Connect with us

Mitra Hijau

Kolaborasi Indoganic Beauty dengan LindungiHutan Tanam 600+ Mangrove di Kabupaten Kendal

Published

on

Aksi penghijauan Indoganic Beauty

Indoganic Beauty merupakan brand lokal dengan fokus usaha yang bergerak di bidang perawatan dan kecantikan. Beberapa produk/layanan yang dihadirkan oleh Indoganic Beauty antara lain skincare, make up, perlengkapan kecantikan, dan lain-lain.

Dalam menjalankan praktik dan proses bisnisnya, Indoganic Beauty senantiasa berkomitmen untuk memprioritaskan perlindungan dan pelestarian lingkungan serta memberikan manfaat kepada masyarakat.

Sudah menjadi komitmen yang terwujud dalam kebijakan dan nilai Indoganic Beauty untuk turut serta mengendalikan dampak lingkungan secara signifikan yang terkait dengan kegiatannya.

Indoganic Beauty Menanam 645 Mangrove di Pantai Kartika Jaya

Komitmen Indoganic Beauty dalam mewujudkan lingkungan yang lestari diwujudkan dalam aksi penghijauan. Bersama LindungiHutan, Indoganic Beauty menginisiasi kampanye alam bertajuk “Clean Beauty Indoganic” sebagai bentuk kontribusi nyata pelestarian alam.

Melalui kampanye alam tersebut, 645 mangrove sukses ditanam di Pantai Kartika Jaya, Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal pada tanggal 14 Mei 2023. Penanaman berlangsung dengan lancar dan dibantu oleh Wasito.

Upaya yang dilakukan oleh Indoganic Beauty untuk turut serta #BersamaMenghijaukanIndonesia sudah semestinya kita apresiasi bersama.

Indoganic Beauty tak lupa akan peran dan tanggung jawabnya untuk bersama-sama ikut menjaga dan melestarikan bumi. Harapannya, inisiasi kampanye alam ini dapat memberikan manfaat baik bagi lingkungan dan juga masyarakat setempat.

Terlebih, kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam perlu ditanamkan dan dipraktikkan oleh banyak orang serta berbagai pihak. Kami percaya, makin banyak ‘tangan’ yang terlibat maka semakin banyak pula mereka yang turut menjaga.

Baca juga: Aksi Penghijauan Michelin Indonesia Tanam 1.000 Mangrove di Karawang

Kondisi Pantai Kartika Jaya dan Permasalahan Abrasi yang Terjadi

Indoganic Beauty tanam mangrove di Kendal
Penanaman bersama pohon mangrove di Pantai Kartika Jaya. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Pemilihan Pantai Kartika Jaya sebagai lokasi penanaman tentu bukan tanpa pertimbangan, mengingat terdapat beberapa persoalan lingkungan yang melingkupinya.

Kabupaten Kendal merupakan wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi besar untuk pariwisata. Wilayah permata Pantura ini memiliki kekhasan panorama daratan rendah seperti pantai, taman, dan sungai. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, membuat Kabupaten Kendal dikelilingi garis Pantai Utara Jawa sepanjang 42,4 Km. Salah satu pantai yang menyimpan potensi dan berpeluang menjadi destinasi wisata adalah Pantai Kartika Jaya.

Sayangnya, keindahan Pantai Kartika Jaya mesti terancam abrasi. Tiupan angin besar dan badai yang menerjang kawasan pesisir membuat berkurangnya garis pantai. Bahkan pada tahun 2009, Pantai Kartika Jaya mengalami abrasi yang cukup parah hingga mengikis 30 hektare daratan. Abrasi terus menerjang hingga mencapai 380 hektare pada tahun 2014. Puncaknya, badai tahun 2017 menghancurkan objek wisata di Pulau Tiban.

Indoganic Beauty lakukan penghijauan di Kendal
Kegiatan penghijauan Indoganic Beauty di Kabupaten Kendal. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Wasito merupakan salah satu warga yang menaruh perhatian terhadap kelestarian lingkungan Pesisir Kartika Jaya. Sejak tahun 2006, dirinya telah melakukan upaya konservasi melalui penanaman mangrove hingga cemara. Atas aksinya, Wasito diberi penghargaan Kalpataru oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Apa yang dilakukan oleh Wasito harapannya bisa menginspirasi kita semua. Karena bersama LindungiHutan, semua bisa ikut berkontribusi dalam aksi-aksi penghijauan di Indonesia.

Berkaca kepada kondisi lingkungan di daerah Pantai Kartika Jaya, LindungiHutan bersama Indoganic Beauty mengambil inisiasi penanaman 645 pohon mangrove sebagai langkah konservasi dan restorasi lingkungan.

Selain dari sisi ekologi, partisipasi penanaman pohon ini juga telah mendukung poin-poin program Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) dengan:

  • Mencegah degradasi lahan akibat abrasi (SDG’s 15)
  • Mengurangi dampak banjir di pemukiman warga (SDG’s 15)
  • Meningkatkan area tutupan hijau (SDG’s 15)
  • Membantu pengurangan emisi karbon (SDG’s 13)
  • Meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar (SDG’s 1)
  • Menyediakan jam kerja bagi warga sekitar (SDG’s 8).

Baca juga: Program CSR Lingkungan BenihBaik x LindungiHutan Tanam 500 Pohon di Kabupaten Bandung

Potensi Mangrove (Rhizophora mucronata) untuk Kelestarian Hutan dan Alam

Rhizophora mucronata merupakan tanaman bakau yang paling sering ditemukan di ekosistem mangrove Indonesia. Berdasarkan hasil penilaian kesesuaian lahan, Rhizophora mucronata sangat cocok untuk ditanam di Pantai Kartika Jaya. Pohon ini memiliki ciri-ciri:

  • Daun berkulit dengan bentuk elips melebar hingga bulat memanjang dan ujungnya meruncing. Ukuran daun berkisar antara 11-23 cm x 5-13 cm. Gagang daun berwarna hijau dengan panjang 2,5-5,5 cm
  • Buah berbentuk lonjong/panjang seperti telur, berukuran 5-7 cm, dan berwarna hijau kecoklatan. Kulit buah seringkali kasar di bagian pangkal. Buah tersebut memiliki biji tunggal (monokotil)
  • Batang dapat mencapai tinggi 27 m dengan diameter hingga 70 cm. Kulit kayunya berwarna coklat gelap hingga hitam
  • Akar berbentuk tunjang, tumbuh dari percabangan bagian bawah sehingga muncul di udara.
  • Bunga menempel pada gagang, berkelompok 4-8 buah. Dauh mahkota setiap bunga berjumlah 4, berwarna putih, dan berambut. Kelopak bunga berwarna kuning pucat dan berjumlah 4 helai.

Adapun, manfaat ekologi dari Rhizophora mucronata antara lain:

  • Menghasilkan O2 dan menyerap emisi CO2
  • Akarnya memperkuat struktur tanah di daerah pesisir sehingga mencegah penurunan muka tanah dan eros
  • Memecah ombak, mengurangi abrasi, dan mengurangi dampak tsunami
  • Buahnya menjadi sumber makanan bagi hewan mangrove seperti monyet, bekantan, kepiting bakau, dan burung
  • Formasi pohon menjadi habitat tempat berlindung hewan air seperti kepiting bakau, udang, burung, dan ikan.

Sementara itu, potensi manfaat ekonominya seperti:

  • Kayu digunakan untuk kayu bakar dan mebel
  • Tanin dari kayu dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami
  • Daun dapat diolah menjadi keripik
  • Memperbaiki ekosistem tambak udang dan ikan dengan menghasilkan fitoplankton dan zooplankton.

Baca juga: Hutan Mangrove: Ciri-ciri, Fungsi dan Manfaatnya (Terbaru)

5 Alasan Brand Anda Perlu Kolaborasi Bersama LindungiHutan Melalui Skema CollaboraTree

Melaksanakan program kebaikan dan peduli lingkungan brand Anda tidak perlu menyita waktu dan tenaga. Melalui CollaboraTree, LindungiHutan bantu wujudkan aksi nyata brand peduli lingkungan untuk kelestarian hutan.

Sederhanannya, CollaboraTree merupakan sebuah program untuk brand peduli lingkungan agar dapat merealisasikan kepeduliannya menjadi bentuk nyata dengan aksi penghijauan bersama LindungiHutan.

Berikut ini 5 alasan brand/perusahaan Anda perlu menjalin kerja sama dengan LindungiHutan yaitu:

  1. Mudah dan berkelanjutan, LindungiHutan menjalin kerja sama dengan Penggerak penghijauan dan petani hutan untuk mempermudah proses penanaman dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat sekitar hutan.
  2. Meningkatkan citra baik brand/perusahaan di mata publik.
  3. Menumbuhkan kredibilitas bisnis dan kepercayaan konsumen, karyawan, mitra usaha, vendor atau auditor terhadap komitmen brand/perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan publik.
  4. Menaikan penilaian investor dan pemegang saham perusahaan.
  5. Skema kerja sama, biaya, dan lokasi kegiatan dapat diatur dan dibicarakan.

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Rawat Bumi LindungiHutan