Hutanpedia
Angsana: Ciri-ciri, Cara Budidaya dan Manfaat Pohon Angsana
Pohon Angsana atau Sonokembang (Pterocarpus indicus) termasuk pohon dengan berbagai keunikan dan manfaat. Keunikannya, pohon ini memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Tanaman ini juga tersebar di berbagai wilayah belahan dunia seperti Nigeria, Filipina, Papua Nugini dan sebagainya.
Karena memiliki nama yang berbeda di setiap daerah, tumbuhan ini sering tidak dikenali masyarakat, padahal pohon tersebut adalah pohon asli dari Indonesia.
Contohnya di Aceh pohon angsana ini dikenal dengan nama Asan, Ambon (Lala, lalan), Batak (Sena, Sona, Hasona), Betawi (Angsana, Babaksana), Jawa dan Madura (Sana Kembang), Minang (Asana, Sana, Langsano, Lansano), Maluku (Linggua), Ternate, Tidore dan Halmahera (Ligua), dan lainnya.
Pohon angsana berasal dari suku Fabaceae (Leguminosae), yaitu suku polong-polongan. Tanaman ini termasuk produsen kayu berkualitas tinggi, berwarna kemerah-merahan, kayunya sedikit keras dan berat.
Baca juga: Pohon Beringin: Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis dan Manfaat Beringin
Temukan penjelasan lengkap terkait taksonomi, ciri-ciri, cara budidaya dan manfaat pohon angsana untuk perekonomian dan lingkungan di penjelasan selanjutnya.
Daftar Isi
- Taksonomi Pohon Angsana
- Ciri-ciri dan Karakteristik Angsana
- Cara Memudidayakan dan Mengembangbiakkan Angsana
- Manfaat Pohon Angsana
- A. Manfaat Angsana di Bidang Perekonomian
- B. Manfaat Angsana untuk Kesehatan dan Kebutuhan Sehari-hari
- 1. Mencegah Kerontokan Rambut
- 2. Membantu Meredakan Demam dan Anti-Inflamasi
- 3. Membantu Masalah Hormonal dan Anti-oksidan Alami
- 4. Meredakan Nyeri Terutama Nyeri PMS
- 5. Merawat Kesehatan Kulit
- 6. Mengobati Sariawan
- 7. Mengatasi Diare
- 8. Membantu untuk Mencegah Diabetes
- 9. Daun Angsana Bermanfaat untuk Kardiovaskular
- 10. Mengatasi Batu Ginjal
- 11. Meningkatkan Imunitas Tubuh
- Ringkasan
Taksonomi Pohon Angsana
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Subdivisi | Angiospermae |
Kelas | Dicotyledonae |
Ordo | Resales |
Famili | Fabaceae |
Genus | Pterocarpus |
Spesies | Pterocarpus indicus |
Ciri-ciri dan Karakteristik Angsana
Pohon angsana merupakan jenis tanaman pohon deciduous (berumah dua). Tanaman ini dapat berkembang setinggi 30-40 meter, dengan diameter batang lebih dari 2 meter. Umumnya, bentuk pohonn angsana jelek, pendek dan berbanir. Pada batangnya, mengandung senyawa Formononetin, Isoliquiritigenin, Hydroxy Hydra Topic Acid, dan Aryl Benzofuran.
Tumbuhan ini termasuk produsen kayu berkualitas tinggi. Kayu angsana berwarna kemerah-merahan, lumayan keras dan berat. Kayunya melahirkan eksudat (isi sel yang keluar secara spontan dari tanaman) berwarna merah gelap bernama kino atau darah naga. Kayunya dapat dijadikan sebagai bahan bangunan dan mebel karena cukup kuat.
Daun pohon angsana bersifat majemuk (mempunyai 5 sampai 11 anak daun) dan menyirip. Panjang daun sekitar 12-13 cm, berbulu dan duduk bergantian. Daunnya mengandung senyawa Loliolide dan Paniculata diol.
Pada bagian bunga pohon angsana memiliki panjang 6-13 cm, berkelamin ganda, berwarna kuning cerah. Bunganya tumbuh di ujung atau pada ketiak daun dan mengeluarkan bau harum yang semerbak. Bunga tumbuhan ini mengandung senyawa Lupeol dan Phytol Ester.
Bunga angsana mempunyai mahkota yang berwarna kuning oranye dan panjangnya sekitar 7-11 cm. Kelopak bunga mirip lonceng dan berdiameter 6 mm.
Pohon ini menghasilkan buah berbentuk polong. Polong tidak merekah terbungkus sayap besar (samara). Polong berbentuk bulat, berwarna coklat muda, dan ber diameter 4-6 cm.
Ukuran sayap besar (samara) 1-2,5 cm, mengelilingi tempat biji yang berdiameter 2-3 cm dan tebal 5-8 mm. Permukaan tempat biji ada berbagai macam, dari yang halus sampai tertutup bulu lebat. Buah tumbuhan ini akan matang sekitar 4-6 bulan.
Cara Memudidayakan dan Mengembangbiakkan Angsana
Tanaman angsana memiliki manfaat yang banyak. Kayunya yang berkualitas tinggi dieksploitasi dengan berlebihan sehingga status konservasinya berada pada level rentan (berdasarkan daftar merah IUCN). Populasinya pun setiap tahun mengalami penurunan.
Eksploitasi terhadap pohon angsana tidak hanya terjadi di satu wilayah saja, lebih parahnya eksploitasi terjadi di habitat aslinya yaitu seperti Indonesia, Filipina, Papua Nugini dan Thailand.
Selain menghentikan eksploitasi yang berlebihan, budidaya tumbuhan ini juga diperlukan untuk menjaga populasinya.
Pohon ini dapat dibudidayakan dengan 2 metode yaitu cangkok batang dan pembibitan.
1. Budidaya dengan Cangkok
Cara pembudidayaan menggunakan metode cangkok yaitu dengan memilih bagian ranting berusia tidak terlalu tua atau muda. Sesudah akar timbul dari bekas cangkok, maka bibit siap ditanam di lahan yang besar atau perkebunan.
Kondisi lahan yang terbuka dan sedikit perlindungan akan cocok untuk perkembangan budidaya. Pohon ini dapat tumbuh dengan baik di wilayah beriklim tropis dengan ketinggian 600 hingga 1300 mdpl.
Pohon angsana dapat hidup secara maksimal di daerah berketinggian 800 mdpl, tanah yang subur, gembur dan kaya unsur hara.
2. Budidaya dengan Pembibitan
Cara pembudidayaan angsana dengan cara bibit disemai menggunakan media pot atau polybag.
Ketika bibit sudah mulai tumbuh setinggi 35-50 cm dan dirasa cukup kuat cm, maka bibit sudah siap dipindahkan ke lahan terbuka atau perkebunan. Agar pertumbuhan bibit maksimal, buatlah ajir dan bersihkan media tanam dari berbagai tumbuhan pengganggu.
Kondisi tanah yang baik untuk perkembangan bibit adalah tanah liat berpasir, mempunyai permukaan yang dalam, gembur atau tanah yang berbatu-batu.
Sesudah itu, kita perlu melakukan penyiraman dan tambahkan pupuk di awal pertumbuhan secara teratur. Ketika tanaman sudah mulai berbunga, berikan jenis pupuk berfosfor tinggi.
Baca juga: MANTAP! Perjuangan Pak Ujang Jaga Kelestarian Hutan Mangrove Jakarta
Manfaat Pohon Angsana
Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi pada kayunya, tanaman ini juga mempunyai banyak manfaat yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa manfaat dari pohon angsana bagi kehidupan manusia antara lain yaitu:
A. Manfaat Angsana di Bidang Perekonomian
Bagian-bagian tanaman ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dan keperluan sehari-hari. Pemanfaatan pohon angsana untuk mendukung sektor perekonomian masyarakat diantaranya yaitu:
1. Pembuatan Mebel dan Perabot Rumah Tangga
Karena karakteristiknya yang kuat, kokoh serta daya tahan menghadapi gangguan rayap dan kelembaban, kayunya cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan mebel seperti kursi, meja, dan lemari.
Tidak hanya itu, kayunya bisa dimanfaatkan dalam konstruksi ringan maupun berat. Digunakan untuk rangka bangunan, tiang, jembatan, penutup dinding, pilar dan bantalan kereta api.
Serat kayu yang berwarna kemerah-merahan dan indah bisa digunakan untuk pembuatan mebel, kabinet, alat musik hingga dekorasi bernilai ekonomis tinggi.
Masyarakat Timor, NTT beranggapan bahwa kayu pohon ini lebih kuat dari kayu pohon lainnya. Sehingga mereka memanfaatkan kayu dalam pembuatan rumah, dan alat-alat perabotan rumah.
2. Bahan Pewarna Tekstil dan Pakaian
Di kalimantan, para pengrajin tekstil dan keranjangnya memilih getah angsana yang berwarna merah kino sebagai pewarna alami.
3. Kerajinan Tangan dan Peralatan Anak
Kulit dan serat pohon angsana dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kerajinan tangan. Contohnya kursi jalin, kotak pensil dan lainnya.
B. Manfaat Angsana untuk Kesehatan dan Kebutuhan Sehari-hari
Selain bermanfaat untuk mebel dan kerajinan, bagian pohon angsana yang lain dapat digunakan untuk pengobatan tradisional dan ramuan sederhana.
Tanaman ini memiliki manfaat yang begitu beragam dalam dunia kesehatan ini masih dilakukan dengan pengobatan tradisional. Dalam medis, manfaat tumbuhan ini belum dikaji lebih dalam, dan belum ada penelitian tentang bagaimana efek samping dari pengobatan menggunakan daun angsana.
Maka dari itu, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi atau mengolah daunnya untuk dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Berikut ini beberapa manfaat angsana untuk kesehatan yaitu:
1. Mencegah Kerontokan Rambut
Daunnya dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk mencegah kerontokan dan membantu menebalkan rambut. Biasanya untuk membantu kebotakan pada usia dewasa dan merangsang pertumbuhan rambut anak-anak.
Caranya dengan merebus daun yang sudah tua. Lalu, air rebusan didiamkan hingga dingin. Apabila sudah dingin, air rebusan bisa dimanfaatkan untuk merendam rambut atau sebagai masker.
2. Membantu Meredakan Demam dan Anti-Inflamasi
Daun tanaman ini mengandung komponen antipiretik yaitu untuk penurunan panas. Antipiretik dapat membantu meredakan demam pada berbagai tingkatan usia.
Tidak hanya mengandung komponen antipiretik, daunnya juga mengandung komponen terpenoid dan flavonoid yang berguna sebagai anti-inflamasi.
Dua komponen tersebut berfungsi menghambat pembentukan peradangan dan membantu mempercepat proses penyembuhan peradangan yang sudah terjadi.
Cara memanfaatkan daunnya untuk menurunkan panas dan anti-inflamasi adalah dengan mencampur air rebusan daun bersama gula aren.
3. Membantu Masalah Hormonal dan Anti-oksidan Alami
Kandungan senyawa stigmasterol di daun dapat dimanfaatkan untuk menyeimbangkan hormon. Tidak hanya itu, senyawa tersebut juga digunakan untuk mengatasi masalah jerawat, penuaan dini, kerontokan rambut, imunitas, metabolisme tubuh, masalah payudara, kejantanan hingga masalah fertilitas, kesehatan prostat dan rahim, juga sebagai anti kanker.
4. Meredakan Nyeri Terutama Nyeri PMS
Senyawa fitokimia yang terkandung pada daun bisa membantu proses relaksasi otot dan saraf. selain itu, senyawa fitokimia dapat meredakan nyeri PMS (Pre Menstruation Syndrome).
Untuk memanfaatkan daun sebagai pereda nyeri, menggunakan cara tradisional yaitu dengan meminum air rebusan daun beberapa hari sebelum haid datang.
5. Merawat Kesehatan Kulit
Menggunakan air rebusan daun untuk cuci muka dapat membantu merawat kesehatan kulit.
Dalam pengobatan tradisional India (pengobatan ayurveda), air rendaman daun bisa digunakan sebagai terapi untuk mereka yang mengalami masalah kulit terbakar. Daun pohon angsana akan bekerja sebagai anti-inflamasi (mempercepat penyembuhan luka) dan antiseptik (mencegah adanya infeksi).
Selain luka bakar, dalam ayurveda daun bisa dimanfaatkan sebagai terapi jamur pada kulit dan terapi bisul. Caranya, beberapa helai daun dibakar sampai layu, lalu kompreskan pada bisul.
6. Mengobati Sariawan
Kandungan senyawa dalam daun dapat bekerja sebagai anti-inflamasi dan antiseptik, dapat membantu mengatasi sariawan dan peradangan pada amandel.
Air rebusan daunnya bermanfaat untuk mengobati sariawan
7. Mengatasi Diare
Rebusan air daun yang dicampur dengan gula aren dan garam mampu mengatasi diare, karena daunnya mengandung sterol, sitosterol dan fitosterol yang bermanfaat mengatasi diare.
Sterol mempunyai kemampuan mengatasi infeksi akibat bakteri E.Coli (jenis bakteri penyebab diare). Perlu diketahui, berhenti mengkonsumsi rebusan air daun tanaman ini ketika sudah tidak diare lagi.
8. Membantu untuk Mencegah Diabetes
Komponen sterol dan flavonoid bermanfaat sebagai anti diabetes. Komponen sterol mampu meningkatkan metabolisme dan sensitivitas insulin yang akan baik untuk tubuh, sedangkan flavonoid mempunyai potensi yang besar mencegah diabetes.
Flavonoid beroperasi untuk memperbaiki sinyal insulin dan fungsi reseptor pada sel, memberi stimulan terhadap kinerja metabolisme tubuh dan membantu melindungi kinerja pankreas.
9. Daun Angsana Bermanfaat untuk Kardiovaskular
Kardiovaskular merupakan kondisi dimana adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.
Komponen sterol berguna menurunkan kolesterol jahat pada level normal dan akan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Kolesterol jahat menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang menyumbat sistem sirkulasi darah.
10. Mengatasi Batu Ginjal
Belum ada penelitiannya secara medis. Namun, beberapa terapi tradisional seperti terapi nusantara dan ayurveda menggunakan rebusan air daun dicampur dengan serat kayu untuk mengobati batu ginjal.
11. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Meningkatkan imunitas menggunakan daun tumbuhan ini sudah diakui secara medis. Industri pengobatan di Filipina memanfaatkan ekstraksi daunnya dapat dimanfaatkan sebagai herbal immune booster.
Untuk meningkatkan imun, daunnya bisa diolah menjadi minuman teh hangat lalu dicampur dengan madu untuk pemanisnya. Dengan mengonsumsi teh herbal secara rutin dapat menstimulasi sistem imun tubuh dalam jangka panjang.
Baca juga: Pohon Ketapang: Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, Cara Menanam dan Manfaat Ketapang Lengkap
Ringkasan
Pohon Angsana atau Sonokembang (Pterocarpus Indicus) merupakan pohon dengan berbagai keunikan dan manfaat. Keunikannya, sonokembang memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Tumbuhan ini juga tersebar di berbagai wilayah belahan dunia seperti Nigeria, Filipina, Papua Nugini dan sebagainya.
Sonokembang adalah pohon dari suku Fabaceae (Leguminosae), yaitu suku polong-polongan. Tumbuhan ini merupakan produsen kayu berkualitas tinggi, berwarna kemerah-merahan, kayunya sedikit keras dan berat. Dalam perdagangan, sonokembang tergolong sebagai narra atau rosewood.
Tanaman angsana memiliki karakteristik, yaitu tingginya dapat mencapai 30-40 meter, kayunya berwarna kemerah-merahan, keras dan berat. Daun pohon angsana termasuk daun majemuk dan menyirip, bunganya tumbuh di ujung atau pada ketiak daun dan memiliki panjang 6-13 cm. Pohon angsana mempunyai buah berbentuk polong.
Angsana mempunyai manfaat yang beragam dan nilai ekonomis yang tinggi. Sehingga pohon angsana mengalami eksploitasi yang berlebihan. Ini membuat harus adanya budidaya pohon angsana agar populasinya tidak menurun bahkan hilang.
Manfaat pohon angsana terbagi dalam dua bidang, yaitu bidang ekonomi dan bidang kesehatan.
Penulis: Marchyta Putri Prabowo
Editor: M. Nana Siktiyana