Connect with us

Bisnis Lestari

Pengungkapan CSR (CSR Disclosure): Pengertian, Rumus CSR, Variabel dan Indikator Keberhasilan

Published

on

Pengungkapan CSR

Berbicara tentang CSR perusahaan tidak asal dilakukan, perlu dilakukan perhitungan dan indikator keberhasilan kegiatan CSR yang telah dilakukan. Sebelum itu, kita perlu mengenal terlebih dahulu terkait pengungkapan CSR atau CSR Disclosure.

Istilah pengungkapan CSR berhubungan dengan pelaporan perusahaan kepada stakeholder terkait dengan kegiatan CSR yang telah dilaksanakan. 

Oleh karena itu, kita perlu juga mengenal perhitungan/rumus CSR perusahaan dengan tujuan dapat mengetahui keterlibatan perusahaan untuk berkontribusi pada aspek keberlanjutan.

Apa itu CSR Disclosure atau Pengungkapan CSR?

CSR disclosure atau pengungkapan CSR perusahaan sering disebut dengan social disclosure, corporate social reporting, atau social accounting.

Pengertian pengungkapan atau CSR disclosure menurut Hery (2012) adalah proses untuk mengomunikasikan dampak-dampak sosial dan lingkungan yang bersumber dari kegiatan-kegiatan ekonomi kepada kelompok-kelompok khusus yang berkepentingan dan juga untuk seluruh masyarakat.

Definisi lain menurut Kartini (2013), pengungkapan CSR adalah cara untuk memberikan informasi pertanggungjawaban kepada stakeholder yang dapat digunakan untuk mempertahankan, memperoleh, dan membuat legitimasi stakeholders meningkat.

Secara garis besar CSR disclosure atau pengungkapan Corporate Social Responsibility dapat digunakan sebagai wadah menyampaikan suatu informasi atau pelaporan kepada stakeholders terkait aktivitas yang berhubungan dengan perusahaan dengan aspek sosial dan lingkungan.

Baca juga: Panduan Program Penghijauan untuk CSR Perusahaan

Manfaat Pengungkapan CSR

Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberikan manfaat kepada perusahaan itu sendiri yaitu dengan meningkatkan nilai perusahaan dimata investor. Investor cenderung memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab kepada stakeholdernya (Rizaldi 2015).

CSR disclosure dinilai menjadi media komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder. Dengan begitu, semakin banyak investasi investor kepada perusahaan, maka nilai saham perusahaan akan meningkat.

Rumus Pengungkapan CSR

Perhitungan dengan rumus CSR dapat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui keberhasilan dan proses evaluasi program CSR yang lebih baik.

Sampai saat ini, pengungkapan Corporate Social Responsibility masih bersifat sukarela atau tidak wajib bagi perusahaan karena belum ada peraturan yang mewajibkannya. Berikut ini merupakan rumus CSR Disclosure:

CSRDIj = Xij / Nj

Rumus CSR (Pradipta 2015)

Keterangan:

CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan-j

Nj : Jumlah item-item untuk perusahaan j

Xij : Dummy variable, jika item diungkapkan maka bernilai 1 dan jika item tidak diungkapkan maka bernilai 0

Baca juga: ISO 26000: Pedoman Pelaksanaan CSR untuk Perusahaan

Pengungkapan CSR di Indonesia

Variabel Pengukuran Pengungkapan CSR

Metode pengukuran CSR Disclosure per kategori dapat menggunakan rumus CSR yang sama. Pengungkapan CSR menurut GRI 4, ada 3 kategori yang terbagi dalam ekonomi, lingkungan, dan sosial yang diperjelas dengan 91 indikator di dalamnya.

Pengungkapan CSR atau CSR Disclosure pada kategori ekonomi dalam indikator pengungkapan antara lain kinerja ekonomi, keberadaan pasar, dampak ekonomi langsung, dan praktik pengadaan.

Dalam kategori lingkungan yang termasuk bahasan utama dalam indikator GRI 4 yaitu bahan, energi, air, keanekaragaman hayati, emisi, efluen dan limbah, produk dan jasa, kepatuhan, transportasi, asesmen pemasok, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, dan lain-lain.

Sementara itu di dalam kategori sosial, terbagi menjadi beberapa sub kategori antara lain praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, kesehatan dan keselamatan pelanggan.

Indikator Keberhasilan CSR

Melihat keberhasilan CSR Disclosure selain menggunakan perhitungan dengan rumus CSR, dapat juga dilihat dari indikator-indikator keberhasilan seperti di bawah ini.

Menurut Wibisono (2007), terdapat dua indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program CSR yaitu

1. Indikator Internal

  • Pengukuran primer

Pada pengukuran primer terdiri dari minimize,  asset, operational. 

Minimize artinya meminimalkan terjadinya konflik antara perusahaan dengan masyarakat. Asset yaitu terpeliharanya asep perusahaan (pemilik, karyawan, tempat/pabrik, dan fasilitas lainnya) dengan baik dan aman. Sementara itu, pada poin operational seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik.

  • Pengukuran sekunder

Pada pengukuran sekunder terbagi menjadi tingkat penyaluran dan kolektibilitas (diperuntukkan untuk perusahaan BUMN) dan tingkat kepatuhan karyawan/stakeholder pada aturan yang berlaku.

2. Indikator Eksternal

  • Indikator Ekonomi

Pada indikator ekonomi dapat ditentukan dengan melihat tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum, kemandirian masyarakat dalam mencukupi kebutuhannya sendiri, dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan.

  • Indikator Sosial

Pada indikator sosial dilihat dari sedikitnya frekuensi perselisihan antara perusahaan dan masyarakat, kualitas hubungan dengan masyarakat yang harmonis, dan tingkat kepuasan masyarakat kepada perusahaan.

Baca juga: LindungiHutan: 5+ Keuntungan Jalankan CSR Lingkungan Bersama Kami

Itu lah penjelasan mengenai pengungkapan CSR. Semoga dapat menambah informasi bagi kita semua.

Tertarik Menjalankan Program CSR Penghijauan Bersama LindungiHutan?

Hingga saat ini LindungiHutan telah menanam lebihdari 700 RIBU pohon di 50+ lokasi penanaman yang ada. Dalam prosesnya, kami juga melibatkan kelompok masyarakat setempat selama melakukan penanaman, pengelolaan, hingga monitoring pohon.

Ana Salsabila adalah Junior SEO Content Writer di LindungiHutan yang berpengalaman dalam penulisan artikel tentang lingkungan dan kehutanan.

Rawat Bumi LindungiHutan