Connect with us

Hutanpedia

10+ Hama Tanaman dan Cara Mengendalikannya

Published

on

10+hama tanaman dan cara mengendalikannya

Indonesia adalah negara agraris di mana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sayangnya, tidak semua petani menikmati hasil panen dengan melimpah. Tak sedikit yang harus merasa puas dengan hasil panen yang pas-pasan. Bahkan, beberapa petani sampai mengalami gagal panen. Faktor penyebabnya pun bermacam-macam, salah satunya yaitu adanya serangan hama tanaman.

Singkatnya, hama tanaman adalah hewan yang mengganggu pertanian atau perkebunan manusia. Hewan tersebut akan memakan tumbuhan, buah, atau batang tanaman, misalnya hama lalat buah yang merusak daging buah hingga akhirnya busuk dan gagal dipanen.

Contoh di atas merupakan akibat yang ditimbulkan oleh hama tanaman. Oleh sebab itu, supaya tanaman yang kita tanam terhindar dari serangan hama, kita perlu memahami lebih lanjut mengenai apa itu hama tanaman. Jadi, simak terlebih dahulu artikel berikut ini!

Infografis mengenai hama tanaman
Infografis contoh hama tanaman oleh: Muhamad Iqbal/LindungiHutan

Apa yang Dimaksud dengan Hama pada Tanaman?

Hama tanaman adalah hewan yang berusaha mengganggu kepentingan manusia seperti misalnya memakan tumbuhan yang diusahakan secara ekonomis oleh manusia. Ketika kita menanam rumput, lalu rumput tersebut dimakan belalang maka ia disebut hama. Padi ditanam dan diserang penggerek batang, maka penggerek batang disebut sebagai hama.

Perbedaan Hama dengan Gulma

Kerap kali kita masih bingung dalam membedakan antara hama dengan gulma. Setelah kita membahas pengertian hama, maka selanjutnya adalah memahami perbedaan hama dengan gulma. Pada dasarnya hama adalah hewan yang mengganggu tumbuhan yang ditanam oleh manusia. Selama serangga atau hewan tersebut tidak menimbulkan kerusakan secara ekonomis bagi pemilik maka ta tidak bisa dikatakan sebagai hama.

Sedangkan gulma, mengutip dari Nasution (1986) dalam pertanian.pontianakkota.go.id, gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Kerugian yang ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan (kompetisi) mengurangi ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek allelopathy (zat yang bersifat racun bagi tanaman).

Baca juga: Kawasan Konservasi Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contoh-Contohnya (2022)

Jenis Hama Perusak Tanaman yang Perlu Kamu Ketahui

Ada banyak contoh hama tanaman dan pastinya masing-masing memiliki cara pengendalian yang juga berbeda-beda. Berikut ini 11 contoh hama tanaman yang kerap kali dijumpai, apa saja?

1. Wereng Batang Coklat

Hama tanaman wereng batang coklat biasanya akan menyerang tanaman padi.
Wereng batang coklat dapat menyebabkan tanaman padi terlihat kering seperti terbakar.

Hama tanaman yang pertama adalah wereng batang coklat (WBC). Wereng batang coklat adalah hama utama pada tanaman padi. Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi terlihat kering seperti terbakar. Hal tersebut dapat terjadi sebab, WBC mengisap cairan sel pada batang tanaman padi.

Sebagaimana namanya, hama tanaman padi ini mempunyai warna tubuh kecoklat-coklatan dengan panjang antara 2-4,4 mm. Siklus hidup Wereng    Batang Coklat terbilang pendek, dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Pada suhu 270 – 280 hidup WBC bisa mencapai lama 25 hari. Pertumbuhan populasi WBC dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh faktor iklim. Umumnya, WBC akan menyerang tanaman padi pada musim hujan.

Adapun cara atau taktik pengendalian Wereng Batang Coklat ini adalah sebagai berikut:

  • Melakukan penanaman serentak pada suatu hamparan lahan, perhiliran tanaman, dan sanitasi,
  • Pemilihan varietas yang tahan lama terhadap hama wereng coklat,
  • Melakukan pengendalian biologi dengan membiarkan musuh alami wereng coklat hidup,
  • Menggunakan pupuk pestisida, tetapi perlu dilakukan pemilihan jenis dan formula pestisida dengan cermat sehingga tidak mencemari lingkungan.

2. Belalang

Be;a;ang juga salah satu hama tanaman yang kerap kali meresahkan petani.
Ada banyak jenis belalang salah satunya yaitu Belalang Patanga Kembara.

Hama tanaman belalang sejatinya memiliki beragam jenis. Akan tetapi, salah satu yang cukup meresahkan petani adalah jenis Belalang Patanga Kembara. Belalang ini aktif pada siang hari, meletakkan telur berkelompok di dalam tanah, hidup di rerumputan dan menyukai tempat yang kering dan panas. Belalang jenis ini akan menyerang tanaman jagung, pisang, kacang tanah, dan juga padi.

Belalang Patanga Kembara mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh ramping, antena pendek, ukuran tubuh jantan 60-76 mm sedang betina 75-90 mm. Warna tubuh coklat, di tengah punggungnya memanjang garis berwarna krem. Lalu, sayap depan berbintik-bintik, apabila dibentangkan dasar sayap belakang berupa membrane berwarna krem.

Untuk mengatasi serangan hama tanaman ini terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan seperti:

  • Melakukan penanaman penutup tanah, ketika permukaan tanah sama sekali tertutup maka tidak ada lagi tempat untuk meletakkan telur.
  • Menerapkan sistem pola tanaman sela seperti kacang-kacangan guna mengantisipasi perkembangan belalang,
  • Melakukan gropyokan, maksudnya menangkap belalang ramai-ramai menggunakan jaring atau alat lain untuk menangkap belalang,
  • Keberadaan musuh alami seperti burung yang menjadi pemangsa juga ampuh mengatasi hama belalang

3. Tikus

Selain kerap ditemui di got, tikus juga merupakan hama tanaman.
Tikus sawah merusak tanaman padi dari mulai petak tengah hingga akhirnya menyisakan 102 baris saja.

Barangkali kita mengenal tikus hanya sebagai hewan pengganggu di dalam rumah, nyatanya ada banyak jenis tikus dan salah satunya termasuk ke dalam hama tanaman. Tikus sawah adalah salah satu spesies tikus yang keberadaannya merugikan petani. Ia bisa menimbulkan kerusakan besar baik itu pada masa persemaian, panen, bahkan di gudang penyimpanan.

Tikus sawah akan merusak tanaman padi dari mulai tengah petak, lalu meluas ke arah pinggir dan akhirnya hanya menyisakan 1-2 baris padi pada pinggiran petakan. Tidak menutup kemungkinan, pada serangan yang berat petani bisa mengalami gagal panen.

Kita dapat mengenali tikus sawah melalui beberapa ciri-ciri yang ada. Ciri-ciri tersebut seperti tekstur rambut agak kasar, hidung berbentuk kerucut, badan berbentuk silindris, warna badannya coklat kelabu kehitaman, panjang badang 130-210 mm.

Sementara itu, untuk mengatasi serangan hama tanaman ini, kamu dapat menerapkan beberapa cara berikut:

  • Bersama-sama melaksanakan gropyokan
  • Pemasangan pagar listrik
  • Pemanfaatan predator misalnya burung hantu
  • Penggunaan rodentisida (bahan kimia untuk mengendalikan tikus)

4. Ulat

Hama tanaman berikutnya adlah ulat.
Salah satu jenis ulat yang meresahkan petani adalah ulat grayak.

Ulat adalah salah satu hama tanaman yang juga menjadi musuh utama petani. Salah dua jenis ulat yang kerap merusak tanaman pertanian yaitu ulat daun dan ulat grayak. Keduanya sering kali menyerang tanaman sawi dan kedelai. Bahkan, tingkat produksi kedelai yang dihasilkan petani dapat menurun drastis akibat serangan hama tanaman ulat grayak.

Biasanya ulat akan memakan dedaunan serta pangkat batang, utamanya pada malam hari. Alhasil, daun yang dimakan ulat hanya akan tersisa rangka atau tulang daunnya saja.

Tentu, hama ulat pada tanaman ini mesti dibasmi agar hasil produksi petani meningkat. Berikut beberapa cara yang bisa diikuti untuk membasmi hama tanaman ulat:

  • Penggunaan pupuk pestisida alami seperti menggunakan ekstrak daun jeruk nipis
  • Pengamatan rutin
  • Mengambil telur ulat maupun kepompong ulat grayak
  • Penggunaan pupuk insektisida (dengan kadar penggunaan yang tepat)

5. Walang Sangit

Hama tanaman ini cukup mudah dikenali kehadirannya karena mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Hama tanaman ini akan merusak dengan cara mengisap bulir buah padi pada fase matang susu.

Hama tanaman berikutnya yang tak kalah merugikan petani adalah walang sangit. Hewan ini bisa dikatakan sebagai salah satu hama utama yang menyerang komoditas padi di seluruh dunia. Hama ini akan merusak dengan cara mengisap bulir buah padi pada fase matang susu sehingga bulir akan kosong. Selain itu, kualitas gabah juga akan menurun dengan munculnya bintik-bintik coklat akibat isapan walang sangit.

Walang sangit memiliki bentuk ramping dan berwarna coklat. Berukuran panjang sekitar 14-17 mm dan lebar 3-4 mm dengan tungkai dan antena yang panjang. Siklus hidup walang sangit kurang lebih 35-56 hari dan mampu bertelur 200-300 butir per induk.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama walang sangit yaitu dengan:

  • Penggunaan perangkap bau busuk (keong) sehingga menarik perhatian walang sangit,
  • Pemanfaatan asap, sebab bau yang ditimbulkan tidak disukai oleh walah sangit,
  • Penggunaan kapur barus,
  • Penggunaan tumbuhan ribu-ribu.

6. Tungau

Selanjutnya, ada hama tanaman tungau yang juga menganggu petani atau pekebun.
Tungau berukuran sangat kecil, mirip dengan laba-laba, dan hidup di bawah daun.

Tungau adalah hama tanaman yang berukuran sangat kecil (kurang dari 1 mm), mirip dengan laba-laba, dan hidup di bawah daun. Tungau dapat menyerap pada banyak jenis tanaman antara lain, kapas, stowberi, tomat, kedelai, kacang panjang, dan tanaman hias seperti bunga ros.

Salah satu jenis tungau yang sering ditemui yaitu tungau merah. Biasanya, tungau merah betina akan menghasilkan 15-20 telur per hari. Mengingat besarnya jumlah pertumbuhan tungau, maka tak heran dalam satu musim kerusakan yang ditimbulkan pun besar.

Tungau merah akan mengisap cairan dari daun, cabang muda, dan buah dari inangnya. Hama tanaman ini juga mengeluarkan racun sehingga mengganggu proses metabolisme tanaman. Pada daun yang terserang tungau akan timbul bercak-bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning lalu gugur.

Untuk mengatasi serangan hama tanaman tungau, kamu bisa mencoba beberapa cara berikut:

  • Memusnahkan tanaman yang terinfeksi sehingga tidak menyebar pada tanaman lainnya,
  • Pengendalian secara hayati dengan menggunakan predator tungau,
  • Penyemprotan pupuk kimia (secara terukur)
  • Menerapkan sistem tanam tumpang sari.

7. Uret

Uret juga merupakan jenis hama tanaman yang merusak tanaman.
Uret akan menyerang tanaman seperti stroberi, jagung, kedelai, dan kacang tanah.

Hama tanaman ini memiliki ukuran yang gemuk dan putih, badan tembus cahaya dengan kepala yang berwarna coklat serta mempunyai taring yang besar. Uret akan menyerang tanaman seperti stroberi, jagung, kedelai, dan juga kacang tanah. Selain itu, uret juga mengincar tebu dan bahkan dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil juga roboh.

Uret berasal dari larva yang ketika menetas ukurannya lebih besar dari telur. Setelah cukup umur, uret akan masuk ke dalam tanah pada kedalaman 10-30 cm. Uret menghabiskan waktu di dalam tanah selama 4-6 bulan.

Hama uret bisa dikendalikan dengan mengikuti beberapa cara di bawah ini:

  •  Menggunakan mulsa plastik,
  •  Penggunaan predator jamur dan cacing,
  • Pemasangan jaring,
  • Penggunaan obat-obatan kimiawi.

Baca juga: 10+ Manfaat Pohon Mahoni untuk Kesehatan, lingkungan, dan Industri

8. Lalat Buah

Hama tanaman lalat buah akan merusak buah sehingga gagal dipanen.
Lalat buah biasanya akan merusak buah yang berkulit tipis.

Indonesia adalah negara tropis yang memiliki beragam jenis buah-buahan. Hal ini merupakan peluang bagi buah-buahan lokal masuk ke dalam pasar internasional. Sayangnya, kualitas buah-buahan lokal masih di bawah kualitas buah impor. Hal ini disebabkan oleh serangan hama yang membuat petani dan juga pengusaha buah lantas merugi.

Hama tanaman tersebut yaitu lalat buah. Hama tanaman ini hanya dapat bertelur di dalam buah yang mana akan merusak daging buah, sehingga buah menjadi busuk dan gugur.

Lalat buah biasanya menyerang pada buah yang berkulit tipis dan memiliki daging lunak seperti tomat. Gejala awal yang tampak pada buah biasanya terlihat noda-noda kecil berwarna hitam. Lalu, pada saat buah dibelah akan terdapat larva-larva kecil.

Adapun beberapa cara guna mengendalikan hama tanaman lalat buah antara lain:

  •  Melakukan pembungkusan buah,
  • Melakukan pemanenan awal sebelum terjangkit penyakit,
  • Pemasangan perangkap lalat buah,
  • Penggunaan predator alami seperti laba-laba, semut, ataupun kumbang.

9. Kepik

Hama tanaman berikutnya adalah kepik yang biasanya ditemukan di daun-daun.
Kepik akan mengisap biji sampai akhirnya biji mengerut dan akhirnya gugur.

Kepik biasanya menyerang tanaman kedelai sehingga berakibat menurunnya kualitas dan jumlah produksi. Kepik termasuk ke dalam hama pengisap polong. Sedangkan hama pengisap kolong dibagi menjadi tiga jenis yaitu kepik hijau, kepik hijau pucat, dan kepik coklat.

Cara kerja kepik dalam merusak tanaman dengan cara mengisap cairan biji. Akibatnya biji tersebut mengerut dan akhirnya gugur. Tidak hanya itu, biasanya biji yang menjadi sasaran kepik juga akan berubah menghitam dan busuk. Kualitas biji yang dihasilkan pun akan ikut menurun.

Guna menanggulangi serangan hama tanaman kepik, kamu bisa menerapkan beberapa cara ini:

  • Penggunaan insektisida secara efektif dan selektif,
  • Menggunakan ekstrak minyak mimba dan cuka kayu,

10.  Anjing Tanah (Orong-orong)

Orong-orong adlaah hama tanaman yang menyerang tanaman padi.
Orong-orong akan menyerang tanaman padi saat lahan tidak tergenang.

Hama tanaman ini biasanya menyerang tanaman padi pada saat tanam (pindah tanam) sampai umur sekitar 30 hari setelah tanam. Orong-orong akan menyerang tanaman padi pada saat lahan tidak tergenang. Maka dari itu, sebenarnya orong-orong tidak menyebabkan kerugian yang berarti jika tanaman padi berumur lebih dari 30 hari.

Sementara itu, untuk mengendalikan hama tanaman orong-orong kamu bisa mengikuti beberapa cara berikut ini:

  • Perataan tanah agar air tergenang dengan merata,
  • Menggunakan perangkap lampu,
  •  Menggenangi sawah 3-4 hari dapat membuat telur orong-orong terbunuh.
  • Penggunaan insektisida secara terukur.

11.  Penggerek Batang Padi

Hama tanaman yang terkahir yaitu penggerek batang padi.
Umumnya gejala yang ditimbulkan yaitu sundep dan beluk.

Hama tanaman padi ini adalah salah satu hama yang paling sering menyerang tanaman padi dengan intensitas serangan mencapai 90%. Hama ini akan menyerang tanaman padi pada fase pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif.

Umumnya, gejala yang ditimbulkan dari hama penggerek batang ada dua jenis yaitu sundep dan beluk. Sundep akan membuat pucuk batang padi menjadi kering dan kekuningan. Sedang beluk, menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau tak berisi.

Cara-cara pengendalian hama penggerek batang padi yaitu:

  • Melakukan pola tanam yang serentak,
  • Melakukan pola tanam selang-seling dengan tanaman bukan padi,
  • Mengumpulkan telur penggerek batang padi di persemaian,

Itulah penjelasan mengenai hama tanaman serta apa saja contoh hama tanaman yang sering menyerang tanaman milik petani. Pada dasarnya, setiap hama tanaman memiliki cara penanggulangan yang berbeda-beda. Maka dari itu, diperlukan informasi supaya penanganan yang dilakukan tepat dan efektif. Semoga artikel ini menambah wawasanmu ya!

Kini Saatnya Kamu Ambil Peran Menghijaukan Indonesia, Ayo!

LindungiHutan adalah startup yang mempermudah individu, kelompok, bisnis dan perusahaan terlibat langsung untuk menanam pohon dan memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat di bawah naungan Yayasan Lindungi Hutan.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan