Connect with us

Mitra Hijau

SAE Wooden Tanam 349 Mangrove Bersama LindungiHutan

Published

on

SAE Wooden berkolaborasi dengan LindungiHutan untuk menanam ratusan mangrove di Demak, Jawa Tengah.

SAE Wooden adalah sebuah brand lokal asal Jepara yang bergerak di bidang kriya dari kayu. Dengan jangkauan produk yang sangat luas meliputi peralatan kantor, mainan, dekoratif, peralatan makan, dan juga peralatan minum.

SAE dalam Bahasa Jawa memiliki arti bagus. Pemilihan nama tersebut menyimpan filosofi yang mana selain bertujuan untuk menghasilkan produk-produk berkualitas, SAE juga ingin memberikan manfaat baik terhadap lingkungan dengan menghasilkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan.

Setiap produk yang dihasilkan oleh SAE Wooden dibuat dengan hati-hati serta memperhatikan pada setiap detailnya. Kayu yang digunakan sebagai bahan produksi berasal dari hutan yang dikelola secara lestari di Indonesia oleh Perhutani. Selain untuk memastikan kualitasnya, juga untuk memastikan penghijauan di Indonesia.

Adapun produk kriya yang dihasilkan SAE Wooden dipastikan berasal dari tangan-tangan terampil pengrajin lokal yang sangat berpengalaman dalam hal ukiran kayu. Bukan hanya itu, kayu yang digunakan juga memiliki kualitas tinggi yang berasal dari kayu jati dan mahoni.

Baca juga: Hafizah ghazali Tanam 5000+ Mangrove di Pesisir Semarang

Standar kualitas yang selama ini dipegang erat oleh SAE Wooden ternyata berbuah manis. Mengutip dari laman momsmoney.id, pada tahun 2022  terdapat 59 item produk yang sudah menyebar ke banyak kota di Indonesia. Tak hanya itu, produknya juga melanglang buana ke negara lain.

Dari semua produk yang dihasilkan oleh SAE Wooden, tumbler merupakan produk yang paling banyak diminati. Sejak pertama kali produksi, produk tumbler yang berlapiskan kayu jati itu sudah terjual lebih dari 10.000 item dan diekspor ke 8 negara.

SAE Wooden Gandeng LindungiHutan Menanam Mangrove di Demak untuk Cegah Abrasi dan Banjir Pasang

Proses penanaman mangrove hasil kerjasama SAE Wooden dan LindungiHutan di Demak, Jawa Tengah.
Proses penanaman mangrove di pesisir kelurahan Bedono, kecamatan Sayung, kabupaten Demak, Jawa Tengah (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Kesuksesan brand asal Jepara ini dalam memasarkan produk-produknya tak membuat mereka lupa terhadap tanggung jawab pelestarian lingkungan. Bersama LindungiHutan SAE Wooden menginisiasi kampanye alam bertajuk “Gotong Royong Selamatkan Bedono”.

Melalui kampanye alam tersebut sukses mengumpulkan 349 pohon Mangrove Rhizophora yang ditanam di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada 5 September 2021.

Sebagaimana tajuk kampanye alam yang membawa pesan gotong royong, SAE Wooden memang memiliki konsen semangat gotong royong dalam pengembangan produk-produknya. Terbukti, dengan banyak merangkul pengrajin di Pekalongan, Semarang, dan Trenggalek untuk mendukung kesempurnaan produk SAE yang dibuat oleh tangan-tangan terampil pengrajin asal kampung halaman Jepara.

Semangat gotong royong ini kemudian ingin dibawa lebih jauh lagi manfaatnya yaitu terhadap kelestarian lingkungan. Mengingat, Bedono yang berada di wilayah Kecamatan Sayung ini merupakan daerah vital bagi SAE Wooden dalam hal transportasi atau distribusi barang.

Harapannya, langkah kecil yang telah dilakukan SAE Wooden ini bisa menginspirasi serta menggerakkan semangat gotong royong kita dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga: Segara Naturals Menanam Ratusan Mangrove di Pesisir Selatan Jawa

Selayang Pandang Kondisi Alam Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

Desa Bedono termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa Bedono berada di 5 Km sebelah utara Kecamatan Sayung dan memiliki jarak tempuh sekitar 26 Km dari Ibukota Kabupaten Demak.

Desa Bedono memiliki luas wilayah 551,673 ha yang terbagi menjadi tujuh dukuh dengan 6 RW dan 23 Rt. Dua dukuh telah hilang karena abrasi, yakni Tambaksari hilang pada awal 1999 dan Rejosari (Senik) hilang tahun 2006, sehingga tersisa lima dukuh.

Masyarakat setempat ikut membantu proses penanaman mangrove di Demak.
Mitra penggerak penghijauan LindungiHutan dan peserta gabung aksi terlihat menikmati proses menanam mangrove di pesisir Demak, Jawa Tengah (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Kelurahan ini merupakan desa pantai dengan panjang garis pantai 4,5 Km. Wilayah ini menyimpan potensi yang sangat prospektif di bidang perikanan, budidaya hasil laut, dan wisata bahari. Kendati demikian, Laut Demak memiliki risiko daya rusak yang besar.

Dengan adanya potensi kenaikan air laut mencapai 3 cm/tahun serta penurunan muka tanah mencapai 25 cm/tahun, membuat daratan demak terancam tenggelam dalam 10-20 tahun. Hingga saat ini, sudah ada 200 rumah penduduk yang tenggelam.

Maka dari itu, SAE Wooden bersama LindungiHutan mengambil langkah restorasi dengan menanam 349 pohon mangrove Rhizophora sp. (pohon bakau) di pesisir kelurahan Bedono, Sayung, kab. Demak, Jawa Tengah. 

Baca juga: N’PURE Tanam 10.000 Pohon di Bekasi dan Demak untuk Cegah Abrasi

Pohon mangrove dipilih karena kemampuannya yang dapat mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan. Mangrove juga memiliki akar yang dapat mempercepat penguraian limbah organik dan kimia yang dapat mencemari laut.

Semoga, 349 pohon mangrove yang telah ditanam tersebut mampu memberikan manfaat bagi lingkungan dan juga masyarakat setempat.

Mari Berkolaborasi Bersama untuk Membuat Dampak Kebaikan bagi Hutan dan Masyarakat Indonesia

LindungiHutan merupakan startup yang bertujuan untuk mempermudah program hijau yang transparan dan bermanfaat secara berkelanjutan. Kami telah dipercaya 300+ mitra hijau dari UMKM, perusahaan, startup dan multinational corporations sebagai rekan bisnis mereka.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan