan tersebar di beberapa daerah. Menurut TCIS tahun 2007, penyebaran tanaman ini mencakup Samoa (Amerika), Australia, Myanmar, Kamboja, India, Indonesia, Madagaskar bagian barat (di wilayah rendah), Malaysia, Myanmar, Pulau-pulau pasifik, Papua New Guinea, Filipina, Seychelles, Tanzania, Thailand dan Vietnam.

Di Indonesia sendiri, pohon merbau tersebar secara alami di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Timor, Maluku hingga Papua.

Kelebihan dan Kekurangan Pohon Merbau

KelebihanKekurang
Pohon merbau mempunyai visual yang cantik dan menarik dari segi warna dan pola serat. Pola serat kayu merbau melintang lurus, itu yang membuat kayu ini terlihat menarik.Dalam proses pengecatan menggunakan cat dan bahan lainnya lumayan boros, karena kayu merbau memiliki pori-pori besar.
Kayu merbau cenderung stabil (kembang susut)Kayu pohon merbau harus dijauhkan dari eksposi air karena akan mengeluarkan getah. Getah yang keluar akan mengurangi keindahan kayu ini.
Kayunya cukup awet, tetapi ketika dalam proses harus menggunakan perlindungannya yang cukup banyak.Kayu merbau termasuk kayu keras, sehingga pada proses pengelolaannya membutuhkan dana yang cukup tinggi.
Kelebihan dan kekurangan kayu merbau.

Perkembangbiakan Pohon Merbau

Hasil pantauan oleh lembaga UNEP-WCMC, pohon merbau tergolong dalam kategori rawan. Di beberapa wilayah seperti Sumatra, Sulawesi atau Maluku, keberadaan pohon merbau di alam sudah jarang.

Hingga saat ini, kebutuhan kayu merbau masih berasal dari penebangan hutan alam. Kondisi tersebut menyebabkan populasi merbau di hutan semakin menurun.

Maka dari itu perlu dilakukan program perbanyakan. Program perbanyakan pohon merbau dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu perkembangbiakan generatif dan vegetatif.

Biji tanaman merbau bersifat ortodok, maka dari itu dibutuhkan perlakuan awal untuk mengembangkannya dan tingkat keberhasilan bertahan hidup merbau di alam hanya 4,75%.

Upaya perbanyakan secara vegetatif dengan cara stek pucuk. Stek pucuk dapat dilakukan saat kapan saja (tidak bergantung pada musim). Karenanya, stek pucuk dapat mengatasi masalah pengadaan benih ketika sulit mendapatkan pohon induknya yang menghasilkan biji.

Dengan cara vegetatif juga akan menghasilkan benih yang sama dengan tanaman induknya, jadi ketika memilih induk, pilih induk yang sehat atau berkualitas baik.

Ketika pohon merbau dimanfaatkan secara terus menerus, tidak melakukan penyeimbangan dengan penanaman kembali, akibatnya populasi tanaman merbau bisa menurun.

Manfaat Pohon Merbau

Walaupun jarang diketahui publik dan namanya cukup asing bagi masyarakat. Pohon merbau mempunyai berbagai manfaat diantaranya yaitu:

1. Bahan baku pembuatan kusen

Kayu merbau paling banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kusen. Contohnya kusen pintu, jendela dan lainnya.

2. Lantai Parket

Kayu merbau lebih awet dan mempunyai karakter yang khas, sehingga membuat kayu ini sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan lantai parket.

3. Obat Tradisional

Minyak dan daun pohon merbau mempunyai khasiat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Akan tetapi, pemanfaatan daun merbau untuk pengobatan tradisonal perlu diuji lagi. Sebelum dikonsumsi, lebih baik konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

4. Tiang dan Bantalan Rumah

Tidak hanya menjadi bahan baku dalam pembuatan kusen, kayu merbau juga dimanfaatkan sebagai tiang atau bantalan rumah karena karakternya yang keras dan awet.

Baca juga: Pohon Cendana: Klasifikasi, Ciri-ciri, Persebaran, Habitat dan Manfaatnya

FAQ

Dari Mana Asal Pohon Merbau?

Pohon merbau merupakan pohon unggul yang sering ditemukan di hutan Papua. Karena kayunya yang keras, masyarakat Papua menyebut tanaman ini dengan nama “kayu besi”. Simak ulasan lengkap pada artikel ini.

Penulis: Marchyta Putri Prabowo

Editor: Rionaldo Andira Lesmono

Ambil Peran dan Aksi Nyata Menghijaukan Indonesia Bersama LindungiHutan

LindungiHutan adalah website dan startup penghijauan hutan kembali dengan penanaman pohon secara mudah, transparan dan berkelanjutan. Kami telah dipercaya lebih dari 40 ribu pengguna dan 300 mitra hijau. Pelajari lebih lanjut tentang dampak kebaikan LindungiHutan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan