Connect with us

Mitra Hijau

BFI Finance (BFIN) Menanam 1.000 Pohon di 4 Provinsi Bersama LindungiHutan

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

BFIN bekerjasama dengan LindungiHutan untuk menanam ribuan pohon mangrove di berbagai provinsi.
Video kerjasama LindungiHutan x BFI Finance (BFIN) berupa penanaman 1.000 pohon mangrove di 4 provinsi.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berdiri pada tahun 1982 dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia. BFI Finance merupakan perusahaan kongsi antara Manufacturers Hanover Leasing Corporation dari Amerika Serikat dan pemegang saham lokal. BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan terlama di Indonesia, sekaligus menjadi perusahaan pembiayaan pertama yang mencatat sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia atau BEI).

BFI Finance melakukan penawaran umum perdana pada Mei 1990 dengan kode BFIN. Setelah menjalankan proses restrukturisasi utang akibat krisis keuangan pada 1998, BFI Finance secara resmi berganti nama menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk pada tahun 2001.

Karyawan BFI Finance yang hadir dalam program penanaman pohon ikut membantu menanam bibit mangrove di Bontang.
Karyawan BFI Finance yang ikut dalam program CSR perusahaan ikut serta menanam bibit mangrove di Bontang, Kalimantan Timur (Dokumentasi: Business Development/LindungiHutan).

Pada Desember 2021 lalu, dalam event Cycling and Planting, BFI Finance bersama LindungiHutan menginisiasi program penanaman 1.000 pohon di 4 provinsi dan 3 pulau. Event ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) yang dilakukan oleh BFI Finance.

Tepatnya pada tanggal 5 Desember 2021, melalui kampanye alam yang bertajuk “Penanaman 1.000 Pohon BFI Finance, Cycling and Planting”, BFI Finance sukses melakukan penanaman pohon secara serentak di 4 lokasi, yaitu pantai Mangunharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah; Bontang Mangrove Park, Bontang, Kalimantan Timur; kawasan hutan mangrove Caplok Barong, Cirebon, Jawa Barat; dan pesisir Untia, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Masing-masing lokasi penanaman ditanami pohon mangrove Rhizophora sp. sebanyak 250 pohon sehingga total 1.000 pohon bakau pada pelaksanaan program CSR tersebut.

BFI Finance: Program CSR dengan Bersepeda Sekaligus Memberikan Kebaikan untuk Bumi

Karyawan BFI dalam acara penanaman pohon di pesisir Untia, Kota Makassar.
Perwakilan BFIN terlibat langsung dalam kegiatan penanaman pohon di pesisir Untia, Kota Makassar (Dokumentasi: Business Development/LindungiHutan).

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia serta memiliki keanekaragaman hayati tertinggi. Indonesia memiliki panjang garis pantai sebesar 95,181 km2, dengan luas mangrove sebesar 3.489.140,68 hektar (tahun 2015) yang setara dengan 23% ekosistem mangrove dunia. Hutan mangrove di Indonesia tersebar luas di pulau-pulau seluruh Indonesia.

Namun, sangat disayangkan bahwa kondisi dan sebaran mangrove di Indonesia setiap tahunnya tidaklah sama bahkan malah cenderung berkurang.

Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di tahun 2021, luas sebaran mangrove di Indonesia mengalami penurunan, yaitu menjadi 3.364.076 hektar.

Padahal pohon mangrove memegang peranan penting, bukan hanya untuk fungsi ekologis namun juga fungsi sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah pesisir.

Mangrove memiliki fungsi sebagai penghalang erosi pantai, memperluas daratan ke laut dan pengolahan limbah organik, tempat pemijahan udang, dan berpotensi sebagai kawasan pendidikan hingga rekreasi.

Namun demikian, kondisi mangrove sangat mudah terganggu dari kegiatan pencemaran, alih fungsi kawasan hutan mangrove menjadi kawasan non-hutan seperti pemukiman, tambak, dan eksploitasi hasil mangrove yang berlebihan.

Dampak dari kerusakan hutan tersebut mungkin belum kita rasakan secara langsung yang tinggal di wilayah yang jauh dari pesisir, tapi dampak nyata sudah banyak terjadi pada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah pesisir. Mulai dari abrasi, penurunan daya simpan air tanah, kenaikan air laut dan banjir rob membuat tempat tinggal para warga terancam tenggelam.

Contoh nyata lainnya dapat disaksikan sendiri dari laporan Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar dalam kajiannya menggunakan citra satelit pada perhitungan pasang surut dan kenaikan air laut, menemukan bahwa pada tahun 2025 mendatang akan terjadi kenaikan air laut di pesisir Makassar hingga 30 cm lebih. Pada tahun 2050 menjadi 60 cm lebih dan pada tahun 2075 mencapai 90 cm lebih. Pada tahun 2100 kenaikan diperkirakan sudah mencapai 122 cm.

Tentu saja, bencana yang telah disebutkan di atas bisa dicegah dan diatasi jika mangrove bisa dijaga dengan baik. Untuk itu, melalui kampanye alam “Penanaman 1.000 Pohon BFI Finance, Cycling and Planting”, BFI Finance memilih berbagai wilayah hutan dan pesisir di Indonesia untuk ditanami pohon Mangrove Rhizophora.

Sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), kolaborasi antara BFIN dan LindungiHutan berupaya menghijaukan hutan dan pesisir di Indonesia dengan melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 pohon Rhizhophora mucranata ini, mulai dari di Pulau Jawa, Sumatera hingga Kalimantan.

Perwakilan BFI Finance dalam kegiatan CSR di Cirebon.
Mitra penghijauan lapangan (penggerak) LindungiHutan membantu kegiatan penanaman di Cirebon yang diikuti sebagian karyawan BFI Finance (Dokumentasi: Business Development/LindungiHutan).

1.000 pohon mangrove yang telah ditanam oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk harapannya mampu menyerap emisi karbon, menyelamatkan daerah pesisir dari abrasi, sekaligus menaungi dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

BFI Finance juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan kelestarian hutan dengan mendukung upaya penghijauan di Indonesia dengan melalui platform penghijauan dan konservasi hutan yaitu LindungiHutan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan