Connect with us

Tim Kami

Peran Maharani Ayu Shandraputri Mengeksekusi Strategi Bisnis di LindungiHutan

Published

on

Peran maharani di LindungiHutan

Setiap perusahaan pastinya memerlukan strategi untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan, apalagi perusahaan tersebut berupa perusahaan kecil yang masih dalam tahap pengembangan.

Salah satunya LindungiHutan, merupakan startup penggalangan dana untuk kegiatan konservasi hutan yang telah beroperasi selama 6 tahun. Tentu saja, perusahaan ini memiliki tujuan yang ingin diraih dalam kurun waktu tertentu. 

Untuk mencapai setiap goals di LindungiHutan, tidak lain melibatkan wanita satu ini. Ia adalah Maharani Ayu Shandraputri, biasa disapa dengan Maha. Dirinya berperan dalam setiap pengembangan strategi bisnis yang ada di dalam perusahaan.

Maha mengetahui LindungiHutan sejak dirinya masih berkuliah di Pulau Dewata, Bali. Namun, saat itu dirinya tidak langsung mendaftar program magang lantaran divisi yang ia inginkan mengharuskan bekerja secara on site alias Work From Office (WFO).

Pada pendaftaran program magang alam batch selanjutnya, wanita asal Semarang ini, baru mendaftar dan menjadi bagian dari tim partnership.

“Pertama kali aku bergabung ke LindungiHutan itu karena Magang Alam di bulan Juni tahun 2021. Aku masuk ke divisi partnership yang saat itu cuma ada Mba Kartika. Aku magang hampir 3 bulan dan di bulan ketiga magang, aku direkrut jadi tim sampai sekarang ini,” Ucap Maha.

Di tim tersebut, Maha pernah menjadi partnership assistant untuk mitra B2B. Selang beberapa bulan, ia berkarir sebagai strategic partnership hingga saat ini.

Urgensi Strategi Bisnis yang Tepat untuk Mencapai Tujuan LindungiHutan

Istilah partnership memang tak asing di telinga. Divisi ini seringkali berhubungan dengan pihak lain untuk menjalin kerja sama dan menjadi garda terdepan perusahaan.

“Divisi partnership intinya handling partner terutama partner B2B termasuk brand/corporate. Kalau ada kegiatan yang berkaitan dengan branding hijau dan CSR itu kita yang handle,” Tutur Maharani.

Tanggung jawab utama yang diemban oleh Maha sebagai strategic partnership ialah memberikan ide atau gagasan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

“Aku ngerjain beberapa strategi untuk mencapai goals LindungiHutan secara inbound, outbound, dan retensi. Istilahnya memberikan ide atau apa yang bisa dilakukan untuk mencapai goals perusahaan. Kegiatan apa ya yang yang bisa dilakukan untuk mencapai goals ini,” Jelas Maharani.

Baca juga: Divisi Partnership: Siap Membantu Partner Bersama-sama Menghijaukan Indonesia (2022)

Pengalaman Pahit-Manis Interaksi Langsung dengan Partner LindungiHutan

Maharani bersama mitra lindungihutan
Persiapan sebelum penanaman bersama mitra.

Walau pekerjaan utama Maharani berada di balik layar dan tidak langsung berhadapan bersama mitra, namun ia pernah berkesempatan untuk berinteraksi langsung bersama mitra LindungiHutan. Bagaimana cerita pengalamannya?

“Interaksi sama partner CollaboraTree mostly seru, karena mereka idealis untuk berdampak baik ke lingkungan dan bisa jadi brandingnya mereka. Kalau partner CSR, lebih banyak dokumen yang harus dipersiapkan jadi handlenya agak ribet,” Ungkap Maharani.

Pasti ada cerita yang dapat diambil pelajaran dalam setiap pengalaman. Dibalik itu semua, Maha selalu menyikapi dan mengambil pelajaran untuk kedepannya.

“Ada salah satu partner yang requestnya mepet dan itemnya banyak. Kita hectic satu sampai dua minggu untuk persiapkan itu semua. Padahal sudah deal di MoU, tapi di akhir mereka minta ganti. Jadi itu bisa diambil pelajaran buat kedepannya, supaya tercipta flow kerja sama yang bagus untuk mitra-mitra selanjutnya,” Tambah Maharani.

Mengapa Brand dan Perusahaan WAJIB Menjalin Kolaborasi dengan LindungiHutan?

Maharani menanam mangrove dengan LindungiHutan
Maharani juga ikut turun langsung ke lokasi penanaman menanam bersama mitra LindungiHutan.

Alasan mengapa partner perlu bekerja sama dengan LindungiHutan tidak lain karena kami akan bertanggung jawab setiap penanaman yang dilakukan di lapangan. Sederhananya, LindungiHutan memiliki perizinan yang jelas setiap penanamannya. 

“Kegiatan menanam pohon kan banyak, mungkin dari kita KKN (Kuliah Kerja Nyata) sudah ada. Tapi, kegiatannya dulu dilakukan secara mandiri dan nggak kelihatan track recordnya, pohon kita gimana ya 5 tahun lagi, masih ada nggak ya?. Kita, LindungiHutan, punya komitmen terkait perizinan penanaman dan pelaporan pohon yang sudah ditanam. Kalau tanam satu atau dua pohon, no issue atau nggak masalah, tapi kalau ribuan pohon dan nggak ada perizinannya gimana tau keadaan pohonnya. Nah, LindungiHutan ini bertanggung jawab dari kegiatan penanaman yang sudah dilakukan,” Jelas Maharani.

Selain itu, Maha memaparkan kemudahan dan kepraktisan LindungiHutan jika partner menginginkan penanaman untuk mewujudkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.

“Kalau orang punya keinginan untuk menanam pohon tapi nggak tau aksesnya kemana dan nggak punya networking kan sulit. Mudahnya, di LindungiHutan ini kita yang cari lokasi, akses, hingga petaninya siapa. Jadi, partner bebas mau nanem pohon dimana aja kami sediakan. Target ke depan juga LindungiHutan punya lokasi penanaman di seluruh Indonesia,” Ucap Maharani.

Baca juga: Tahapan Melaksanakan CSR Lingkungan Bersama LindungiHutan, Public Relations dan Marcom Jangan Sampai Skip (2022)

Menurut Maha, jika sebuah brand/corporate ingin bekerja sama dengan LindungiHutan lebih baik sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu minimal 1 bulan sebelum penanaman. Disamping itu, semua bisa dipersiapkan dengan baik dan matang agar pelaksanaan penanaman berjalan dengan lancar.

“Biasanya, ketentuan kerja sama itu 1 bulan sebelum pelaksanaan. Jadi satu bulan itu, kita mulai diskusi enaknya gimana, itemnya apa aja, dan banding MoU. Untuk pelaksanaannya kalau semua sudah siap, kita bisa dalam 2 minggu langsung penanaman,” Pungkas Maharani.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh annual report LindungiHutan