Pohon Damar: Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, Habitat dan Manfaatnya

Pohon Damar memiliki nama ilmiah Agathis dammara. Sayangnya, di Indonesia istilah damar seringkali terjadi tumpang tindih. Ada yang menyebutkan bahwa kata ‘damar’ digunakan untuk penyebutan resin (getah) yang dihasilkan oleh sejumlah pohon dari genus Shorea dan Hopea. Padahal, getah yang berasal dari pohon damar sendiri justru disebut sebagai ‘kopal’. 

Istilah ‘kayu damar’ justru digunakan untuk penyebutan kayu pohon dari jenis Araucaria. Sementara kayu yang berasal dari pohon damar justru diperdagangkan dengan nama kayu ‘Agatis’.

Klasifikasi

Kerajaan	Plantae
Filum	Tracheophyta
Kelas	Pinopsida
Ordo	Pinales
Famili	Araucariaceae
Genus	Agathis
Spesies	Agathis dammara.

Seperti Apa Pohon Damar?

Pohon damar memiliki habitus pohon dan dapat tumbuh besar dan tinggi sampai ukuran 65 meter. Ciri-ciri pohon damar yaitu tingginya dapat mencapai 55 meter dan tumbuh dengan baik pada ketinggian 300-1500 mdpl. Pohonnya memiliki sedikit cabang. Batangnya lurus dengan bentuk silindris dengan ukuran diameter yang dapat mencapai 1,5 meter. 

Untuk kulit batangnya berwarna abu abu, cokelat kemerahan, cokelat muda, hingga hitam. Permukaan batangnya mengelupas dalam bentuk kepingan yang tidak beraturan dan biasanya terdapat bopeng karena adanya resin.

Tajuknya berbentuk kerucut saat masih muda dan berubah menjadi tidak beraturan saat sudah tua. Daunnya berbentuk jorong (bulat memanjang). Bagian pangkalnya membaji sedangkan ujung daunnya runcing dengan tepi daun rata. Pertulangan daunnya tergolong ke dalam tulang daun sejajar. Daunnya semi berhadapan dan tergolong tebal. Bentuknya yaitu bulat telur hingga lancip.

Untuk bunganya, bunga jantan dan betina terpisah. Atau berada pada tandan bunga yang berbeda tetapi masih ada pada pohon yang sama sehingga disebut juga dengan tanaman berumah satu.

Buah pohon damar kalau sudah tua, memiliki warna hijau tua kecoklatan dengan kulit bersisik agak lebar dengan bentuk oval. Pada bagian pangkal tangkainya membulat dan berbentuk segitiga di bagian ujungnya.

Baca juga: Pohon Siwak: Klasifikasi, Ciri-Ciri, Pesebaran, dan Manfaat Siwak

Jenis Pohon Damar

Jika melihat dari koleksi Agathis yang ada di Kebun Raya Cibodas, maka terdapat 3 jenis Agathis, yaitu Agathis australis (D. Don) Lindl dari New Zealand; Agathis borneensis Warb. dari Maluku, Kalimantan, dan Selandia Baru; serta Agathis dammara (Lamb.) Rich. & A. Rich yang dibawa dari Sulawesi.

Agathis borneensis memiliki sinonim nama Abies dammara (Lamb.) Desn., Agathis alba Foxw., Agathis beccarii Warb., Agathis beckingii Meijer Drees, Agathis dammara (Lamb.) Richard, Agathis dammara subspecies dammara Whitm., Agathis endertii Meijer Drees, Agathis latifolia Meijer Drees, Agathis loranthifolia Salisb., Agathis macrostachys Warb., Agathis rhomboidalis Warb., Dammara aurantifolia (Salisb.) Link, Dammara orientalis Lamb., Dammara orientalis var. orientalis Carr., serta Pinus dammara Lamb.

Apabila didasarkan pada getah yang dihasilkan pohonnya, damar dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Damar batu

Merupakan getah dari pohon damar yang telah menjadi fosil di mana getah tersebut didapatkan dari dalam tanah. Damar batu mengalami proses pengerasan secara alami. Warna dari damar batu yaitu agak kekuningan walaupun ada juga yang berwarna cokelat, putih, bahkan keemasan. Teksturnya jauh lebih keras dibandingkan damar kopal atau damar mata kucing. Damar batu ini biasanya diperoleh dari spesies dengan famili Dipterocarpaceae. 

2. Damar kopal

Merupakan hasil dari olahan getah (resin) yang disadap dari batang pohon Agathis dammara, Agathis alba, dan beberapa pohon Agathis lainnya, serta batang-batang pohon yang merupakan anggota suku Burseraceae. 

Kopal dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan cairan pelapis kertas agar tinta yang ada pada kertas tidak menyebar. Selain itu, bisa dijadikan sebagai bahan campuran lak dan vernis. Ada juga yang menggunakannya sebagai bahan perekat pada penambal gigi dan plester. 

Guna memperoleh minyak kopal lakukan penyulingan dan hasilnya dapat dipakai sebagai campuran parfum.

3. Damar mata kucing

Merupakan getah damar yang berasal dari pohon Shorea javanica. Di mana kualitas damar ini tidak diragukan lagi karena merupakan komoditi andalan di daerahnya.

Beberapa daerah yang menghasilkan damar mata kucing yaitu kecamatan pesisir utara, Karya Penggawa, Ngambur, Bengkunat, dan pesisir selatan. 

Untuk negara tujuan ekspor damar mata kucing yaitu India, Jerman, Filipina, Perancis, Belgia, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Pakistan, dan Italia.

Dimana Habitat Pohon Damar?

Genus Agathis tersebar di daerah Asia Tenggara, mulai dari Malaysia hingga Indonesia. Untuk di Indonesia, penyebaran Agathis ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 

Di Pulau Kalimantan, spesies yang paling sering dijumpai adalah Agathis borneensis. Selain pulau-pulau tersebut persebaran damar juga telah merambah ke beberapa kepulauan di Filipina. 

Namun, kini pohon damar telah mulai dibudidayakan di perkebunan-perkebunan di Pulau Jawa. Damar dapat tumbuh dengan baik di hutan hujan tropis dataran rendah hingga ketinggian 1.200 mdpl. 

Baca juga: Pohon Pulai, Intip Manfaat dan Mitos Supranatural Tanamannya

Pohon Damar Berguna untuk Apa?

Manfaat utama damar yaitu dihasilkannya getah yang nantinya akan diolah menjadi kopal. Getah pohon damar akan keluar dari bagian kulit pohon yang telah dilukai lalu membeku dan mengeras setelah beberapa hari. Getah damar yang telah mengeras disebut dengan kopal. 

Kopal memiliki kandungan  asam-asam resinol, resin, dan minyak atsiri. Kopal biasa digunakan sebagai bahan dasar bagi cairan pelapis kertas supaya tinta tidak menyebar. Kopal juga dimanfaatkan untuk campuran lak dan vernis; perekat pada penambal gigi; sebagai bahan cat, spirotus, bahan plitur, lem; berguna di perindustrian batik sebagai campuran lilin, industri kertas,dan industri sabun, serta pembuatan korek api, perekat plester, pembungkus kabel, dan plastik. 

Pohon damar juga bisa dijadikan sebagai pohon penghijauan dan peneduh. Untuk bagian kayunya berwarna keputih-putihan. Walaupun kurang kuat dan kurang awet, kayu damar masih diperdagangkan untuk dijadikan sebagai bahan bangunan dengan nama ‘kayu agatis’. Selain itu, dapat pula dimanfaatkan sebagai papan yang digunakan di bawah atap. Kerapatan kayunya berkisar selang 380–660 kg/m³.

Kayu Agathis merupakan salah satu kayu perdagangan utama di Indonesia dan Asia Tenggara Karena mutunya yang sangat baik. Kayunya berwarna kuning pucat hingga kuning, lunak dan ringan dengan serat kayu umumnya lurus, serta tekstur yang sangat halus dan rata. 

Hal tersebut menjadikan kayu Agathis sangat bagus digunakan untuk keperluan pertukangan, pembuatan tiang perahu, konstruksi di bawah atap, perabotan rumah tangga, kayu lapis, dan peti-peti pengemas. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gitar dan piano. Untuk bagian daun, daun muda pohon damar biasanya dimakan dan dijadikan sebagai lalapan. 

FAQ

Penulis: Septi Purwaningsih