Josvli Hijaukan Tanam 100+ Pohon di Landak, Kalimantan Barat

Josvli adalah merek aksesoris yang berdomisili di Jakarta, Indonesia. Dengan menambahkan elemen ceria ke dalam karya klasik, terinspirasi oleh desain dan warna seni kontemporer. Josvli hadir untuk mempertahankan nilai-nilai inti dan semangat untuk menciptakan produk yang menunjukkan keterampilan dan teknik artisanal guna menyajikan produk-produk inovatif kepada para audiens di era baru ini.

Mengutip dari laman journal.sociolla.com, Caroline selaku pendiri brand ini mengaku tidak mengikuti fast fashion yang kini tengah menjadi tren. Dirinya menginginkan setiap wanita dengan kepribadian yang berbeda-beda tetap akan cocok apabila menggunakan Josvli.

“Aku ingin setiap wanita dengan personality yang berbeda-beda bisa cocok dengan JOSVLI, karena itu aku sengaja mempertahankan desain yang klasik”, Tutur Caroline. Selain desain yang unik dan trendy, JOSVLI tetap mempertahankan sentuhan klasik atau timeless.

Kini, Josvli menghadirkan berbagai macam produk mulai dari handbags dengan berbagai koleksi, ikat pinggang, wallet & charms, dan berbagai aksesoris lainnya salah satunya seperti topi. Untuk lebih jelasnya kamu bisa mengecek melalui Instagram ataupun website-nya.

Josvli Inisiasi Kampanye Alam ‘One to Tree#withJosvli’ untuk Hijaukan Kembali Hutan di kab. Landak, Kalimantan Barat

Sebagai brand yang mengusung konsep fesyen lambat, Josvli juga menunjukkan komitmennya terhadap upaya pelestarian lingkungan melalui inisiasi kampanye alam. Brand tersebut berkolaborasi bersama Lindungihutan menginisiasi kampanye alam bertajuk ‘One to Tree#withJosvli’.

Kolaborasi tersebut menghasilkan koleksi mini produk Josvli, yang mana semua produk dalam koleksi kolaborasi ini merupakan hasil daur ulang bahan-bahan masa lampau. Melalui cara ini Josvli berusaha agar tidak menyisakan sisa bahan-bahan produksi apapun. Walhasil, semua sisa tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.

Nah, dengan membeli koleksi Josvli dari hasil kolaborasi bersama LindungiHutan maka sudah termasuk ikut berdonasi Rp30.000 untuk penanaman 2 pohon trembesi dan tanaman MPTS (multi purpose tree species) di bukit Puntong Sumiak, desa Sidas, kecamatan Sengah Temila, kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Baca juga: Rentique Hijaukan Gunung Salak dengan Menanam 1.118 Pohon Trembesi

Melalui kampanye alam, Josvli berhasil mengumpulkan 128 pohon Trembesi dan telah ditanam di Bukit Puntong Sumiak, desa Sidas, kecamatan Sengah Temila, kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada 26 Juni 2021. Adapun, proses penanaman pohon berjalan lancar bersama dengan Relawan LindungiHutan Landak.

Keadaan Alam dan Lingkungan Bukit Puntong Sumiak, Sidas, Sengah Temila, kab. Landak, Kalimantan Barat

Bukit Puntong Sumiak berada di Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Secara administratif, Bukit Puntong Sumiak dibebani status sebagai hutan produksi dan hutan lindung. Status hutan lindung diberikan guna melindungi segala keanekaragaman yang ada di wilayah tersebut, termasuk orang utan, landak, tengkawang, dan kantong semar.

Dalam pengelolaan lahannya, masyarakat di sekitar Bukit Puntong Sumiak masih mempertahankan pola ladang berpindah. Masyarakat membentuk kelompok-kelompok kecil beserta aturan yang sama-sama mereka patuhi. Aturan-aturan yang ada menjadi panduan masyarakat dalam mengelola lahannya, termasuk untuk bekerja sama.

Hutan yang seharusnya menjadi tempat berlindungnya satwa-satwa endemik kini perlahan menjadi benteng lahan monokultur. Secara komunal masyarakat mengubah bukit ini menjadi kebun budidaya sawit, petai lokal, dan jengkol. Kondisi lantas diperparah dengan pola penghidupan masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada hutan dengan mengambil rotan untuk perlengkapan rumah tangga. Imbasnya, lanskap hutan berubah menjadi tempat bercocok tanam.

Belum lagi adanya perubahan dari hutan menjadi kebun kelapa sawit sangat memengaruhi kondisi lingkungan. Penanaman kelapa sawit secara massal membuat keanekaragaman hayati menurun. Kondisi ini diperparah dengan aktivitas perburuan liar di masyarakat. Satwa-satwa yang seharusnya dilindungi malah diperjualbelikan secara ilegal.

Terjadi juga penurunan kualitas DAS di Bukit Puntong Sumiak yaitu Sub DAS Samih. Penggunaan lahan untuk perkebunan yang membutuhkan banyak pasokan air, banjir di musim penghujan tetapi juga kekeringan di musim kemarau. Apabila hal ini terus berjalan demikian, maka suplai air di masa mendatang tidak bisa dipastikan.

Degradasi lahan tdak hanya merugikan secara ekologi tetapi juga secara ekonomi karena untuk bisa mengembalikan ke keadaan semula, diperlukan usaha keras.

Sadar akan permasalahan yang kompleks dan perlunya melakukan upaya penghijauan, LindungiHutan bersama Josvli mengambil langkah konservasi dengan menanam pohon trembesi. Pohon Trembesi dipilih karena manfaatnya untuk lingkungan maupun kesehatan. Manfaat tersebut antara lain:

• Penyerap karbon yang efektif sekaligus pohon peneduh yang baik,
• Pohon Trembesi adalah penyerap timbal yang baik,
• Daunnya baik untuk dijadikan kompos,
• Sebagai tempat peristirahatan burung,
• Sebagai tanaman pelindung,
• Daun trembesi dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri.

Baca juga: Sisa Benang: 1 Pakaian = 1 Menanam Pohon Mangrove

Semoga penanaman pohon yang diinisiasi oleh Josvli bisa memberikan kebaikan untuk lingkungan dan masyarakat setempat. Lebih jauhnya, aksi nyata semacam ini harapannya bisa diikuti jejaknya oleh banyak pihak. Alhasil akan makin banyak ‘tangan-tangan’ yang turut serta menjaga dan bersama menghijaukan Indonesia.