Connect with us

Tim Kami

Tri Ananda Nur Ikhsan: Sosok Dibalik Menariknya Media Sosial LindungiHutan

Published

on

Ikhsan Creative Designer LindungiHutan

Berbicara soal desain media sosial, tidak cukup jika membahas tentang warna, fon, dan grafik. Namun, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu cara mengkomunikasikan pesan agar  tersampaikan dengan baik ke orang lain. 

Secara visual tentunya harus eye catching, dengan mudah dapat menarik perhatian audiens dan siapapun yang melihatnya.

Nah kali ini, hadir seseorang yang bertanggung jawab dengan desain media sosial LindungiHutan. Siapakah dia? Dia adalah Tri Ananda Nur Ikhsan, kerap disapa Ikhsan. Ia adalah seorang Creative Designer di LindungiHutan. Salah satu tanggung jawabnya adalah desain media sosial seperti Instagram dan LinkedIn.

Berawal dari magang, dirinya beralih menjadi karyawan di LindungiHutan. Penasaran dengan perjalanan Ikhsan selama di LindungiHutan? Yuk simak artikel berikut ini!

Cerita Ikhsan Bergabung dengan LindungiHutan

Perjalanan karir seorang Ikhsan bermula dari pengalaman magang sebagai video editor di LindungiHutan. Setiap tahunnya, LindungiHutan membuka kesempatan magang bagi mahasiswa maupun lulusan baru untuk mencari pengalaman, portofolio, hingga relasi melalui program Magang Alam. 

Memang benar nyatanya, relasi atau networking yang kita bangun sebelum memasuki dunia kerja, bisa membuka peluang pekerjaan untuk diri kita sendiri. Setelah lulus Magang Alam, dirinya masih menjalin komunikasi dengan beberapa karyawan LindungiHutan.

Hingga, salah satu karyawan LindungiHutan Ai -saat ini menjadi bagian dari tim operasional- menghubungi dirinya menawarkan sebuah pekerjaan menjadi video editor di LindungiHutan.

“Awal bulan September 2021, aku ditelpon sama Mas Ai, aku ditanya ‘San lagi sibuk ngapain? butuh duit gak?’ (Kata Mas Ai), lalu aku jawab ‘ya butuh lah mas, namanya juga baru lulus hahaha.’ Kemudian aku ditawari pekerjaan jadi video editor di LindungiHutan.” Tutur Ikhsan.

Kemudian, ia setuju untuk mengisi posisi tersebut. Menurutnya, itu sebuah hal baik karena ia bisa mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah dengan cepat.

Baca juga: Soal Menanam Pohon dan Keyakinan Aminum Ichsan bahwa Hidup Itu Harus Menghidupi (2022)

Awalnya Video Editor, Kemudian Beralih Jadi Creative Designer

Setelah beberapa bulan Ikhsan bekerja menjadi video editor, dirinya ditarik untuk mengisi bagian kosong menjadi Creative Designer di LindungiHutan. 

Dia menceritakan dulunya posisi tersebut diisi oleh Faris -kini menjadi UI Designer di LindungiHutan. Sekitar bulan November-Desember 2021, dia memegang posisi sebagai Creative Designer hingga saat ini.

Hebatnya, Ikhsan mengaku belajar tentang desain secara otodidak. Pengalaman yang ia miliki hanya saat menjadi tim PDD (Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi) semasa kuliah dulu. Pria yang memiliki ketertarikan di dunia fotografi ini, berani mengambil tanggung jawab untuk mendesain segala keperluan pada acara tersebut.

Peralihan tanggung jawab menjadi Creative Designer, membuat dirinya terus belajar dan mengasah kemampuannya.

“Iya sambil belajar, sambil meraba ini gimana caranya, diasah terus pokoknya. Tren kan sering berubah-ubah. Jadi ya sambil ngikutin tren, ya sambil belajar juga.” Ungkap Ikhsan.

Proses Mencari Ide dan Eksekusi Setiap Design Ikhsan

Ide merupakan bagian penting setiap karya yang dihasilkan. Proses mencari ide juga beragam caranya. 

Iksan mengatakan, sebelum membuat desain ia mencari referensi di berbagai media sosial, salah satunya pinterest. Menurut dirinya, goals dari desain di sosial media itu pesan yang disampaikan atau tersalurkan dengan baik ke audiensnya

“Menurutku, yang pertama itu cari referensi. Caranya banyak lihat postingan misal di pinterest. Dari situ aku belajar buat bedain mana desain yang tepat atau kurang tepat sasaran untuk audiens, supaya pesannya dapat tersampaikan dengan baik. Misalnya untuk sosial media, tulisannya itu jelas dapat terbaca” Terang Ikhsan.

Bagi Ikhsan penguasaan tools tak kalah penting. Apabila tools kurang dipahami dengan baik, untuk mewujudkan sebuah desain itu susah.

“Kedua, penguasaan tools. Sejago-jangonya orang yang paham referensi, tapi kalau misal kurang menguasai tools yang dipakai, ga ngerti how to do it, itu susah. Jadi ya gak terwujud. Dan yang ketiga itu memahami tren.” Tambah Ikhsan.

Sembari Bekerja, Ia Juga Berkuliah. Bagaimana Cara Atur Waktunya?

Memang tak mudah membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Pasalnya, saat ini ia sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. 

Mau tidak mau, weekend yang biasa dibuat untuk istirahat harus digunakan waktunya untuk mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan kantornya.

“Jujur agak sulit bagi waktunya. Dulu, waktu masih ada kuliah, jam 9 pagi sampai 5 sore aku kuliah, terus malamnya habis maghrib sampai tengah malam aku kerjain kerjaan kantor sampai tengah malam. Seringnya gitu, di weekend nyicil kerjaan kantor dan tugas kuliah.” Jawab Ikhsan.

Memasuki tingkat dua perkuliahan, tidak jauh perbedaannya. Bahkan dirinya merasa waktu untuk beristirahat dan bersosialisasi dengan teman tidak seperti dulu. 

Sampai-sampai, ketika dirinya nongkrong di cafe ia harus membawa laptop untuk mencicil pekerjaannya.

Baca juga: Faris Setiawan: UI Designer dan Fitur Baru di LindungiHutan (2022)

“Kalau sekarang udah gak ada kelas, tapi paginya aku harus ketemu dosen untuk bimbingan atau datang ke kolokium teman. Mulai  jam 1 siang, ngerjain kerjaan kantor sampai malam. Ya memang, motong jam tidur, waktu buat bersosialisasi ke temen juga kepotong. Bahkan aku kalau nongkrong ya bawa laptop.” Pungkas Ikhsan.

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Rawat Bumi LindungiHutan