Connect with us

Hutanpedia

Mengenal Pohon Suren, Serba Guna dan Dapat Menjadi Insektisida Alami

Published

on

Mengenal pohon suren.

Pohon suren adalah jenis kayu hutan yang serba guna dari family Meliaceae. Pohon bernama latin Toona sureni ini tersebar di berbagai wilayah Asia subtropis hingga tropis  Ia dapat ditemukan mulai dari Afghanistan lalu menyebar lagi ke timur hingga ke Indonesia bahkan terdapat juga di Australia.

Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah menyimpan begitu banyak jenis flora tersebar di berbagai daerah. Di berbagai daerah itulah, berbagai jenis pohon memiliki karakteristik dan kegunaan tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sudah sejak zaman dahulu nenek moyang kita memanfaatkan sumber daya alam sekitar untuk berbagai keperluan, baik untuk kebutuhan pangan hingga pemanfaatan kayu-kayu pohon sebagai bahan pembuatan papan.

Banyaknya manfaat yang dimiliki, karena memang pada setiap bagian pohon suren dapat dimanfaatkan. Penasaran kan apa saja manfaatnya? Artikel kali ini akan menjelaskan serba-serbi pohon suren hingga kegunaan dari setiap bagiannya!

Apa Itu Pohon Suren?

Gambar pohon suren.
Gamba Toona sureni

Mengutip dari cybex.pertanian.go.id, pohon suren memiliki berbagai sebutan nama di setiap daerah.

Seperti disebut kibereum pada masyarakat sunda, di kerinci dapat disebut ingu, di Madura disebut soren, orang sumba menyebutnya horeni atau linu, dan di daerah Halmahera dapat disebut huru.

Di Indonesia, habitat pohon suren terdapat di area hutan. Pohon suren dapat tumbuh optimal pada ketinggian 600-1200 M dpl dengan rata-rata suhu udara sekitar 22 derajat celcius.

Pohon suren merupakan jenis pohon serba guna, memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika dapat dimanfaatkan dengan tepat. Setiap bagiannya dapat dimanfaatkan mulai dari kayu, batang, daun, akar, dan kulitnya.

Melansir dari menlhk.go.id, Masyarakat Desa Sipolha Horisan, Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara, telah lama memanfaatkan pohon suren untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan rumah tangga,

Batang kayunya digunakan untuk dinding rumah, kusen, dan perahu. Sementara itu, daunnya dapat digunakan sebagai sayur/lalapan makanan, obat-obatan, dan pestisida alami.

Baca juga: Pohon Melinjo: Morfologi, Manfaat, dan Cara Budidayanya

Morfologi Pohon Suren

Pohon suren.
Toona sureni.

Pohon suren memiliki daun dengan ukuran 10 – 15 cm dan lebar 2,5 – 7 cm berbentuk elips tersusun spiral.

Pohon ini dapat mengeluarkan bau yang cenderung harum jika daunnya diremas dan jika batangnya ditebang/dilukai.

Mengutip lagi dari cybex.pertanian.go.id, dalam Djam’an (2002) gating pohon suren berbentuk lurus dan memiliki panjang hingga 25- 30 m, kulit pada batangnya bertekstur kasar dan bersisik.

Pohon suren dapat menghasilkan bunga, kedudukan bunga pada pohon suren adalah terminal, di mana bunganya muncul pada ujung batang pohon.

Selain itu, pohon ini juga dapat menghasilkan buah. Pohon suren dapat menghasilkan buah pada bulan Desember – Februari dan April – September. Buahnya berbentuk oval, berwarna hijau saat muda dan coklat tua saat sudah tua.

Apa Manfaat Pohon Suren?

Sempat disinggung di awal artikel, memangnya apa saja sih manfaat pohon suren? Berikut beberapa bagian yang bisa dimanfaatkan!

Daun

Mengutip dari kikomunal-indonesia.dgip.go.id, daun suren mengandung senyawa zat surenon, surenin, dan surenolakton yang dapat menjadi penghambat pertumbuhan insektisida dan antifeedant.

Daun pohon suren biasa digunakan sebagai insektisida alami tanaman yang bertujuan untuk menjaga tanaman dari invasi serangga/lalat buah.

Cara penggunaan daun suren sebagai insektisida alami yaitu pertama-tama ambil dahan pohon suren. Setelah itu, cabut daun-daunnya dari dahan, lalu haluskan daun-daun suren dengan cara ditumbuk maupun diblender.

Setelah daun suren sudah halus, bisa ditambahkan parutan labu siam sebagai perekat. Campurkan daun suren tumbuh dengan parutan labu siam dengan cara diaduk-aduk.

Setelah labu siam dan daun sudah tercampur, langkah selanjutnya adalah memberikan air kurang lebih sebanyak satu liter.

Setelah dimasukkan ke dalam air, aduk-aduk dan remas daun suren supaya getahnya keluar dan bercampur dalam air.

Jika air sudah berbusa dan berwarna hijau pekat, setelah itu saring air dan daunnya agar mendapatkan sari daun siren yang akan digunakan sebagai insektisida alami.

Setelah mendapatkan sarinya, penggunaan dapat dilakukan dengan cara teknik spray pada tanaman.

Kayu

Pohon suren yang memiliki ukuran cukup tinggi saat dewasa dapat menjadi pelindung tanaman-tanaman kecil pertanian dari embusan angin.

Pohonnya yang kokoh membuat kualitas Kayu pohon suren bisa dikatakan baik. Selain itu,  kondisinya juga tidak mudah lapuk dan mudah untuk ditebang.

Tidak heran jika beberapa produsen kapal menggunakan kayu suren sebagai bahan baku pembuatan perahu.

Belum lagi, sifatnya yang anti rayap membuat kayu pohon suren acap kali dijadikan bahan baku kerajinan tangan seperti mebel.

Baca juga: 10+ Manfaat Pohon Ulin (Kayu Besi)

FAQ

Bagaimana cara budidaya pohon suren?

Budidaya pohon suren dapat dilakukan dengan cara persemaian bibit. Persemaian dilakukan dengan cara menjemur buah selama 1- 2 hari, memisahkan buah dari benih.
Media semai dapat menggunakan campuran tanah, pasir dan kompos (7:2:1) pada polybag berukuran 15 x 10 cm. jika tunas sudah mencapai lebih dari 25 cm dapat dipindahkan ke media tanam di luar.
Untuk penanaman dapat dilakukan dengan membuat jarak lubang tanam (4×4) m atau(6×8) m.

Apa manfaat pohon suren?

Daun pohon suren dapat dimanfaatkan menjadi pestisida alami, kayunya sendiri dapat digunakan menjadi bahan perkakas kerajinan tangan seperti mebel, dan perahu.
Akar pohon suren secara tradisional dipercaya masyarakat sebagai obat diare. Sementara pada buah dan kulit pohon suren dapat diekstrak menjadi minyak atsiri.

Kayu suren kelas berapa?

Kayu surian termasuk kelas awet IV-V, kelas tersebut merupakan jenis kayu yang tahan terhadap serangan rayap dan tidak mudah lapuk.

Penulis: Adji

Dengan Menanam Pohon Kamu Telah Ikut Berkontribusi Menyelamatkan Bumi!

Bersama LindungiHutan, semua orang bisa menanam pohon dengan gampang, bahkan hanya lewat handphone sekalipun. Cukup dengan Rp10.000,00 per pohonnya, kita semua bisa ikut merawat bumi!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Survey LindungiHutan