Hutanpedia
8 Jenis Mangrove yang Perlu Kamu Ketahui! Ternyata Menyimpan Banyak Manfaat Loh!
Lagi, lagi, dan lagi! Tak akan ada bosan-bosannya agar kita selalu mengingat betapa pentingnya peranan hutan mangrove.
Selain mencegah terjadinya abrasi pantai, kawasan hutan mangrove juga menjadi rumah bagi berbagai macam jenis flora dan fauna. Namun, tahukah kamu apa saja jenis mangrove yang ada di Indonesia? Temukan jawabannya hanya di artikel berikut ini!
Daftar Isi
- 1. Mangrove Jenis Api-Api (Avicennia spp)
- 2. Jenis Mangrove Pepada (Sonneratia)
- 3. Bakau (Rhizophora sp)
- 4. Lacang (Bruguiera sp)
- 5. Jenis Mangrove Xylocarpus spp atau Biasa Disebut Nyirih
- 6. Nipah (Nypa fruticans), Jenis Tanaman Bakau Berbentuk Palem
- 7. Teruntum (Lumnitzera littorea)
- 8. Jenis Mangrove Excoecaria agallocha
- FAQ
1. Mangrove Jenis Api-Api (Avicennia spp)
Jenis mangrove yang pertama yang akan kita bahas adalah jenis api-api (Avicennia spp). Mangrove api-api adalah jenis mangrove sejati dan pionir yang berperan penting dalam menghasilkan berbagai jenis produk (kayu dan hasil hutan non kayu) guna menunjang ketahanan pangan dan obat-obat tradisional bagi masyarakat pesisir, serta menjaga keutuhan ekosistem mangrove.
Sejak beberapa abad yang lalu, masyarakat pesisir di beberapa tempat di Indonesia (seperti Palembang, Cilacap, Bekasi, dan Tangerang) secara tradisional memanfaatkan jenis pohon api-api untuk berbagai macam kebutuhan. Manfaat yang dimaksud mulai dari untuk pakan ternak (daun), sayuran, dan makanan (biji/buah), obat-obatan (getah), dan abu kayu untuk sabun cuci.
Nah, salah satu pemanfaatan buah mangrove api-api yaitu sebagai bahan baku pembuatan tepung. Tepung buah mangrove merupakan produk antara yang dapat digunakan untuk berbagai macam kuliner/produk.
Adapun, proses pembuatan tepung buah mangrove memerlukan perlakuan khusus karena terdapatnya senyawa tanin dan sianida yang memberikan rasa pahit pada produk.
Baca juga: Hutan Mangrove: Ciri-Ciri, Fungsi, dan Manfaatnya (Terbaru)
2. Jenis Mangrove Pepada (Sonneratia)
Pedada merupakan salah satu jenis mangrove yang tumbuh di bagian yang kurang asin, tanah lumpur yang dalam, sering kali sepanjang sungai kecil dengan air yang mengalir pelan dan terpengaruh pasang surut. Jenis ini tidak pernah tumbuh pada pematang atau daerah berkarang.
Pedada berbentuk pohon dengan ketinggian mencapai 15 m, memiliki akar napas seperti kerucut yang banyak dan sangat kuat. Ujung cabang/ranting terkulai dan berbentuk segi empat pada saat muda.
Ciri-ciri jenis Sonneratia di antaranya yaitu tipe buah yang normal untuk memperbesar peluang hidup di lapangan harus dilakukan penaburan (semai kecambah). Jenis ini juga bertipe biji rekalsitran yaitu akan tumbuh secara berlanjut tanpa dormansi. Daun tunggal, berhadapan, bundar telur terbalik atau memanjang, dengan pangkal bentuk baji dan ujung membulat atau tumpul.
Oh iya, beberapa masyarakat mengonsumsi buah pedada untuk campuran rujak karena rasanya yang asam dan memang tidak mengandung racun.
3. Bakau (Rhizophora sp)
Mungkin kamu masih sering bingung membedakan antara mangrove, bakau, ataupun rhizophora. Padahal, pohon bakau adalah nama lokal untuk berbagai tumbuhan dari genus Rhizhophora. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis pohon yang banyak ditemukan di hutan mangrove.
Bakau banyak berkembang di bagian luar hutan bakau yang menghadap ke ombak. Flora ini tumbuh di atas lumpur yang tidak hanya berfungsi menghalau tingginya ombak lautan, tetapi juga menjadi habitat serta sumber makanan berbagai macam makhluk hidup di hutan bakau.
Untuk mengenalinya, ciri utama pohon bakau ada pada jenis akarnya. Akar tunjang (still root) pada tanaman bakau-bakauan berfungsi untuk mempertahankan posisi pohon bakau ketika ombak dan pasang-surut air laut menerjangnya.
Jenis pohon bakau sendiri di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu bakau minyak (Rhizophora apiculata), bakau hitam (Rhizophora mucronata), dan Rhizophora stylosa.
4. Lacang (Bruguiera sp)
Bruguiera adalah salah satu family penyusun hutan mangrove. Perawakan berupa pohon mencapai 23 m berakar lutut dan akar papan yang melebar ke samping di bagian pangkal pohon, kulit kayu abu-abu, relatif halus dan memiliki sejumlah lentisel kecil.
Daun berwarna hijau cerah bagian bawahnya hijau agak kekuningan. Letak daun sederhana dan berlawanan. Bentuk elips, ujung agak meruncing, ukuran 7-17 berukuran 2-8 cm.
Bunga mengelompok 3, letaknya di ujung atau ketiak tangkai/tandan bunga. Mahkota berwarna putih, kelopak bunga berjumlah 8 berwarna hijau kekuningan, berukuran 3-4 mm bawahnya seperti tabung.
Hipokotil berbentuk silindris memanjang, sering juga berbentuk kurva berukuran panjang 8-15 cm dan berdiameter 5-10 mm berwarna hijau.
Habitatnya tumbuh mengelompok dalam jumlah besar, biasanya tumbuh pada substrat yang gembur, biasanya tumbuh di bagian belakang zona Avicennia atau di bagian tengah vegetasi mangrove ke arah laut atau pantai.
Jenis ini sangat bergantung pada akar napas untuk memperoleh pasokan oksigen yang cukup, oleh sebab itu sangat membutuhkan lama penggenangan air dengan jangka tinggi.
5. Jenis Mangrove Xylocarpus spp atau Biasa Disebut Nyirih
Dijumpai setidaknya tiga jenis mangrove dari genus Xylocarpus, yakni Xylocarpus granatum, X. mekongensis, X. molukensis.
Mangrove jenis ini berupa pohon dan memiliki akar papan yang melebar ke samping, meliuk-liuk, dan membentuk celah. Kulit kayu berwarna coklat muda kekuningan, tipis, dan mengelupas.
Daun agak tebal dengan susunan berpasangan dan ada yang soliter pada tangkai. Helai daun berbentuk elips hingga bulat telur terbalik dengan ujung membundar.
Buah seperti bola atau kelapa yang bergelantung pada dahan, dengan kulit berwarna hijau kecoklatan. Di dalam buah terdapat biji-biji besar, berkayu, dan berbentuk tetrahedral.
Oh iya, kayu jenis mangrove ini biasanya dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
6. Nipah (Nypa fruticans), Jenis Tanaman Bakau Berbentuk Palem
Nipah adalah salah satu jenis tanaman bakau yang umumnya tumbuh di lingkungan hutan bakau di perairan payau (Daerah pasang surut). Hutan nipah tersebar di pesisir pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Nipah telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di antaranya untuk membuat atap rumah, berbagai kerajinan, kayu bakar, dan sapu lidi, serta beberapa produk misalnya gula nira, tepung, dan makanan olahan.
Bagian tanaman nipah juga telah dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, diabetes, dan obat penurun panas dalam oleh masyarakat pesisir perairan Banyuasin sumatera selatan. Sementara masyarakat pesisir Aceh mempercayai air rebusan daun nipah berkhasiat sebagai obat sariawan dan sakit gigi.
Ciri morfologis pohon berupa palma tanpa batang di permukaan tetapi batang berada di dalam tanah yang menggarpu dan membentuk rumpun. Daun menyerupai daun kelapa yang memiliki pelepah. Helai daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing. Buah bertandan dengan bulir berbentuk bulat, warna cokelat, kaku, dan berserat. Setiap buah memiliki biji berbentuk telur.
7. Teruntum (Lumnitzera littorea)
Lumnitzera littorea adalah jenis mangrove dari family combretaceae, dengan nama lokal teruntum. Mangrove jenis ini sering digunakan masyarakat sebagai kayu bakar dan bahan bangunan. CIri morfologis pohon selalu hijau dan tumbuh tersebar.
Memiliki akar napas berbentuk lutut dengan warna cokelat tua. Kulit kayu memiliki celah atau retakan membujur. Daunnya keras atau kaku agak tebal berdaging dengan bentuk bulat telur terbalik dengan ujung membundar. Helai daun berumpun pada ujung dahan dengan letak pinak sederhana bersilang. Bunga berwarna merah cerah. Buah berbentuk jambangan berwarna hijau.
Teruntum banyak tumbuh di daerah tropis dan salah satu jenis mangrove sejati yang hanya dapat tumbuh di daerah pinggiran mangrove yakni zona yang berbatasan dengan daratan sehingga tumbuhan ini adalah salah satu penanda wilayah peralihan antara hutan daratan dengan hutan mangrove.
Baca juga: 10+ Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat
8. Jenis Mangrove Excoecaria agallocha
Terakhir, jenis mangrove ini memiliki nama lokal buta-buta; dari family Euphorbiaceae. Kayu dari mangrove ini sering digunakan oleh masyarakat untuk bahan pagar. Kulit kayu berbintik dan berwarna abu-abu.
Akarnya menjalar di sepanjang permukaan tanah dan sering berbentuk kusut serta ditutupi lentisel. Daun berwarna hijau tua dan menjadi warna merah bata sebelum rontok. Helai daun berbentuk elips dengan ujung meruncing dan pinggiran bergerigi halus. Letak pinak daun bersilang. Buah berwarna hijau berbentuk seperti bola dengan tiga tonjolan, dan buah berisi berwarna coklat tua.
Jenis mangrove Excoecaria agallocha juga memiliki potensi manfaat bahan obat sakit gigi dan bengkak pada tangan dan kaki. Selain itu, daunnya berpotensi sebagai antibakteri maupun antijamur.
Itulah 8 jenis mangrove beserta dengan ciri-ciri morfologi dan juga manfaatnya. Tentu, kekayaan flora dalam hal ini mangrove yang kita miliki sudah sepatutnya kita jaga bersama. Jangan sampai, keberadaan hutan mangrove rusak sehingga membawa bencana bagi manusia dan lingkungan. Yuk, bersama-sama menjaga mangrove kita!!!
FAQ
Apa itu hutan mangrove?
Hutan mangrove adalah jenis hutan yang terdiri atas formasi dari tumbuhan yang spesifik, dan umumnya dijumpai tumbuh dan berkembang pada kawasan pesisir yang terlindungi di daerah tropika dan subtropika.
Apa saja jenis mangrove yang ada?
Mangrove api-api, pepada, bakau, lacing, nyirih, nipah, teruntum, buta-buta.
Hutan Mangrove Indonesia Perlu Bantuanmu agar Tetap Lestari
LindungiHutan adalah startup yang mempermudah individu, kelompok, bisnis, dan perusahaan terlibat langsung untuk menanam pohon dan memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat di bawah naungan LindungiHutan