Connect with us

Hutanpedia

Pohon Kelor: Si Paling Serbaguna dari India (2023)

Published

on

Pohon kelor dan segudang manfaatnya.

Dinobatkan sebagai the miracle tree secara langsung oleh World Health Organization (WHO), benarkah manfaat pohon kelor seajaib itu? Yuk simak penjelasan berikut mulai dari ciri-ciri, manfaat, hingga cara menanamnya!

Apa Itu Pohon Kelor?

Memiliki nama ilmiah moringa oleifera, kelor adalah tumbuhan yang termasuk dalam jenis tanaman sayuran dan herbal. Ia berasal dari India Utara, dan sudah dibudidayakan sejak 2000 SM untuk kebutuhan bahan ramuan obat tradisional.

Di antara  famili moringaceae yang lain, kelor merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan. Karena berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan, tanaman ini mudah tumbuh di negara yang juga beriklim tropis, termasuk Indonesia.

Gambar pohon kelor.
Tumbuhan satu ini memang dikenal memiliki banyak manfaat, apa saja? Yuk simak sampai habis artikel berikut!

Kelor memiliki nama yang berbeda di setiap daerah, seperti di Madura dengan sebutan maronggih, Flores dengan moltong, masyarakat Bima akrab menyebutnya ongge, dan banyak lainnya. 

Di Indonesia sendiri pemanfaatan genus moringa masih terbatas. masyarakat biasa menggunakannya hanya untuk pakan ternak atau untuk memandikan jenazah.

Ciri-Ciri Morfologi

Memiliki kayu dengan ukuran kecil, kelor dikelompokkan sebagai tanaman perdu dengan tinggi yang hanya mencapai 12 meter. Untuk membedakannya dengan jenis perdu lain, berikut morfologi tumbuhan yang juga dijuluki superfood ini.

Pohon kelor termasuk golongan komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), yang mana jenis kayunya memiliki kualitas rendah. Batangnya berdiameter 30 cm yang berwarna putih kotor, permukaan bertekstur kasar, berkulit tipis, dan mudah patah.

Akarnya berbentuk tidak beraturan dengan tekstur kulit yang licin, bagian dalamnya berwarna kuning pucat, memiliki garis halus yang terang dan melintang, serta memiliki aroma yang tajam.

Gambar daun kelor, berwarna hijau dan kecil.
Daun kelor mudah dikenali dengan bentuknya yang kecil menyerupai telur.

Daun kelor masuk ke dalam golongan daun majemuk ganda dengan tangkai yang panjang. Bentuk daunnya bulat menyerupai telur yang ukurannya berada di kisaran 2 cm, serta lebar 1-2 cm. 

Saat muda, permukaan daun berwarna hijau muda, dan setelah dewasa daunnya berwarna hijau tua. Pertulangan daunnya menyirip di mana permukaan atas dan bawahnya bertekstur halus.

Gambar bunga kelor.
Gambar bunga kelor jika dilihat dari dekat.

Bunganya termasuk jenis bunga biseksual, menempel pada tangkai yang ramping, dan memiliki lima benang sari. Aromanya harum yang disempurnakan dengan warna cantik perpaduan putih kekuningan.

Sementara itu, buahnya linear, menjuntai, polong memiliki tiga sisi, dan mengandung 21 biji. Panjangnya berkisar di 20-50 cm. Polong memiliki variasi warna berbeda tergantung tingkat kematangan. 

Hijau untuk polong yang masih muda dan cokelat kehitaman apabila polong sudah matang. Ketika pohon memasuki tahun ketiga, buah yang dapat dihasilkan oleh satu pohon dalam setahun bisa mencapai 1.600 buah.

Baca juga: Pohon Delima: Taksonomi, Status Kelangkaan, Jenisnya, dan Manfaat (2023)

Klasifikasi Kelor

Taksonomi kelor dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoBrassicales
FamiliMoringaceae
GenusMoringa
SpesiesMoringa Oleifera L.
Tabel taksonomi pohon kelor.

Pohon Kelor Sebaiknya Ditanam di Mana?

Moringa oleifera tersebar di daerah tropis dan subtropis Asia Selatan yang meliputi India Utara, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Selain itu, ia juga menyebar ke wilayah tropis lainnya  termasuk Asia, Afrika, Amerika bagian selatan, dan Amerika bagian tengah.

Pohon kelor sebaiknya ditanam di ketinggian kurang dari 600 mdpl. Lingkungan ideal untuk kelor tumbuh adalah lingkungan dengan suhu 20-35 derajat celcius, curah hujan tahunan 250-1.500 mm, dan jenis tanah berpasir atau lempung berpasir dengan pH tanah 5-9 (Affandi, 2019)

Apa Manfaat dari Pohon Kelor?

Pohon kelor memang terkenal akan manfaatnya yang banyak.
Julukannya saja tree for life, sudah pasti manfaatnya ada banyak!

Disebut sebagai the miracle tree, tree for life, hingga amazing tree, kelor terbukti memiliki banyak manfaat. Melansir dari yankes.kemkes.go.id, di bidang kesehatan saja terdapat lebih dari 1.300 studi, laporan, dan artikel yang menunjukkan kemampuan kelor untuk menyembuhkan bermacam penyakit, dan permasalahan kekurangan gizi.

Daun kelor memiliki senyawa aktif terpenoid, tanin, saponin, dan polifenol. Senyawa polifenol utama yang terkandung dalam daun kelor adalah flavonoid dan asam fenolat (Reski Amelia, 2020).

Selain itu, daun kelor juga dapat menjadi sumber vitamin dan mineral yang mana di dalamnya mengandung provitamin A, vitamin B, vitamin C, mineral unsur mikro dan makro, serta asam amino. Di samping itu, biji dan buah mudanya mengandung senyawa yang memberi efek antioksidan (Suwahyono, 2008).

Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan, dicegah, dan diatasi oleh the miracle tree ini adalah sebagai berikut.

  • Antidiabetes
  • Antikanker
  • Mencegah penyakit jantung
  • Mengobati penyakit dalam seperti batu ginjal, luka lambung, dan luka usus
  • Mengobati rematik
  • Menyehatkan mata
  • Mengobati herpes
  • Baik untuk metabolisme
  • Menyehatkan rambut (Nurhaedah, 2017).

Sementara itu, berdasarkan buklet yang diterbitkan oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, manfaat kelor sebagai obat dapat digunakan juga untuk:

  • Memelihara kesehatan dan fungsi otak
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mengatasi peradangan
  • Menurunkan kadar gula darah
  • Mengontrol tekanan darah (PPPTP, 2021).

Selain dijadikan obat, kelor juga memiliki manfaat sebagai bahan pembuatan pangan. Misalnya untuk bening daun kelor, bolu kukus daun kelor, stik daun kelor, hingga tumis daun kelor. Masyarakat juga biasa memakan langsung daunnya sebagai lalapan.

Untuk bidang kosmetik, daun kelor yang sudah diekstrak memiliki aktivitas antioksidan, dan dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk hand and body cream.

Cara Menanam Pohon Kelor

Tutorial pindah bibit.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi ideal untuk spesies moringa oleifera L. tumbuh adalah tanah lempung berpasir dengan ketinggian kurang dari 300 mdpl. 

Lantas, bagaimana tahapan budidayanya?

1. Persiapan Media Tanam

Pilihlah lahan dengan kondisi lingkungan ideal (lihat bagian habitat dan persebaran). Buat lubang tanam ukuran 40×40 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Kemudian, beri pupuk kandang sebanyak 1,5 kg per lubang. Biarkan selama seminggu sebelum penanaman.

2.  Penyiapan Bibit

Bibit didapat melalui dua cara, yaitu dengan stek atau biji. Bibit dari stek sebaiknya berasal dari tanaman yang berumur lebih dari enam bulan dengan batang berukuran 0,1-1,5 m serta diameter 4-5 cm.

Sedangkan jika bibit didapat dari biji harus dilakukan persemaian terlebih dahulu. Persemaian dilakukan di polybag  yang sudah berisi campuran tanah dan kompos. Saat berumur 5-12 hari bibit akan berkecambah. 

Bibit siap ditanam setelah berumur dua pekan pascaberkecambah atau tinggi tanaman mencapai 20 cm. Jangan lupa untuk menyiramnya secara rutin pada proses penyemaian tersebut.

3. Penanaman

Jarak antar lubang tanam adalah 1m x 1m. Masukkan bibit pohon ke dalam lubang, kemudian tutup kembali dengan tanah.

4. Pemeliharaan Tanaman

Setelah ditanam jangan lupa untuk dirawat ya! Apalagi untuk merawatnya pun gampang, tinggal siram, pupuk,dan siangi!

  • Siram tanaman pada pagi atau malam hari setiap 5-7 hari sekali, atau ketika tanaman tampak kering.
  • Pemupukan menggunakan pupuk kandang dan dilakukan setelah 3 bulan penanaman. Pupuk yang dibutuhkan adalah 10-15 ton/ha.
  • Penyiangan dilakukan empat kali per tahun dengan menggunakan cangkul agar area perakaran memiliki aerasi yang baik.

5. Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan saat moringa berumur 4-5 bulan setelah tanam. Tanaman yang sama dapat dipanen kembali setelah dua bulan panen.

Saat tanaman berumur satu tahun, tebang tanaman pada ketinggian 20 cm dari permukaan tanah. Tujuannya adalah untuk memperbanyak cabang sehingga produksi daun meningkat. Selanjutnya, lakukan penebangan 1-2 kali setahun (Trubus, 2020).

Baca juga: Buah Kaya Khasiat dari Gunung Kawi (2023)

Nah, itulah manfaat pohon kelor yang serbaguna. Alasan lain kenapa kamu harus tanam pohon kelor adalah karena selain untuk bahan obat, pangan, atau kebutuhan komersil yang lebih besar, ternyata si doi ini juga bisa banget kamu jadikan tanaman hias, loh! Jadi gimana? Tertarik untuk menanamnya? 

FAQ

Berapa Lama Pohon Kelor Tumbuh?

Pohon kelor yang bibitnya berasal dari biji membutuhkan 7-12 hari untuk tumbuh dan siap ditanam setelah dua pekan pascaberkecambah. Tanaman asal biji cenderung lebih berumur panjang yang tahan hingga 50 tahun. Sedangkan, tanaman asal stek batang hanya bertahan sampai 30-40 tahun.

Apakah Pohon Kelor Berbuah?

Pohon kelor memiliki buah yang bisa dijadikan sayuran atau dicampur dengan santan. Ketika pohon memasuki tahun ketiga, dalam setahun buah yang dihasilkan oleh satu pohon bisa mencapai 1.600 buah.

Penulis: Mas Wanajih

Ingin Menanam Pohon Tanpa Ribet? Bareng LindungiHutan Aja!

LindungiHutan adalah website donasi online, galang dana, dan kerja sama untuk kelestarian hutan Indonesia yang telah mempunyai izin dan terpercaya. Salurkan niat kebaikan untuk membantu sesama dan alam dengan sedekah pohon untuk keberlangsungan masa depan kita!

Sedekah Pohon LindungiHutan