Connect with us

Mitra Hijau

Amero Jewellery Hijaukan Pesisir Dengan Tanam 400+ Mangrove di Semarang

Published

on

Amero Jewellery hijaukan pesisir Tambakrejo, Semarang.

Amero Jewellery adalah bagian tak terpisahkan dari gaya hidup, sebuah personal branding dari kehidupan sosial. Sebab apa yang ada dalam masing-masing diri adalah berharga dan berkelas. Amero Jewellery hadir untuk menjadi berharga dan terjangkau.

Sebagai brand perhiasan lokal, Amero Jewellery berhasil menghadirkan produk perhiasan yang antimainstream. Perhiasan seyogyanya sarat akan makna, seperti yang dikatakan oleh CEO Amero Jewellery Pater Agus Wijaya.

“Perhiasan terutama perhiasan emas akan kita turunkan ke anak cucu, ini memang punya nilai Investasi. Tapi bukan cuma itu, perhiasan ada artinya ada cerita atau nilai yang ingin diwariskan,” jelas Peter dikutip dari dari laman resmi Amero Jewellery.

Filosofi tersebut terlihat pada salah satu koleksi perhiasan Amero yaitu Lavani. Sederet perhiasan dalam koleksi Lavani terinspirasi dari Candi Borobudur yang tentu sarat makna. Inspirasi ini juga tertuang dalam serial perhiasan yang mengangkat dua unsur bangunan candi, yakni bentuk dovetail joint dan tekstur perhiasan menyerupai batu candi.

Dovetail joint atau sambungan dovetail merupakan desain sambungan berbentuk dua trapezium yang disatukan. Batu-batuan candi disatukan dengan sambungan dovetail.

Tak heran, keindahan koleksi perhiasan Amero Lavani “Borobudur Series” berhasil ditampilkan di pagelaran New York Fashion Week Official Spring/Summer 2023. Selain tampil di New York Fashion Week Official Spring/Summer 2023, sebagai bagian dari rangkaian perjalanan ke Amerika Serikat, pada tanggal 14 September 2022, Amero Jewellery bersama dengan Alleria juga tampil pada Indonesia Night di Kedubes RI, Washington DC.

Baca juga: Hallah Activewear Jaga Pantura Dengan Menanam 300+ Mangrove di Demak, Jawa Tengah

Amero Jewellery Kolaborasi dengan LindungiHutan dengan Program ‘Amero Back to Nature’

Foto bersama dengan banner penanaman Amero Jewellery.
Perwakilan tim LindungiHutan dan mitra petani berfoto dengan banner kegiatan ‘Amero Back To Nature’ di lokasi penanaman (Business Development/LindungiHutan).

Selama lebih dari 30 tahun, Amero senantiasa berkomitmen untuk mengutamakan kualitasnya, sehingga membuat brand satu ini berbeda daripada yang lainnya. Amero dengan hati-hati memilih Kristal dan permata terbaik untuk kilauannya yang luar biasa.

Bukan hanya itu, Amero Jewellery secara bertanggung jawab mengambil logam  yang merupakan emas, hanya dari potongan lama yang didaur ulang. Dapat dipastikan Amero hanya membuat perhiasan yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Berkelanjutan merupakan kata kuncinya. Perhatian Amero terhadap kelestarian alam benar-benar diwujudkan dalam langkah konkret berupa kampanye alam bertajuk “Amero Back to Nature”.

Melalui kampanye alam tersebut, Amero Jewellery sukses menanam 436 mangrove rhizophora di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang pada tanggal 2 Juli 2022. Penanaman berlangsung dengan lancar dan dibantu oleh Kelompok Camar.

Apa yang dilakukan oleh Amero merupakan bentuk kepeduliannya guna membuat dampak sosial dan lingkungan. Serta, apa yang paling penting adalah Amero senang dapat berkontribusi kepada masyarakat. Harapannya, aksi tersebut bisa membawa kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Baca juga: PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) Tanam 353 Pohon di Jakarta

Pesisir Tambakrejo, Semarang dan Ancaman Nyata Abrasi

Mitra petani menanam mangrove hasil kerjasama dengan Amero Jewellery.
Mitra LindungiHutan sedang melakukan penanaman mangrove Amero Jewellery di Pesisir Tambakrejo, Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Pesisir Tambakrejo adalah salah satu kawasan pesisir yang letaknya berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Mas dan PLTU Indonesia Power, Kota Semarang. Meski nama aslinya Tambakrejo, tetapi masyarakat luas lebih mengenal dengan nama “Tambak Lorok”.

Nama Tambak Lorok disematkan lantaran wilayah permukiman nelayan ini selalu mengalami pergeseran tanah atau dalam bahasa Jawa masyarakat sering menyebutnya nglorok yang artinya merosot.

Desa Tambakrejo sendiri berada dalam wilayah Kecamatan Gayamsari. Desa yang terletak di pesisir Pantai Laut Jawa ini resmi berdiri pada tahun 1897. Posisi desa Tambakrejo yang berada tepat di pesisir lautan menjadikannya sebagai posisi yang sangat strategis.

Kendati demikian, Tambakrejo nyatanya terancam abrasi jika tidak dilakukan penjagaan pantai dengan penanaman konservasi hutan bakau.

Keberadaan fenomena kerusakan pantai dan lahan mangrove di kawasan pesisir Kota Semarang ini mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan wilayah pesisir.

Beberapa kerusakan ekosistem mangrove di pesisir Kota Semarang berupa kerusakan keanekaragaman hayati, menurunnya fungsi biofilter atau kemampuan fitoremediasi, dan masalah stok karbon.

Berkacam pada permasalahan lingkungan tersebut, Amora Jewellery menggandeng LindungiHutan mengambil langkah restorasi dan konservasi berupa penanaman Mangrove Rhizophora. Mengapa mangrove? Memangnya apa manfaatnya?

Baca juga: Ekosistem Hotels and Villas Menanam 2.500+ Mangrove di Bekasi Bersama LindungiHutan

Manfaat Menjaga Kelestarian Hutan Mangrove

Barangkali banyak dari kita yang selama ini hanya tahu manfaat hutan mangrove sebagai pencegah abrasi di daerah pesisir. Tidak salah memang, tetapi masih ada banyak manfaat lainnya baik untuk lingkungan, flora, fauna, dan masyarakat sekitarnya.

Manfaat hutan mangrove bagi lingkungan dan masyarakat sekitar diantaranya yaitu:

  • Manfaat hutan mangrove untuk habitat ikan,
  • Hutan bakau efektif menyerap emisi karbondiioksida,
  • Menjaga kualitas air,
  • Sebagai sumber pendapatan nelayan,
  • Kayu pohon bakau memiliki beragam manfaat,
  • Hutan mangrove menyediakan bahan makanan,
  • Sumber pakan ternak,
  • Bermanfaat untuk habitat tanaman obat,
  • Hutan mangrove bisa untuk wisata dan pendidikan.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan