Connect with us

Hutanpedia

10+ Penyebab Degradasi Lahan di Indonesia

Published

on

10+ Penyebab degradasi lahan

Degradasi lahan adalah kondisi lahan yang mengalami penurunan produktivitas atau bisa juga disebut sebagai lahan tidak produktif, kritis atau lahan tidur. Sebuah lahan mengalami kondisi degradasi disebabkan oleh beberapa faktor atau penyebab.

Faktor tersebut bisa berupa praktik pengelolaan lahan yang tidak tepat, aktivitas industri, ataupun alih guna lahan. Salah satu faktor utama penyebab degradasi lahan adalah erosi. Karena, erosi mengakibatkan lapisan atas tanah yang subur hilang sehingga menurunkan produktivitas tanah.

Selain faktor tersebut, ternyata masih ada penyebab lain mengapa lahan mengalami degradasi. Apa saja? Simak pembahasannya berikut ini!

Infografis penyebab degradasi lahan.
Infografis pengertian dan penyebab degradasi lahan. Oleh: Muhamad Iqbal/LindungiHutan.

Apa yang Dimaksud dengan Degradasi Lahan?

Mengutip dari buku Skenario Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering: Menuju Pertanian Berkelanjutan (2019), degradasi lahan adalah proses penurunan kualitas lahan yang mengakibatkan menurunnya kemampuan lahan dalam meningkatkan produktivitasnya.

Selain definisi tersebut, setiap kementerian dan lembaga terkait dengan pengelolaan sumberdaya lahan juga mendefinisikan degradasi lahan sesuai dengan bidang tugasnya. Alhasil, definisi degradasi lahan antar kementerian atau lembaga relatif beragam.

  • Sektor pertanian mendefinisikan degradasi lahan sebagai proses penurunan produktivitas lahan yang sifatnya sementara maupun tetap, dicirikan dengan penurunan sifat fisik, kimia, dan biologi.
  • Sektor kehutanan mendefinisikan lahan terdegradasi sebagai lahan yang keadaan fisiknya sedemikian rupa sehingga lahan tersebut tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya sebagai media produksi maupun sebagai media tata air.
  • Sektor lingkungan hidup dan pertambangan mengartikan degradasi lahan sebagai kerusakan lahan sehingga kehilangan satu atau lebih fungsinya yang mengakibatkan daya dukung lahan tersebut bagi kehidupan di atasnya berkurang atau bahkan hilang.

Baca juga: 10+ Hama Tanaman dan Cara Mengendalikannya

Apa Saja Dampak dari Degradasi Lahan?

Menurunnya kualitas lahan pastinya membawa dampak buruk dalam hal produktivitas lahan, lingkungan, ataupun sisi ekonomi. Berikut ini beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh degradasi lahan:

  •  Menurunnya produktivitas lahan akibat penurunan kesuburan tanah,
  •  Penurunan sumber daya air,
  •  Terkikisnya fungsi-fungsi lahan pertanian,
  • Terbatasnya jenis tanaman yang tumbuh,

Apa Penyebab Degradasi Lahan?

Terjadinya degradasi lahan tentu tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi ada faktor yang menyebabkannya. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari aktivitas manusia, industri, maupun alam. Guna memahami lebih jelas, mari simak 11 penyebab degradasi lahan berikut ini:

1. Erosi Merupakan Faktor Utama Penyebab Degradasi Lahan

Penyebaba degradasi lahan yang pertama dan utama adalah erosi.
Hilangnya lapisan tanah atas yang subur dan baik menyebabkan merosotnya profuktivitas tanah.

Penyebab degradasi lahan yang pertama dan utama adalah adanya erosi. Erosi adalah peristiwa berpindahnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alam, seperti angin dan air.

Di daerah beriklim tropika basah seperti di Indonesia, proses erosi umumnya disebabkan oleh air, sedangkan di daerah yang beriklim kering penyebab utama terjadinya erosi adalah angin. Erosi disebabkan oleh beberapa faktor hidrologi semisal intensitas hujan, topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup lahan, dan tata guna lahan.

Sehubungan dengan itu, erosi menjadi penyebab utama yang paling berperan dalam degradasi lahan.  Proses hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik bagi pertumbuhan tanaman yang menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah, dan kualitas lingkungan hidup

Di Indonesia sendiri erosi tanah adalah penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi lahan, hal ini disebabkan oleh dampak yang terjadi pada perekonomian berupa penurunan mutu lahan yang ikut menyebabkan menurunya produksi pertanian.

2. Penggunaan Pestisida secara Berlebihan

Penggunaan pestisida berlebih juga jadi faktor penyebab degradasi lahan.
Penggunaan pestisida berlebih merupakan salah satu faktor penyebab degradasi lahan.

Petani banyak menggunakan pupuk pestisida sebagai upaya membasmi hama tanaman. Memang, penggunaan pestisida dapat mencegah serangan hama dan akan meningkatkan hasil panen. Akan tetapi, penggunaan pestisida secara terus-menerus juga memiliki imbas negatif, salah satunya yaitu rusaknya lahan pertanian.

Di samping itu, penggunaan pupuk pestisida sejatinya pun tidak selalu tepat sasaran. persentase pupuk yang tepat sasaran atau benar-benar efektif hanya berkisar 20%, sementara 80% sisanya justru jatuh ke tanah. Akibatnya, pupuk akan mengendap dalam tanah dan membuat kualitasnya menurun.

Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang juga berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, serta kehidupan biota tanah. Hal ini kemudian menjadi penyebab degradasi lahan, biota tanah, dan ledakan hama penyakit.

3. Berkurangnya Unsur Hara Tanah

Unsur hara tanah yang berkurang juga penyebab degradasi lahan.
Pengurasan unsur hara akan membuat kesuburan tanah ikut merosot.

Menyambung poin penjelasan sebelumnya, berkurangnya unsur hara dalam tanah juga menjadi penyebab degradasi lahan. Adapun penyebab berkurangnya unsur hara dalam tanah diakibatkan oleh pemakaian pupuk pestisida.

Penggunaan pupuk kimia berkonsentrasi tinggi serta dosis yang tinggi pula dalam kurun waktu panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan makin merosotnya kandungan bahan organik tanah.

Sebagai contoh, apabila petani menggunakan urea yang mana hanya mengandung unsur hara N (Nitrogen) dalam dosis tinggi secara terus menerus, sedang tanaman tidak hanya mengambil unsur hara N, maka yang akan terjadi adalah pengurasan unsur hara lainnya sehingga kesuburan tanah pun akan ikut merosot.

Maka dari itu, penggunaan bahan organik sebagai pupuk tanaman selain dapat memberikan unsur hara tanaman yang lengkap juga akan memperbaiki struktur tanah. Alhasil, tanah akan semakin remah dan mencegah terjadinya degradasi lahan.

4. Pembakaran Sisa Panen turut Menjadi Penyebab Degradasi Lahan

Pembakaran jerami adalah salah satu hal yang menjadi penyebab degradasi lahan.
Dengan membakar akan menyebabkan penurunan 20-50% karbon organik dalam tanah.

Pola usahatani tradisional seperti persiapan lahan dengan cara membakar atau mengangkut keluar sisa hasil panen juga berkontribusi besar terhadap degradasi lahan dalam sistem pertanian. Persiapan lahan tanam dengan cara pembakaran merupakan suatu pola tradisional yang masih membudaya dan terus berkembang hingga saat ini.

Tujuan petani membakar biomassa vegetasi ketika membuka lahan pertanian untuk mendapatkan pupuk gratis melalui abu hasil pembakaran dan juga guna menekan populasi gulma pada saat kegiatan proses budidaya.

Padahal, persiapan lahan tanam dengan cara pembakaran menyebabkan terjadinya penurunan 20-50% karbon organik dalam tanah, tekstur tanah menjadi padat, biota tanah punah, erosi tanah meningkat, dan mengakibatkan polusi udara.  

Petani seharusnya tidak membakar biomassa vegetasi atau jerami (dalam hal ini petani padi). Justru, jerami tanaman padi sebaiknya ditanam di dalam tanah sehingga menjadi makanan bagi mikroorganisme tanah. Sebab, keberadaan mikroorganisme tersebut sangat berperan penting dalam menyuburkan tanah.

5. Pencemaran Industri

Nyatanya pencemaran industri termasuk faktor penyebab degradasi lahan.
Aktivitas limbah industri menyebabkan terjadinya hujan asam dan dapat merusak lahan pertanian.

Pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian juga dapat disebabkan oleh kegiatan industri. Aktivitas dan limbah industri berupa gas buang seperti belerang dioksida (SO2) akan menyebabkan terjadinya hujan asam dan dapat merusak lahan pertanian.

Bukan hanya itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun (Pb, Ni, Cd, Hg) juga merupakan faktor penyebab degradasi lahan. Sebab, limbah cair tersebut apabila sampai tercemar ke dalam air akan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan dan juga tanah.

Oleh sebab itu, penggalakan program kalibersih dan langitbiru perlu dilakukan, dan perusahaan yang mengotori tanah, air, maupun udara perlu dikenai sanksi guna memberi efek jera.

6. Pola Tanam Monokultur

Dengan menerapkan pola tanam monokultur juga menjadi penyebab degradasi lahan.
Pengelolaan tanah yang intensif secara terus menerus dapat mengakibatkan rusaknya struktur tanah .

Penanaman varietas padi unggul secara monokultur tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempercepat terjadinya pengurasan hara sejenis dalam jumlah tinggi dan pada kurun waktu yang pendek. Hal tersebut bila dibiarkan terus menerus tidak menutup kemungkinan mengakibatkan defisiensi atau kekurangan unsur hara tertentu dalam tanah.

Terlebih, lahan mengalami pengelolaan intensif tanpa tambahan bahan organik dan penanaman terus menerus sepanjang musim sehingga mengakibatkan tanah tersebut kehilangan bahan organik yang cepat terutama setelah penanaman dimulai.  

Pengelolaan tanah yang intensif secara terus menerus tanpa mengistirahatkan tanah dan tanpa menambahkan bahan organik dapat mengakibatkan rusaknya struktur tanah.

7. Penggundulan Hutan jadi Salah Satu Faktor Penyebab Degradasi Lahan

Penggundulan hutan jelas merupakan penyebab degradasi lahan.
Penggundulan hutan akan mengakibatkan erosi dan jugaturut mempercepat degradasi lahan.

Penebangan pohon atau pembukaan hutan yang dilakukan secara serampangan dan masif tentu membawa dampak buruk terhadap lingkungan.

Kegiatan penggundulan hutan tersebut sudah dapat dipastikan membawa dampak buruk baik itu untuk masyarakat maupun lingkungan. Salah satu dampak buruk bagi lingkungan yaitu memicu terjadinya erosi.

Erosi akan mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah, menyempitnya lahan pertanian dan kehutanan produktif, serta meluasnya lahan kritis. Dampak yang ditimbulkan oleh erosi tidak menguntungkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan baik pada lahan pertanian maupun kawasan hutan.

Erosi yang terjadi akan menghilangkan lapisan top soil dan mengurangi ketebalan tanah sehingga tingkat produktivitas lahan dan kemampuan penggunaan lahan menurun. Dengan demikian bisa dikatakan jika penggundulan hutan merupakan salah satu faktor penyebab degradasi lahan.

8. Usaha Pertambangan

Galian hasil pertambangan juga termasuk ke dalam faktor penyebab degradasi lahan.
Kegiatan tambang yang tak bertanggung jawab mengakibatkan pencemaran logam berat.

Usaha pertambangan besar sering dilakukan di atas lahan yang subur atau hutan yang permanen. Dampak negatif pertambangan dapat berupa rusaknya permukaan bekas penambangan yang tidak teratur, hilangnya lapisan tanah yang subur, dan sisa ekstraksi yang akan berpengaruh pada reaksi tanah maupun komposisi tanah. Rentetan imbas negatif tersebut yang kemudian menjadi penyebab degradasi lahan.

Kegiatan pertambangan nyatanya tidak hanya menyebabkan degradasi lahan berupa kerusakan bentang lahan atau rendahnya kandungan bahan organik tanah, tetapi juga karena pencemaran logam berat yang diakibatkan. Dampak pencemaran tersebut bisa berupa gas buang seperti belerang dioksida (SO2) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga merusak lahan.

9. Galian Tipe C juga bisa Menjadi Penyebab Degradasi Lahan

Galian tipe C adalah salah satu aktivitas yang dapat mempercepat penyebab degradasi lahan.
Penggalian tanah sawah untuk galian C di samping akan merusak tata air pengairan.

Meningkatnya kebutuhan akan bahan bangunan seperti batu bata dan genteng berakibat kepada tingkat kebutuhan tanah galian yang juga makin banyak (galian C). Tanah untuk pembuatan batu bata dan genteng lebih cocok menggunakan tanah yang subur dan produktif.

Sayangnya, tanah-tanah lahan pertanian kerap digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata, genteng, dan tembikar. Penggalian tanah sawah untuk galian C di samping akan merusak tata air pengairan (irigasi dan drainase) juga akan menyebabkan hilangnya lapisan tanah bagian atas (top soil) yang relatif lebih subur. Sebaliknya, lapisan tanah yang tersisa tinggal yang kurang subur yaitu lapisan tanah bawahan sehingga membuat lahan sawah tidak produktif.

Baca juga: 10+ Tumbuhan Hutan Hujan Tropis Indonesia dan Ciri-Cirinya

10.  Pembangunan Tidak Ramah Lingkungan

Pembangunan tidak ramah lingkungan juga merupakan penyebab degradasi lahan yang perlu kita perhatikan.
Keberadaan pabrik jangan sampai mencemari lingkungan dan lahan.

Pembangunan yang dilakukan tanpa memperdulikan sisi lingkungan adalah seperti bom waktu yang lambat laun akan merugikan masyarakat sekitar maupun lingkungan.

Berdirinya pabrik-pabrik yang mengejar tingginya target produksi tetapi di sisi lain limbahnya mencemari masyarakat merupakan suatu permasalahan klise yang harus segera disudahi.

Jangan sampai pembangunan justru menjadi faktor utama penyebab degradasi lahan. Lalu, apa gunanya membangun jika yang lain disengsarakan akibat pembangunan tersebut. Apa gunanya untung jika yang lain buntung?

Jadi, konsep pembangunan pun seharusnya berjalan beriringan dengan perwujudan kelestarian alam.

11.  Alih Fungsi Lahan

Terkahir, penyebab degradasi lahan juga disebabkan oleh alih fungsi lahan.
Terkahir, penyebab degradasi lahan juga disebabkan oleh alih fungsi lahan.

Penyebab degradasi lahan yang terakhir adalah alih fungsi lahan. Konversi lahan pertanian yang makin meningkat juga menjadi salah satu ancaman terhadap keberlanjutan pertanian. Adapun pemicu alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain adalah rendahnya keuntungan yang didapat petani dari usaha tani.

Alhasil, banyak areal lumbung beras atau pertanian yang beralih guna ke non pertanian, misalnya industri atau perumahan. Alih guna lahan sawah ke areal permukiman dan industri berpengaruh pada ketersediaan lahan pertanian serta ketersediaan pangan.

Itulah 11 penyebab degradasi lahan yang dapat kamu ketahui. Adapun peran yang dapat kita lakukan dengan tidak menambah pencemaran yang ada. Dengan kita ikut menjaga kelestarian lingkungan, maka lahan-lahan tersebut juga akan terjaga sekaligus berfungsi secara produktif.

Tahukah Kamu, Jejak Karbon yang Kita Keluarkan Ternyata Bisa Ditebus?

Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan pasti menghasilkan karbon. Karbon tersebut apabila tidak terserap akan menyebabkan dampak buruk bagi bumi, salah satunya berupa pemanasan global. Nah, kamu bisa menghitung sekaligus ‘menebus’ jejak karbon yang dikeluarkan loh! Melalui Imbangi, semua kegiatan yang kamu lakukan bisa dihitung jumlah jejak karbonnya!

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan