Connect with us

Hutanpedia

Aklimatisasi : Proses Penyesuaian Tanaman Pada Lingkungan Baru (2022)

Published

on

Apa itu aklimatisasi?

Ketika melakukan pemindahan tanaman dari lingkungan dengan kondisi baik di dalam ruangan ke lingkungan baru yang berada di luar, kita bisa melakukan proses aklimatisasi. Aklimatisasi hampir sama dengan adaptasi, di mana bertujuan agar tanaman dapat hidup jika dipindahkan ke lingkungan yang lain.

Aklimatisasi sangat baik dilakukan untuk pemindahan yang dapat membantu proses pembenihan suatu tanaman. Namun, masih sedikit masyarakat yang memahami mengenai proses aklimatisasi ini.

Sebelum membahas mengenai manfaat dan bagaimana cara melakukan aklimatisasi, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu aklimatisasi dan apa tujuan dilakukannya. Yuk simak penjelasan lengkapnya!!!

Apa itu Aklimatisasi?

Mengenal lebih dalam apa itu aklimatisasi?
Barangkali masih banyak yang belum tahu apa itu aklimatisasi? Yuk, simak dulu penjelasan berikut!

Aklimatisasi adalah upaya penyesuaian atau adaptasi suatu organisme terhadap lingkungan baru. Aklimatisasi dilakukan dengan penyesuaian peralihan lingkungan dari kondisi heterotrof yang baik ke kondisi autotrof yang baru bagi tanaman (Nikmah et al., 2017).

Aklimatisasi merupakan salah satu tahap kultur jaringan yang sangat penting untuk dipahami bagi para pecinta tanaman. Serta, aklimatisasi adalah tahapan adaptasi planlet dari kondisi terkendali kultur in vitro ke kondisi lingkungan ex vitro yang tidak terkendali. 

Planlet sendiri merupakan tanaman hasil kultur jaringan yang kemudian melalui proses aklimatisasi, yang berhubungan dengan metode in vitro untuk nantinya dipindahkan ke lingkungan luar. Aklimatisasi diharapkan dapat membantu tanaman dalam menyesuaikan diri dari hasil kultur jaringan terhadap lingkungan sekitar.

Namun, aklimatisasi pada tanaman sangat sulit untuk dilakukan. Karena proses aklimatisasi ini mempunyai waktu yang cukup bervariasi, tergantung dengan kondisi faktor lingkungan yang ada di sana.

Adapun, faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman selama proses aklimatisasi, yaitu seperti media tanam, intensitas cahaya, kelembapan, dan suhu ruang. Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dipahami, di mana jika kita tidak memahami hal tersebut dan melakukan proses aklimatisasi dengan tidak benar, maka tanaman atau bibit akan mengalami kematian (Sukmadijaya et al., 2013).

Proses aklimatisasi dapat berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru dengan kondisi lingkungan awal. Aklimatisasi dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu (Nurmalinda dan Agus, 2018).

Baca juga: Clean Development Mechanism (CDM), Upaya Pengurangan Emisi Global dan Peran Indonesia di Dalamnya (2022)

Apa Tujuan dari Aklimatisasi?

Proses aklimatisasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman dalam beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang baru. Karena, aklimatisasi bertujuan untuk penyesuaian kondisi lingkungan pada tanaman secara bertahap dari hasil kultur jaringan ke lingkungan luar yang lebih ekstrem. 

Apa Manfaat dari Aklimatisasi?

Manfaat aklimatisasi sendiri untuk apa?
Sederhanannya, aklimatisasi akan membuat tanaman beradaptasi dengan kondisi lingklungan dan media barunya.

Aklimatisasi dapat membuat tanaman bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan media tanamnya sehingga dapat bertahan hidup. Selain itu, menghasilkan bibit yang mampu mengimbangi perubahan lingkungan.

Bagaimana Langkah-Langkah Aklimatisasi Tanaman?

Proses aklimatisasi merupakan tahap yang penting, karena dapat memengaruhi persentase tanaman yang hidup. Langkah melakukan aklimatisasi bertujuan untuk mengkondisikan tanaman agar dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Ketika kita ingin melakukan aklimatisasi, perlu diperhatikan beberapa langkah yang harus dipahami terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah dalam melakukan aklimatisasi terhadap tanaman:

  1. Penentuan lokasi tanam, yang bertujuan agar tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Lokasi yang dipilih harus memiliki kriteria yang memiliki cukup naungan dan dekat dengan sumber air.
  2. Pemilihan media tanam harus sesuai dengan habitat asli dan jenis tanaman yang akan diaklimatisasi. Media tanam tersebut bisa terdiri dari pupuk kandang, pasir, dan tanah yang telah dijenuhi dengan menggunakan air.
  3. Tanaman dikeluarkan dari botol kultur tanpa merusak akar dan dibersihkan dari sisa-sisa media sebelumnya dengan air mengalir.
  4. Tanaman direndam dalam larutan fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi 2 gr/liter dan didiamkan selama kurang lebih 1 jam.
  5. Tanaman diletakkan pada pot selaku media tanam yang telah disediakan.
  6. Pemberian perlakuan khusus, diberikan perlakuan khusus seperti sungkup plastik. Tujuannya untuk mengurangi transpirasi yang secara berlebihan agar kelembaban tetap terjaga dan mencegah tanaman mengalami stress.
  7. Tunas in vitro atau tanaman yang sudah ditanam dalam pot siap untuk dimasukkan ke dalam ruang kultur.
  8. Tunas tersebut berada di dalam ruang kultur (±2 hari) untuk proses penyesuaian.
  9. Lalu, sungkup plastik dibuka dan letakkan pot pada lingkungan luar dengan diberi naungan (2-3 minggu)
  10. Tunas in vitro atau tanaman siap untuk ditanam di polybag dan seterusnya di lingkungan luar.

Baca juga: Mengenal Kawasan Agropolitan: Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contohnya (2022)

FAQ

Apakah Aklimatisasi Dapat Gagal?

Proses aklimatisasi dapat gagal, karena tanaman hasil kultur jaringan memiliki perbedaan lingkungan yang cukup besar antara lingkungan in vitro dengan lingkungan ex vitro. Contoh perbedaannya seperti kelembapan udara yang sangat tinggi, ketersediaan gas CO2 yang terbatas, dan intensitas cahaya yang terlalu tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan tanaman tidak bisa melakukan aklimatisasi dan akan mengalami kematian (Sisunandar, 2015).

Apakah Aklimatisasi Bisa Pada Manusia?

Aklimatisasi pada manusia merupakan sebuah teknik penyesuaian kondisi tubuh terhadap menipisnya kadar oksigen akibat penambahan ketinggian maupun kedalaman. Adapun contoh kegiatan yang dapat membuat kita melakukan proses aklimatisasi yaitu mendaki gunung. Sebab, kita melakukan penambahan ketinggian tempat dan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan baru (Nurajab, 2019).

Penulis: Rayhan Arif Ferdian

Mari Berkolaborasi Bersama untuk Membuat Dampak Kebaikan bagi Hutan dan Masyarakat Indonesia

LindungiHutan merupakan startup yang bertujuan untuk mempermudah program hijau yang transparan dan bermanfaat secara berkelanjutan. Kami telah dipercaya 300+ mitra hijau dari UMKM, perusahaan, startup dan multinational corporations sebagai rekan bisnis mereka.

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. fakhry

    04/09/2023 at 21:11

    sangat bagus sekali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan