Connect with us

Penggerak

Cerita Alpiah Mengenalkan Olahan Mangrove Bersama Kelompok Kebaya Muaragembong Bekasi (2023)

Published

on

Sepak terjang Alpiah membuat olahan mangrove dikenal masyarakat.

Mangrove adalah salah satu jenis pohon yang kita kenal manfaatnya sebagai benteng alami pencegah abrasi. Namun tahukah kamu, beberapa jenisnya bisa diolah menjadi berbagai olahan mangrove.

Seriusan bisa dimakan? Yup! Makanya kenalan dulu dengan Alpiah dan Kelompok Kebaya dari Muaragembong Kabupaten Bekasi. Mereka aktif dalam melakukan penanaman hingga pengolahan mangrove. Seperti apa ceritanya? Yuk simak artikel berikut!

Kelompok Kebaya Muaragembong Bekasi, Ubah Mangrove jadi Makanan hingga Pewarna

Alpiah ketua kelompok Kebaya yang membuat olahan mangrove.
Alpiah bersama 15 orang dalam kelompok Kebaya aktif terlibat dalam kegiatan penanaman hingga pengolahan mangrove.

Alpiah adalah ketua Kelompok Kebaya yang diambil dari kepanjangan Kelompok Bahagia Berkarya. Sosoknya bersama dengan 15 orang lainnya melakukan kegiatan penanaman mangrove, pencarian buah mangrove, hingga pengolahannya.

“Kalau Kelompok Kebaya itu sehari-harinya mulai dari menanam mangrove, mengolah mangrove, sampai memasarkan produk-produk mangrove, Alhamdulillah saat ini Kebaya sudah punya 10 macam produk, mulai dari sirup, jus, stick, kacang umpet, keripik umpet, keripik daun, keripik buah, kopi, hingga tepung mangrove,” Jelas Alpiah.

Produk olahan mangrove.
Contoh produk olahan mangrove karya Kelompok Kebaya.

Berbicara soal manfaat, buah mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza bisa dimanfaatkan menjadi kue. Masyarakat di beberapa wilayah juga memanfaatkan buah jenis mangrove Kerakas (Rhizophora mucronata) dan Turi (Accrositicumaerum) untuk diolah menjadi sayuran.

Dikutip dari buku Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya (2017), menurut penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Badan Bimas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur, kandungan energi yang dihasilkan oleh buah mangrove ini sebesar 371 kalori per 100 gram dan kandungan karbohidratnya sebesar 85,1 gram per 100 gram.

Salah satu olahan mangrove yaitu berupa pewarna alami.
Nyatanya, mangrove bisa dimanfaatkan sebagai pewarna yang tentunya alami dan ramah lingkungan.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan baku produk makanan, mangrove juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna. Kelompok Kebaya memanfaatkan propagul (buah mangrove yang telah mengalami perkecambahan) yang sudah jadi limbah untuk kemudian dikumpulkan. Setelah itu, dikeringkan dan dimasak atau godog menjadi pewarna batik.

“Saat ini Kebaya juga sudah mulai produksi batik dengan pewarna mangrove dan juga akan mencoba launching untuk penjualan khusus pewarna mangrove, untuk pewarna dari batik kita pakai dari jenis Rhizophora yang mana bahan dasarnya berasal dari limbah propagul,” Ungkap Alpiah.

Baca juga: Kelompok Tani Hutan Remaja Tanjung Burung Jaga Keasrian Muara Cisadane (2023)

Minimnya Informasi bagi Masyarakat Mengenai Produk Olahan Mangrove

Kendati Kelompok Kebaya berhasil memanfaatkan mangrove untuk diolah menjadi makanan dan pewarna, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum tahu akan hal tersebut. Beberapa bahkan menganggap jika mengonsumsi olahan mangrove berbahaya.

Harapan untuk olahan mangrove.
kelompok Kebaya sedang mengemas hasil olahan mangrove.

“Harapan besar dari Kebaya adalah yang pertama, kepinginnya produk mangrove ini bisa dikenal seluruh Indonesia bahkan sampai internasional, karena sampai saat ini, masih banyak warga Kabupaten Bekasi yang enggak kenal mangrove, pembeli yang datang bertanya apa itu mangrove? Mabok enggak? Mati enggak kalau makan mangrove? Itu yang bikin saya kadang suka miris gitu,” Terang Alpiah.

Alpiah berharap supaya seluruh Indonesia kenal dengan mangrove, dengan begitu dapat meningkatkan pemasaran dan produksi olahan mangrove.

“Jadi, harapannya seluruh Indonesia bisa kenal dengan mangrove serta mengingat Kebaya dan produk Kebaya itu adalah ‘Mang Oge’ alias Mangrove Olahan Muaragembong,” Tutur Alpiah.

10 Manfaat Hutan Mangrove

Sebagai pengingat, berikut adalah 10 manfaat hutan mangrove baik untuk lingkungan maupun manusia:

  •  Hutan mangrove untuk habitat ikan,
  •  Mencegah intrusi air dan abrasi,
  •  Hutan bakau penyerap emisi karbon dioksida,
  • Manfaat hutan mangrove untuk menjaga kualitas air,
  • Sumber pendapatan nelayan,
  •  Kayu pohon bakau memiliki beragam manfaat,
  • Mangrove dapat diolah menjadi bahan makanan,
  • Sumber pakan ternak,
  • Hutan mangrove bermanfaat untuk habitat tanaman obat,
  • Hutan mangrove dapat dimanfaatkan untuk wisata dan pendidikan,
  • Hutan mangrove untuk tempat berlabuh kapal.

Baca juga: Pokdarwis Alipbata Hijaukan 40 Hektare Kecamatan Muaragembong

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan