Connect with us

Mitra Hijau

KAUSA Indonesia Tanam 260 Pohon di Toli-Toli dan Bontang

Published

on

KAUSA Indonesia Tanam 260 Pohon Mangrove Rhizophora di Toli-Toli dan Bontang.
KAUSA Indonesia dan LindungiHutan menjalin kolaborasi dengan skema product bundling. Melalui kerjasama yang terjalin, 130 bibit mangrove telah ditanam di pesisir desa Ogotua, Dampal Utara, ToliToli, Sulawesi Tengah pada 21 Januari 2022. Lalu, 130 mangrove juga ditanam di kawasan Bontang Mangrove Park, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada 7 Juli 2022.

Sampah masih menjadi persoalan yang hingga kini kita hadapi bersama-sama. Jalannya aktivitas sehari-hari tanpa kita sadari turut menyumbang tumbuhnya persentase sampah di Indonesia. Bahkan, mengutip dari laman databoks.katadata.co.id, berdasarkan laporan Minderoo Foundation, setiap warga Indonesia menghasilkan Sembilan kilogram (kg) sampah plastik sekali pakai. Hal tersebut menjadikan Indonesia dengan buangan sampah plastik sekali pakai per kapita terbesar keenam di Asia Tenggara pada 2019.

Kondisi tersebut lantas menginspirasi Debrina Emily selaku CEO KAUSA Indonesia, untuk menghadirkan brand fesyen dan aksesoris yang ramah lingkungan serta memadukan kebudayaan Indonesia.

Mengutip dari laman ukmindonesia.id, pada bulan Agustus 2020, KAUSA Indonesia lahir sebagai brand aksesoris fesyen dan lifestyle yang menggabungkan kebudayaan Indonesia, bahan olahan daur ulang, dan pola pikir berkelanjutan.

Guna mewujudkan konsep berkelanjutan, seluruh produk KAUSA Indonesia dihasilkan dengan konsep recycle alias daur ulang. KAUSA mendapatkan bahan baku dari berbagai bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, ada banyak bank sampah asal Jakarta dan Tangerang yang bekerja sama dengan mereka.

Adapun, sampah-sampah yang terkumpul tersebut kemudian dijadikan bahan baku utama oleh KAUSA Indonesia. Sejauh ini, bahan utama dari sebagian besar produk tas dan aksesoris adalah material plastik bekas yang didaur menjadi material yang serupa dengan tas kulit. Sedangkan untuk produk tanin dan batik KAUSA menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.

Menggandeng LindungiHutan, KAUSA Indonesia Inisiasi Program Penghijauan

Kepedulian KAUSA Indonesia terhadap kelestarian lingkungan ternyata tidak hanya diwujudkan di dalam praktik usaha yang dijalankan. Bersama LindungiHutan, KAUSA benar-benar mewujudkan komitmen tersebut dengan menginisiasi kampanye alam bertajuk “KAUSA Indonesia Hijaukan Pesisir Ogotua, Toli-toli” dan “KAUSA Indonesia Hijaukan Bontang Mangrove Park, Bontang”.

Baca juga: Hino Finance Indonesia Gelar Penanaman 2.000+ Mangrove di Jakarta dan Tangerang

Melalui kampanye alam tersebut, KAUSA mengumpulkan 260 pohon Mangrove Rhizophora dan telah ditanam di Pesisir Ogotua pada 21 Januari 2021 dan juga Bontang Mangrove Park pada 07 Juli 2022.

Kontribusi yang diberikan oleh KAUSA Indonesia dalam hal ini untuk mewujudkan kelestarian lingkungan perlu kita apresiasi bersama. Dengan makin bertumbuhnya kesadaran masyarakat akan produk-produk ramah lingkungan, harapannya akan tercipta pula keseimbangan ekosistem bumi.

Lebih jauhnya lagi, akan semakin banyak masyarakat yang turut serta dalam upaya-upaya pencegahan kerusakan lingkungan dan sebaliknya bersama-sama menghijaukan Indonesia.

KAUSA Indonesia Menanam 260 Pohon Mangrove di ToliToli, Sulawesi Tengah dan Bontang, Kalimantan Timur

Proses penanaman mangrove hasil kerjasama dengan KAUSA Indonesia di BMP.
Proses penanaman pohon Mangrove di Kawasan Bontang Mangrove Park, Kota Bontang, Kalimantan Timur. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Pesisir Ogotua adalah wilayah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Pelabuhan perikanan Ogotua memiliki peran strategis dalam membentuk sistem pertahanan dan keamanan nasional untuk menegakkan kedaulatan NKRI.

Sayangnya, kondisi Pesisir Ogotua saat ini mulai mengkhawatirkan karena adanya abrasi yang perlahan-lahan menggerus tanah di sekitarnya. Hal ini membuat masyarakat sekitar resah karena tempat tinggal mereka bisa hilang kapan saja apabila abrasi terus terjadi.

Sementara itu, Bontang Mangrove Park (BMP) merupakan tujuan wisata dengan konsep conservation, education, and adventure yang dicanangkan oleh Balai Taman Nasional Kutai. BMP diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan mangrove yang terbaik di Indonesia.

Untuk mendukung fungsi BMP sebagai sarana edukasi, terdapat berbagai informasi tentang jenis-jenis vegetasi hutan mangrove di sepanjang boardwalk. Adanya BMP diharapkan akan berimplikasi pada kualitas ekosistem mangrove yang semakin baik dan lebih terjaga.

Berkaca pada kondisi di dua lokasi penanaman tersebut, KAUSA Indonesia bersama LindungiHutan melalui kampanye alam yang diinisiasi melakukan penanaman 260 pohon Mangrove untuk ikut memberikan dampak baik bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Perlu diketahui bahwasanya hutan mangrove memiliki berbagai manfaat seperti:

  • Menjaga garis pantai agar tetap stabil,
  • Menahan angin kencang dari laut,
  • Menahan proses penimbunan lumpur,
  • Menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan,
  • Mengelola limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap Karbon Dioksida.
  • Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan bagi plankton sehingga dapat menunjang rantai makanan,
  • Tempat memijah dan berkembang biak ikan, kerang, kepiting, dan udang,
  • Tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak burung atau satwa lain.

Baca juga: AXA Mandiri dan MAGI 100 Mangrove di Pulau Pari Kepulauan Seribu

Semoga aksi nyata pelestarian lingkungan yang dilakukan KAUSA Indonesia dapat diikuti jejaknya oleh banyak pihak baik itu brand, industri, maupun masyarakat luas.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan