Connect with us

Hutanpedia

10+ Pohon Peneduh Jalan Raya yang Tepat untuk Ditanam

Published

on

Daftar pohon peneduh jalan

Cuaca yang panas sering kali membuat kita enggan beraktivitas di luar rumah. Bahkan, untuk sekadar berkendara di jalan raya kita kerap menghindari waktu di mana terik matahari sedang bekerja secara maksimal. Maka dari itu, kita memerlukan pohon peneduh jalan raya.

Selain berfungsi sebagai peneduh, pohon peneduh jalan juga berperan sebagai penyerap karbondioksida dan polutan. Alhasil, kita  menghirup udara yang segar dan terbebas dari berbagai zat berbahaya.

Apa Itu Pohon Peneduh Jalan Raya?

Pohon Peneduh adalah jenis tanaman berbentuk pohon dengan percabangan yang tingginya lebih dari 2 meter dan dapat memberikan keteduhan serta menahan silau cahaya matahari bagi pejalan kaki.

Fungsi Pohon Peneduh Jalan

Menurut Dahlan (2004) dalam Prosiding Seminar Nasional Universitas Jendral Soedirman tahun 2012, tanaman peneduh jalan memiliki beberapa fungsi anatara lain:

  • Sebagai paru-paru kota karena tumbuhan tersebut menghasilkan gas oksiden yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup,
  • Penyerap gas/partikel beracun untuk mengurangi pencemaran udara,
  • Peredam kebisingan dan,
  • Habitat burung.

Kriteria Pohon Peneduh Jalan Raya

Dalam menentukan jenis pohon peneduh jalan yang baik untuk ditanam, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi seperti:

  • Memiliki kayu yang kuat,
  • Daunnya rimbun dan rapat serta tidak mudah gugur,
  • Cabang dan ranting tidak mudah patah,
  • Batang tegak lurus dengan daerah bebas cabang di atas 3 meter,
  • Sistem perakaran yang kuat dan dalam serta tidak melebar hingga merusak jalan /saluran air.

Baca juga: 10+ Pohon Peneduh Rumah yang Cocok untuk Halaman Rumah

Apa Nama Pohon yang Ditanam di Pinggir Jalan?

Bukan hanya berfungsi untuk memperindah wilayah, nyatanya pohon peneduh jalan raya juga memberikan dampak baik bagi lingkungan dan pastinya bagi semua makhluk hidup di sekitarnya. Lantas, Jenis pohon apa yang efektif jika digunakan untuk meneduhkan jalan?

Infografis mengenai pohon peneduh jalan raya
Infografis 10 pohon peneduh jalan raya yang perlu kamu ketahui. Oleh: Muhamad Iqbal/LindungiHutan.

1. Pohon Trembesi

Pohon peneduh satu ini biasa di tanam di taman-taman kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pohon trembesi atau biasa disebut pohon Hujan atau Ki Hujan sebaiknya tidak ditanam di halaman rumah atau pekarangan. Sebab jaringan akarnya yang luas dapat merusak bangunan atau jalanan. Maka dari itu, paling cocok ditanam di halaman dan taman yang luas.

Nama latin dari pohon trembesi adalah Samanea Saman (Rain Tree). Pohon ini berasal dari Amerika Selatan dan secara natural bisa hidup di cuaca tropis. Trembesi dapat tumbuh hingga 25 meter dengan diameter mencapai 30 meter. Pohon ini memang diperuntukkan untuk ruang publik yang luas misalkan taman, halaman sekolah, ataupun pekarangan rumah dengan areal yang luas.

Ciri-ciri pohon trembesi yaitu bentuk batangnya yang tidak beraturan, kadang bengkok, kadang menggelembung besar. Daunnya majemuk, memiliki panjang tangkai sekitar 7-15 cm. Sedangkan pohon yang sudah tua, warnannya kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar, juga terkelupas.

Pohon trembesi cocok dijadikan pohon peneduh karena mempunyai daya serap gas CO2 yang sangat tinggi. Satu batang pohon trembesi dapat menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya (diameter tajuk 15m). Selain itu, pohon trembesi juga dapat menurunkan konsentrasi gas secara efektif sebagai tanaman penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.

Menurut riset Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. H Endes N. Dahlah, dari 43 pohon yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan. Hasilnya, pohon trembesi terbukti menyerap karbondioksida paling banyak. Dalam setahun, pohon tersebut mampu menyerap 28,488,39 kg karbondioksida.

2. Pohon Mahoni

Pohon peneduh jalan raya selanjutnya adalah mahoni. Pohon mahoni mempunyai tinggi rata-rata 25 m—beberapa pohon tingginya lebih dari 30 m, berakar tunggang, batang bulat, percabangan banyak, dan juga bergetah. Daunnya berupa daun majemuk, menyirip genap, helaian daun berbentuk bulat telur, ujung pangkal daun runcing, tepi daun rata, tulang menyirip dengan panjang daun 3-15 cm.

Pohon mahoni akan berbunga setelah usia 7 atau 8 tahun. Buahnya berbentuk bulat telur berlekuk lima. Sewaktu masih muda, warnanya hijau dan setelah tua akan berwarna coklat.

Jenis pohon peneduh jalan raya ini termasuk ke dalam pohon yang tidak memiliki persyaratan tipe tanah secara spesifik. Alhasil, dapat bertahan hidup pada berbagai jenis tanah bebas genangan, gersang, atau marginal. Meskipun tidak hujan berbulan-bulan, mahoni masih dapat bertahan hidup.

Pohon mahoni adalah salah satu jenis pohon yang biasanya digunakan sebagai pelindung jalan. Lantaran, bibitnya mudah didapat dan mempunyai perawakan yang tinggi juga rindang. Nyatanya, tidak semua pohon besar dan berpenampilan bagus bisa dijadikan sebagai pohon pelindung jalan.

Ada beberapa persyaratan sebelum sebuah pohon ditanam sebagai pelindung jalan. Persyaratan tersebut seperti, berkanopi rindang, berbatang besar dan tinggi, percabangannya tidak mudah patah, tidak memiliki buah besar, perakaran dalam, dan lain sebagainya.

Nah, pohon mahoni termasuk ke dalam jenis pohon yang memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, mahoni juga mempunyai potensi serapan CO2 yang baik, meskipun tidak termasuk ke dalam golongan tingkat serapan tinggi. Adapun nilai laju penyerapan gas karbondioksida pohon mahoni sebesar 8,30 umol/m2/detik.

Baca juga: 10+ Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat

3. Pohon Bintaro

Pohon bintaro juga bisa dimanfaatkan sebagai pohon peneduh jalan raya. Pohon bintaro atau juga disebut Pong-Pong Tree atau Indian Suicide Tree, memiliki nama latin Cerbera Odollam Gaertn, termasuk ke dalam tumbuhan non pangan atau tidak untuk dimakan.

Dinamakan Cerbera karena biji dan semua bagian pohonnya mengandung racun “Cerberin”. Racun ini bisa menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia sehingga mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan kematian.

Pohon bintaro mempunyai bentuk daun yang memanjang, simetris, dan menempel pada bagian ujung dengan ukuran bervariasi. Namun, rata-rata mempunyai panjang 25 cm. Tersusun secara spiral dan terkadang berkumpul pada ujung roset.

Meskipun buahnya beracun, bintaro dapat dijadikan sebagai pohon peneduh jalan raya serta dapat ditanam di RTH.  Keberadaannya mampu mengurangi tingkat pencemaran udara dari polutan logam berat seperti Timbel (Pb) yang dihasilkan oleh industri dan pembakaran bahan bakar tidak sempurna kendaraan bermotor.

Mengutip dari laman menlhk.go.id, hasil analisis memperlihatkan bahwa konsentrasi timbel tertinggi ada pada jenis pohon mahoni dengan nilai 30,76 ppm dan bintaro 24,9 ppm. Maka dari itu, ada baiknya pohon bintaro ditanam di sekitaran pabrik atau kawasan perusahaan smelter.

 4. Pohon Kersen

Jenis pohon peneduh jalan raya berikutnya adalah kersen. Pohon kersen mempunyai tinggi rata-rata sekitar 3-6 meter, tetapi mampu tumbuh hingga 12 meter. Kersen dapat digolongkan sebagai tumbuhan liar yang bisa tumbuh di mana saja, asalkan memenuhi kriteria tanam.

Pohon kersen mudah ditemui di kota-kota karena memang sifatnya yang mudah untuk tumbuh di mana-mana. Selain itu, pohon kersen juga biasa digunakan sebagai pohon peneduh dan penyerap karbondioksida. Oleh sebab itu, pohon ini acapkali ditanam di RTH.

Perlu diketahui bahwasanya, tanaman memiliki kemampuan berfotosintesis. Guna melakukan proses fotosintesis, tumbuhan memerlukan gas CO2 sebagai bahan bakunya dan hasil fotosintesis tersebut berupa O2 serta zat-zat makanan yang diperlukan oleh tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Pohon kersen memiliki daya serap karbondioksida sebesar 0,02 g /pohon/jam.

5. Pohon Cassia

Salah satu jenis cassia yaitu Cassia Fistula atau biasa disebut sebagai golden shower. Mempunyai nama-nama a.I.Amaltas, Laburnum (India), pohon Pipa Pudding, Trengguli, kayu raja, bobondelan, kolobur, tilai, bubuni, ketoka, kluwang, ladao, limbalo dan lain sebagainya.

Pohon peneduh jalan raya ini ini berukuran sedang dan tergolong cepat tumbuh hingga mencapai 10-30 meter di daerah iklim kering. Cassia Fistula secara luas ditanam sebagai tanaman hias dan juga merupakan pohon nasional Thailand. Pohon ini memiliki kayu yang kuat dan juga tahan lama.Cassia Fistula cocok untuk ditanam di kebun dan di sepanjang pinggir jalan. Pohon ini juga dapat menyerap karbondioksida dengan baik. Terhitung pohon Cassia mampu menyerap 5295,47 kg karbon dioksida per tahun.

6. Pohon Matoa

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas udara yaitu melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau atau RTH. Vegetasi sebagai komponen utama pengisi RTH mempunyai kemampuan dalam menyerap emisi karbon. Oleh sebab itu, pemilihan vegetasi yang tepat penting untuk diperhatikan.

Dalam konteks ini, matoa adalah jenis pohon peneduh jalan raya atau RTH yang dapat dimanfaatkan sebagai penyerap karbondioksida.  Faktanya, matoa atau Pometia pinnata mampu menyerap karbondioksida sebanyak 329,76 kg per tahunnya.

Matoa merupakan tanaman buah yang menjadi identitas flora Papua dan tersebar hampir di setiap daerah seperti, Seko, Wondoswaar, Anjai Kebar, Warmare, dan lain sebagainya. Umumnya, pohon matoa secara alami tumbuh pada tanah-tanah datar bertekstur liat sehingga pada waktu hujan agak tergenang air. Pohon ini termasuk ke dalam keluarga rambutan-rambutan (Sapindaceae). Memiliki buah yang bercita rasa layaknya campuran rambutan dan lengkeng.

7. Pohon Rambutan

Pohon peneduh jalan raya berikutnya yaitu rambutan. Selain buahnya enak dikonsumsi, ternyata rambutan juga masuk ke dalam jenis pohon yang memiliki kemampuan menyerap karbon dengan baik yaitu sebesar 2,19 kg per tahun.

Rambutan (Nephelium lappaceum l) merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Buah rambutan mempunyai ciri khas yaitu kulit buahnya yang berambut, rasa buah manis sampai asam, tekstur lembut dan halus, sehingga banyak masyarakat yang meyukainya.

Mengenai perawatan pohon rambutan juga terbilang mudah. Setidaknya siram pohon rambutan sekali dalam sehari. Siram secukupnya jangan sampai tergenang karena akan memunculkan penyakit busuk pada akar. Selain disiram kamu juga bisa memberikan pupuk NPK yang dicampur dengan pupuk kandang agar pohonnya menjadi lebat. Terakhir, jangan lupa untuk memangkasnya agar tetap rapi.

8. Pohon Tanjung

Tanjung adalah salah satu jenis pohon yang sering ditanam di kawasan hutan kota. Ini karena, pohon tanjung dapat meneduhkan hingga 125 meter persegi tergantung dengan umurnya. Pohon tanjung juga mampu menyerap karbondioksida dengan baik, total dalam setahun dapat menyerap 34,29 kg.

Selain itu, buah tanjung biasanya dijadikan makanan oleh burung, sehingga keberadaannya dapat menjaga keseimbangan ekosistem.

Pohon peneduh jalan raya ini dapat tumbuh hingga ketinggian 25 m, mempunyai daun tunggal tersebar, dan bertangkai panjang, serta bentuknya bulat lonjong. Bunganya berbau harum, kayunya bersifat padat, keras, dan berat.

9. Pohon Glodokan Tiang

Pohon peneduh jalan raya selanjutnya adalah glodokan tiang. Umumnya, pohon glodokan tiang tumbuh menjulang ke atas layaknya cemara. Pohon ini mampu tumbuh mencapai ketinggian 5 sampai 8 meter. Pohon ini dapat hidup dengan baik meskipun ditempatkan di bawah sinar matahari secara langsung. Untuk perawatannya juga tergolong mudah dan tidak merepotkan.

Pohon glodokan tiang adalah jenis tanaman yang biasanya digunakan sebagai peneduh dan juga penetralisir udara di kota-kota besar. Berdasarkan sebuah studi dari Universitas Udayana tahun 2013, masa karbondioksida yang diperoleh pohon glodokan tiang sebesar 13,3614 mg/50 ml. Jumlah ini akan meningkat seiring dengan waktu.

10.  Pohon Kerai Payung

Pohon ini tingginya dapat mencapai 25 m. Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular sehingga terlihat seperti payung.  Pohon kerai payung mempunyai cabang yang banyak dengan tinggi bebas cabang yang rendah, bahkan ada yang hanya beberapa centimeter saja di atas permukaan tanah.

Di Indonesia, kerai payung kerap dijadikan sebagai pohon peneduh jalan raya. Sebab, bentuknya yang unik, daunnya rimbun, hingga keindahan yang dimiliki. Mengingat, dalam memilih tanaman jalan terdapat kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria tersebut antara lain, tahan terhadap embusan angin lemah sampai sedang, ukuran buah tidak besar, teduh, serasah sedikit, tidak terlalu gelap, mampu menyerap polusi dan emisi kendaraan bermotor, serta memiliki nilai estetika.

Pohon kerai payung dalam peranannya menyerap karbondioksida juga bisa dibilang efektif. Total daya serap karbondioksida pohon jenis ini sebesar 404,83 kg /tahun.

11.  Pohon Beringin

Terakhir, jenis pohon peneduh yang kerap ditemui adalah beringin. Pohon Beringin sering kali dimanfaatkan sebagai pohon peneduh taman dan juga halaman rumah karena posturnya yang besar sehingga meneduhkan areal di sekitarnya. Pohon beringin dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 40-50 m dengan diameter batang mencapai 100-190 cm.

Pohon beringin juga merupakan salah satu produsen udara segar. Beringin sangat produktif menghasilkan oksigen pada siang hari sehingga siapapun saat di bawahnya akan merasakan udara yang segar dan terbebas dari pencemaran udara.

Tidak hanya menghasilkan udara segar, beringin juga masuk ke dalam daftar pohon dengan kemampuan tinggi sebagai penyerap karbondioksida. Total, dalam setahun pohon beringin mampu menyerap karbondioksida sebanyak 535,90 kg.

Itulah 11 jenis pohon peneduh yang tepat untuk ditanam di pinggir jalan. Dengan adanya pohon-pohon tersebut kondisi udara tetap akan terjaga sekaligus mengikat karbon-karbon yang dapat merusak lapisan ozon.

Baca juga: Pohon Beringin: Ciri-Ciri, Jenis, Fakta, dan Manfaat

Hei!!! Bumi Butuh Bantuanmu!!! Sudahkah Kamu Menanam Pohon?

LindungiHutan adalah startup yang mempermudah individu, kelompok, bisnis dan perusahaan terlibat langsung untuk menanam pohon dan memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat di bawah naungan Yayasan Lindungi Hutan.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan