Connect with us

Hutanpedia

10+ Tumbuhan Hutan Hujan Tropis Indonesia dan Ciri-cirinya

Published

on

Tumbuhan-hutan-hujan-tropis

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kawasan hutan hujan tropis. Kawasan hutan tersebut menyimpan berbagai macam keunikan dan kekhasan. Salah satunya dalam hal koleksi flora dan fauna di dalamnya.

Faktanya, Indonesia merupakan rumah bagi ribuan jenis spesies anggrek. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan endemik, artinya hanya dapat ditemukan di Indonesia. Fakta tersebut mestinya membuat kita berbangga diri atas keanekaragaman hayati yang dimiliki.

Lantas, apakah hanya ada anggrek saja? Tentu tidak! Berikut ini adalah daftar tumbuhan hutan hujan tropis di Indonesia beserta ciri-cirinya.

Infografis tumbuhan hutan hujan tropis di Indonesia.
Infografis tumbuhan hutan hujan tropis dan penjelasn lainnya. Oleh:Muhamad Iqbal/LindungiHutan

Apa yang Dimaksud dengan Hutan Hujan Tropis?

Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan yang terletak pada 23,50 Lintang Utara (LU) dan 23,50 Lintang Selatan (LS). Posisi tersebut menunjukkan bahwa hutan ini terletak di garis ekuator sehingga memiliki temperatur yang hangat dan hampir terpapar sinar matahari sepanjang tahun.

Hutan hujan tropis juga menjadi rumah bagi bermacam spesies flora dan fauna yang ada di bumi. Beberapa spesies tersebut bahkan termasuk yang dilindungi dan populasinya makin berkurang.a

Baca juga: Kpopers Tanam Ratusan Pohon, Mengapa?

Apa Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis?

Jenis hutan ini dikenal sebagai hutan dengan curah hujan yang tinggi, antara 220-225 mm per tahun. Selain curah hujannya yang tinggi, hutan ini juga mendapatkan sinar hampir sepanjang tahun, karena letaknya di kawasan tropis. Adapun ciri-ciri lain dari hutan hujan tropis adalah sebagai berikut:

  • Mempunyai kelembapan udara tinggi,
  • Mengandung genangan air,
  • Memiliki pohon yang tinggi dan lebat,
  • Cepat beregenerasi terhadap kerusakan yang dialami.

Contoh Tumbuhan Hutan Hujan Tropis

Seperti kita ketahui bersama, Indonesia adalah negara yang diberkahi dengan kekayaan alam. Kekayaan alam tersebut salah satunya berupa banyaknya jenis atau spesies tumbuhan. Nah, berikut ini adalah 11 tumbuhan hutan hujan tropis di Indonesia beserta dengan ciri-cirinya.

1. Bunga Rafflesia Arnoldii

Mungkin banyak dari kita yang sudah tahu, tumbuhan hutan hujan tropis ini jadi salah satu yang khas dari Indonesia. Selain khas, tumbuhan ini juga memiliki sifat yang unik. Lantaran, tumbuhan rafflesia hanya terdiri dari kuncup atau bunga mekar, tanpa ada batang, daun, dan akar.

Rafflesia Arnoldi pertama kali ditemukan pada abad ke 19 tepatnya tahun 1818 di pedalaman Manna, Bengkulu Selatan oleh Joseph Arnold seorang dokter, pecinta alam, dan penjelajah.

Ciri utama Rafflesia arnoldii secara awam adalah bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Ketika mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm.

Bunga Rafflesia termasuk ke dalam tumbuhan endemik dan langka serta terancam punah. Keberadaannya hanya terdapat pada beberapa lokasi hutan hujan tropis Asia Tenggara. Dari 17 spesies, 11 spesies hidup di hutan hujan tropis di Indonesia (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan).

2. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek hitam adalah spesies anggrek yang hanya bisa tumbuh di Pulau Kalimantan. Bahkan, Anggrek hitam sampai dijadikan maskot flora di Provinsi Kalimantan Timur karena keindahan dan keunikannya.

Tumbuhan di hutan hujan tropis ini hidup bergerombol membentuk rumpun. Bagian pangkalnya memiliki umbi yang berbentuk bulat telur agak pipih dengan dua helai daun elips yang menjulang ke atas.

Sebagaimana namanya, banyak orang yang lantas mengira bahwa Anggrek hitam berwarna hitam secara keseluruhan. Faktanya, bunga Anggrek hitam didominasi oleh warna hijau kekuningan. Barulah pada bagian kelopak, mahkota, dan juga bagian bibir bunga berwarna hitam yang bagian dalamnya terdapat bintik-bintik warna hitam dengan kombinasi garis-garis hitam.

Jika ingin melihat Anggrek hitam, keberadaannya dapat dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway yang merupakan habitat asli jenis flora ini. Sebagai tumbuhan epifit, Anggrek hitam hidup menempel pada batang kayu atau pohon. Walaupun, beberapa di antaranya juga tumbuh di lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah.

3. Pohon Damar (Agathis dammara)

Pohon damar adalah sejenis anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) dan merupakan tumbuhan asli Indonesia. Tumbuhan hutan hujan tropis ini menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina.

Pohon damar bisa dibilang termasuk ke dalam golongan pohon berukuran besar. Tingginya saja dapat mencapai 65 meter. Batangnya silindris dan lurus dengan diameter mencapai 1,5 meter.  Kulit batangnya berwarna abu-abu muda hingga coklat kemerahan. Sementara itu, daun pohon damar berbentuk jorong (bulat memanjang) dengan panjang 6-8 cm dan lebar 2-3 cm.

Pohon damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 mdpl. Akan tetapi, di Jawa pohon ini biasanya ditanam di pegunungan.

4. Tumbuhan Liana

Liana atau dikenal sebagai tumbuhan pemanjat juga salah satu contoh tumbuhan hutan huujan tropis yang khas. Sebab, keberadaannya menambah keanekaragaman pada ekosistem hutan tersebut.

Tumbuhan liana akan memanjat serta menopang pada tumbuhan lain hingga mencapai tajuk pohon dengan ketinggian tertentu. Contoh tumbuhan liana adalah sirih, rotan, anggur, labu, dan lain lain.

Liana merupakan tumbuhan merambat tidak dapat tumbuh tegak mendukung tajuknya. Maka dari itu, agar bisa terus bertumbuh, kelompok tumbuhan ini umumnya memanfaatkan berbagai jenis pohon untuk merambat.

Dengan memanfaatkan pohon inangnya, beberapa jenis liana dapat mencapai lapisan tajuk dan menutupi tajuk inangnya.

5. Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri)

Pohon ulin terkenal akan kayunya yang luar biasa kuat, bahkan hingga menyandang julukan kayu besi. Ulin juga termasuk ke dalam tumbuhan hutan hujan tropis sebagai salah satu pohon penyusun hutan tropika basah. Pohon ini terdapat di Pulau Bangka Belitung, Sumatera, dan hampir semua wilayah di Kalimantan.

Ciri-ciri pohon ulin yaitu kayunya yang keras dan kuat serta warnanya gelap dan tahan terhadap air laut. Tinggi pohon ini mencapai 50 meter dengan diameter hingga 120 cm. Selain itu, pohon ini umumnya ditemukan di dataran rendah.

Pohon ulin tumbuh pada tanah dari hutan dataran rendah hingga hutan pada ketinggian tempat 800 m dari permukaan laut.

Pohon ulin atau biasa disebut juga sebagai kayu besi merupakan jenis pohon endemik Pulau Kalimantan. Hutan alam pohon ulin biasanya hanya bisa ditemukan di hutan lindung, taman nasional, dan kawasan hutan dengan tujuan khusus.

Baca juga: Alicia Novinta Dhini Soetopo, Setia Berdonasi Pohon Bersama LindungiHutan Sejak Tahun 2019

6. Pohon Eboni (Diospyros celebica)

Pohon eboni atau bisa juga disebut pohon kayu hitam adalah jenis-jenis tumbuhan endemik yang dijumpai hidup berkelompok di Pulau Sulawesi. Pohon ini memiliki corak kayu yang sangat indah, tersusun dalam strip hitam dan merah kecoklatan.

Tumbuhan hutan hujan tropis ini dapat tumbuh di berbagai tipe tanah, mulai dari tanah berkapur, berpasir, liat, dan juga tanah berbatu yang tidak tergenang air. Ketinggian tempat tumbuh eboni ada pada 50-400 m di atas permukaan laut. Namun, apabila ditanam pada ketinggian di atas 600 m, pertumbuhan pohon eboni akan kurang baik.

Sementara itu, curah hujan yang baik untuk mendukung pertumbuhan pohon eboni berkisar 2000 -2500 mm/tahun. Akan tetapi, pohon eboni masih dapat ditanam di daerah kering dengan curah hujan 1230 mm/tahun, daerah bermusim dengan curah hujan 700 mm/tahun, dan daerah paling basah sekalipun dengan curah hujan 2400-2750 mm/tahun.

7. Pohon Sonokeling (Dalbergia latifolia)

Tumbuhan hutan hujan tropis berikutnya adalah pohon sonokeling yang merupakan anggota suku Fabaceae. Sonokeling juga dikenal sebagai Indian Rosewood, Bombay Blackwood, Palissandre de Inde atau Java Palisander.

Pohon ini memiliki tinggi sekitar 20-40 meter. Bentuk anak daun menumpul lebar berwarna hijau dan bagian bawah daun berwarna abu-abu. Sementara itu, bunganya berukuran kecil 0,5-1 cm. Sonokeling juga memiliki buah polong berwarna coklat, lanset memanjang, meruncing di pangkal dan ujungnya. Polong tersebut berisikan 1-4 butir biji yang lunak kecoklatan.

Adapun habitat persebaran sonokeling berada di Pulau Jawa, Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Pohon ini dapat tumbuh di tanah bersolum dalam, berdrinase baik, terutama tanah yang berbatu, tidak subur dan kering, di dataran rendah di bawah sekitar 700 mdpl dengan curah hujan antara 750-5000 mm/tahun.

8. Tumbuhan Paku

Tumbuhan jenis ini juga acap kali kita temui di sudut-sudut lingkungan rumah. Biasanya, flora ini hidup dengan menempel di dinding-dinding sumur atau tempat yang lembab.

Tumbuhan paku adalah suatu division tumbuhan yang telah mempunyai sistem pembuluh sejati (kormus), artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun.  Kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat pernanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan jamur.

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang sangat kecil dengan daun-daun yang kecil pula dan memiliki struktur masih sangat sederhana. Namun, ada pula tumbuhan paku yang besar dengan ukuran darun dapat mencapai 2 m atau lebih dengan struktur yang rumit. Pada dasarnya bentuk tumbuhan paku tergantung dari segi habitat dan cara hidupnya.

Berdasarkan cara hidupnya, terdapat jenis-jenis paku yang hidup di atas tanah  (terrestrial), dan juga menumpang pada tumbuhan lain (epifit).

Tumbuhan hutan hujan tropis ini tersebar luas dan hampir terdapat di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan kering (gurun). 3000 dari 10.000 jenis spesiesnya diperkirakan tumbuh di Indonesia. Sebagian besar berada di daerah tropika basah yang lembab

9. Tumbuhan Teruntum

Teruntum merupakan salah satu jenis tumbuhan hutan hujan tropis di Indonesia. Tumbuhan ini berbentuk belukar atau pohon kecil, selalu hijau dengan ketinggian mencapai 8 m. Memiliki kulit kayu berwarna coklat kemerahan.

Daun teruntum agak tebal berdaging, keras/kaku, berumpun pada ujung dahan, serta letaknya bersilangan. Teruntum juga memiliki bunga putih, dengan bau agak harum dan kaya akan nektar sehingga dapat diserbuki oleh serangga.

Teruntum tumbuh di sepanjang tepi vegetasi mangrove dan menyukai substrat berlumpur padat. Kelompok tumbuhan ini juga terdapat di sepanjang jalur air yang dipengaruhi oleh air tawar.

10.  Meranti

Contoh tumbuhan hutan hujan tropos berikutnya ada pohon meranti. Pohon ini dapat mencapai tinggi 60 m dengan batang bebas cabang hingga 35 m dan diameter sekitar 1 m dengan tajuk yang membentuk payung dengan ciri berwarna coklat kekuning-kuningan. Kulit batang meranti berwarna keabu-abuan dengan alur yang dangkal.

Habitat pohon meranti berada di hujan dataran rendah. Sementara itu, di Indonesia ada 52 jenis pohon ini di Pulau Sumatra. Pohon ini juga termasuk jenis yang memiliki tingkat pertumbuhan lambat.

11.  Anggrek Hutan

Tumbuhan hutan hujan tropis terakhir adalah anggrek alam atau bisa disebut juga anggrek hutan. Total terdapat sekitar 25.000-30.000 spesies dan 800 genus tanaman anggrek telah ditemukan di dunia. Di Indonesia, jumlah persebaran anggrek kurang lebih ada 731 jenis di Pulau Jawa, 1118 jenis di Sumatra, 2000 jenis di Borneo, lalu di Sulawesi dan Maluku sebanyak 820 jenis.

Tipe pertumbuhan anggrek dibedakan menjadi empat macam yaitu terestrial, epifit, saprofit, dan litofit. Anggrek terestrial adalah anggrek yang hidup/tumbuh di tanah. Lalu, anggrek epifit adalah jenis yang hidup menumpang pada batang atau cabang tanaman lain. Lain halnya dengan anggrek saprofit yang tumbuh pada media humus atau kompos. Sedangkan anggrek litofit hidup di batu-batuan.

Itulah 11 daftar tumbuhan hutan hujan tropis yang ada di Indonesia. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk senantiasa menjaga kelestariannya. Jangan sampai generasi mendatang tidak lagi bisa melihat keberadaan flora tersebut akibat kepunahan!

Baca juga: 4 Campaigner Fans K-Pop yang Mengadakan Kampanye Alam Berulang

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU POHON di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Survey LindungiHutan