Connect with us

Mitra Hijau

Earthen Project Tanam 500 Mangrove di Demak, Jawa Tengah

Published

on

Earthern Project menanam mangrove di Demak.

Earthen Project adalah sustainable living homewares yang memiliki motto “Be a part of the solution, not a part of the pollution”-  from earth, for earth. Seperti kita ketahui, sustainable living merupakan gaya hidup yang belakangan ini banyak diterapkan oleh masyarakat luas. Gaya hidup yang mendukung kita untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik.

Oleh sebab itu, Earthen Project ada untuk memberikan dukungan penuh terhadap gaya hidup yang ramah lingkungan. Caranya dengan mengajak kita semua untuk mengurangi penggunaan plastik dan menjaga lingkungan dari kerusakan iklim.

Earthen Project menghadirkan beraneka ragam produk, mulai dari lunch box, foldable green cutlery set, foldable cup, unpaper cloth, masker kain, hingga hand sanitizer. Sementara itu, bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku organik yang ramah lingkungan, toxic free, dan biodegradable.

 Pilihan produk-produk di Earthen Project sangat tepat untuk mendukung gerakan kampanye kepedulian terhadap lingkungan. Untuk lebih jelasnya, bisa kunjungi akun Instagram @earthen.project.

Baca juga: Penanaman 300 Pohon Mangrove The Body Shop Indonesia di Jakarta

Earthen Project Inisiasi Program ‘Earthen Lindungi Bedono’ Bersama LindungiHutan

Banner kegiatan penanaman Earthen Project.
Mitra petani bibit LindungiHutan berfoto dengan banner kegiatan Earthen Project (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Selain menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan pada produknya, nyatanya Earthen Project juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dari ancaman kerusakan. Bersama LindungiHutan, Earthen Project menginisiasi sebuah kampanye alam bertajuk ‘Earthen Lindungi Bedono’

Melalui program ini, Earthen Project sukses menanam 500 Mangrove di Desa Bedono, Sayung, Kabupaten Demak pada tanggal 28 Mei 2021. Proses penanaman sendiri berlangsung lancar dengan dibantu oleh Mak Jah dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah 5 orang.

Earthen Project berharap kampanye alam ini mampu menjadi wadah sharing edukasi dan pembelajaran cinta lingkungan serta ekosistem perikanan dan kelautan. Selain itu, untuk membantu Mak Jah, petani di Bedono, Earthen Project berharap upaya penanaman kali ini dapat digunakan sebagai tujuan pemberdayaan guna meningkatkan kualitas lingkungan dan juga mengembangkan sosial ekonomi masyarakat sekitar.

Area penanaman mangrove Earthen Project di pesisir Bedono, Sayung, Demak.
Kawasan penanaman 500 bibit mangrove Earthen Project dan LindungiHutan di pesisir Bedono, Sayung, Demak (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Tentu, aksi nyata yang diambil oleh Earthen Project untuk terlibat langsung dalam upaya menghijaukan Indonesia patut kita apresiasi bersama. Semoga langkah ini bisa menjadi inspirasi dan diikuti jejaknya oleh banyak pihak maupun orang.

Baca juga: Amero Jewellery Hijaukan Pesisir Dengan Tanam 400+ Mangrove di Semarang

Desa Bedono: Banjir Rob, Mangrove, dan Upaya Penyelamatan Lingkungan

Mak Jah mengangkut bibit mangrove ke lokasi penanaman.
Mak Jah sedang membawa pohon mangrove dalam penanaman Earthen Project di pesisir desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Desa Bedono terletak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Desa ini merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di utara Pulau Jawa. Kabupaten Demak sendiri memiliki panjang pantai 34,10 km dan panjang garis pantai 72,14 km yang membentang dari Kecamatan Sayung sampai Kecamatan Wedung. Kondisi tersebut membuat banyak masyarakat Demak yang melakukan budidaya perikanan darat atau tambak di daerah pesisirnya.

Mengingat kondisi yang berada di pesisir, banjir rob melanda di beberapa kecamatan di Kabupaten Demak di antaranya Kecamatan Sayung di mana Desa Bedono berada. Apalagi, lokasi Kecamatan Sayung yang menjorok ke laut, membuat kawasan ini kerap diterpa banjir rob.

Dalam 10-20 tahun terakhir, pengikisan daratan oleh air laut terus terjadi di Desa Bedono, Demak. Hingga saat ini, 200 rumah penduduk tenggelam akibat abrasi tersebut. Warga terpaksa kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan sehingga melakukan relokasi tempat tinggal. Kerusakan ini disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia, misalnya seperti hutan mangrove yang rusak turut melemahkan pertahanan wilayah di daratan di sekitar pesisir Kabupaten Demak.

Mitra petani bibit LindungiHutan menanam bibit mangrove.
Proses penanaman bibit mangrove oleh mitra penggerak penghijauan LindungiHutan di pesisir Bedono, Sayung, Demak (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Rusaknya vegetasi mangrove ini jelas memperparah peristiwa erosi pantai (abrasi) dan rob yang terjadi di Desa Bedono, yaitu merubah peta wilayah Kabupaten Demak. Bukan hanya itu, 640 hektare lahan tambak yang menjadi penopang hidup warga ikut hilang tak berbekas.

Berkaca pada kondisi lingkungan tersebut, Earthen Project bersama LindungiHutan mengambil inisiasi restorasi lingkungan dengan melakukan penanaman mangrove. Bersama Mak Jah, Earthen Project menanam mangrove untuk menghijaukan kembali Desa Bedono dan mencegah abrasi meluas.

Baca juga: Keina Beauty Hijaukan Bali dengan 320 Pohon Tabebuya

Manfaat Besar Hutan Mangrove bagi Kehidupan dan Lingkungan

Berbicara soal mangrove, sejatinya ada banyak manfaatnya selain berperan sebagai benteng alami pencegah abrasi pantai. Namun lebih dari itu, hutan mangrove menyimpan banyak kebaikan lainnya, seperti:

  • Menyediakan nutrisi bagi makhluk hidup,
  • Menjernihkan air dan menjaga salinitas garam,
  • Menyediakan berbagai kebutuhan obat tradisional,
  • Mencegah abrasi dan erosi tanah,
  • Menahan angin kencang dari laut,
  • Menahan proses penimbunan lumpur,
  • Mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon dioksida,
  • Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan bagi plankton sehingga dapat menunjang rantai makanan,
  • Tempat memijah dan berkembang biak ikan, kerang, kepiting, dan udang,
  • Tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak burung atau satwa lain,
  • Sumber plasma nutfah dan sumber genetik. Habitat alami bagi berbagai jenis biota.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Rawat Bumi LindungiHutan