Connect with us

Hutanpedia

Pohon Pinus: Ciri-ciri, Habitat dan Manfaatnya (Update 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Ciri-ciri, habitat, persebaran dan manfaat pohon pinus untuk manusia dan alam - LindungiHutan.

Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese adalah jenis tanaman pinus yang tumbuh asli di wilayah Indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan dengan nama “Tusam” di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seorang ahli botani dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn.

Pinus termasuk kategori tanaman cepat tumbuh (fast growing species). Terlebih lagi, pohon pinus tidak memerlukan syarat-syarat tempat tumbuh yang khusus. Sehingga mudah untuk dibudidayakan termasuk pada tempat yang kering.

Keunggulan-keunggulan di atas menjadikan tumbuhan ini cocok untuk penghijauan dan reboisasi.

Gambar hutan pinus yang rindang dan hijua.
Pohon pinus sangat cocok untuk penghijauan dan reboisasi karena mudah beradaptasi dan hutan pinus memiliki peran besar mencegah erosi, longsor dan banjir di daerah pegunungan dan lereng.

Pohon pinus termasuk kayu kelas kuat V dan kelas awet IV. Saat ini, pinus berstatus rawan (vulnerable) berdasarkan IUCN red list.

Tidak hanya kayunya saja yang dapat dimanfaatkan, getah yang dihasilkan pinus merkusii ini juga dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin.

Kedua hasil olahan destilasi getah pinus ini sangat bermanfaat sebagai bahan baku di berbagai industri. Oleh karena itu, pohon ini memiliki potensi ekonomi besar untuk dibudidayakan.

Klasifikasi (Taksonomi) Pinus

KingdomPlantae
DivisiSpermatophyta
SubdivisiConiferophyta
KelasPinopsida
OrdoPinales
FamiliPinaceae
GenusPinus
SpesiesPinus merkusii Jungh. et de Vriese
Tabel taksonomi pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese asli Indonesia.

Ciri-ciri Morfologi Pinus

Pohon pinus sebagai salah satu tanaman perdu dengan tinggi mencapai 40 meter. Pohon ini sering dimanfaatkan baik bagian kayunya ataupun bagian lainnya untuk berbagai kebutuhan.

Awalnya kata “Pinus” merujuk ke salah satu famili tumbuhan. Namun seiring berjalannya waktu tanaman pinus lebih populer menjadi nama tanaman dalam definisi atau bahasa Indonesia.

Berikut ini ciri-ciri dan karakteristik pohon pinus yaitu:

A. Akar

Pohon pinus memiliki akar berbentuk akar tunggang yang juga memiliki banyak cabang. Akarnya berwarna coklat dan mampu mencengkeram tanah dengan sangat kuat. Struktur perakarannya sangat bagus, sehingga bisa mengikat tanah di sekitarnya atau bahkan mengurangi kemungkinan erosi.

Akar lembaga pohon pinus akan tumbuh dari waktu ke waktu membentuk banyak cabang, dimana tiap cabang akan menjadi akar yang lebih kecil. Daerah perakaran ini juga berkaitan dengan usia pohon ini

Semakin tua usis pohon, maka daerah perakarannya menjadi semakin luas serta meningkatnya jangkauan penyerapan air, sehingga cadangan unsur haranya juga banyak.

Tanaman ini harus memiliki jarak yang agak jauh dalam penempatan penanamannya supaya akar bisa berkembang dengan baik. Apabila kita menebang pohon pinus maka pasti kita akan kesulitan untuk menghilangkan akarnya. Karena pohon pinus sendiri bisa menembus tanah lebih dari 10 meter.

B. Batang Pohon Pinus

Jika dilihat secara langsung, ciri morfologis batang pohon pinus hampir sama dengan pohon cemara. Batang pohon pinus memiliki bentuk silinder yang kokoh dengan berukuran maksimal 40 meter, batangnya keras, dan tegak lurus serta bagian bawahnya lebih besar. Jika dilihat secara seksama, batang pohon memiliki guratan dalam dengan tekstur putaran yang teratur.

Percabangan batang monopodial yaitu terdapat 1 batang utama yang tumbuh tanpa terganggu. Kemudian adanya cabang di bagian atas namun tidak terlalu banyak.

Warna luar batangnya coklat dan bertekstur kasar karena kulitnya yang tebal dan tidak mudah mengelupas. Jika dilihat dari jarak jauh, pohon pinus akan membentuk kerucut atau limas segitiga yang menjulang ke atas.

C. Daun

Daun pinus termasuk daun majemuk. Panjang daun pinus yaitu maksimal 20 cm. Di bagian pangkal daun pinus diselubungi sisik berupa selaput tipis.

Bentuk daun pinus memiliki kesamaan dengan daun cemara. Sehingga banyak orang salah memahami bahwa pinus adalah cemara atau sebaliknya.

Daun pohon cemara dan pohon pinus sama-sama berbentuk jarum. Namun sebenarnya bentuk jarum keduanya berbeda.

Karakteristik daun pinus memiliki dua cabang. Sedangkan pada pohon cemara daun yang mengerucut. Pembeda lainnya adalah daun cemara memiliki gerigi di tepinya, sedangkan daun pohon pinus berbentuk berkas halus.

D. Bunga

Bunga pinus merupakan jenis bunga yang memiliki kelamin tunggal (unisexualis). Sama seperti cemara, bunga pohon pinus juga terdiri dari dua jenis, yakni bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan bentuknya silindris dan memiliki ukuran panjang kira-kira 2-4 cm. Bunga jantan menyebar di bagian pohon.

Bentuk bunga betina cenderung mengarah ke bentuk kerucut dengan ujung yang runcing. Pada bagian luar bunga juga memiliki sisik dengan sayap-sayap di setiap bakal bijinya dan berwarna coklat tua. Bunga betina dapat dengan mudah dijumpai pada bagian atas tajuk utama.

Pada saat masih muda, bunga pinus memiliki warna kuning tetapi akan berubah menjadi lebih coklat saat sudah semakin menua.

E. Biji Pinus

Bentuk biji yang dimiliki tanaman pinus berbentuk pipih bulat yang cenderung lebih ke bentuk oval.
Bijinya memiliki sayap yang berasal dari dasar bunga atau sisik buah.

Warna biji pohon pinus adalah putih sedikit kekuningan.

F. Buah

Buah pinus yang memiliki bentuk kerucut. Namun terdapat pula bentuk silindris, yang menyerupai bentuk pohon natal tetapi ukurannya kecil, dengan panjang 5-10 cm serta lebar 2-4 cm.

Warna buahnya coklat dan termasuk ke dalam buah semu karena tidak bisa dikonsumsi.

Baca juga: Pohon Angsana: Ciri-ciri dan Manfaat Flora Asli Indonesia

Habitat & Sebaran Pohon Pinus

Kondisi tanah yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18⁰ C hingga -3⁰ C.

Pohon pinus sangat mudah beradapatasi, bahkan terhadap perubahan cuaca ekstrim. Beberapa spesies pohon pinus dapat tumbuh setelah kebakaran hutan terjadi. Sedangkan pohon yang sudah dewasa dapat beregenerasi dengan cepat.

Tinggi rata-rata pohon pinus adalah 15-45 meter. Sebenarnya, pohon ini memiliki masa hidup yang sangat panjang, yaitu sekitar 100-1.000 tahun. Oleh karena itu, tidak jarang ditemukan pohon pinus yang tumbuh sangat tinggi mencapai 80 meter.

Mulanya pinus banyak tumbuh di belahan bumi utara dan beberapa kawasan tropis di bumi belahan selatan. Saat ini, berbagai macam spesies pohon pinus telah tersebar di seluruh dunia.

Awalnya tumbuhan pinus tumbuh di kawasan Old World atau Dunia Lama, meliputi Eropa, Mediterania, Asia. Hingga akhirnya menyebar ke kawasan lain yang disebut New World atau Dunia Baru, yaitu Amerika Serikat, Kanada bagian timur dan barat, Meksiko bagian utara, Karibia dan Araucaria (Amerika Selatan).

Di Indonesia, pinus tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan seluruh Jawa. Di Sumatera pinus ditanam sejak tahun 1921 dan di Jawa sejak tahun 1931.

Indonesia memiliki satu spesies pinus asli yang berasal dari daerah Sumatera, tepatnya di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan. Spesies pinus ini dikenal dengan nama Sumatran Pine atau Pinus merkusii Jungh. et de Vriese.

Selain itu, beberapa negara lain di Asia, seperti India, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam juga membudidayakan jenis Pinus merkusii dari Indonesia.

Manfaat Pinus

Pohon pinus termasuk salah satu pohon kaya manfaat yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tak hanya kayunya saja, bagian lain seperti getahnya juga banyak sekali dipakai dalam kegiatan industri dan yang lainnya.

Berikut ini beberapa pemanfaatan pohon pinus di Indonesia yaitu:

1. Kayu Pinus

Kayu pinus merupakan salah satu kayu yang ringan, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuatan perabotan rumah. Selain itu, kayu pinus juga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan batang korek api, tiang listrik, kayu lapis, mainan anak-anak, dan kertas.

Di pasaran, kayu pinus dijual dengan berbagai macam ukuran dan satuan bentuk, mulai dari batangan, lembaran, kubikan, hingga gelondongan.

2. Getah Pohon Pinus

Getah pinus sudah banyak diincar karena manfaatnya yang sangat banyak. Untuk mendapatkan getah tersebut, perlu dilakukan penyadapan pohon pinus untuk mengalirkan getahnya, baik dengan cara pengeboran atau hanya dikoaki.

Setelah dikoaki, penyadap biasanya akan menaruh penadah, baik itu berupa batok kelapa maupun kaleng-kaleng kecil. Setelah wadah penuh, getah akan dipindahkan ke drum besar untuk ditampung dan siap diolah.

Beberapa produk yang bisa dihasilkan dari pengolahan getah pinus ini antara lain adalah bahan campuran cat, tinta, sabun, vernis, pelapis ban, dan plastik.

Selain itu, fraksi cair dari getah pinus ini dimanfaatkan sebagai bahan pengencer dan pelarut dan juga sebagai desinfektan serta minyak. Terlebih lagi, jenis getah yang dihasilkan pinus merkusii ini juga dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin.

Ekstrak dari getah pohon pinus ini sangat khas karena tidak bisa dijumpai oleh jenis hasil hutan lainnya dan memiliki kualitas tiada duanya.

3. Wisata Hutan Pinus

Selain pemanfaatan langsung dari pinus itu sendiri, adanya pohon-pohon pinus yang tumbuh tinggi menjulang membentuk kanopi juga bisa dijadikan destinasi wisata. Saat ini wisata semacam ini sangat diminati semenjak maraknya swafoto dan media sosial.

Pemandangan alami hutan pinus yang ditambah polesan warna-warni payung dan ornamen lain akan sangat indah jika dijadikan sebagai latar foto yang mengundang banyak wisatawan untuk datang.

Pohon pinus termasuk investasi masa depan untuk membangun negeri lebih baik lagi. Untuk itu setelah mengetahui ciri-ciri pohon pinus dan apa saja manfaatnya, penting untuk Sahabat agar memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian pohon pinus ini.

4. Pinus Cocok untuk Reboisasi

Pinus merkusii Jungh et de Vriese merupakan jenis primadona (60%) yang ditanam dalam Program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air khususnya kegiatan reboisasi dan penghijauan oleh pemerintah melalui Kementerian Kehutanan yang telah dilaksanakan sejak era tahun 60-an.

Pemilihan jenis pinus tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: tersedianya benih cukup banyak, laju pertumbuhannya cepat bahkan dapat menjadi jenis pionir dan dapat tumbuh pada lahan-lahan yang marginal.

Penanaman Pinus secara luas tidak menjadi penyesalan karena hasil dari kegiatan baik reboisasi maupun penghijauan tersebut tergolong sukses membentuk tegakan pinus yang banyak menambah devisa negara dan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa sampai sekarang.

Baca juga: Pohon Cemara: Ciri-ciri dan 16 Jenis Cemara yang Sering Ditemukan

Ringkasan

Ciri-ciri morfologis batang pohon pinus hampir sama dengan pohon cemara. Batang pohon pinus memiliki bentuk silinder yang kokoh dengan berukuran maksimal 40 meter, batangnya keras, dan tegak lurus serta bagian bawahnya lebih besar. Batang pohon memiliki guratan dalam dengan tekstur putaran yang teratur.

Indonesia memiliki satu spesies pinus asli yang berasal dari daerah Sumatera, tepatnya di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan. Spesies pinus ini dikenal dengan nama Sumatran Pine atau Pinus merkusii Jungh. et de Vriese.

Kondisi tanah yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18⁰ C hingga -3⁰ C.

Pohon pinus merupakan salah satu pohon kaya manfaat yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tak hanya kayunya saja, bagian lain seperti getahnya juga banyak sekali dipakai dalam kegiatan industri dan yang lainnya.

Baca juga: Mengenal Pohon Kelapa, Tanaman Tropis Sejuta Manfaat

Penulis: Sintiami Ramadhani

Editor: M. Nana Siktiyana

Rawat Bumi LindungiHutan